Thursday, December 31, 2015

Tahun Baru 2016

Sejarah Tahun Baru Masehi
Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM. Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir.
Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru ini. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, Kaisar Augustus, menjadi bulan Agustus.
Perayaan Tahun Baru
Saat ini, tahun baru 1 Januari telah dijadikan sebagai salah satu hari suci umat Kristen. Namun kenyataannya, tahun baru sudah lama menjadi tradisi sekuler yang menjadikannya sebagai hari libur umum nasional untuk semua warga Dunia.
Pada mulanya perayaan ini dirayakan baik oleh orang Yahudi yang dihitung sejak bulan baru pada akhir September. Selanjutnya menurut kalender Julianus, tahun Romawi dimulai pada tanggal 1 Januari. Paus Gregorius XIII mengubahnya menjadi 1 Januari pada tahun 1582 dan hingga kini seluruh dunia merayakannya pada tanggal tersebut.
Perayaan Tahun Baru Zaman Dulu
Seperti kita ketahui, tradisi perayaan tahun baru di beberapa negara terkait dengan ritual keagamaan atau kepercayaan mereka—yang tentu saja sangat bertentangan dengan Islam. Contohnya di Brazil. Pada tengah malam setiap tanggal 1 Januari, orang-orang Brazil berbondong-bondong menuju pantai dengan pakaian putih bersih. Mereka menaburkan bunga di laut, mengubur mangga, pepaya dan semangka di pasir pantai sebagai tanda penghormatan terhadap sang dewa Lemanja—Dewa laut yang terkenal dalam legenda negara Brazil.

Seperti halnya di Brazil, orang Romawi kuno pun saling memberikan hadiah potongan dahan pohon suci untuk merayakan pergantian tahun. Belakangan, mereka saling memberikan kacang atau koin lapis emas dengan gambar Janus, dewa pintu dan semua permulaan. Menurut sejarah, bulan Januari diambil dari nama dewa bermuka dua ini (satu muka menghadap ke depan dan yang satu lagi menghadap ke belakang).
Sedangkan menurut kepercayaan orang Jerman, jika mereka makan sisa hidangan pesta perayaan New Year's Eve di tanggal 1 Januari, mereka percaya tidak akan kekurangan pangan selama setahun penuh. Bagi orang kristen yang mayoritas menghuni belahan benua Eropa, tahun baru masehi dikaitkan dengan kelahiran Yesus Kristus atau Isa al-Masih, sehingga agama Kristen sering disebut agama Masehi. Masa sebelum Yesus lahir pun disebut tahun Sebelum Masehi (SM) dan sesudah Yesus lahir disebut tahun Masehi.
Pada tanggal 1 Januari orang-orang Amerika mengunjungi sanak-saudara dan teman-teman atau nonton televisi: Parade Bunga Tournament of Roses sebelum lomba futbol Amerika Rose Bowl dilangsungkan di Kalifornia; atau Orange Bowl di Florida; Cotton Bowl di Texas; atau Sugar Bowl di Lousiana. Di Amerika Serikat, kebanyakan perayaan dilakukan malam sebelum tahun baru, pada tanggal 31 Desember, di mana orang-orang pergi ke pesta atau menonton program televisi dari Times Square di jantung kota New York, di mana banyak orang berkumpul. Pada saat lonceng tengah malam berbunyi, sirene dibunyikan, kembang api diledakkan dan orang-orang menerikkan "Selamat Tahun Baru" dan menyanyikan Auld Lang Syne.Di negara-negara lain, termasuk Indonesia? Sama saja!
Bagi kita, umat Islam, merayakan tahun baru Masehi, dan menggunakan symbol symbol orang kafir tentu saja akan semakin ikut andil dalam menghapus jejak-jejak sejarah Islam yang hebat. Sementara beberapa pekan yang lalu, kita semua sudah melewati tahun baru Muharram, dengan sepi tanpa gemuruh apapun.
Saudaraku…
Tidak sepantasnya seorang muslim untuk bertasyabuh (menyerupai) orang-orang kafir dalam perkara hari-hari raya orang mereka. Juga tidak boleh menyepakati mereka di atas hal itu.
Allah berfirman kepada Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam:
“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat dari agama itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui. Sesungguhnya mereka sekali-kali tidak akan dapat menolak dari kamu sedikitpun dari siksaan Allah. Dan Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain, dan Allah adalah pelindung orang-orang yang bertakwa.” (Al-Jatsiyah: 18-19)
Sedangkan yang dimaksud dengan hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui adalah segala sesuatu kecenderungan untuk melakukan hal-hal yang bathil dan sia-sia.
Allah berfirman kepada Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam:
“Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu kepadamu, sesungguhnya kamu -kalau begitu- termasuk golongan orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Baqarah: 145).
 Di dalam hadis yang lain Rasulullah s.a.w. bersabda daripada Anas r.a. artinyanya:
Hiasilah kedua-dua Hari Raya kamu yaitu Hari Raya ‘Idul fitri dan juga Hari Raya “idul Adha. Yang ini menunjukkan bahwa sesungguhnya kita selaku umat islam sudah memiliki budaya sendiri dan perayaan sendiri yang dengannya kita mensyiarkan agama islam dan bangga dengan syari’at tersebut kemudian tidak mengikuti dan mengekor budaya dan syari’at agama lain.
Semoga allah selalu membimbing kita, keluarga kita dan memberikan kita keistiqomahan didalam meniti jalan hidayah yang allah anugrahkan. Amiiin.

MANFAAT BEKATUL


Kulit padi terdiri atas Hull yang merupakan kulit bagian terluar,danBrand(bekatul) yang merupakan kulit bagian dalam atau selaput biji.Bekatul terdiri atas beberapa lapisan, yaitu pericarp,seed coat,nucellus dan aleurone. Bekatul diperoleh dari proses penggilingan atau penumbukan gabah padi menjadi beras. Umumnyadari proses penggilingan gabah padi menghasilkan beras sebanyak 60-65%. Sementara

Satu Bulan Lamanya Saya Dihantui Kematian

ALAMAT RUQYAH SYAR'IYYAH DAN BEKAM
JL. PERCETAKAN NEGARA VII NO 31 RAWASARI  JAKARTA PUSAT 
BUKA PRAKTEK BEKAM SETIAP HARI DARI JAM 09.00 S/D 17.00 TERMASUK HARI LIBUR DILUAR JAM BISA JANJIAN MENERIMA BEKAM PANGGILAN, BEKAM MASSAL, BEKAM SUAMI ISTRI , BEKAM KEPALA TANPA HARUS MENCUKUR RAMBUT DLL, Tlp : 0815 11311 554 , 0812 828 11254 WA / SMS 
     Kematian adalah suatu kepastian. Seperti hukum matematika. Tak seorangpun dapat lepas dari suratan ini. Burung elang yang bebas berkelana menjelajah jagad raya suatu saat juga akan jatuh dan terkapar di atas tanah.

    Tak ubahnya seperti manusia. Bila demikian, haruskah seseorang takut kepada kematian sedemikian rupa hingga di luar batas kewajaran? Seperti kisah Silfi, seorang karyawan swasta asal Bangka Belitung. Ia menuturkan kisahnya kepada Majalah Ghoib di Jakarta. Berikut petikannya.

    Sekian tahun merantau, saya dapat menghirup udara Jakarta dengan nyaman, seperti layaknya gadis-gadis yang lain. Atribut jilbab yang menutupi kepala semakin menenangkan jiwa. Setidaknya saya bisa menghindari tatapan jalang lelaki hidung belang, yang dengan seenaknya memelototi wanita yang tidak menutup aurat.

     Kegamangan yang sempat menghantui, dulu sebelum berangkat ke Jakarta, sirna bersamaan dengan berjalannya waktu. Hingga muncullah suatu perasaan aneh yang menyebar dalam jiwa. Perasaan takut pada kematian, itulah awal derita yang sempat menghimpit dada sebulan lamanya.

Februari yang Menegangkan.

    Berawal dari dirawatnya salah seorang kerabat tante di rumah sakit yang biasa saya panggil dengan nenek. Keadaannya sudah semakin kritis. Sehingga tante kembali berniat membesuk nenek. Sebenarnya beberapa hari sebelumnya saya sudah sempat menjenguk nenek, tapi karena keadaannya yang saat itu boleh dibilang sudah sangat kritis, saya berniat kembali menengoknya.
    Bertiga dengan tante dan anaknya, Zulfa, kami berjalan menelusuri lorong-lorong rumah sakit. Sesekali berpapasan dengan perawat yang tergopoh-gopoh mendorong pasien yang sudah kritis. Hingga ketika sampai di ruangan nenek, saya tidak diizinkan masuk. Itu memang peraturan rumah sakit bahwa selain keluarga pasien tidak sembarang orang dibolehkan masuk.

     Tidak masalah, pikir saya. Dengan santai saya berjalan ke ruang tunggu, sementara Tante dan Zulfa bergegas masuk ke dalam ruangan. Senyap, saya tenggelam dalam lamunan. Hingga beberapa saat kemudian, terlihat tante berjalan tergopoh-gopoh dari ruangan nenek. Raut mukanya sendu, menyiratkan sesuatu telah terjadi di sana.

     Benar saja, “Nenek telah meninggal,” ujar tante lirih. “Innalillahi wainna ilaihi raji’un,” gumam saya kemudian. Nenek yang baik hati itu telah pergi mendahului kami, Meski berbeda agama, tapi saya merasa kehilangan.
     Setelah menyampaikan berita itu, tante kembali masuk ke dalam ruangan nenek. “Masih banyak yang harus dikerjakan di sana,” katanya. Sementara saya, masih duduk terpaku dalam keheningan.

     Satu menit, sepuluh menit berlalu, saya masih tetap dalam kesendirian. Hingga perasaan aneh menyeruak ke dalam jiwa. Perlahan namun pasti, perasaan aneh itu semakin kuat. Saya pun mulai kehilangan nalar sehingga yang terjadi kemudian di luar perkiraan saya.

     “Di sini, saya mati. Di rumah sakit ini saya akan mati,”seru suara dalam relung jiwa saya. Perasaan takut pada kematian segera menghantui saya. Saya merasa kepergian nenek tidak berselang lama akan disusul oleh yang lain. Dan ia adalah saya.

    Saya gelisah. Ketakutan yang tidak berdasar itu semakin menguasai saya. Hanya dalam hitungan menit, nafas saya mulai sesak. Saya semakin kalut tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan. Butiran-butiran keringat dingin mulai bercucuran.

    Dalam ketidaktenangan itu terlintas dalam benak saya bahwa saya harus dirawat. Saya harus diberi pernafasan pembantu untuk mengurangi sesak di dada yang semakin parah. Saya mendekati seorang satpam yang tidak jauh dari tempat duduk saya.”Pak, di mana ruang UGD? Sepertinya saya sesak nafas. Saya butuh oksigen,” tanya saya dengan nada tersekat.

     “Kenapa bu? Asma ya?” tanya satpam itu sebelum menjawab pertanyaan saya. “Tidak tahu, pokoknya saya sesak nafas”. “Di mana ruangan UGDnya” tanya saya kembali. Satpam itu pun menunjukkan  lorong mana yang harus saya lewati sebelum akhirnya sampai diruangan UGD.

      Bergegas, saya mengikuti petunjuk satpam itu. Namun, setibanya di depan ruangan UGD, saya mengurungkan diri untuk masuk ke dalam. Ada perasaan malu yang tersirat. Beli balsem saja, pikir saya kemudian.

     Saya menuruti kata hati. Kembali melangkah dengan gontai ke halaman. Celingukan ke kiri dan kanan, dimana kiranya dijual balsem gosok. Setelah membeli balsem, saya mencoba menenangkan diri dengan duduk di pelataran rumah sakit. Tapi itu masih tidak bisa menolong.

     Bisikan, “Mati, mati,” masih terus terngiang di telinga. Hangatnya balsem tidak lagi bermanfaat. Saya semakin kalut, hingga saya putuskan untuk kembali ke ruang UGD. Saya tidak mungkin sembuh kalau tidak diobati seseorang atau tidak dekat dengan seseorang. Akhirnya saya masuk ke ruang UGD.

       Selang oksigen pun segera tersalurkan melalui hidung saya. Lima, sepuluh menit saya mencoba bertahan. Menunggu reaksi positif dari oksigen itu. tapi yang terjadi kemudian sangat di luar perkiraan. Bantuan pernafasan itu tidak bisa berbuat apa-apa. Sesak nafas dan bisikan kematian masih terus berdengung. “Sudah waktunya kamu mati sekarang. Kamu mati sekarang. Di sini kamu mati,”

       Saat-saat yang menegangkan. Seandainya saya bisa melewati masa yang kritis ini, saya merasa itu adalah kemenangan yang hebat. Sejenak, saya merenung dan terbetiklah keinginan untuk berbicara terbuka kepada dokter jaga atas semua yang menimpa saya.

      “Dok, sebenarnya saya ke sini membesuk nenek, tapi sekarang beliau sudah meninggal. Sementara tante saya masih menunggu di kamar nenek.” Saya berbicara apa adanya kepada dokter. “Saya merasa tidak mungkin sembuh, bila saya tidak dipertemukan dengan mereka,” jelas saya lebih lanjut. Setelah melihat tidak ada perkembangan yang berarti dari bantuan pernafasan itu, akhirnya saya diantar seorang perawat menemui tante yang masih berada di kamar nenek.

      Plong rasanya melihat tante. Saya segera berhambur dan mendekapnya. “Silfi kenapa?” tanya tante heran melihat sikap saya yang tidak seperti biasanya. “Silfi takut mati, tante,” hanya kalimat itu yang sempat terucap. Saya pun menangis bercucuran air mata.

      “Silfi, Umur kan di tangan Allah, kalau kita sudah tahu mau mati, ya enak duluan. Jadi sama sekali tidak ada yang tahu kapan ia mati,”ujar tante menenangkan saya. “Berdzikirlah! Jangan terbawa emosi!” tante berusaha menenangkan saya.

     Perlahan, saya mulai bisa menguasai diri. Saya mencoba merenung sejenak. Benar memang apa yang dikatakan tante. Mungkin waktu itu hati saya sedang gersang sehingga mudah tergoda syetan, karena sudah beberapa lama saya tidak menghadiri majlis ta’lim. Ini teguran dari Allah atas kelalaian ini.

      Saat-saat berikutnya saya bergegas ke mushalla untuk menenangkan diri. Sementara tante dan Zulfa mengiring jenazah nenek yang akar disemayamkan di rumah duka. Saya merasa tidak sanggup mengiringi jenazah, karena bagi saya kematian itu sesuatu yang menyakitkan.

     Saya sendiri tidak tahu, bagaimana perasaan ini muncul, apakah karena saya sering menonton film-film horor? Entahlah saya jadi pusing bila memikirkannya. Lebih baik, menenangkan diri dengan membaca al-Qur’an, pikir saya setelah sekian lama termenung di mushalla rumah sakit.

Malam-Malam yang Mengerikan

      Peristiwa kelabu di rumah sakit itu tidak hilang begitu saja. Hari-hari berikutnya saya hidup dalam ketakutan. Saya merasakan hidup saya tidak lagi normal. Suasana malam yang hening menjadi momok tersendiri bagi saya. Nyaris tiap malam saya tidak berani tidur sendirian.

       Meski sudah tidur bersama tante, tapi bayang-bayang kematian masih menghantui. Perasaan ini memang sulit dijelaskan. Dalam kesendirian itu seolah-olah ada yang menakut-nakuti saya, padahal saya tidak melihat apa-apa. Cuma perasaan saya yang memang ketakutan luar biasa.

     Dalam balutan ketakutan, saya mendekap bantal sambil duduk meringkuk di bawah kaki tante yang sudah tertidur lelap. Saya tidak berani membangunkan tante. Kasihan, ia sudah seharian bekerja dan sekarang adalah saatnya istirahat untuk menyambut hari esok.

     Saya ingin memejamkan mata, tapi tetap saia mata ini enggan terpejam. Hanya harapan yang terpatri bahwa saya bisa melewati malam ini dengan baik dan melihat matahari esok hari. Saya terus berdzikir supaya bisa melewati malam itu. Tanpa terasa keringat dingin pun bercucuran. Saya tidak sanggup lagi membendung air mata.

     Detik demi detik berjalan lambat dalam keheningan. Sunyi. Senyap, binatang malam enggan bersuara. Hanya desahan nafas tante yang terdengar teratur. Dalam keadaan seperti itu, saya teringat kembali dengan sosok ibu yang jauh di pulau seberang.

      Karena selama ini ibu adalah orang yang paling mengerti diri saya. lbu yang pandai menghibur saya dalam keadaan kritis semacam ini. Tapi apa boleh dikata, ibu memang tidak berada di samping saya.

     Jam satu atau bahkan jam dua dinihari, saya baru bisa memejamkan mata setelah melewati drama yang panjang. lronisnya, bila tiba-tiba saya terbangun kembali sebelum sembuh, maka bayang-bayang kematian kembali muncul menggantikan mimpi yang baru beberapa saat.

     Malam-malam yang terlalu berat bagi saya, karena ketakutan pada kematian itu sangat menyiksa. Pikiran negatif akan kematian terus menumpuk dalam benak. Seakan pikiran ini tertanam kuat dengan akar-akarnya yang menghujam ke dalam jiwa.

    Sakit batuk yang bagi orang lain tergolong penyakit ringan dan tidak berbahaya, buat saya itu sudah sangat menyiksa. Saya menganggap sakit batuk merupakan pintu gerbang menuju kematian, sementara masih belum ada amal yang bisa di banggakan untuk menyambut datangnya kematian. Maka yang terjadi kemudian batuk-batuk kecil itu berubah menjadi sesak nafas.

     Semakin lama semakin berat, sehingga saya merasa seperti ada orang yang mencekik leher saya. Saya merasakan ajal saya sudah semakin dekat. Saya berusaha melepaskan diri dari cekikan itu tapi tetap sia-sia. Tangisan yang saya anggap menjadi senjata pamungkas pun tidak bisa dikeluarkan. Saya benar-benar tidak bisa menangis, hingga jalan terakhir saya harus membangunkan tante yang tidur pulas.

    Tante bangun dengan mata yang sayu. Matanya semakin sayu, saat melihat wajah saya yang pucat pasi dalam ketidakberdayaan. Dengan berlinang air mata, saya mengadu kepada tante. Apa yang sebenarnya terjadi sehingga saya harus mengalami penderitaan ini. Seperci biasa tante kemudian menenangkan saya.

     Siang hari, saya merasa lebih tenang. Bisikan-bisikan kematian tidak terlalu sering terbetik. Mungkin karena pikiran saya teralihkan oleh aktifitas harian yang menyita waktu dan perhatian. Hanya sesekali ketakutan itu muncul begitu saja tanpa didahului oleh tanda apa-apa. Tiba-tiba saja saya merasa takut mati dan sesak nafas yang hebat. Bila sudah demikian biasanya saya segera mengambil balsem atau menenangkan diri dengan minum air putih.

     Suatu hari, bisikan kematian itu muncul ketika saya sedang shalat. “Wah, setelah shalat ini  saya akan mati.” Saya bingung, mengapa bisikan itu kemudian munculdi dalam shalat. Detik-detik berikutnya, kembali terjadi dialog dalam batin.

     “Mati nih, tapi bagus kamu mati dengan husnul khatimah’. “Mati, mati, matiii ...” Akhirnya shalat saya terganggu. Saya tidak bisa konsentrasi karena dialog kematian terus terjadi hingga shalat selesai.

     Kebetulan waktu itu ibu sedang ke Jakarta, sehingga saya ceritakan apa yang saya alami selama ini kepadanya. “lbu, kalau nafas itu bagaimana? Kok nafas saya sering sesak sih?” lbu terperangah mendengar keluhan itu sehingga jalan pintas segera diambil.

     “Ya sudah, kita bawa ke dokter saja,” jawab ibu serius. Sejurus kemudian, saya ke dokter dengan ditemani ibu. Namun, diagnosa dokter semakin membingungkan. Karena hasil tes jantung dan paru-paru semuanya normal. Tidak ada masalah yang perlu dirisaukan.

     Melihat perkembangan itu, saya pun memutuskan untuk konsultasi dengan ustadz ngaji saya melalui telepon. “lni merupakan ujian buat Silfi. Semakin tinggi keimanan seseorang semakin hebat ujiannya,”nasehat ustadz melalui telepon itu semakin menguatkan diri saya agar tidak menyerah dan hanya berpangku tangan.

      Karena itu saya memberanikan diri untuk melayat tetangga yang meninggal. Meski sejujurnya saya akui bahwa hati saya belum siap. Saya masih memaksakan memaksakan diri, karena saya berpikir bahwa ini merupakan salah satu bagian dari pengobatan juga.

      Dengan berat, saya melangkahkan kaki ke sana dan melihat wajah orang yang meninggal sebelum dikafani. Sebenarnya saya tidak tahan melihat wajahnya tapi saya tetap bersikeras. Akibatnya sungguh di luar dugaan.

     Bayangan wajah yang memutih itu tertanam kuat di benak saya. Sekian cara yang saya tempuh untuk menghapus bayangan itu masih sia-sia. “Wah, giliran berikutnya adalah saya. Saya bakalan mati dalam waktu dekat. Saya bakalan mati dalam waktu dekat,” detik-detik berikutnya nafas saya kembali sesak.

     Momok malam yang mengerikan itu tidak terbatas pada kesulitan tidur dan dicekam ketakutan. Karena pada saat tertidur pun sesekali mimpi menyeramkan datang menghampiri. Sering saya bermimpi didatangi orang-orang yang sudah meninggal.

     Seperti yang terjadi pada suatu malam. Dalam keremangan lampu, saya melihat ibu dikejar-kejar hantu. Sosok manusia dengan wajah biasa, tapi saya tahu bahwa orang itu sudah mati. Hantu itu menakut-nakuti dengan berjalan biasa. Saya terbangun dengan nafas tersengal-sengal.

     Sebenarnya, jauh sebelum saya menderita takut mati seperti sekarang, saya telah sering mengalami rep-repan (tindihan). Waktu itu, saya masih belum menyadari bahwa rep-repan itu merupakan indikasi seseorang terkena gangguan jin. Sehingga saya menanggapinya dengan biasa saja. Tidak panik atau cemas.

     Saat tidur lelap itu tiba-tiba seperti ada kekuatan besar yang menindih badan saya. Dada saya dihimpit berton-ton barang. Saya berusaha berontak, tapi kekuatan itu tetap tidak bergeser. lngin rasanya tangan ini meraih pintu, tapi tangan saya sulit digerakkan.

     Semakin keras berusaha, semakin kuat kekuatan itu menindih saya. sementara mulut yang seharusnya mampu berteriak dan meminta tolong, seakan terkunci.

     Dada saya semakin sesak, dan seperti biasa reaksi yang kemudian saya temukan setelah sekian lama dalam himpitan kekuatan besar itu adalah nafas yang tersengal-sengal. lronisnya, rep-repan ini tidak hanya menyerang saat sedang tertidur. Dalam kondisi terbangun dan dalam kesadaran penuh, saya pernah mengalami hal serupa. Usaha keras saya untuk meraih pintu juga sia-sia.

Saya Sadar Kematian itu Harus Dipersiapkan

     Kejadian-kejadian inilah yang kemudian mengantarkan saya untuk mengikuti terapi ruqyah di kantor Majalah Ghoib. Terapi ini saya ketahui secara tidak sengaja, ketika saya bercerita kepada seorang teman, ia justru menyarankan saya mengikuti terapi ruqyah, karena gangguan yang saya alami selama ini terkesan memang tidak wajar. Pengobatan secara medis yang telah saya tempuh juga menemui jalan buntu.

     Sementara kondisi kejiwaan saya sudah lelah, bila tidak ada perubahan dalam waktu dekat, saya tidak tahu apakah saya bisa bertahan. Saya khawatir bila akhirnya semakin parah dan menjadi gila. Saya tidak sanggup lagi dihantui ketakutan setiap malam.

     Berbekal alamat yang saya peroleh dari seorang teman, saya mencari kantor Majalah Ghoib. Namun, sayang ketika tiba di sana, saya harus menunggu giliran terapi tiga minggu lamanya. Tiga minggu bukan waktu yang pendek, segala kemungkinan bisa saja terjadi.

    Saya merasa beruntung dalam masa penantian itu teman-teman ngaji banyak memberi semangat dan dorongan kepada saya agar bertahan dan tidak menyerah. Membaca al-Qur’an semakin saya  tingkatkan intensitasnya. Dan hasilnya pun terasa, berangsurangsur keadaan saya semakin membaik.

     Tanggal 13 Maret, saya berangkat ke kantor Majalah Ghoib untuk menglkuti terapi seperti yang telah dijadwalkan. Saya bersyukur bahwa saat mengikuti terapi saya tidak bereaksi keras seperti  pasien-pasien lain.

     Hanya rasa deg-degan yang mengaliri badan saya saat mendengarkan lantunan ayat-ayat al-Qur’an. Sewaktu tiba giliran saya untuk diterapi satu persatu pun sayatidak bereaksi apa-apa. Saya hanya diam dan tidak kepanasan atau menjerit-jerit seperti beberapa pasien yang lain. Saat itu saya terus berdoa dalam hati, semoga saya bisa hidup normal menghadapi masa depan.

    Saya memang hanya sekali mengikuti terapi di kantor Majalah Ghoib, karena saya merasa gangguan yang saya derita sekarang sudah jauh berkurang. Rep-repan yang dulu bisa datang dua minggu sekali itu, sekarang sudah tidak ada. Pada sisi lain, saya lebih mengedepankan terapi ruqyah mandiri dengan banyak membaca al-Qur’an, al-Ma’tsurat serta melaksanakan shalat dan perintah-perintah agama lainnya.

     Saya sadar bahwa kematian bukan sesuatu yang harus ditakutkan, karena semua orang akan mati. Yang perlu dipikirkan sekarang adalah mempersiapkan diri sebaik mungkin menjemput kematian yang datangnya tidak terduga. Saya hanya berharap pada akhirnya bisa mengakhiri hidup ini dengan husnul khatimah.

     Secara lebih jauh saya mencoba introspeksi ke dalam diri saya sendiri, mengapa takut akan kematian itu bisa menjadi momok yang menakutkan. Kesimpulan dari kesemuanya itu mungkin berpangkal pada kepribadian saya yang suka menyendiri.

     Saya suka melakukan apa saja sendiri, karena saya tidak ingin merepotkan orang lain. Mungkin karena perasaan merasa kuat, sehingga sepertinya tidak membutuhkan orang lain.

     Akibatnya saya hidup dalam kesendirian saya, peristiwa ini seolah-olah menyadarkan saya bahwa manusia itu membutuhkan orang lain. Sangat butuh dan jangan merasa sombong dengan kebisaan dan kemampuan diri sendiri. Kita butuh orang lain.
KISAH NYATA

Wednesday, December 30, 2015

Bahaya Al-'Ain Menimbulkan Benjolan Di Tubuh



Ustad Muhammad Faizar ★★Bahaya Al-'Ain Menimbulkan Benjolan Di Tubuh★★Bismillah..Sebenarnya ada banyak kisah yg perlu kita waspadai mengenai pengaruh 'ain terhadap diri manusia...Dari beberapa kisah yg ada, saya ambil contoh kejadian Senin malam saat saya silaturahim ke rumah bude di Karanglewas Purwokerto.....Sepupu saya yg masih berusia 7 tahun terkena penyakit aneh pada kulitnya..Banyak

Harga Herbal Quranic Healing Mojokerto Thn 2016





Teh Bidara
Teh gaharu
Teh sambiloto
Teh seribu bemalu
Teh tempuyung
Teh mengkudu
Teh sirsak
Teh laki laki
Teh wanita
Teh manggis
harga isi 20shacet 32.000
_________________

Rice bran isi 10sachet 32.000
Soya isi 10 shacet 32.000
__________________

Kapsul Bidara isi 60kpsl  32.000
Kapsul pegagan isi 60kpsl 32.000
Kapsul kelor isi 60kpsl 32.000
Kpsl 3in1 isi 70kpsl 50.000
Kpsl 3in1 isi

PAKAILAH CARA YANG SUNNAH BUKAN DENGAN CARA DUKUN


Setiap manusia selalu di uji oleh Allah ta'ala tanpa kecuali di manapun mereka berada, ada kala nya ujian itu nampaknya berat adakalanya ujian itu klihatan ringan, ada ujian sakit tidak sembuh sembuh, tidak punya pekerjaan, jomblo menahun, tidak punya anak, usahanya hancur, suami istri ada yang selingkuh dll. Semua bisa teratasi dengan cara cara yang sesui sunnnah bukan dengan cara cara yang

Musibah, azan dikumandangkan iringi lagu gereja




KupangMusibah besar kembali mengguncang; Azan yang merupakan simbol umat Islam untuk panggilan shalat dikumandangkan mengiringi lagu gereja saat perayaaan Natal Bersama Nasional 2015 di rumah jabatan Gubernur NTT, Kupang, Senin (28/12) petang.Mengutip JPNN, suara azan dikumandangkan seorang Muslim terpilih untuk mengiringi alunan lagu ‘Ave Maria’ yang dibawakan seorang biduan. Laporan itu

Manfaat Daun, Buah, Biji ,Kulit Rambutan


Alhamdulillah sekarang musim buah Rambutan dimana setiap tahun buah ini selalu panen raya, di mana mana ada buah Rambutan ini, buah ini akan mudah ditemui atau didapatkan dipinggir jalan atau di berbagai pasar tradisional dan modern. Harganya yang relatif terjangkau, menjadikan buah ini favorit di berbagai lapisan masyarakat indonesia. Tapi tahukah anda, disamping rasanya yang manis dan asam,

Monday, December 28, 2015

[Konsultasi Online] Tersiksa Posesifnya Suami

 Tersiksa Posesifnya Suami
Selasa, 29 Desember 2015 - 17 Rabiul Awwal 1437 H



Seorang istri yang mengaku dari Sorong, Papua mengeluhkan tingkah suaminya yang sangat menyiksanya. Hingga sang istri berkesimpulan, suami mungkinkah terganggu jin? Simak penuturannya dibawah ini. Semoga bisa diambil manfaatnya.


ooOOoo

Penanya [P] : Assalamu'alaikum.... Nama Saya Ibu E Sorong, Papua Barat. Saya mendapatkan Pin Ustadz dari web Rumah Ruqyah. Bolehkah saya konsultasi?

Rumah Ruqyah Indonesia [RRI]: Wa'alaikumsalam Silahkan bu 

P: Saya menikah sejak 9 Februari 2014. Ada sedikit keganjlan Ustadz, ketika malam sebelum pernikahan saya, ada yang kemasukan, begitu pun setelah pernikahan saya. Saya awalnya menganggap itu hal yang sudah bisa diselesaikan keluarga.

   Namun, saya baru rasakan sekarang, suami saya itu sangat berubah Ustadz. Awalnya saya tidak berfikiran terhadap hal-hal yang bersifat magis, namun saya teringat Ustadz, ketika dihari-hari awal pernikahan kami, ketika itu kami tidur dan suami saya merangkul saya, saya mendapatkan mimpi yang aneh. 

  Seperti ada sesuatu yang hendak masuk ke kepala suami saya, ketika saya terbangun, suami saya pun kaget, seperti ada sesuatu yang menimpanya. Esok harinya saya bertanya, dia mengatakan bahwa dia bermimpi.

  Saya mencekiknya, hingga dia tidak bisa bernafas. Sekali lagi, saya menganggpnya itu hanya bunga tidur dan tidak menanggapinya.  Namun berbulan-bulan pernikahan kami, sikapnya berubah kepada saya Ustadz.

   Dia seperti membenci saya. Saya bingung Ustadz, apa yang harus saya lakukan? Saya hanya bisa mengadu kepada Allah dalam sujud-sujud saya. Semoga suami saya dilindungi, karena suami saya kerjanya di Timika Ustadz. Kalau dari Sorong, satu jam naik pesawat, lumayan jauh...

    Dari awal menikah, saya meminta untuk ikut ke Timika, namun suami saya tidak memperbolehkannya....

  Suami saya memutus komuniksi Ustadz. FB, BBM dihapus, jika saya sms tidak dibalas, begitu pun telefon tidak diangkat. Sementara kami tinggal berjauhan, komunakasi tidak baik, sepertinya berat saya jalani Ustadz

  Dan Allah belum mempercayakan kami sebagai orang tua Ustadz, hampir dua tahun pernikahan kami. Saya sudah konsultasi di dokter, tidak ada masalah dengan saya.

[RRI] Apa pernah ada pertengkaran sebelumnya?

[P] : Pertengkaran-pertengkaran kecil biasa Ustadz, tapi alhamdullah, belum ada pertengkaran besar, karena saya yang selalu berusaha mengalah...
   Awalnya, saya merasa lelah Ustadz, ingin saya menyerah, karena jujur Ustadz, saya tidak diperlakukan sebagamana seorang istri. Jika dia menulis status di FB begitu bijak, tetapi kata-katanya melalui sms kepada saya, istrinya begitu kasar. Suami saya sering menghujat, bahkan memfitnah saya Ustadz.

[RRI]: Memfitnah apa?
 

[P]: Contohnya, saya ingin berkunjung ke rumah orang tua saya yang berada di kota, karena tidak ada suami saya dirumah, saya mengirim sms meminta izin, namun apa yang saya dapatkan Ustadz? Saya malah dituduh ingin pergi dengan laki-laki lain.

Bukankah itu fitnah Ustadz? Sementara saya tinggal memiliki ibu, ayah saya sudah meninggal. Ingin sekali saya membahagiakan ibu saya, meskipun hanya saya datangi seminggu sekali, namun itu terbentur dengan kata-kata suami saya. Saya tidak ingin suami saya berfikir negatif, tapi selalu terulang Ustadz

Hingga ada seorang sahabat yang menyarankan saya untuk meruqyah suami saya Ustadz...

Di sorong sendiri, saya belum mengetahui adanya ruqyah Ustadz. Makanya, saya cari melalui web, hngga saya mendapatkan rumah ruqyah...

[RRI]: Mohon maaf, apakah tuduhan suami ibu benar?

[P]: Tidak ada sedikit pun niat saya untuk menghianati suami saya Ustadz. Saya sangat menyayangi dia, dengan semua kelebihan dan kekurangannya...

[RRI]: Apakah tuduhan itu hanya sekali? Atau pernah sebelumnya? Atau sesudahnya juga pernah?

[P]: Sering Ustadz. Kalu saya mau izin pergi Makanya, saya lebih memilih tinggal dirumah, selain bekerja, saya tidak pergi kemana-mana. Bahkan, setiap saya pergi dan pulang kerja, selalu mengirmkan sms...

[RRI]: Menurut ibu, kenapa suami ibu sampai melakukan hal itu?

[P]: Awalnya saya merasa bahwa itu hanya kecemburuan, karena kami berjauhan. Bukankah cemburu itu tandanya cinta? 


Namun, lama-lama saya juga risih Ustadz, cemburunya berlebihan, bahkan menurut saya tidak masuk akal...

Bahkan, sering saya tidak menghadiri undangan pernikahan teman atawa kerabat, karena tidak mendapat izin dari suami saya...

Padahal, menghadiri undangan itu kan wajib Ustadz, tapi karena tidak mendapat izin suami, saya memilih tidak pergi...

[RRI] Undangan tidak jauh penting dari izin suami, jadi suami ibu posesif?

[P]: Sangat posesif ustad...

[RRI]: Bagaimana dengan keluarga suami ibu, bagaimana beliau dibesarkan dalam keluarganya? Bahagiakah? Atau sebaliknya?

[P]: Keluarganya sangat baik terhadap saya Ustadz, apalagi ibunya. Namun, memang suami saya sangat disayang oleh ibunya. Dia dibesarkan dengan kasih sayang ibunya, dulu ayahnya pernah berlaku kasar terhadap anak-anaknya, namun sekarang tidak lagi. Dan dia anak laki-laki tertua di keluarganya.

Menurut cerita ibu mertua saya, bahkan dulu, ketika kecil, suami saya sering dimarah, dipukul, bahkan diperlakukan kasar oleh ayahnya.Tapi, sekarang tidak lagi...

Ibunya sangat menyayangi anak-anaknya, terutama suami saya...

[RRI]: Ooh gitu. Ehm disayang normal atau dimanja?

[P]: Lebih kepada dimanja. Sangat dimanja.

[RRI]: Sepertinya mulai keliatan letak 'error'nya

[P]: Apa itu Ustadz?

[RRI]: Begini bu, anak yang dibesarkan manja biasanya sukar berbagi, gak mau berbagi. Keras kepala, mau menang sendiri. Mirip dengan yang ada di suami ibu Dan, di 'perparah' dengan kekerasan masa kecil. Membuat dia brutal karena mendendam dan menduplikasi apa yang dia terima

[P]: Jadi, gak ada indikasi jin atawa sejenisnya ya Ustadz? Karena saya pun awalnya ragu, karena suami saya pemahaman agamanya baik, keluarganya pun pemahamannya agamanya baik...

[RRI]: Saya belum bicara gangguan jin, dari sisi psikisnya dulu. Karena kepastian ada/tidaknya harus di cek.


 Kok ragu? Bukannya semuanya baik?

[P]: Maksud saya ragu, kalu ada gangguan jin. Tapi, ada sahabat yang menyarankan diruqyah. Karena dia pun pernah mengalaminya. Tapi, dia berobatnya di Makassar...

[RRI]: Ibu sendiri ada keluhan ganjil gak?

[P]: Saya sering mimpi yang aneh aja Ustadz. Seperti pernah saya dibiarkan mimpi, bahwa ada yang mengatakan didepan rumah orang tua kandung saya ada tumpukan sampah, namun ternyata tidak ada apa-apa didepan rumah ibu saya Ustadz.


 Begitu pun saya pernah diberikan mimpi, ketika itu saya mengadu kepada Allah ditengah malam, dan saya diberi mimpi menjelang shalat subuh. Saya diberikan mimpi mengnai seorang bapak dan kelurganya. 

 Bapak itu pernah menginginkan saya menjadi anak mantunya, tapi saya belum berjodoh dengan anaknya Ustadz. Anaknya duluan menikah daripada saya. Dan ternyata dari keterangn banyak orang, bahwa bapak itu termasuk paranormal. Entahlah Ustadz, saya bingung dan saya selalu terbangun tengah malam karena mimpi-mimpi itu, namun saya langsung tepis mimpi buruk itu dengan mengadu kepada Allah...

[RRI]: Suka pusing dan pundak terasa berat?

[P]: Pusing iya, kalu pundak lebih kepada rasa pegal...

[RRI]: Mau di cek dengan ruqyah?

[P]: Iya Ustadz, saya mau...

[RRI]: Lagi tidak berhalangan? Jika ya, silahkan berwudhu dan mengenakan mukena

[P]: Baik Ustadz. Sebentar, saya wudhu dulu. (Beberapa menit kemudian) Sudah Ustadz. Selanjutnya?

[RRI]: Silahkan menghadap kiblat, rileks dan ikuti panduan saya Silahkan istighfaar, niatkan bertaubat sungguh2, minta maaf kepada Allah atas kekhilafan yang ada Coba lakukan 10x istighfarnya

[P]: Iya ustad...

[RRI]: Apa yang dirasakan?

[P]: Saya kan tutup mata Ustadz, serasa seperti diputar-putar, kepala saya sedikit pusing...

[RRI]: Oke, hafal al fatihah, ayat kursyi, al ikhlash, al falaq dan annas?

[P]: Hafal ustad...

[RRI]: Silahkan baca berurutan, mulai dari alfatihah. Niatkan untuk mengobati/meruqyah diri sendiri. Baca dengan bersungguh2, mulai dari ta'awudz, basmallah, dan seterusnya Selesai baca, tiupkan ke kedua belah telapak tangan dan balur ke sekujur tubuh silahkan

[P]: Baik Ustadz. Pusing saya bertambah Ustadz. Mungkinkah ada indikasi jin dalam diri saya? Apa yang harus saya lakukan Ustadz?

[RRI]: Di bagian pusing, diurut2 sambil bacakan ayat kursyi Lakukan sampai pusingnya hilang

[P]: Baik Ustadz. K\lu menyebar pusingnya bagaimna Ustadz? Rasanya saya mau muntah, tapi tidak bisa...

[RRI]: Sediakan air putih, lalu ruqyah. Bacakan ayat-ayat yang tadi. Selesai baca tiup ke air dan minum. Sudah dilaksanain bu?

[P]: Iya Ustdz

[RRI]: Hasilnya?

[P]: Belum ada reaksi Apakah saya harus mencobanya lagi Ustadz?

[RRI]: Kalo tidak lemas, silahkan coba lagi

[P]: Saya sudah coba 3x Ustadz, saya tidak merasakan lemas, tapi masih pusing dan ada reaksi di perut bagian kiri, seperti ada sesuatu yang goyang-goyang.Ada apa ya Ustadz?

[RRI]: Coba sekarang perutnya dibacakan ayat kursyi, bagian yang sakit

[P]: Iya, sudah Ustadz. Sekarang, malah badan saya keseluruhan yang rasanya kurang sehat. Saya masih berpositif thinkng, mungkin faktor cuaca...

[RRI]: Air ruqyahnya sudah diminum?

[P]: Sudah Ustadz, sudah 3x...

[RRI]: Sekarang terasanya apa?

[P]: Masih nyut-nyut dibagian kepala (pusing) dan dibagian perut, tapi tidak sesakit sebelumnya...

[RRI]: Alhamdulillaah, sekarang coba tarik (seolah menarik sesuatu) dari kepala ke mulut. Kalo bisa muntahkan. Sambil baca hasbunallah, Allahu Akbar

[P]: Ustadz, diluar dugaan saya. Tadi saya sempat berfikir, bisakah saya muntah? Karena minum air saja sampe 3x, tidak merasa lemas. Namun saya berwdhu lagi, sekalian hendak shalat Ashar, saya coba praktekkan apa yang Ustadz katakan. Makanan yang saya makan siang tadi, setengahnya saya muntahkan, sekarang baru saya merasa lemas Ustadz.Karena banyak yang saya muntahkan...

Setelah shalat Ashar, saya coba kembali istighfar, dll. Pusing saya berkurang, tapi detak jantng saya terasa lebih cepat dan perut saya seperti ada sesuatu...

Apa lagi yang harus saya lakukn Ustadz?

[RRI]: Alhamdulillah, udah cukupkan dulu. Nanti bisa diulang lagi
Adakah terasa 'sesuatu' keluar bersamaan muntah tadi?

[P]: 'Sesuatu' yang dimaksud itu apa ya Ustadz?

[RRI]: Bukan apa-apa, biasanya ada yang merasa ada yang ikut keluar. Tapi gak selalu. Yang penting terasa enakkan

[P]: Saya gak perhatikan Ustadz. Iya, alhamdulillah, sekarang sudah terasa lebih baik. Kalu di perut gimana ya Ustadz? Apakah sama dengan di kepala?

[RRI]: Perut rasanya gimana? Masih sakit?

[P]: Iya sakit Ustadz, rasa-nya nyut-nyut...

[RRI]: Boleh, silahkan dcoba dengan cara yang tadi

***

Ingin Konsultasi Online juga? Silahkan lihat caranya disini

Khazanah Trans7 - Ruqyah Bahaya Pelet



-
  
***

Kunjungi kami di

www.rumahruqyah.com

Informasi dan Free Konsultasi Online:

WA 081282171204, pin Bb 2901EE02 (Only Chatting)

Hotline Service: 021- 8087-2602, 0851-0503-5459

JADWAL TRAINING RUQYAH METODE QURANIC HEALING TAHUN 2016 DI INDONESIA DAN MALAYSIA YANG SAYA JADI PEMATERINYA

JADWAL TRAINING RUQYAH METODE QURANIC HEALING TAHUN 2016 DI INDONESIA DAN MALAYSIA YANG SAYA JADI PEMATERINYA
=========================
Pontianak
Tanggal : 02 dan 03 januari 2016
Tempat : di masjid Nurul hamid jalan.Kom, Yos sudarso Pontianak
Pendaftaran hub : Ustadz Resiyanto 0857-5024-1030
Bandung
Tanggal 24 Januari 2016
Tempat : Masjid Syamsul Ulum Universitas Telkom Bandung , Jl.Telekomunikasi no. 01 terusan buah batu
Pendaftaran : Hub 0856-2489-5949

Kuala Lumpur
Tanggal 13-14 Februari 2016
Hub : ustadz Eri Abdulrohim
Cimahi Utara
Tanggal 21 Februari 2016
Tempat : Villa Neglasari Jalan sukasari Kel.CIbabat
Pendaftaran hub : Ustadz Syamsul Arifin Elt-Shobara 0856-5977-5185

Bali
Tanggal 27-27 februari 2015
Hub : Ruqyyah Syar'iyyah Paintings

Jakarta
Tanggal 05-06 Maret
Hub : Ustadz Eri Abdulrohim





Tuesday, December 22, 2015

Khazanah - Jimat dan Mengusir Penampakan Jin dan Setan



Banyak manusia yang lupa, mereka yang tersesat lebih mengutamakan jimat dan dukun untuk melindungi diri dari kejahatan jin dan manusia. Padahal Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan melindungi semua umatnya yang beriman kepada-Nya.

Inikah bentuk Syirik manusia? Simak juga tips menangani penampakan makhluk halus, jin, setan, dsb.
  
***

Kunjungi kami di

www.rumahruqyah.com

Informasi dan Free Konsultasi Online:

WA 081282171204, pin Bb 2901EE02 (Only Chatting)

Hotline Service: 021- 8087-2602, 0851-0503-5459

[Kisah Menginspirasi] Kisah Ali bin Abi Thalib dengan Pria Yahudi




Siapa yang tidak mengenal Ali Bin Thalib? Khalifah keempat dan merupakan juga menantu Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam. Baiknya Akhlak beliau sudah tidak diragukan lagi, salah satunya tercermin dalam kisah menginspirasi ini. Semoga bisa diambil hikmahnya...

 ***

Kunjungi kami di

www.rumahruqyah.com

Informasi dan Free Konsultasi Online:

WA 081282171204,  pin Bb 2901EE02 (Only Chatting)

Hotline Service: 021- 8087-2602, 0851-0503-5459


Monday, December 21, 2015

Penanganan Pasien Jiwa Yang Tak Terkendali

Kemaren, tepatnya hari Senin, 21 Desember 2015 Rumah Ruqyah Indonesia kedatangan mobil Ambulance. Untuk membawa salah seorang pasien kami yang terguncang jiwanya. Seorang remaja putri, Usia 19 . Remaja itu memang tergejala stress berat.

Cukup menghebohkan detik-detik menunggu kedatangan Ambulan. Ustadz Ali Musirin terkena pukulan dan Ustadz Anang Sofyan terkena cakaran dan seluruh RRI dan pasien yang ada bekerja sama mengevakuasi.

Semoga Allah berikan kesembuhan.

Sunday, December 20, 2015

Serangan Balik Dalam Meruqyah?

Serangan Balik Dalam Meruqyah?
Senin, 9 Rabiul Awwal 1437 H - 21 Desember 2015


  Banyak orang bertanya: Apakah Ustadz tidak khawatir akan ada serangan balik dari para dukun sihir, karena jin-jin kiriman mereka hancur ketika para korban sihir diruqyah?

Jawabnya ada di Surat Al-An'am: 82.

ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَلَمۡ يَلۡبِسُوٓاْ إِيمَـٰنَهُم بِظُلۡمٍ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ لَهُمُ ٱلۡأَمۡنُ وَهُم مُّهۡتَدُونَ

  "Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. Al An'am: 82)

Ustadz Fadhlan Adham Hasyim Lc

'Mengalahkan' Jin Dengan Sabar dan Sholat

'Mengalahkan' Jin Dengan Sabar dan Sholat
Senin, 9 Rabiul Awwal 1437 H - 21 Desember 2015 


  Melalui telepon, Team kami di minta untuk meruqyah pasien seorang wanita. Yang mana sebelumnya pasien tinggal di Kalimantan, hanya kini ia sedang mendapat Job dari PT tempat ia bekerja untuk mengurus tender pada perusahaan besar di negeri ini yang berada di kota kami. 

  Setelah Isya kami pun meluncur menuju lokasi, bukan di rumahnya atau kontrakannya akan tetapi di tempat temannya karena memang pasien mencari tempat yang lebih kondusif untuk diruqyah.

  Usai bertemu pasien kami pun memintanya untuk menceritakan kronologinya. Pasien pun menceritakan bahwa, sakit yang ia alami sudah sejak lama, semenjak berada di pulau Kalimantan. 

  Saat sakit datang biasanya semua badan bagai "remuk" dan bahkan sampai tidak bisa berjalan hingga harus memakai kursi roda. 

  Sebagaimana saat ia turun dari pesawat, tiba-tiba kaki tidak bisa di gerakan untuk berjalan hingga akhirnya ia harus didorong dengan kursi roda. Demikianlah saat ia sakit maka kaki tidak bisa berjalan bagaikan "lumpuh"

  Sudah beberapa dokter ia datangi dan berbagai upaya medis ia tempuh hingga ia harus rutin disedot pada lututnya untuk mengurangi cairan. Pun tak ketinggalan usaha secara non medis dengan mendatangi "orang-orang pintar" namun hasilnya belum seperti apa yang di harapkan. 
 
  Kejadian-kejadian aneh sering ia alami mulai dari mencium aroma-aroma hingga pernah saat ia bersama suami berlibur di pelabuhan dan berselfie ria. Bukan gambar indah yang ia dapatkan ketika selfie di kapal yang sedang berlabuh, tapi justru gambar yang MENGERIKAN setelah ia melihat hasilnya.

  Yaitu tampak di latar belakang terdapat ceceran darah dan mayat-mayat bergelimpangan ! Betapa paniknya ia, segera gambar itu pun dihapusnya. Penasaran dengan selfie tadi ia coba mengulang untuk mengambil gambar, dan ternyata gambar itu pun muncul lagi. 

  Padahal terlihat sangat jelas kapal tersebut terlihat bersih tidak ada ceceran darah setetes pun. Kami pun faham, bahwa ini adalah gangguan sihir.

 Ruqyah pun kami mulai, reaksi sudah terlihat saat pertama kami bacakan ayat-ayat ruqyah. Berulang kali kami bacakan jin tetap membandel tidak mau keluar. Kami coba ajak dialog jin pun masih belum mau bicara.
Hingga saat kami kelelahan akhirnya jin itu pun berbicara dan dengan kuatnya melakukan "perlawanan".

Kami: "Siapa ini?"

Jin: "Kalian tidak perlu tahu!"

Kami: "Mau apa kamu disini?"

Jin: "Saya mau MEMBUNUH orang ini!" 

  Kami pun kembali membacakan ayat-ayat ruqyah, Jin pun berteriak-teriak kepanasan, jin tetep membandel. Teriakan jin yang keras hingga mengundang perhatian para tetangga, pak RT dan petugas keamanan pun berkumpul di luar karena disangka ada sesuatu keributan di dalam. 

  Tapi setelah di beri penjelasan oleh tuan rumah mereka pun akhirnya faham. Waktu menunjukan pukul 22.00, tidak ada tanda-tanda jin mau keluar. Sementara pasien tetap kesurupan dan belum bisa disadarkan. Akhirnya teman kami pun meminta bantuan teman-temannya.

  Kami pun masih kewalahan. Jin semakin berani dan menjadi-jadi melakukan perlawanan. Waktu menunujukan pukul 23.30, sementara jin masih membandel. Kembali kami menyuruh jin itu untuk keluar.
Kami: "Keluar hai musuh Allah!"

Jin: "Ha..ha..ha..kalian tidak akan bisa mengeluarkan aku. Aku akan MEMBUNUH semua orang yang ada disini. Ingat nanti pas jam 00.00 kalian semua AKAN MATI!" ancam jin tersebut berteriak.

Kami lihat semua yang ada di tempat itu "panik/ketakutan"

Kami: "Hai jin, sombong kamu, yang memiliki dan mencabut nyawa itu bukan kamu, tapi Allah" kami bentak jin tersebut. 

  Kami bacakan ayat kursi jin menagis kesakitan dan kepanasan tetapi belum mau keluar. Dalam kelelahan kami teringat firman Allah: 

  "Minta tolonglah kepada Allah dengan SABAR dan SHOLAT" akhirnya kami pun sholat dua rokaat dilanjutkan memohon kepada Nya agar Ia membantu kami dan memberikan kemudahan.

"Bismillaahirrohmaanirrohiim saya perintahkan demi Allah keluar kamu dari tubuh ini." 

  Bentak kami sambil menepuk punggung pasien. Alhamdulillaah pasien pun muntah-muntah dan seketika itu pasien pun tersadar.

Alhamdulillaah jin itu pun keluar. Laa haula walaa quwwata illaa billaah..

Cilacap Ruqyah Centre

Saturday, December 19, 2015

Sukmaku Di Ikat dan Dipukuli (Sebuah Pengembaraan Dalam dunia Astral)



Sukmaku diikat dan dipukuli.....
(Sebuah pengembaraan dialam astral/bawah sadar)
Kisah nyata Pasien dan diceritakan langsung oleh Ustad Perdana Akhmad di FB

Indah menjerit setelah sadar dari pingsannya. Indah menderita sakit kepala, sakit dada, sakit perut dan sakit pada kakinya. Hampir setiap hari Indah selalu pingsan lalu setelah bangun terisak isak menangis sebab dia merasakan diikat disebuah gua yang gelap lalu ada banyak makhluk mengerikan yang memukulinya.

Perasaan Indah yang diikat disebuh gua lalu dipukuli makhluk mengerikan sudah lama dirasakannya. Setelah Indah terbangun dari pingsannya lalu merasakan kepalanya, dada, perut dan kakinya sangat sangat sakit.

Akhirnya keluarganya membawa Indah kerumah saya untuk diterapi ruqyah..... Ketika Indah masuk kerumahku dengan diantar keluarganya, Indah dengan sedikit berteriak mengatakan " Rumah Pak Ustadz ini panas sekali ya, rasanya tubuh saya terbakar".

Saya hanya tersenyum dan menjelasakan bahwa memang biasanya yang ada gangguan jin atau sihir pada diri seseorang masuk kerumah saya bawaannya ga betah sebab terasa panas sebab Alhamdulillah rumah saya ini setiap harinya selalu saya bentengi dengan bacaan Ruqyah.

Sayapun bercakap cakap mengenai sakitnya Indah dengan keluarganya Indah yang hampir seluruh keluarganya datang dari ibu,kakak dan adiknya kecuali ayah Indah.

Lagi asyik bercakap cakap tiba tiba Indah melompat dari duduknya dan lari tunggang langgang dan langsung dikejar oleh keluarganya, ketika tertangkap Indah langsung pingsan.

Tidak lama saya menyadarkan Indah, saya tekan titik dibawah hidung Indah dengan kayu siwak lalu Indahpun bangun dari pingsannya.

"Takuuut... ada ular berkepala manusia memukuli saya yang sedang terikat digua, badan saya luka parah pak Ustadz, sekarang perut dan kaki saya sangat sakit"

Saya lalu membuat ramuan air perasan daun kapuk yg saya ruqyah disebuah baskom besar lalu saya mandikan Indah yang masih tetap mengenakan baju muslimah dengan didampingi adiknya.

Selama saya mandikan saya kondisikan Indah agar tetap sadar dengan berdzikir Istighfar. Saya lalu membaca ayat ruqyah setiap selesai membaca saya surat atau ayat saya hembuskan ke ubun ubun Indah sembari berdoa " Ya Allah hilangkanlah hawa panas ditubuh Indah, sembuhkan Indah ya Rab dari sakitnya"yang saya ucapkan berkali kali.

Alhamdulillah sampai selesai mandi air ruqyah tidak ada reaksi keras atau frontal.

Apa perasaanmu sekarang? Saya bertanya pada Indah. Alhamdulillah Ustadz sudah ga panas lagi dan sakit dibadan sudah hilang kata Indah.

Saya lalu meninggalkan Indah dengan adiknya yang saya suruh agar Indah segera membilas tubuhnya dengan air dan ganti baju.

"Indah harus menginap dirumah, agar dapat saya terapi secara khusus bersama Istri saya Yuliana Hutanti" Saran saya kepada keluarganya dan mereka menyetujuinya.

Setelah keluarganya pulang, Indah dibekam oleh Istri saya dibeberapa titik pada tubuhnya selama 3 hari nyicil membekam Indah.

Setelah beberapa hari kemudian setelah saya pulang dari luar kota saya baru bisa meruqyah Indah.

Indah melaporkan pada saya bahwa dirinya kerap terbayang bayang siluman ular juga terbayang ada dirinya diikat pada sebuah gua dan dipukuli. Saya mencurigai jenis sihir ini adalah sihir yang membelenggu nafs (sukma, jiwa) Indah yang bermain dialam bawah sadar Indah.

Ada dua macam tehnik ruqyah yang bisa saya lakukan yaitu meruqyah dengan tehnik ruqyah standart yaitu membacakan ruqyah dan meniupkannya ketubuh indah yang sakit atau saya mengeksplore alam bawah sadar Indah yaitu mencari tahu makna rahasia ikatan pada tubuh indah digua juga siluman ular bertubuh manusia cantik.

Saya mengawali ruqyah dengan meminta Indah membaca 3 qul ditiupkan ditelapak tangan dan diusap keseluruh tubuh, saya juga meminta Indah membaca istighfar 100x dan berdoa meminta kesembuhan pada Allah. Lalu saya membacakan ayat ruqyah standar pada Indah yang sudah dalam posisi berbaring terlentang ditemani oleh Istri saya.

" akh jangan pukuli saya, Pak Ustadz makhluk itu datang lagi dalam keadaan marah dan memukuli saya" jerit Indah sembari menangis dalam keadaan saya ruqyah...

Saya sebagai peruqyah bisa saja mengatakan " jangan pedulikan itu hanya hayalanmu saya" namun sebagai seorang sarjana lulusan Psikologi saya merasa tertarik menelusuri alam bawah Indah yang tengah dikuasai setan siluman ular itu.

Saya lalu mengatakan " coba kamu lihat sekelilingmu keadaannya apa saja?"

Pak ustadz saya melihat sedang berada didalam gua berbatu, saya diikat dengan tali dan ada banyak ular siluman dan diketuai oleh ular berwujud wanita cantik"
Mendengar penuturan si Indah dari sisi psikologi Indah sedang mengalami halusinasi dan delusi. Indah memiliki wrong believe (keyakinan keliru).
Penyakit ini dalam pandangan ilmu jiwa disebut dengan psikosomatis.Psiko artinya pikiran dan soma artinya tubuh. Jadi, penyakit psikosomatis artinya penyakit fisik yang timbul atau disebabkan oleh kondisi mental atau emosi seseorang.
Indah yang menderita gangguan jiwa/psikologis, Indah merasa sakit diantara salah satu tubuhnya karena yakin sukmanya dipukuli, maka Indah akan sangat meyakininya, dan keyakinan (believe) salah ini jika saya mencoba meyakinkan bahwa tidak ada penyakit dan gangguan apapun dalam tubuhnya Indah akan menolaknya.
Kasus Indah ini jika saya nasehati akan cepat sakit hati jika dikatakan “itu hanya perasaanmu saja, ga ada satupun penyakit dalam tubuhmu” sebab Indah merasa “benar-benar sakit”.
Maka tehnik yang terbaik adalah dengan mengikuti alur pikir Indah lalu menutup dan membuang keyakinan palsunya tersebut.
Ada 3 hal yang harus saya lakukan untuk mengobati jiwanya yaitu :
1. Mengajari Indah agar berani menghadapi halusinasi jin ular bertubuh wanita cantik.
2. Menghapus program sakit tubuhnya karena keyakinannya bahwa dia terikat dan dipukuli.
3. Menginjeksi keyakinan bahwa Indah menang melawan setan.
Saya lalu mengatakan " Indah harus berani menghadapi setan itu, siap berjuang Indah?
Siap Pak Ustadz jawab indah dengan sendu, saya lalu mengatakan, "saya dengan izin Allah akan membentengi jiwamu dari semua gangguan"
Saya membaca surat yasin ayat 9 dan saya tiupkan keseluruh tubuhnya, menurut perasaan indah jiwanya yang terikat diliputi oleh cahaya putih perak hingga semua jin yang memukulinya tidak mampu lagi mendekati sukma Indah.
Saya lalu mengatakan " Indah , saya bacakan al baqarah 148 ditelapak tanganmu lalu kamu cekik siluman ular itu dan kamu bakar dengan ayat kursi, pastikan ularnya hancur"
Setelah membacakan saya tiupkan ditelapak tangan indah, lalu indah dengan sigap mencekik siluman ular tersebut dan dibacakan ayat kursi. Menurut penuturan indah jinnya hancur terbakar. Saya juga menyuruh indah menunjuk semua siluman yang ada diseliling sukma indah saya suruh membakar semuanya dengan membaca ayat kursi. Indah dengan tertawa mengatakan " hahaha ustadz, semua jinnya hancur terbakar"
Menyaksikan bahwa Indah bangkit percaya diri dan keberaniannya saya mensugesti indah "yakin ga sekarang bahwa jin itu lemah, buktinya mereka hancur hanya dibacakan ayat kursi, sekarang mba indah ternyata orang pemberani dan mujahidah sejati"
Indah mengatakan sekarang dia sudah berani dan senang bisa mengalahkan jin yang selama ini mengganggunya.
Saya lalu menyuruh Indah melepas semua ikatan dijiwanya dan menurut kayakinan Indah dia sudah bebas dari ikatan.
Saya lalu menuntun Indah berdoa " Ya Allah, berilah petunjuk sarana sihir yang membuat Indah terkena sihir", ternyata Indah mendapatkan ada fotonya yang dibawah batu dan ditusuk banyak paku, saya lalu meminta Indah mencabut semua paku dan membakar fotonya dengan ayat kursi.
Setelah itu tiba tiba indah mengatakan " saya melihat orang yang menyihir saya sekarang lagi muntah darah"
Saya menjawab " biarkan saja, sekarang semua jin sudah kami kalahkan, ikatan ditubuhmu sudah dilepas, maka kamu akan sehat hilang semua keluhan sakit ditubuhmu dengan izin Allah" saya berusaha mensugesti Indah.
Alhamdulillah saya hanya 1 kali meruqyahnya dirumah, lebih dari 1 minggu saya mendapatkan laporan bahwa Indah ga pingsan lagi dan sakit ditubuhnya sudah hilang juga Indah menjadi sosok pemberani.
Apakah vision yang dilihat Indah adalah benar benar sukmanya yang dibelenggu? WALLAHU A'LAM saya ga berani memastikan dan saya hanya meninjau dari sisi psikologis indah menderita gangguan mental psikosomatis, halusinasi dan delusi.
Pengobatan Gangguan Jiwa Dengan Mengikuti Alur I’tiqad Indah adalah tehnik psikoterapi yang saya padukan dengan ruqyah.
Tehnik ini juga bisa menyembuhkan orang yang merasa disantet padahal diagnose dan pada saat terapi tidak menunjukkan gejala disihir, penyakit bisikan atau halusinasi dan beragam gejala gangguan jiwa lainnya, Intinya adalah menemukan sumber penyakit menurut keyakinan pasien, menghilangkan keyakinan salahnya dengan membuat pasien yakin bahwa penyakitnya sudah keluar atau sembuh dan membuat keyakinan baru bahwa pasien tidak akan menderita lagi penyakit serupa dengan melakukan re-edukasi dan re-assurance untuk meyakinkan dan menjamin penderita bahwa segala masalah penyakit yang dihadapi dapat diatasi. Biasanya pada tahap ini peran terapis sangat membantu.
Kisah pengembaraan Indah dialam astral/alam bawah sadar lebih seru dari yang saya kisahkan, ada beberapa hal yg tidak perlu saya ceritakan takut menimbulkan fitnah.
Cukup kisah ini jadi ibroh bahwa tehnik mengikuti alur pikir pasien bisa mengobati gangguan fisik dan mentalnya.
Wallahu a'lam....

Saturday, November 7, 2015

BERSIKAP ADILAH YA SOFYAN RURAY JIKA MENGUTIP FATWA ULAMA TENTANG RUQYAH SEBAB MASIH DALAM RANAH KHILAFIYAH



BAHASAN KEDUA :

Sofyan Rurai menulis di http://sofyanruray.info/menyingkap-kejahilan-para-peruqyah/ banyak poin, saya hanya akan memberikan juga fatwa ulama yang berbeda sebagai penyeimbang. jangan percaya dengan mudahnya sofyan Ruray menyesatkan peruqyah sebab peruqyah juga punya fatwa ulama yang berbeda.
------------------------------------------------

Dan sungguh masih sangat banyak contoh penyimpangan yang dilakukan oleh orang-orang yang menyebut diri mereka “peruqyah”, “praktisi ruqyah”, yang kadang suka mengadakan pelatihan-pelatihan ruqyah, membuka klinik-klinik ruqyah, menyibukkan diri dengan aktivitas ruqyah dan lupa menuntut ilmu syar’i kecuali sedikit waktu saja.

JAWAB :

Pelatihan ruqyah disebut penyimpangan ?? meruqyah itu butuh ilmu tidak asal meruqyah maka dari itu diadakan pelatihan ruqyah, bahkan Ustadz Arifudin salah seorang Ustadz Salafy di malang banyak mengadakan pelatihan ruqyah agar umat Islam tahu bagaimana cara meruqyah yang baik dan syar'ie.

Adapun kalimat "menyibukkan diri dengan aktivitas ruqyah dan lupa menuntut ilmu syar’i kecuali sedikit waktu saja." ini tidak bisa digeneralisir semua peruqyah sebab ada lebih banyak peruqyah yang bisa membagi waktunya dengan baik antara menolong orang dengan bermajelis ilmu.

------------------------------------------------------
5. Ruqyah jarak jauh dengan perantara pengeras suara atau telepon tidak dibenarkan, hendaklah meruqyah secara langsung (lihat Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 1/92 no. 6)

jawab :

Boleh melakukan terapi ruqyah massal
Fatwa Syaikh Abdullah al-Jibrin memperbolehkan ruqyah massal, jarak jauh menggunakan pengeras suara lihat di  . http://www.alsofwa.com/5236/1364-fatwa-membaca-secara-berjamaah-di-satu-tempat-dengan-menggunakan-mikrofon.html Sumber : Fatwa-Fatwa Terkini, jilid 3, hal:153-154, cet: Darul Haq Jakarta

-------------------------------------------------------------
6. Ruqyah dengan kaset atau rekaman tidak dibenarkan karena ruqyah membutuhkan niat, keyakinan dan meniup kepada si sakit (lihat fatwa Asy-Syaikh Al-Albani dalam Silsilatul Huda wan Nur no. 616 Fatwa no. 7 dan Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 1/93 no. 8)

Jawab :
 Syaikh Wahid Abdus salam baly ulama salafy mesir memperbolehkan ruqyah melalui kaset atau MP3 liat di kitabnya Wiqayatul insan minal jinni wa sysyaitan

------------------------------------------------

7. Ruqyah massal dalam jumlah banyak sehingga tidak memungkinkan bagi orang yang meruqyah untuk membaca di depan orang yang diruqyah maka tidak dibenarkan (Fatwa Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan dalam Video Siaran Tanya Jawab tanggal 20/8/1435 H dan Asy-Syaikh Shalih As-Suhaymi hafizhahumallah yang kami dengar di majelis beliau di Masjid Nabawi)

8. Adapun meruqyah dua atau tiga orang yang memungkinkan untuk membaca dan meniup langsung di hadapan mereka maka tidak apa-apa (lihat Fatwa Asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahullah dalam Fatawa Nur ‘alad Darb, 1/325)

JAWAB :

Fatwa Syaikh Abdullah al-Jibrin memperbolehkan ruqyah massal, jarak jauh menggunakan pengeras suara lihat di  . http://www.alsofwa.com/5236/1364-fatwa-membaca-secara-berjamaah-di-satu-tempat-dengan-menggunakan-mikrofon. html Sumber : Fatwa-Fatwa Terkini, jilid 3, hal:153-154, cet: Darul Haq Jakarta

--------------------------------------------
14. Membuka klinik ruqyah tidak dibenarkan karena tidak ada contoh dari Salaf dan demi menutup pintu-pintu fitnah sikap ghuluw manusia terhadap para peruqyah (lihat Fatwa Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah dalam Kitab Durus fi Syarhi Nawaaqidil Islam, hal. 157)

JAWAB :

 Ini salah satu fatwa ulama yaitu tim ISLAM QA pimpinan Syekh Muhammad bin Shalih Al-Munajjid yg membolehkan pembukaan klinik ruqyah dan menjadikannya sebagai profesi.
http://islamqa.info/ar/60162

--------------------------------------------------------------
15. Menjadikan ruqyah sebagai profesi hukumnya haram karena tidak ada contoh dari Salaf dan akan membuka pintu-pintu fitnah para dukun yang berprofesi tersebut (dengar Fatwa Asy-Syaikh Shalih As-Suhaymi hafizhahullah dalam ceramah terekam berjudul Ittikhadzur Ruqyah Mihnatan lil Kasbi Muharramun, wa Bayaanul Mahaadziir fii Dzaalik)

jawab :
Boleh menjadikan ruqyah sebagai profesi dan mengambil upah ruqyah.
Fatwa Al-Lajnah ad-Da`imah memperbolehkan seorang yang menjadikan dirinya berpofesi sebagai peruqyah mengambil upah ruqyah untuk memenuhi kebutuhan hidup. http://www.alsofwa.com/5259/1387-fatwa-hukum-mengambil-upah-dari-ruqyah-agar-bisa-memenuhi-kebutuhan-hidup.html

Syekh Abdul Aziz Alu Syaikh, mufti Kerajaan Arab Saudi sekarangpun termasuk yg membolehkan profesi ruqyah:
http://islamqa.info/ar/60162

BANTAHAN ILMIYAH TERHADAP SOFYAN RURAY SOAL RUQYAH

BANTAHAN ILMIYAH TERHADAP SOFYAN RURAY

BAHASAN PERTAMA :

Dibawah ini tulisannya :
Ringkasan Fatwa-fatwa Ulama yang Menyingkap Kejahilah Para “Peruqyah”:
1. Ruqyah syar’iyyah termasuk perkara tauqifiyyah, tidak ditentukan cara-caranya dan ketentuan-ketentuannya kecuali dengan dalil, bukan hasil uji coba para peruqyah. Disebutkan dalam fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah,
الرقية الشرعية توقيفية لا يجوز الزيادة فيها على الوجه المشروع
“Ruqyah syar’iyyah (yang sesuai syari’at) adalah tauqifiyyah (ditetapkan dengan dalil), tidak boleh menambah-nambah di dalamnya, melebihi bentuk yang disyari’atkan.” [Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 1/100 no. 18569]
2. Penentuan jenis, jumlah atau waktu bacaan surat-surat atau doa dan dzikir tertentu secara khusus harus berdasarkan dalil, tidak boleh menentukan jenis tertentu, jumlah tertentu atau waktu tertentu tanpa dalil, apalagi meyakini khasiat tertentu dari penentuan tersebut (lihat Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 1/209 no. 2)
Contoh yang tidak ada dalilnya:
• Penentuan amalan teknik membuka penyamaran jin
• Penentuan amalan teknik menarik jin secara paksa
• Teknik membantu pasien melihat wujud asli jin yang sebenarnya, ini jelas batil bertentangan dengan firman Allah ta’ala,
يَا بَنِي آدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُم مِّنَ الْجَنَّةِ يَنزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْآتِهِمَا ۗ إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ ۗ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
“Wahai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya. Sesungguhnya ia (iblis/setan) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” [Al-A’raf : 27]

Lihat tulisannya di http://sofyanruray.info/menyingkap-kejahilan-para-peruqyah/

JAWAB :

Karena ustadz Sofyan Ruray membawakan fatwa ulama maka saya juga akan membawakan fatwa ulama yang membagi ruqyah menjadi dua yaitu TAUQIFIYAH DAN TAJRIBAH bukannya hanya tauqifiyah belaka. jangan percaya dengan mudahnya sofyan Ruray menyesatkan peruqyah sebab peruqyah juga punya fatwa ulama yang berbeda.

Menurut Syaikh Muhammad Aliy Ferkouz :
Adapun ruqyah tanpa dalil ma'tsuur dan tidak ada tata caranya secara syar'iy dan tidak berbenturan dengan larangan syari'at. Maka hukum memraktekkannya diperselisihkan. Sebab perselisihannya kembali kepada pemraktek-kan ruqyah, apakah dia termasuk jenis pengobatan dengan obat-obatan dan herbal atau tawaqquf pada syara'?

Dan keserupaan ruqyah tanpa text dalil meskipun hal itu termasuk dari pengobatan ruhani akan tetapi hal itu juga berkaitan dengan pengobatan jasmani dari sisi penyadarannya terhadap ijtihad dan tajribah amaliyyah (praktek percobaan), dan memohon pertolongan pada Allah untuk merealisasikan manfaatnya. Dan mengambil percobaan manusia hukumnya boleh jika memperlihatkan kemanjuran dan faidah/manfaat, dan terlepas dari segala larangan syar'i. Karena buahnya adalah untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit dengan pengobatan sehingga dapat terlepas dari penyakit-penyakitnya.

Berkata Ibn Kholduun : "Dahulu kaum arab memiliki banyak macam dari tipe pengobatan ini, dan mereka dahulu juga memiliki tabib-tabib yang dikenal seperti Al Haarits ibn Kaladah dan selainnya, dan pengobatan yang manqul dalam syari'at [juga ada yang diambil] dari sini, dan pengobatan ini (ruqyah) bukanlah termasuk bagian dari wahyu, akan tetapi dia hanyalah perkara yang kaum arab dahulu terbiasa melakukannya."

Dan menunjukkan atas hal tersebut hadits Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhu yang diriwayatkan oleh Muslim berkata : Rasulullah shallalahu alaihi wasallam melarang ar ruqaa, maka kemudian datang keluarga Amr ibn Hazm al Anshariy kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, mereka kemudian berkata : "Wahai Rasulullah! Dahulu kami memiliki ruqyah yang kami gunakan ketika tersengat kalajengking, dan Engkau telah melarangnya." Maka mereka memperlihatkan hal tersebut pada Nabi, dan Nabi berkata : "Tidak mengapa, barang siapa yang bisa memberikan manfaat pada saudaranya maka berikanlah manfaat tersebut."

Hadits tersebut menunjukkan bahwasannya pengobatan dan ruqyah itu tidak tawaqquf pengetahuannya dengan yang tallaqy dari Nabi saja, yakni tata caranya tidak melazimkan harus sesuai wahyu. Dan segala macam ijtihad untuk mencegah/menolak bahaya dan menghilangkan musibah -dengan catatan kosong dari larangan syar'i- diterima manfaatnya. Dan kalimat : "Barang siapa di antara kalian yang mempu memberi manfaat pada saudaranya.....sampai akhirnya". Meskipun dia terjadi karena sebab yang khusus yakni ruqyah dari sengatan kalajengkin, maka al 'Ibroh bi umuumil lafzh laa bikhusuusis sabab, berdasar dengan kaidah yang ditetapkan.

Dan ketika memaparkan syarah hadits ibn Abbas dan Abu Sa'id radhiyallahu anhumaa tentang kisah sengatan, berkata Asy Syaukaaniy :
"Dalam dua hadits tersebut dalil akan kebolehan ruqyah dengan Al Qur'an dan jenis-jenis dzikir dan doa yang ma'tsur dan juga selain yang ma'tsur selama hal tersebut tidak menyelisihi yang ma'tsur."

Dan menyokong pendapat tersebut hadits Auf ibn Maalik Al Asy-ja'iy rahiyallahy anhu berkata : Dahulu kami ketika masa Jaahiliyyah sering meruqyah. Maka kami mengatakan : Wahai Rasulullah! Bagaimana pendapatmu tentang hal itu? Beliau menjawab : Perlihatkan padaku!, tidak mengapa ruqyah selama tidak mengandung kesyirikan."

Di sana (dalam hadits tersebut) tedapat dalil bolehnya meruqyah dan pengobatan selama tidak ada bahaya di dalamnya dan tidak ada penghalang syari'at.

Dan ruqyah yang diperlihatkan [pada Nabi shallallahu alaihi wasallam tersebut] yang dahulu digunakan pada masa Jaahiliyyah bukanlah hal yang tauqifiy dan sebagaimana yang nampak. Maka jika seandainya pembolehan itu terbatas hanya pada wahyu, hal itu akan melazimkan pengingkaran Nabi shallalahu alayhi wasallam karena hal itu terjadi ketika meminta penjelasan, dan mengakhirkannya ketika diperlukan tidaklah boleh. Dan yang menguatkan hal ini -tanpa ragu- penetapan Nabi shallallahu alaihi wasallam atas ruqyah Asy Syifaa' bint Abdillah yang menggunakan cara selain Nabi shallallahu alaihi wasallam. Dan karena ruqyahnya kosong dari larangan yang berisi kesyirikan, Nabi shalllallahu alaihi wasallam membolehkan untuk memraktekkannya.

Diriwayatkan dari Al Hakim dengan sanad yang shahih : "Bahwa sesungguhnya seorang laki-laki dari kalangan Anshar keluar dari dirinya namlah (penyakit/luka di lambung, dan bisa jadi selain di lambung) , maka dia ditunjukkan bahwa Asy Syifaa bint Abdillah dapat meruqyah/menghilangkan gangguan tersebut. Maka dia mendatangi Asy Syifaa dan memintanya untuk meruqyahnya. Maka Asy Syifaa berkata : "Demi Allah aku tidak pernah meruqyah semenjak aku masuk Islam." (Artinya tata cara ruqyah-nya tidak ma'tsur karena dia meruqyah sebelum masuk Islam -pent). Maka laki-laki tersebut kepada Nabi shallalahu alaihi wasallam, maka dia memberitahukan apa yang dikatakan Asy Syifaa. Kemudian Nabi memanggil Asy Syifaa dan mengatakan : "Perlihatkan padaku!", maka dia memperlihatkannya. Nabi bersabda : "Ruqyahlah dia, dan ajarilah Hafshah ruqyah sebagaimana Engkau mengajarinya Al Kitaab" dalam riwayat lain Al Kitaabah (menulis).selengkapnya langsung dibaca di : http://ferkous.com/home/?q=fatwa-1144
___________________________________________________
Menurut Syaikh Ibn Utsaimin rahimahullah :
سؤال : ما حكم الاغتسال بالماء المقروء فيه للاستشفاء ؟
فأجاب : يذكر بعض الناس أنه جرب فنفع . وعليه ، فلا بأس بذلك من باب إثباته بالتجربة ، لا بالشرع .
*S : Soal, J : Jawab
S : Apakah hukum mandi dengan air yang dibacakan ruqyah untuk mencari kesembuhan?
J : Sebagian manusia menyebutkan bahwa itu mujarab dan efektif. Atas dasar itu, tidak mengapa dengan hal tersebut min baaabi itsbaatihi bit-tajribah (dalam rangka mencari kepastian dengan percobaan), dan tidak dari syara'. http://www.roqiah.net/%D9%85%D8%AC%D9%85%D9%88%D8%B9%D8%A9-%D8%A3%D8%B3%D8%A6%D9%84%D8%A9-%D8%B9%D9%86-%D8%A7%D9%84%D8%B1%D9%82%D9%8A%D8%A9-%D9%88%D8%A7%D9%84%D8%A7%D9%88%D8%B1%D8%A7%D8%AF-%D9%84%D9%84%D8%B4%D9%8A%D8%AE/

S : Apakah ada sunnah Nabi yang warid tentang membaca Al Qur'an untuk yang sakit di air kemudian meminumnya atau membacanya di minyak dan memakainya, atau membacanya di gelas yang terbuka yang ada airnya ayat kursiy kemudian meminumnya, karena banyak orang yang melakukannya?

J : Allah berfirman "Dan kami turunkan segala jenis Al Qur'an sebagai obat dan rahmat untuk kaum mukminin". Dan obat yang Allah turunkan dalam Al Qur'an mencakup obat hati dari penyakitnya dan penyembuh badan dari sakitnya juga.......dst. Adapun menulis Al Qur'an di kertas-kertas kemudian mencelupkannya ke air kemudian meminumnya atau memasukannya ke bejana, dan menggoyangkannya/ kemudian meminumnya atau meludahkannya [ludahan setelah membaca Al Qur'an] di air dan meminumnya maka aku tidak mengetahui apakah itu termasuk sunnah Nabi atau tidak. Akan tetapi hal itu termasuk amalan as salaf dan itu hal yang mujarab. Oleh karenanya kami katakan tidak mengapa denganya, yakni tidak mengapa dengan apa yang dilakukan terhadap orang yang sakit tersebut untuk dapat memberikan manfaat dengannya, akan tetapi yang dibacakan di air dengan ludah atau buih selayaknya untuk tidak melakukannya jika dia mengetahui bahwa nanti akan menambah penyakit lain kepada orang yagn sakit tersebut.
http://www.ibnothaimeen.com/all/noor/article_989.shtml

Dalam pertanyaan lain dalam Fataawa Nuur alad darb beliau juga menyatakan :
وأما ما ذكره السائل من كتابة بعض الآيات التي فيها الاستعاذة والاستجارة بالله عز وجل بأن توضع في ماء ويشرب فهذا أيضاً قد جاء عن السلف الصالح وهو مجربٌ ونافع
Adapun apa yang disebutkan penannya dari menulis beberapa ayat Al Qur'an yang di dalamnya ada meminta perlindungan kepada Allah kemudian meletakannya di air dan meminumnya, maka tentang hal itu juga terdapat amalan dari as salaf ash-shaalif dan itu mujarab dan bermanfaat/efektif.
Dalam pertanyaan lain dalam Fataawaa Nuur alad darb beliau juga menyatakan :
فعل بعض السلف مثل هذا أي أنه ينفث في الماء ثم يشربه المريض وقد جرب ونفع لكن كون القارئ يقرأ على المريض مباشرة أحسن وأفيد وأرجى للانتفاع والمسلم إذا أتى إلى أخيه ورقاه فإنه على خير قد يجعل الله الشفاء على يده فيكون محسنا إلى هذا المريض إحسانا بالغا ولكن ليعلم أن الراقي على المرضى لابد أن يعتقد أن هذه الرقية نافعة في حد ذاتها بأنه لو قرأ وهو متشكك متردد فإنها لا تنفع لابد أن يعتقد بأنها نافعه ولابد للمرقي أن يعتقد أيضا انتفاعه بها فإن كان مترددا شاكا فلا تنفعه لأن كل سبب شرعي لابد أن يكون الفاعل له مؤمن بأنه سبب يودي إلى المقصود حتى ينفع الله به
Sebagian salaf melakukan apa yang dimaksud penanya, yaitu meludah di air kemudian meminumkannya untuk orang yagn sakit, dan sungguh itu benar mujarab dan bermanfaat/efektif, akan tetapi qori' yang membaca Al Qur'an langsung lebih baik dan berfaidah dan lebih diharapkan mendapatkan manfaat. Dan seorang muslim jika mendatangi saudaranya dan meruqyahnya, maka hal itu baik, dan bisa jadi Allah menjadikan kesembuhan lewat tangannya, dan dia menjadi orang muhsin kepada orang yang sakit tersebut dengan kebaikan yang banyak. Akan tetapi untuk diketahui bahwasanya Raqi kepada yang sakit haruslah berkeyakinan bahwa ruqyahnya bermanfaat/efektif secara dzatnya, dalam hal seandainya dia membaca dalam keadaan ragu maka ruqyahnya tidak bermanfaat. Harus berkeyakinan bahwa itu naafi'/bermanfaat dan yang diruqyah juga harus berkeyakinan bahwa hal itu akan bermanfaat baginya. Dan jika dia ragu, bimbang, maka hal itu tidak bermanfaat, karena setiap sebab syar'i haruslah pelakunya seorang mukmin yang dengan sebabnya dapat mencapai tujuan sampai Allah datangkan manfaat dengannya.....
* Penulis : Jika dikatakan darimana tahu itu efektif/bermanfaat, maka jawabannya hal ini masuk kategori tajribah, bahkan Syaikh ibn Utsaimin dengan tegas menyatakan baik raaqi dan marqiy harus berkeyakinan hal itu memberi manfaat. Nanti akan terdapat penjelasan dan ibnul Qoyyim bahwa beliau juga mengandalkan pengalaman.
_________________________________________
Menurut Syaikh ibn Baaz rahimahullah :
S : Apakah seorang muslim meruqyah dan sebagian doa-doa nabawiyah di air atau minyak, kemudian orang yang sakit meminumnya dan mandi dengannya? Dan jika tidak boleh, maka bagaimanakah Ruqyah Syar'iyyah dan syarat syarat apa yang harus dipenuhi?
J : Tidak mengapa meruqyah dengan air kemudian yang sakit minum di airnya atau mandi dengannya. Semuanya tidak mengapa. Ruqyah bisa jadi dengan meludah kepada yang sakit, bisa jadi dengan air yang diminum pasien atau tarawwasy dengannya, semuanya tidak mengapa.
Dan tetap tsabit dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwasanya beliau meruqyah Tsaabit bin Qays bin Syimas di air kemudian mengguyurkannya. Maka jika seseorang meruqyah saudaranya di air kemudian meminumnya kemudian mengguyurkan padanya, maka diharapkan dengannya kesehatan dan kesembuhan. Dan jika dia membaca untuk dirinya sendiri di anggota tubuh yang sakit di tangan atau kaki atau dadanya dan meludahinya dan berdoa untuknya kesembuhan, maka semua itu baik.
http://www.binbaz.org.sa/mat/17721
_________________________________________________
Menurut Syaikh Ibn Jibriin rahimhullah :
وبعد فإني موافق لما ذكرتم عن المشايخ ابن باز وابن عثيمين وابن عبيكان وأقول: إن هذه التجارب مفيدة ونافعة بإذن الله ولا يلزم من كل رقية أن تكون منقولة بل كل رقية مؤثرة ليس فيها شرك فهي جائزة على ظاهر الحديث المذكور أعلاه وسواء كانت الرقية من العين والمس أو غير ذلك من الأمراض بشرط أن لا يكون فيها كلام لا يعرف معناه ولا طلاسم ولا حروف مقطعة أو نحو ذلك فامضوا لما أنتم فيه وسيروا على بركة الله والله معكم ولن يتركم أعمالكم وجزيتم خيرًا وصلى الله على محمد وآله وصحبه وسلم
Wa ba'd, maka sesungguhnya aku setuju terhadap apa yang engkau sebutkan tentang syaikh ibn Baz, ibn Utsaimiin, ibn 'Ubaikaan, dan aku katakan : Bahwasannya tajaarub (trial/percobaan/experiman) ini mufiid dan naafi' (bermanfaat dan berguna) dengan ijin Allah, dan tidak harus setiap ruqyah itu selalu dari yang manqul, akan tetapi setiap ruqyah yang berpengaruh dan tidak ada kesyirikan maka itu boleh sebagaimana zhohir hadits yang disebutkan di atas. Sama saja apakah ruqyah dari ain, dari sentuhan/tertimpa atau penyakit lain-lainnya, dengan syarat bahwa yang dibacakan tersebut harus diketahui maknanya dan tidak jimat/mantera atau huruf huruf yang terputus atau semacam tersebut.....
selengkapnya : http://www.ibn-jebreen.com/controller?action=FatwaView&fid=10072  atau http://www.ruqya.net/forum/showthread.php?t=43475
_________________________________________________
Menurut Ibnul Qoyyim dan Ibn Taymiyyah rahimahumallah :
قَالَ لَكِ الشَّيْخُ: اخْرُجِي، فَإِنَّ هَذَا لَا يَحِلُّ لَكِ، فَيُفِيقُ الْمَصْرُوعُ، وَرُبَّمَا خَاطَبَهَا بِنَفْسِهِ، وَرُبَّمَا كَانَتِ الرُّوحُ مَارِدَةً فَيُخْرِجُهَا بِالضَّرْبِ، فَيُفِيقُ الْمَصْرُوعُ وَلَا يَحُسُّ بِأَلَمٍ، وَقَدْ شَاهَدْنَا نَحْنُ وَغَيْرُنَا مِنْهُ ذَلِكَ مِرَارًا.
وكان كثيرا ما يقرأ في أذن المضروع: أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّما خَلَقْناكُمْ عَبَثاً وَأَنَّكُمْ إِلَيْنا لَا تُرْجَعُونَ «2»
وَحَدَّثَنِي أَنَّهُ قَرَأَهَا مَرَّةً فِي أُذُنِ الْمَصْرُوعِ، فَقَالَتِ الرُّوحُ: نَعَمْ، وَمَدَّ بِهَا صَوْتَهُ.
قَالَ: فَأَخَذْتُ لَهُ عَصًا، وَضَرَبْتُهُ بِهَا فِي عُرُوقِ عُنُقِهِ حَتَّى كَلَّتْ يَدَايَ مِنَ الضَّرْبِ، وَلمْ يشكّ الحاضرون أنه يموت لذلك الضربة ففي أثناء الضرب قالت: «أنا أحبّه،فَقُلْتُ لَهَا: هُوَ لَا يُحِبُّكِ، قَالَتْ: أَنَا أُرِيدُ أَنْ أَحُجَّ بِهِ، فَقُلْتُ لَهَا هُوَ لَا يُرِيدُ أَنْ يَحُجَّ مَعَكِ، فَقَالَتْ أَنَا أَدَعُهُ كَرَامَةً لَكَ، قَالَ: قُلْتُ: لَا وَلَكِنْ طَاعَةً لِلَّهِ وَلِرَسُولِهِ، قَالَتْ:
فَأَنَا أَخْرُجُ مِنْهُ، قَالَ: فَقَعَدَ الْمَصْرُوعُ يَلْتَفِتُ يَمِينًا وَشِمَالًا، وَقَالَ: مَا جَاءَ بِي إِلَى حَضْرَةِ الشَّيْخِ، قَالُوا لَهُ: وَهَذَا الضَّرْبُ كُلُّهُ؟ فَقَالَ وَعَلَى أَيِّ شَيْءٍ يَضْرِبُنِي الشَّيْخُ وَلَمْ أُذْنِبْ، وَلَمْ يَشْعُرْ بِأَنَّهُ وَقَعَ بِهِ ضَرْبٌ الْبَتَّةَ الطب النبوي ص 52-53
*Penulis : Syahidnya : Ibnul Qoyyim mengatakan wa laa yahassu bi alam, wa qod syaahadnaa nahnu wa ghoirunaa dzaalika mirooron (berkali-kali)
Kalau dikatakan darimanakah ibnul Qoyyim dan orang orang di sekitarnya tahu bahwa jika dipukul orangnya tidak merasa sakit akan tetapi jinnya yang merasa sakit? Inikan perkara ghaib?
Ada dua kemungkinan :
a. Ibnul Qoyyim dan ibnu Taimiyyah dan yang setuju dengan tajribah ini dikatakan nyleneh 'meruqyah' tidak ma'tsur. Bagaimana mereka bisa tahu jika dipukul terus menerus, orangnya tidak akan merasa kesakitan?
b. Hal ini masuk ke bab tajribah dan melihat pengalaman
Kalau kita berpegang dengan harus ma'tsur/manqul maka bagaimana menjama' semua pengalaman ini? ataukah kita lakukan tarjih harus manqul dan lemahkan kisah-kisah mutawatir dari dahulu sampai sekarang itu?
Kalau meminta dalil maka, penjelasan Syaikh Ferkouz di atas sudah menggunakan dalil.
Kalaupun dikatakan menyelisihi syara', ruqyah tajribah ini berarti tidak berkah, yang sembuh (bisa jadi kena sihir bertahun-tahun) juga tidak mendapat berkah, tidak perlu diucapkan syukur atas 'kesembuhannya' (?). Yang terpenting dinasehati bahwa dia telah menyelisihi syari'at jangan senang/bangga dengan yang tidak berkah.
Terakhir, kalau kita menganggap ini ijtihad ulama (?) maka tidak selayaknya memaksakan pendapat, kecuali hal ini tidak dianggap ijtihad lagi.
Wallahu a'lam
Catatan : Perlu diketahui bahwa di sana memang ada peruqyah yang memakai mantra dan jimat dan mengaku mengetahui yang ghoib. Akan tetapi para ulama ini dan beberapa praktisi berkeyakinan bahwa mereka tidak mengetahui yang ghoib, menyandarkan keberhasilan semata-mata karena Allah, mereka hanya mencoba tanpa berbenturan dengan larangan syari'at, dan merasa hal itu efektif dan terbukti. Jadi jangan disimpulkan bahwa mereka para ulama [disini] dan yang sepakat dengan pendapat ini berkeyakinan mengetahui perkara yang ghoib.

====BERSAMBUNG PADA BAHASAN KEDUA =====