Saturday, May 18, 2013

SAAT DOKTER AHLI, BELAJAR RUQYAH




Pagi hari itu setelah merawat Supiyati (korban sihir paku), saya pergi ke Wonosari... saya gunakan kesempatan untuk mengungkapkan kasus Supiyati. Tujuan saya untuk mendapatkan doa dari para peserta (pengajian), dan saya memang memohon secara khusus didoakan supaya diberi kekuatan sama Allàh...

Saya memang membawakan dengan "amarah" layaknya menabuh genderang perang melawan sihir yang menyakiti Supiyati. Turun dari ceramah itu, kaki saya bengkak, merah dan nyeri luar biasa. Pangkal ibu jari kaki yang sering digunakan untuk mangkal jin² di tubuh manusia. "Wah, apa saya ini ikut jadi sasaran serangan" begitu kataku dalam hati...

Semalaman saya tidak bisa tidur. Saya melakukan ruqyah mandiri. Saya letakkan tangan saya, terus berdoa: "Bismillàh (3x), A'ùdzu bi'izzatillàhi wa qudratihi min syarri mà ajidu wa uhàdzir (7x)...

Alhamdulillàh, pagi harinya sembuh. Kalau betul itu radang, asam urat, secara medis tidak akan secepat itu datang dan pergi. Okezone.com sempat memberitakan berita ini di internet, sampai² tersiar kabar saya sakit, kena serangan sihir Supiyati.

Memang sudah menjadi konsekuensi profesi. Ini logis. Seorang petugas pemadam kebakaran terkena api. Tukang listrik terkena arus pendek. Dokter kena tular penyakit infeksius. Untuk menanggulangi hal² yang tidak diinginkan, akhirnya saya menggelar acara pelatihan ruqyah mandiri bagi tim yang merawat, karena memang semua yang terlibat harus membentengi diri.

(SUPIYATI MANUSIA PAKU, DR. dr. Sagiran, Sp.B., M.Kes., FINACS., hal 38-40 dengan sedikit editan dan ringkasan)

0 comments:

Post a Comment