Bukti Adanya Santet Ada di Museum Kesehatan Surabaya
Jum'at, 24 Mei 2013 / 14 Rajab 1434 H Ilmu kesehatan moderen sulit menerima keberadaan ilmu gaib semacam santet, tenung dan sejenisnya. Namun tak bisa dipungkiri, hal-hal semacam itu memang banyak terjadi di masyarakat. Bukti-bukti adanya santet bahkan telah dimuseumkan.
Museum Kesehatan Dr Adhyatma, yang namanya berasal dari nama mantan Menteri Kesehatan ini bukanlah museum biasa. Museum yang terletak di Jl Indrapura No 17 Surabaya tersebut menyimpan benda-benda yang berhubungan dengan praktik ilmu hitam warisan nenek moyang, termasuk santet.
Salah seorang pengelola museum, Mabaroch atau akrab dipanggil Bu Ayok menjelaskan bahwa benda-benda itu didapat langsung dari masyarakat. Yang mengumpulkan adalah seorang dokter, yakni dr Hariyadi Soeparto, DOR, MSc yang juga penggagas berdirinya museum tersebut.
"Di museum tersebut ada beberapa bukti ilmiah berupa foto X-Ray adanya jarum dan besi bulat-bulat dalam tubuh seseorang. Silakan dikunjungi, museum buka untuk umum," tutur Bu Ayok, Kamis (28/3/2013).
Bukan cuma foto X-Ray, benda-benda yang berbau mistis dan digunakan dalam praktik ilmu hitam juga banyak dipamerkan di museum ini. Boneka santet semacam jelangkung, serta benda-benda santet yang pernah dikeluarkan dari tubuh manusia seperti paku, pecahan mortir dan batu juga dipajang.
Ada pula benda-benda yang dipakai sebagai penangkal santet, berupa telur yang pecah setelah dipakai untuk mengobati pasien. Penyakit yang diyakini berasal dari santet, dipindahkan oleh sang dukun ke dalam telur tersebut sehingga akhirnya pecah.
Tentu bukan tanpa tujuan jika benda-benda semacam itu dipamerkan di museum, apalagi di museum kesehatan yang dari namanya saja terkesan membawa bendera keilmuan. Sementara santet hingga saat ini masih kontroversial, terutama karena dunia medis sulit menerimanya.
"Ya, untuk bukti bahwa sebenarnya santet itu ada di masyarakat. Walau dunia keilmuan belum mengakui karena dirasa tidak temu nalar. Saya anggap santet memang ada walau sebagian orang tidak percaya. Ilmu rasa dan ilmu raga memang nggak bisa ketemu," tambah Bu Ayok. (detik/30/3/13)
Museum Kesehatan Dr Adhyatma, yang namanya berasal dari nama mantan Menteri Kesehatan ini bukanlah museum biasa. Museum yang terletak di Jl Indrapura No 17 Surabaya tersebut menyimpan benda-benda yang berhubungan dengan praktik ilmu hitam warisan nenek moyang, termasuk santet.
Salah seorang pengelola museum, Mabaroch atau akrab dipanggil Bu Ayok menjelaskan bahwa benda-benda itu didapat langsung dari masyarakat. Yang mengumpulkan adalah seorang dokter, yakni dr Hariyadi Soeparto, DOR, MSc yang juga penggagas berdirinya museum tersebut.
"Di museum tersebut ada beberapa bukti ilmiah berupa foto X-Ray adanya jarum dan besi bulat-bulat dalam tubuh seseorang. Silakan dikunjungi, museum buka untuk umum," tutur Bu Ayok, Kamis (28/3/2013).
Bukan cuma foto X-Ray, benda-benda yang berbau mistis dan digunakan dalam praktik ilmu hitam juga banyak dipamerkan di museum ini. Boneka santet semacam jelangkung, serta benda-benda santet yang pernah dikeluarkan dari tubuh manusia seperti paku, pecahan mortir dan batu juga dipajang.
Ada pula benda-benda yang dipakai sebagai penangkal santet, berupa telur yang pecah setelah dipakai untuk mengobati pasien. Penyakit yang diyakini berasal dari santet, dipindahkan oleh sang dukun ke dalam telur tersebut sehingga akhirnya pecah.
Tentu bukan tanpa tujuan jika benda-benda semacam itu dipamerkan di museum, apalagi di museum kesehatan yang dari namanya saja terkesan membawa bendera keilmuan. Sementara santet hingga saat ini masih kontroversial, terutama karena dunia medis sulit menerimanya.
"Ya, untuk bukti bahwa sebenarnya santet itu ada di masyarakat. Walau dunia keilmuan belum mengakui karena dirasa tidak temu nalar. Saya anggap santet memang ada walau sebagian orang tidak percaya. Ilmu rasa dan ilmu raga memang nggak bisa ketemu," tambah Bu Ayok. (detik/30/3/13)
0 comments:
Post a Comment