Monday, May 6, 2013

WAKTU DHUHA TITIK LEMAH JIN DAN SIHIR


Disusun oleh : Abu Hasna

Tulisan ini diilhami dari nasihat ustadz Zainal Abidin Lc hafizhahullàh pada salah satu kajian beliau yang membahas masalah sihir beberapa waktu lalu. Dan saya dapati petuah beliau ini dari sahabat saya, Abuazhar Asykari.

Beliau memberikan nasihat yang pada intinya, penanganan ruqyah untuk kasus² sihir sebaiknya dilakukan pada waktu dhuha, karena pada saat inilah kekuatan setan akan melemah dan para tukang sihir itu akan kalah dengan izin Allàh Ta'àlà.

Waktu dhuha adalah waktu antara naiknya matahari sampai menjelang zawal (tergelincirnya matahari), waktu yang penuh makna dalam sejarah Tauhid. Ketika dulu pernah terjadi kisah istimewa, di mana berlangsung pertempuran antara yang haq dengan yang bathil, antara Nabi Musa 'alayhis-salàm dengan Fir'aun beserta para tukang sihirnya, pertempuran ini diadakan di sebuah tanah lapang.


Disebutkan di dalam Al-Qur'an, Nabi Musa 'alayhis-salàm membuat perjanjian dengan Fir'aun. Allàh Subhànahu wa Ta'àlà mengabadikan momen ini dalam firman-Nya,

قَالَ مَوْعِدُكُمْ يَوْمُ الزِّينَةِ وَأَنْ يُحْشَرَ النَّاسُ ضُحًى

"Berkata Musa: waktu untuk pertemuan (kami dengan) kamu itu adalah di hari raya dan hendaklah dikumpulkan manusia PADA WAKTU DHUHA." (QS. Thàhà: 59)

Waktu dhuha adalah waktu kebenaran dimunculkan oleh Rabb semesta alam di depan para penyembah Fir'aun dan para tukang sihirnya. Waktu di mana yang haq itu ditampakkan kepada mereka ahlul bathil, waktu di mana Nabiyyullàh Musa 'alayhis-salàm dimenangkan oleh-Nya, saat di mana kesyirikan tenggelam disusul terbitnya cahaya Tauhid, dan penegasan akan datangnya kebenaran dan telah sirnanya kebathilan, dan sesungguhnya kebathilan itu pastilah akan binasa.

Dan benarlah kekalahan para tukang sihir Fir'aun itu nyata adanya. Allàh Subhànahu wa Ta'àlà berfirman,

فَأُلْقِيَ السَّحَرَةُ سُجَّدًا قَالُوا آمَنَّا بِرَبِّ هَارُونَ وَمُوسَى

"Lalu para tukang sihir itu merunduk bersujud (kepada Allàh), seraya berkata, "Kami telah percaya kepada Rabb-nya Harun dan Musa." (QS. Thàhà: 70)

0 comments:

Post a Comment