KISAH RUQYAH KANKER SERVIKS
Ada seorang dari Makasar yang menelpon saya, dia meminta saran sebab ibunya didiagosa terkena kanker serviks stadium 3 dan kaki kiri sudah mulai bengkak juga Kanker sudah menjalar keorgan tubuh lainnya dikemo sudah ga mempan . , sebelumnya si fulan ini ga menyangka kanker seviks yang diderita Ibunya karena sebab sihir. Saat diruqyah oleh peruqyah di Makasar ternyata ibunya bereaksi keras. Namun saat tidak diruqyah ibunya suka kumat teriak teriak sendiri.
Si Fulan ini bermaksud mengundang saya ke Makasar namun saya tolak sebab saya tidak ada waktu luang selama Ramadhan. Saya menyarankan Ibunya introspeksi diri apakah punya dosa kesalahan dan minta ampun pada Allah.
Saya memberikan amalan pada si Fulan.
1. Membaca ruqyah pada minyak zaitun setiap hari dan mengoleskan ke dekat kemaluan Ibunya, di perut dan kaki yg bengkak setiap saat.
2. Memberikan tasbih pada Ibunya lalu saya sarankan selalu istighfar sebanyak mungkin, penggunaan tasbih tidak disyariatkan tapi hanya alat bantu agar Ibunya ga lupa dzikir selama pegang tasbih. Saya katakan pada si fulan dgn sibuk dzikir Ibunya akan dilatih juga untuk bisa kontrol dirinya agar ga selalu tubuhnya diambil alih jin kesadarannya.
3. Selalu meminum air ruqyah.
4. Meminum madu dan mengkudu yg sudah diruqyah yg mengandung zat anti depresan sebab Ibunya dalam kondisi stres dengan penyakitnya dan madu punya khasiat dari penjelasan Nabi obat segala macam penyakit yg berasal dari perut dan kanker serviks itu menyerang organ seputar perut.
Beberapa hari yang lalu Alhamdulillah saya ditelpon, bahwa sel kankernya mengecil hingga dokter bingung dan Ibunya sudah bisa mengontrol dirinya hingga tidak lagi kerasukan tiap hari.
Saya ingat pernah baca pada Bukunya Syaikh Wahid Abdus Salam Bali bahwa kanker bisa diakibatkan oleh gangguan jin, Alhamdulillah tidak perlu saya yang jauh jauh datang ke Makasar hanya keluarganya yang diyakinkan bisa meruqyah ibunya sendiri dan berhasil.... Justru doa anak pada Ibunya bisa lebih makbul doanya dibandingkan saya.
Walhamdulillah.
0 comments:
Post a Comment