Fenomena gangguan jin dan sihir di masyarakat, terlalu banyak untuk diceritakan, tapi ini ada satu pengalaman di RBC yang cukup menyita waktu agak panjang dan menarik, cerita ini diharapkan bisa diambil hikmah dan pelajarannya, sehingga kita semua berusaha semakin mendekat kepada Allah, menambah kwalitas dan kwantitas ibadah, lebih memperbaiki akhlak kita.
Seorang ibu muda dan bapak muda, datang ke RBC setelah di terima CS, dan mengisi buku tamu, kemudian diminta ke ruang pemeriksaan bertemu dengan Ust Amir. Sembari dilakukan pengecekan dan pemeriksaan. Belau berdua menceritakan kisah hidupnya.
Sang ibu muda, sebut aja namanya mbak Winda, selama 7 tahun ini disiksa dengan penyakit aneh yang ada pada dirinya. Kepala terasa ditusuk tusuk, kedua telinganya berdering keras, perut kirinya terasa sakit dan terasa ada yang selalu bergerak gerak, mulut terasa kelu susah untuk bicara dan bisa dikatakan seperti orang bisu. selama 7 tahun itu tidak putus asa berusaha dan terus berusa untuk mencari kesembuhan, suaminya bertekad akan berusaha dan bekerja terus untuk mengupayakan kesembuhan istrinya. sampai keluar masuk rumah sakit, masih belum ada hasil, sudah dilakukan ronsen, scan juga tidak ditemukan kesimpulan pasti, ke klinik THT utk mengobati telinganya yang mbenguung, sudah hampir gonta ganti resep, belum juga sembuh, padahal kalau bengungnya keras, kepala terasa seperti mau pecah kemudian emosi meningkat, ngamuk merusak perabotan rumah. Dokterpun memberi resep utk membeli alat bantu dengar, tetapi ketika dipakai mbengungnya justru semakin keras. Perutnya yang sakit dicek ke dokter kandungan, diUSG ternyata gak tampak apa apa.
Sampai bingung mau kemana lagi, bahkan sampai apa kata orang selalu diikuti suruh ke mana dilakukan. Sampai ke seorang Kyai, kyainya tidak berani karena katanya rumahnya merupakan semacam kerajaan jin, jadi gak berani melawan sendiri, ke Kyai yang lain, suaminya diberi amalan beberapa wirid yang masing masing harus dibaca sebanyak 650x, shg setiap malam pasti begadang habis isya sampai jam 03.30, bertahan 3 bulan, belum juga ada hasilnya, ketika laporan ke pak Kyai katanya ini baru fondasinya belum ditambah wirid lainnya. Nyerah dah, gak kuwat karena paginya harus bekerja. Juga pernah pergi ke tabib dengan dikasih ramuan herbal yang banyak, gak mempan juga, justru dari hari ke hari penyakitnya semakin parah, bahkan sekarang sering pingsan.
Hampir saja mbak Winda putus asa, maka beliau bilang sama suami “mas, kalau kamu mau nikah lagi, nikahlah, dan tinggalkan aku. Karena saya kasihan padamu, kamu bekerja mencari uang, habis untuk berobat aku”. Ternyata suami mbak winda adalah seorang laki2 yang bijaksana. Jawabnya “ndak pa pa dik, kamu adalah istriku, kalau aku mau kamu pada waktu sehatnya, maka aku juga harus mau ketika kamu sakit, itu adalah tanggung jawabku”. Subhanallah.
Singkat cerita. Pada waktu suaminya bekerja dan istirahat sholat dhuhur di salah satu masjid di daerah jogonalan, menemukan selebaran RBC, dan sampai belum konsen membacanya krn kesibukan yang lain, beberapa hari kemudian selebaran itu ditemu istrinya di dalam saku baju, setelah dibaca, maka mbak winda minta segera dianter ke RBC.
Ketika pertama kali ke RBC, ust. Amir ngecek dan memeriksa, dan ditanya apa ada sejarah pernah berhubungan dengan jin, dukun, benda-benda keramat dsb. Mereka menjawab “tidak pernah” Setelah diingat ternyata ada, pernah dalam rangka berobat ke orang pintar, dikasih kepala celeng dan lemak babi disimpan di kantong mori. Oleh ust. Amir suruh mengambil dan benda tersebut langsung dibakar .
Mulailah prosesi ruqyah pertama kali dilakukan
Seperti biasanya, mbak Winda di nasehati, didakwahi oleh ust Amir, agar menjauhi kesyirikan, sabar dan bertawakal kepada Allah, serahkan semuanya kepada Allah. Berusahalah semakin mendekat Allah dengan memperbanyak ibadah, dzikir dan bersedekah. Setelah itu dituntun membaca dua kalimah syahadat, sholawat atas Nabi Muhammad, istighfar. Mulailah ust Amir membacakan ayat ayat ruqyah. Baru selesai akhir surat Al-Baqoroh, akhirnya mbak Winda roboh pingsan, ust. Amir membaca terus ayat ayat ruqyah, dan akhirnya dalam kondisi tidak sadar, mbak Winda meronta ronta dan menjerit jerit, rupanya ada reaksi. Ust Amir terus melanjutkan membaca untuk memperlemah kekuatan jin itu. Akhirnya dieksekusi, di akhir eksekusi ust Amir mendakwahi sang jin agar bertaubat kepada Allah dan mau masuk islam. Jin pun menuruti dan mau masuk islam. Diperintahkan kepada jin itu untuk keluar dengan baik, tetapi sangat susah. Karena kondisi mbak Winda udah capek dan waktu sudah masuk maghrib maka eksekusi disudahi.
Ruqyah kedua
Seperti sebelumnya pra ruqyah dilakukan dan dibaca ayat ayat ruqyah, baru dibacakan alfathehah, ternyata mbak Winda sudah roboh dan meronta ronta begitu sangat kesakitan, maka terpaksa jin itupun diajak dialok kenapa masuk dalam tubuh mbak Winda ? jin itu menjawab karena ada yang menyuruh. Jin itu menyebutkan secara detail siapa yang menyuruh dan alamatnya. Ust Amir bilang itu tidak penting, yang penting cepat keluar. Dan juga ustadz Amir meminta suami mbak winda agar tidak terprofokasi dan jangan sampai dendam. ketahuan bahwa masuk islamnya jin ituhanya bohong, karena ketika dibacakan surat Yunus 81-82 berulang ulang, jin itupun sangat kesakitan. Karena jin gak mau keluar dan memilih mati karena merasa bertanggung jawab terhadap sang dukung atas missinya. Terpaksa dilakukan penyembelihan. kemudian dilakukan pembentengan, maka setelah mbak winda siuman, ditanya apa yang dirasakan, beliau merasakan sakit dikepalanya sudah hilang, mbengung di telinganya sudah hilang, Cuma yang kiri masih terdengan mbengung tapi pelan.
Ruqyah ke tiga ternyata mbak winda kambuh lagi, ada jin lain lagi yang muncul, yang ini sangat sulit keluar,jin yang ini bisu, tidak bisa bicara, komunikasinyapun hanya dengan isyarat, setelah dilakukan scanning ternyata ada buhul yang mengikat, letaknya dikepala dan mulut, bentuknya benang warna merah yang sangat panjang. Dengan memohon pertolongan kepada Allah, tangan mbak winda yg seolah olah tangan jin diberi senjata oleh ust Amir dengan dibacakan surat al anfal 17, maka jin itu berusaha membongkar buhul yang ada di di kepala dan mulut.
Jin itu masih belum mau keluar, ketika ditanya oleh ust Amir, apakah masih ada benda benda sihir di rumah, maka jin itu mengangguk, jin itu tidak disembelih karena masih dibutuhkan untuk menunjukkan tempat di mana benda sihir itu ditanam, sebelum diakhiri ruqyah maka ust Amir membikin janji kepada jin itu agar menunjukkan kepada suami mbak winda di mana letak benda sihir itu di tanam.
Pada pagi harinya sekitar jam 08.00, mbak winda kesurupan, dan langsung memegang tangan suaminya dan menunjukkan letak benda sihir itu di tanam. Sang suamipun langsung mengambil linggis dan menggali tanah tempat benda sihir itu, ketemulah benda itu di depan pintu, berupa kain kain perca dan ada tulisan rajah. Begitu melihat kain itu jin yg ada di mbak winda sangat ketakutan dan sambil menutup muka, suami mbak winda diminta untuk segera memasukkan ke dalam topeles. Siang jam 14.00 dibawalah benda sihir itu ke RBC dan dilakukan pembakaran.
Ruqyah berikutnya, setelah benda sihir itu dibakar, maka sang jin kepengin masuk islam dan oleh ust Amir, dituntun syahadah dan sholawat serta istighfar, dan diminta keluar dengan baik melalui mulut setelah mengucapkan salam. Ketika sudah mau keluar, maka situasi dikejutkan dengan jin itu seperti menangkis serangan dari atas. Akhirnya oleh ust. Amir dimohonkan kepada Allah agar diberi senjata sebilah pedang api. Dan jin itu melakukan perlawanan, alhamdulillah jin itu sudah bisa bicara sehingga bisa menceritakan apa yang terjadi, bahwa dia mendadak diserang seklompok jin utusan sang dukun. Tetapi al hamdulillah sekelompok jin itu sudah bisa dikalahkan. Dan tiba tiba, jin itu merasa ketakutan, ketika ditanya ternyata yang datang, seorang laki laki tua yang memegang pedang besar, siapa dia ? jin itu bilang dia adalah dukun yang mengirimnya dan mengancam mau membunuhnya, maka ust amir memohon kepada Allah agar diberi pedang yang lebih tajam lagi kepada jin itu. Dan memerintahkan kepada jin itu untuk melawan, akhirnya terjadilah pertarungan ghaib antara jin dan wajah ghaib yang menyerupai sang dukun. Pedang dukun itupun jatuh. Dan masih mengeluarkan pedang yang lainnya. Untuk kedua kalinya pedang sang dukun itu jatuh. Tahu tahu jin itu merasa diikat kuat dan tidak bisa keluar. Terpaksa ruqyah dihentikan karena waktu sudah maghrib.
Sebelum pulang, ust amir berpesan agar nanti sebelum tidur mbak winda wudhu, kemudian membaca ayat ayat perlindungan al fatehah, ayat qursi, 3 qul, dan ditiupkan ke tangan dan diusapkan ke seluruh tubuh sebagaimana sunnah nabi, setelah itu baca do’a tidur dan berniat memohon kepada Allah agar diketemukan dengan jin yg ada dalam tubuh, dan mohon kekuatan untuk bisa menyerangnya dengan menang. (teknik ruqyah mandiri dari ust perdana ahmad dan ust NAI)
Hari berikutnya, sebelum dilakukan ruqyah, mbak winda menceritakan apa yang dialami tadi malam, bahwa apa yang disarankan ust Amir sudah dilakukan dan benar, dalam mimpi itu mbak winda bertemu dengan singa yang sangat besar dan seekor naga, bertarunglah mbak winda dengan singa dan naga itu, dan dua binatang itu tercabik cabik dan lari ke sebuah bukit (tempat dirahasiakan) dan mbak winda tangannya tidak bisa bergerak, seperti ada yang mengikat, dalam mimpi Allah memberi pertolongan, mbak winda melihat wajah ust Amir yang sedang melantunkan hasbunallah wanikmal wakiil, ni’mal maula wa ni’mannashiir, laa haula wa laa quwwata illa billah. Dan mbak windapun menirukan berulang ulang, akhirnya ikatan itu terlepas, dan mbak winda Terbangun.
Dilanjutkan ruqyah dan ada beberapa jin yang mau keluar setelah di dakwahi dan dipandu utk syahadah oleh ust amir. Sebelum pulang mbak winda masih diminta untuk melakukan hal yang sama seperti tadi malam, yaitu mohon kepada Allah agar diketemukan dengan jin yg ada di tubuhnya.
Hari berikutnya, sebelum dilakukan ruqyah, mbak winda bercerita lagi apa yang dialami tadi malam, dalam mimpi ketemu dengan singa dan naga itu lagi tapi kedua binatang itu sudah tidak berdaya, hanya mendekam. Tetapi ada seorang laki laki tua yang memakai ikat kepala jawa (jawa : iket) dan terjadilah pertarungan, maka orang tua itu yang disinyalir mbah dukun terluka di bagian kepala dan mengeluarkan darah yang begitu banyak, dan lari ke gunung (tempat dirahasiakan).
Prosesi ruqyah dilakukan dibacakan ayat ayat ruqyah seperti biasa, baru diberi peringatan oleh ust amir, “wahai jin yang ada di dalam tubuh mbak winda” mbak winda langsung pingsan dan meronta tapi lemah, terus dibacakan ayat ayat ruqyah, dan itu mohon ampun dan kemudian hilang tidak ada reaksi yg berarti, tapi mbak winda masih belum sadar. Akhirnya ust amir teringat teknik yang diajarkan oleh ust NAI dan Ust Perdana, yaitu teknik mengembalikan sihir. Kemudian ust amir mengambil sapu lidi kecil (seblak dipan) dan dibacakan al anfal 17, al baqoroh 255 dan Ali Imron 18, dan sambil mengucapkan permohonan kepada Allah “Ya Allah Yang Maha Adil, kembalikan semua sihir ini kepada pengirimnya”, sapu lidi itupun dikibas kibaskan ke angkasa berkali kali, tiba tiba mbak winda reaksi seperti singa yang marah, mengaum dan mau mencakar cakar, dengan sigap, ust suparman (team RBC) dan suami mbak winda memegangi, tenaganya begitu kuat hampir beberapa kali lepas, kemudian ust amir memegang tengkuk mbak winda dan membacakan ayat pematah sihir yunus 81-82, akhirnya berangsur angsur tenaganya melemah, ketika sudah reda jin itu ditanya kenapa marah, saya marah kepada yang mengirimku, sekarang dukun itu sudah sekarat. Sekarang aku mau keluar dan akan masuk ke orang yang meyuruh aku (org yang minta tolong ke dukun). Tapi aku tak punya kekuatan lagi, tubuhku hancur, taringku rontok, kuku kukuku patah. Aku sudah kapok. Maka ditawari sekali lagi oleh ust amir untuk bertaubat dan membaca syahadat. Jin mau bertaubat dan bersahadat, setelah dipandu ust amir, jin segera ingin keluar. Sebelum keluar ust amir minta jin itu bersumpah janji, tidak akan berbuat dzolim lagi, tidak akan mau diperbudah oleh dukun atau sejenisnya, akan memperbanyak ibadah kepada Allah, berdzikir dan berdakwah kepada jin jin lainnya.
Setelah mbak winda sadar, keluahannya selama ini alhamdulillah sudah tidak dirasakan lagi, syukur kepada Allah, Allah telah menjawab kesabarannya selama 7 tahun menderita kesakitan, bahkan sebagai tanda syukurnya mbak winda sepakat dengan suami menyedekahkan alat bantu dengar elektrik yang dibelinya dan sudah tidak dipakai *). Syukur Ya Rabb, Engkau telah berkenan menolong dan membantu hambaMu ini. Hasbunallah wa ni’mal wakiil, ni’mal maula wa ni’man nashiir, laa haula wa laa quwwata illa billah.
*Alat bantu dengar elektrik yang disedekahkan tsb sekarang tersimpan di RBC, yang mau memanfaatkan, monggo silahkan menghubungi RBC 0858 6699 0707 atau ust amir 0857 2538 3000
Categories: Kisah Ruqyah
0 comments:
Post a Comment