Thursday, May 30, 2013

Wifik Benteng Rumah & Keberkahan Toko

Wifik Benteng Rumah & Keberkahan Toko
Kamis, 30 Mei 2013 / 20 Rajab 1434 H

Bentuk Jimat

     Jimat yang katanya bisa membentengi rumah dan menambah keberkahan usaha toko ini berupa wifik. Dalam selembar kertas itu ditulis surat al-Ikhlas yang penulisannya diputus-putus dalam kotak-kotak kecil.

    Adapun kotak luar tersebut adalah bentuk kaligrafi dari nama-nama empat Malaikat (Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail). Sedangkan di setiap sudutnya tertulis sebagian ayat al-Qur'an yang berupa potongan-potongan huruf, seperti Yaa-Siin dan sejenisnya.

    Dari keterangan yang didapat, tulisan rajah itu ditulis oleh pemiliknya pada hari Jum'at sebelum matahari terbit. Dan penulisnya pun harus berada dalam keadaan suci ketika menuliskannya, serta harus menghadap kiblat. Adapun tinta yang digunakan buat menulis juga bukan tinta sembarangan, melainkan tinta yang sudah dicampur dengan minyak pewangi jenis Za'faron.

Kesaktian Jimat

     Kecil, tapi katanya sakti. Itulah keistimewaan yang dimiliki oleh wifik ini. Bagi yang memiliki toko, maka cukup dengan memasang kertas yang sudah dirajah ini di pintunya akan menjadikan barang dagangan dalam toko tersebut laris manis, selain itu wifik ini juga berguna untuk melindungi toko tersebut dari pengrusakan, pencurian, perampokkan dan bencana-bencana lainnya.

     Adapun untuk keselamatan rumah, maka cara menggunakannya adalah sama, yaitu dengan menggantungkan wifik ini di pintu rumah, dengan begitu maka rumah penggunannya akan terbebas dari mata liar orang-orang yang berniat jahat kepada pemiliknya.

Bongkar Jimat

    Banyak orang yang mencari jalan untuk kesenangan hidupnya namun ternyata malah salah menempuh jalan. Bukan jalan kebenaran yang dilewatinya melainkan malah jalan kesesatan.

    Setiap kita tentu ingin agar usahanya lancar dan berhasil. Bukan itu saja, tapi juga berkah. Para petani ingin agar hasil panennya meningkat dari panen sebelumnya. Para produsen ingin agar ordernya semakin meningkat.

     Demikian juga para pedagang, baik yang ada di perumahan maupun yang ada di pasar, ingin agar dagangannya terjual laris sehingga meraup keuntungan yang banyak. Dan untuk itu semua, masing-masing saling berkompetisi dengan ketat agar menjadi yang terbaik diantara yang lainnya.

      Namun sebagian orang tidak mempedulikan sarana yang ditempuhnya untuk mendapatkan tujuan yang didambakannya. Sehingga tidak sedikit dari mereka yang minta bantuan ke dukun dengan harapan bisa memuluskan usahanya. Kalau sudah begitu, maka setan pun akan riang gembira karena mendapat pengikut baru.

     Orang yang membentengi rumah dan tokonya dengan memasang jimat ( dalam berbagai bentuk dan jenisnya ), itu menandakan lemahnya keyakinannnya kepada Allah SWT. la kurang (kalau tidak mau disebut tidak) mempercayai kekuasaan Allah SWT.

     la lupa akan keperkasaan Allah yang mampu melindungi rumah maupun tokonya dari berbagai mara bahaya. la juga melupakan kekuasaan Allah yang mampu memberikan keberkahan dari setiap jerih payah yang dilakukannya.

     Biasanya orang yang seperti itu kurang memahami makna berkah yang sesungguhnya. Barangkali ia memaknainya dengan sesuatu yang banyak, yang harus ada di genggamannya, sedangkan bagaimana efek dari keberadaan barang yang dimilikinya tersebut tidak terlalu dipedulikan.

     Harta banyak, tapi malah membuat pemiliknya kufur terhadap nikmat Allah SWT itu bukan berkah namanya, tapi justru malah akan mengundang musibah. Harta melimpah yang tidak mewariskan sifat qana'ah kepada pemiliknya itu juga bukan berkah. Ukuran berkah itu bukan banyak atau sedikitnya harta yang ada dalam genggaman, melainkan lebih pada pada efek yang ditimbulkan oleh harta tersebut.

    Kalau ingin agar rumahnya menjadi aman, maka bukan dengan menggantungkan wifik di pintunya, melainkan dengan selalu menghidupkan amalan-amalan agama dalam rumah tersebut. Amalan-amalan tersebut seperti shalat-shalat sunnah, tilawah al-Qur'an, dzikir, bahkan tidak mustahil juga kita menghidupkan tradisi Ta'lim wat Ta'allum (Kajian agama) antar anggota keluarga kita.

    Jika amalan-amalan seperti itu hidup dalam rumah kita, maka Insya Allah akan menambah keberkahan rumah yang kita diami. Dengan begitu maka rumah tersebut akan memiliki kendali agama yang kuat, sehingga rumah impian yang berlabel "Baitii Jannatii" (Rumahku adalah surgaku) akan benar-benar terwujud.

    Lain halnya kalau kita menggantungkan keberkahan rumah kita kepada wifik, meskipun di sana juga bertuliskan sebagian ayat-ayat al-Qur'an yang sudah dibuat sedemikian rupa. Namun yang namanya jalan setan, maka tentu saja dalam prakteknya nanti selalu ada campur tangan setan.

     Padahal setan selalu menjanjikan kemiskinan dan keburukan kepada pengikutnya. Lalu bagaimana mungkin rumah atau toko kita menjadi aman atau berkah, sedangkan kita melibatkan peran setan dalam mengolahnya.

      Adapun untuk keberkahan toko, maka salah satu caranya adalah dengan memperhatikan dan mewaspadai setiap transaksi yang kita lakukan saat berjual beli. Kejujuran adalah modal utama yang harus dimiliki. Jangan ada kecurangan.

      Selain itu, jangan sampai kita menyelipkan praktek riba di dalamnya. Walaupun menurut kasat mata riba itu sangat menguntungkan sekali, tapi pada hakekatnya malah akan merugikan kita, bukan hanya rugi dunia saja tapi juga rugi akherat.

    "Dan riba yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak akan bertambah di sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mendapat keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) orang-orang yang melipatgandakan (pahalanya)."(QS. ar-Rum : 39).

0 comments:

Post a Comment