Thursday, May 30, 2013

CATATAN BELAJAR RUQYAH SERI 1 (dikira dukun putih oleh pasien )

disusun oleh :
Amy Syabah Ar-Roqyi 

PENTINGNYA KETERAMPILAN KOMUNIKASI DAN SKILL DIAGNOSA GANGGUAN

Kejadian ini trjadi di awal thn 2011 saat an pertama kali bergabung dengan Pondok Sehat Al wahida banjarmasin. Saat it, kemampuan menangani pasien mash sngt minim krn selama 6 buln sy hny belajar teori ruqyah syar’i melalui buku rujukan n dibimbing ust Nadhif Khalyani disamping melihat peruqyah senior beraksi menterapi pasien. Yang sy pahami tentng ruqyah saat it yaa seperti yg ad dibuku. Saat it sy tidk mengerti sama sekali tentang pentingnya keterampilan komunikasi dan skill diagnosa gangguan. Bagi sy saat it, pasien datang, duduk, ngobrol sebentar, ruqyah, pulang. Namun karena saat it Ust Nadhif sangat menekankan tentng pentingnya diagnosa untuk mencari sumber gangguan (pada saat itu) mk saat diskusi sy hny fokus pada sumber gangguan sj (sesuai dengan yg tercetak dibuku). Bingung bagaimana memulai diskusi sebelm ruqyah, akhirnya terjadilah diskusi berikut:

Saya: ibu mau ruqyah?
Mualajh: iya mba

S: apa ibu sering melihat penampakan?
M: iya Mba, akhir2 ini sekitr 2 buln

S: apa ibu sering cekcok dengan suami dirumah?
M: iya mba, betul! Sy sering skali berantem dgn suami

S: hmmm, ibu sering mimpi buruk ya?? Mis, mimpi ular, mimpi buaya?
M: wah iya mba, betul! 2 buln terakhir sy mimpi buaya mba, sering banget.

S: (semakin semangat jadinya). Diantara anggota keluarga ibu punya inguan (khodam) berupa buayakan?
M: iya mba!!! (smakin semangat), punya nenek sy, katanya ga bisa dibuang mba, sdh keturunan. It ya mba yg bikin keluarga kami kacau??

S: iya mba. Sepertinya dia juga ikt cmpur dlm mslh ibu.
M: apa yg mba tanyakan tadi bener semua, sy pernah menanyakan hal yg sma kepada pa XXX (sy kenal beliau, beliau adalah dukun putih), jawabnnya sama dengan mba, pertanyaan mba jg sma dengan beliau, n tepat semua. Sy juga pernah datang k dukun untk menghilngkn keluhn sy yg bisa melihat penampakan ini, pertanyaan dia jg sma ky mba. Saat it sy dikasih air yg didalamnya dimasukan kertas bertulisn arab, katanya spy mata sy ditutup n ga liat penampakan lg. Tp ternyata masih.

S : ??!!(dropsyohk dan mati gaya krn terkejut diagnosa sy disamakan dengan dukun putih n dukun tulen/hitam)

KESALAHAN SAYA
1. Skill diagnosa yg sy pakai di atas menggunakan pola komunikasi yg biasa digunakan oleh para dukun. Sy sadar betul itu adalah sebuah kesalahan, yang akhirnya membuat pasien tadi membenarkan kabar yg disampaikan para dukun tadi. Sy benar2 menyadari bhw keterampilan komunikasi merupakan “seni” dlm berdakwah yang memegang peran penting dalam membangun kesadaran umat.
2. Terkait tanda gangguan jin, sihir,dan ain sudah dipaparkan dengan jelas didalam buku2 rujukan ruqyah. Item diskusi yang sy tanyakan diatas juga mengacu pada buku2 td. Hny sj skill diagnosa gangguan yang seadanya membuat sy tdk bisa melacak gangguan utama yg dirasakan pasien (saat itu). Sy juga mengakui kesalahn yg satu ini.

Sy pikir, tdk ada perbedaan pemahaman diantara para peruqyah bahwa si pasien yg diterapi dengan ayat2 Alquran itu pasti sembuh sekalipun tidak didiagnosa dengan baik. Hny sj sy berpendpt bahwa skill diagnosa gangguan sangat membantu mmpercept proses ruqyah krn dpt melacak sumber gangguan yg dialami pasien dgn cukp akurat. Selain it dengan skill ini, tausiah untuk pasien dpt menyasar masalh2 utama yg dikeluhkn pasien, n menjadi jalan untk membantu pasien memperbaiki akidah dan ketaatnnya kepada Allah melalui informasi gangguan yg digali dari pasien tadi.

SEMOGA KESALAHAN INI JADI PELAJARAN BAGI YANG LAIN.
SY TERBUKA DENGAN NASEHAT N KRITIK MEMBANGUN DR BERBAGAI PIHAK

0 comments:

Post a Comment