Friday, August 2, 2013

Penanganan HNP (syaraf Terjepit) secara Syar`i dan Medis

Penanganan HNP (syaraf Terjepit) secara Syar`i dan Medis

Pernahkah anda mengalami nyeri/ sakit di daerah pinggang, atau punggung atau bahkan leher…? Jika pernah, tahukah anda penyebabnya mengapa bisa demikian…?? Atau pernahkah anda mendengar ada seseorang yang sakit pinggang lalu berujung pada kelumpuhan, atau bahkan kematian…?? Kali ini insyaallah kami akan membahas secara detail tentang berbagai hal yang berhubungan dengan sakit di tulang punggung yang disebabkan karena adanya ”saraf terjepit” di tulang punggung tersebut, yang dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah HNP atau Hernia Nukleus Pulposus… Mari kita bahas bersama………
1. Pengertian
Hernia Nukleus Pulposus (HNP) adalah penonjolan diskus inter vertabralis (bantalan yang terdapat diantara ruas- ruas tulang belakang) akibat dari herniasi dari nucleus ( cairan seperti gel yang terdapat di diskus intervertebralis) hingga annulus ( lapisan luar yang melingkari diskus intervertebralis dan melindungi nucleus, membentuk seperti cincin dan dikenal juga dengan istilah cincin anulus) yang menyebabkan penekanan pada suatu serabut saraf spinal, dimana serabut saraf ini berfungsi untuk mengatur system motorik tubuh seperti pergerakan kaki, pengaturan system pencernaan,tangan, kulit, system urinary dan masih banyak lagi.
2. Anatomi
 Medula spinalis merupakan jaringan saraf berbentuk kolum vertikal yang terbentang dari dasar otak, keluar dari rongga kranium ( kepala) melalui foramen occipital magnum(sebuah lubang besar yang terdapat di dasar tengkorak kepala yang merupakan tempat keluarnya medulla spinalis), masuk kekanalis sampai setinggi segmen lumbal-2(ruas tulang penggung bagian pinggang no2). medulla spinalis terdiri dari 31 pasang saraf spinalis (kiri dan kanan)
yang terdiri atas 8 pasang saraf cervical(leher), 15 pasang saraf thorakal(dada), 5 pasang saraf lumbal(pinggang), 5 pasang saraf sacral(panggul),1 pasang saraf cogsigeal(dasar panggul).
Diantara korpus vertebra mulai dari cervikalis kedua sampai vertebra sakralis terdapat discus intervertebralis (bantalan yang membatasi dua ruas tulang belakang). Discus discus ini membentuk sendi fobrokartilago yang lentur antara dua vertebra(ruas tulang belakang). Discus intervertebralis terdiri dari dua bagian pokok : nucleus pulposus di tengah dan anulus fibrosus disekelilingnya. Discus dipisahkan dari tulang yang diatas dan dibawanya oleh lempengan tulang rawan yang tipis.
3. Etiologi (Penyebab)
Terjepitnya saraf tulang belakang tersebut bisa diakibatkan oleh beberapa penyebab seperti Trauma, hiperfleksia (terkadang kita suka membunyikan tulang belakang dengan cari memutar bagian tubuh atas sehingga burbunyi, dan jika memutarnya kelewatan batas/hiperfleksi dapat menyebabkan herniasi nukleus), injuri pada vertebra, mengangkat beban terlalu berat,dan degenerasi (penuaan), karena berkurangnya elastisitas sehingga mengakibatkan herniasi dari nucleus hingga annulus.
4. Manifestasi Klinis ( Tanda dan gejala)
 1.Mati rasa, gatal dan penurunan pergerakan satu atau dua ekstremitas (istilah kedokteran untuk menyebut    
    lengan atau tungkai,lengan= ekstremitas atas, tungkai= ekstremitas bawah).
 2.Nyeri tulang belakang
 3.Kelemahan satu atau lebih ekstremitas
 4.Kehilangan control dari anus dan atau kandung kemih sebagian atau lengkap.

Gejala Hernia Nukleus Pulposus (HNP) adalah adanya nyeri di daerah diskus yang mengalami herniasasi didikuti dengan gejala pada daerah yang diinervasi oleh radika spinalis( saraf cabang spinalis) yang terkena oleh diskus yang mengalami herniasasi (misalnya kerena yang terkena di daerah saraf lumbal, maka mengakibatkan kelumpuhan ekstremitas bawah).

5. Patofisiologi
 Trauma baik secara langsung atau tidak langsung pada diskus inter vertebralis akan menyebabkan komprensi 
 hebat pada nucleus, nukleus yang tertekan hebat akan mencari jalan keluar, dan melalui robekananulus fibrosus
 mendorong ligamentum longitudinal terjadilah herniasi dan penekanan saraf tulang belakang.
6. Pemeriksaan Penunjang
 1.Laboraturium
    -Daerah rutin
    -Cairan cerebrospimal
 2.Foto polos lumbosakral dapat memperlihatkan penyempitan pada keeping sendi
 3.CT scan lumbosakral : dapat memperlihatkan letak disk protusion.
 4.MRI ; dapat memperlihatkan perubahan tulang dan jaringan lunak divertebra serta herniasi.
7. Komplikasi
  1.  Nyeri pada pinggang dan kaki yang berkepanjangan
  2. Kelumpuhan pada kaki
  3. Kehilangan fungsi berkemih dan buang air besar
  4. Kerusakan saraf belakang yang permanen (sangat jarang)

8. Penatalaksanaan (Pengobatan)
Dalam Hal ini ada dua pengobatan yang kami anjurkan yakni pengobatan Syar`iyyah dan pengobatan Medis. Dalam pengobatan Syari`iah Insyaallah banyak yang bisa kita lakukan, dan hasilnya pun insyaallah lebih memuaskan cari pengobatan medis, dan yang lebih baiknya lagi, gabungan dari kedua pengobatan tersebut. Untuk pengobatan Syar`I kita bisa menggunakan,

  1. Ruqyah, dan telah banyak riwayat shahih dari rasulullah tentang hal ini. Seperti, dengan meletakkan tangan pada daerah yang sakit lalu membaca doa, 3x: Bismillah. Dan baca 7x bacaan berikut:أعوذ بالله وقدرته من شر ما أجد وأحاذر (Audzubillah wa qudrotihi min syarri ma ajidu wa ujadziru). Dan masih banyak doa lainnya (file tentang ruqyah, berupa doa dan pelaksanaannya telah saya lampirkan di postingan sebelumnya)
  2. Al Hijamah( bekam) Insyaallah sangat bermanfaat untuk melancarkan aliran pembuluh darah di sekitar tulang belakang dan mengurangi inflamasi
  3. Dengan mengkonsumsi obat – obat syar`I seperti madu, dan Habatussauda (Jinten Hitam)

Kemudian, pengobatan medis dibagi atas dua bagian, yakni pengobatan konservatif dan pembedahan.
 1.Konservatif (bila tidak dijumpai defisit neurologic) :
    a.Tirah Baring (Tujuan tirah baring untuk mengurangi nyeri mekanik dan tekanan intradiskal, lama yang   
       dianjurkan adalah 2-4 hari. Tirah baring terlalu lama akan menyebabkan otot melemah. Pasien dilatih 
       secara bertahap untuk kembali ke aktivitas biasa)
    b.Exercise (latihan/olahraga) digunakan untuk mengurangi tekanan atau kompresi saraf.
    c.Terapi obat-obatan : muscle relaxant, nonsteroid, anti inflamasi drug dan analgetik.
    d.Terapi panas dingin(Tujuannya adalah mengatasi nyeri dengan mengatasi inflamasi dan spasme otot. Pada 
       keadaan akut biasanya dapat digunakan kompres dingin, termasuk bila terdapat edema. Untuk nyeri kronik 
       dapat digunakan kompres panas maupun dingin.)
    e.Imobilisasi atau brancing, dengan menggunakan lumbosacral brace atau korset
    f.Terapi diet untuk mengurangi BB.
    g. Traksi lumbal
2.Pembedahan
    Dalam hal ini dikenal dengan nama Laminectomy, yakni suatu tindakan pembedahan atau pengeluaran atau 
    pemotongan lamina tulang belakang dan biasanya dilakukan untuk memperbaiki luka pada spinal.
    Laminectomy   hanya dilakukan pada penderita yang mengalami nyeri menetap dan tidak
    dapat diatasi, terjadi gejala pada kedua sisi tubuh dan adanya gangguan neurology utama seperti 
    inkontinensia usus dan kandung kemih serta foot droop.

Alhamdulillah, demikianlah pembahasanya, sengaja istilah asing saya jabarkan maksudnya, agar betambahlah ilmu kita dalam bidang kesehatan, dan kita tidak selamanya jadi pasien, tapi bisa jadi dokter, terutama untuk keluarga dan kerabat - kerabat kita. Jika ada istilah, keterangan, pernyataan, atau pun pertanyaan anda yang ingin anda tanyakan dipersilahkan.....

Akhir kata semoga limpahan rahmat Allah selalu beserta kita, kita diberikan kesehatan, serta pemahaman yang benar tentang pengobatan Islami. Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.



0 comments:

Post a Comment