Sunday, February 7, 2016

Peruqyah Bisa Melihat Jin?

Peruqyah Bisa Melihat Jin?



Bismillahi wash-sholaatu was-salaamu 'ala Rasulillahi... wa ba'du...
Dengan rahmat Allah dan karuniaNya pengobatan ruqyah di bumi nusantara sedang naik daun...

Banyak tersebar luas pelatihan dan kajian ilmiyah bertemakan Ruqyah di penjuru negeri nusantara tercinta...

Namun akhir-akhir ini terlihat banyak berita berseliweran di FB (Facebook, edt) tentang adanya foto orang meruqyah yang di belakangnya ada lukisan "jin pengganggu"...

Adakah peruqyah SYAR'I bisa melihat jin?

Pastinya TIDAK ADA...
Kecuali peruqyah yang memang masih BELUM SEMBUH dari ketempelan jinnya, maupun peruqyah yang menggunakan cara-cara tidak syar'i dalam prakteknya (ruqyah syirkiyyah)....

Jika melihat saja tidak bisa, maka sudah barang tentu tidak akan pernah bisa melukis wujud jin tsb...

Dalam Al-Quran Allah Ta'ala Berfirman :

إنه يراكم هو وقبيله من حيث لا ترونهم

"Sesungguhnya Iblis dan kaumnya melihat kalian (manusia) dari tempat yg kalian tidak bisa melihatnya.."  (QS.Al-A'raaf ayat 27 juz 8)

Jika ada yang bertanya: "Lalu bagaimana dengan Nabi Sulaiman yang bisa melihat jin dan menaklukkannya ?"

Maka pertanyaan tersebut tidak pada tempatnya, karena kedudukan seorang Nabi dengan orang-orang pada umumnya bagai bulan purnama atas semua bintang di malam hari...

Dalam Tafsir al-Manaar jilid 7 hal.526 disebutkan :

فقد روى البيهقي في مناقب الشافعي بإسناده عن الربيع: (سمعت الشافعي يقول: من زعم أنه يرى الجن أبطلنا شهادته، إلا أن يكون نبياً

Telah diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam Manaqibu Asy-Syafi'i dengan isnadnya dari ArRabii' :
"Aku telah mendengar Asy-Syafi'i berkata : 'Barangsiapa mengaku-ngaku bisa melihat jin maka kami batalkan kesaksiannya, KECUALI jika dia seorang NABI..."

Maka sudah jelas ini menunjukkan bahwa selain Nabi dan Rasul tidak ditampakkan hal-hal ghaib termasuk wujud asli jin.. Belum lagi ditambah dengan doa Nabi Sulaiman yang diabadikan dalam surat Shaad ayat 35 juz 23 :

قال رب اغفر لي و هب لي ملكا لا ينبغي لأحد من بعدي إنك أنت الوهاب


"Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang TIDAK DIMILIKI oleh seorang juapun SESUDAHKU, sesungguhnya Engkaulah Tuhan Yang Maha Pemberi"...

Ayat tersebut mencakup semua kekuasaan Nabi Sulaiman termasuk kekuasaan untuk melihat bangsa jin dan menaklukkannya....

Bahkan ada ulama yang mengatakan bahwa "melihat" wujud jin hanya berlaku pada zaman para Nabi saja...

Al-Qurthubi mengatakan :

قال النحاس: مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ يدل على أن الجن لا يرون إلا في وقت نبي، ليكون ذلك دلالة على نبوته، لأن الله جل وعز خلقهم خلقاً لا يرون فيه، وإنما يرون إذا نقلوا عن صورهم، وذلك من المعجزات التي لا تكون إلا في وقت الأنبياء صلوات الله وسلامه عليهم


Berkata An-Nuhas, "min haitsu laa taraunahum" (dari tempat yang tidak bisa kalian lihat) adalah ; bahwa jin tidak bisa dilihat kecuali pada zaman Nabi masih hidup, agar menjadi penguat atas kenabiannya, karena Allah 'Azza wa Jalla telah menciptakan mereka sebagai makhluq yg tak dapat dilihat... Dan itu termasuk MUKJIZAT yang TAK TERJADI kecuali di zaman para Nabi masih HIDUP..." (Tafsir al-Qurthubi jilid 7 hal182)

Oleh karenanya jika ada orang mengaku bisa melihat jin apalagi sampai melukis wujudnya di zaman ini, maka dia LAYAK dan HARUS dihukum karena telah MENYELISIHI AL-QURAN...


Fatwa ini bukan dari saya pribadi melainkan dari perkataan al-Imam asy-Syafi'i rahimahullah berabad-abad silam, beliau mengatakan :

من زعم أنه رآهم ردت شهادته و عزر لمخالفته القرآن


"Barangsiapa yang mengaku bisa melihat jin, maka kesaksiannya tertolak dan HARUS DIHUKUM karena penyelisihannya terhadap al-Qur'an..." (Al-Kawkab Al-Ajwaj hal.193)

Jika ada yang tanya lagi, "Lalu gimana dengan kisah Abu Hurairoh yang melihat dan menangkap jin yang menjelma? BUKANKAH JIN ITU BISA DILIHAT SAAT MENJELMA ?"

Jawabannya; memang benar bahwa jin itu bisa dilihat saat dia MENJELMA...


Namun yang dilihat Abu Hurairoh saat menjaga gudang zakat adalah PENJELMAAN JIN dalam bentuk "padat" nya menjadi seorang manusia.... BUKAN WUJUD GHAIB seperti yang ada di gambar lukisan tsb...

Jika jin menjelma menjadi sesuatu yang "padat" maka setiap orang bisa melihatnya, sedangkan yang dilukiskan peruqyah syirkiyyah itu tidak bisa dilihat kecuali oleh orang-orang yang ketempelan jin saja....

Tentang hal ini juga dijelaskan oleh Muhammad Rasyid Ridho dalam Tafsir Al-Manaar jilid 7 hal.525 :

فإذا تمثل الملك أو الجان في صورة كثيفة كصورة البشر أو غيرهم، أمكن للبشر أن يروه، ولكنهم لا يرونه على صورته وخلقته الأصلية بحسب العادة


"Maka apabila Malaikat dan jin menjelma dalam bentuk yang padat seperti bentuk manusia atau yang lainnya, maka memungkinkan bagi seseorang untuk melihat wujudnya... Namun mereka tak dapat dilihat saat masih dalam keadaan wujud aslinya (yang ghaib).."

Jadi kesimpulannya berhati-hatilah terhadap peruqyah yang mengaku bisa melihat jin dalam wujud ghaibnya, karena sudah pasti ada "sesuatu" yang membantu mereka melihat dan MELUKISkan wujud monster-monster tsb...

Wallahu a'lam bish-shawwab wa ilaihi al-marji' wal ma'aab
Muhibbukum fillah
Muhammad Faizar Hidayatullah

0 comments:

Post a Comment