Sunday, December 3, 2017

Urgensi Meruqyah Anak Kecil

Awas...!!! Anak Rentan Diganggu Syetan
By Hasan Bishri, Lc. (Direktur Graha Ruqyah dan Bekam Salemba 0815 816 7874)

Muqoddimah
Banyak orang beranggapan bahwa anak itu masih suci, ia tidak menanggung dosa selama ia belum baligh. Sehingga mereka tidak mungkin diganggu syetan karena kondisinya yang masih suci. Mereka mendasarkan alasan itu pada sabda Rasulullah saw. berikut.
Rasulullah saw. telah bersabda, “Diangkat pena pencatat amal dari tiga kelompok. Yaitu; anak kecil sampai ia baligh, orang gila sampai ia sadar (sembuh), orang tidur sampai ia terbangun.” (HR. Abu Daud dari Ali bin Abi Thalib ra. dan dishahihkan oleh Syekh al-Albani)

Anak Tidak Aman
Memang tidak salah pernyataan di atas, anak selama belum baligh ia belum mukallaf alias tidak terbebani oleh perintah dan larangan, sehingga bisa dikatakan masih suci. Tapi bukan berarti ia aman atau terjaga dan terlindungi dari gangguan Syetan. Justru anak itu sangat rentan dengan gangguan Syetan.
Di antara rentannya anak terhadap gangguan syetan adalah; Karena anak belum paham akan hakikat permusuhannya dengan Syetan. Anak juga belum bisa baca do’a-do’a perlindungan. Anak juga belum mengerti tentang tipudaya Syetan. Anak juga belum bisa membedakan antara yang Haq dan Bathil, dan juga belum bisa Ibadah dengan benar yang membuat Syetan sehingga mereka masih polos dan belum ada perbentengan diri yang bisa memproteksinya dari gangguan syetan.

Anak Rentan Gangguan Syetan
Inilah info penting dari Rasulullah saw. kepada kita sebagai orang tua bahwa anak itu sangat rentan dengan gangguan Syetan. Dari Abu Hurairah ra.: Nabi saw. bersabda, “Tidaklah setiap anak yang terlahir, kecuali Syetan menyakitinya saat ia dilahirkan, sehingga ia teriak karena gangguan Syetan kepadanya, kecuali Maryam dan Anaknya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari Abu Hurairah ra. Nabi saw. bersabda, “Setiap anak Adam ditusuk Syetan dengan jarinya di pinggir lambungnya saat terlahir, kecuali ‘Isa bin Maryam. Ketika syetan mau menusuknya, hanya mengenai Ari-arinya.” (HR. Ahmad, dan dishahihkan Syekh al-Arnauth). Simaklah kedua hadits shahih tersebut, ternyata anak tidak aman dari gangguan Syetan, bahkan saat ia baru terlahir, Syetan langsung mengganggu dan menyakitinya.

Peran Aktif Orang Tua
Seharusnya orangtua berperan aktif untuk mohon perlindungan kepada Allah untuk anaknya, agar mereka senantiasa dilindungi Allah dari berbagai macam gangguan Syetan. Contohlah sosok orangtua yang sangat bertanggung jawab dalam melindungi anak dan cucunya dari gangguan Syetan berikut ini. Mereka adalah suri tauladan kita.
Al-Qur’an telah mengabadikan kiprah orangtua yang bernama Hanah binti Qoud (Ibu Maryam sekaligus Nenek dari Nabi Isa as.) “Dan sesungguhnya aku memberinya nama Maryam, dan sesungguhnya aku mohon perlindungan kepada-Mu untuknya dan keturunannya dari (kejahatan) Syetan yang terkutuk.” (QS. Ali Imran: 36).
Rasulullah saw. juga mengabarkan hal itu: Dari Abu Hurairah ra.: Nabi saw. bersabda, “Tidaklah setiap anak yang terlahir, kecuali Syetan menyakitinya saat dilahirkan, sehingga ia teriak karena gangguan Syetan kepadanya, kecuali Maryam dan Anaknya.” Lalu Abu Hurairah berkata: Jika kamu mau, bacalah ayat: Dan sesungguhnya aku memohon kepada-Mu untuknya dan keturunannya dari gangguan Syetan terkutuk (Lihat QS. Ali Imran: 36).” (HR. Ahmad, dan dishahihkan Syekh Syu’eib al-Arnauth)

Rasulullah Aktif Meruqyah Keturunannya
Ketika cucunya (Hasan bin Ali) dilahirkan oleh Fathimah, Rasulullah langsung mengumandagkan Adzan di telinganya agar tidak kedahuluan oleh terror Syetan kepadanya. Abu Rafi’ ra. berkata: Aku melihat Rasulullah saw. melantunkan Adzan di telinga Hasan bin ‘Ali –ketika dilahirkan Ibunya, Fathimah) dengan adzan Shalat.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan dishahihkan al-Albani. Lihat Kitab Irwaul Gholil: 4/ 400)
Rasulullah saw. juga membaca do’a perlindungan untuk cucu keturunannya. Ibnu Abbas ra. berkata, “Rasulullah pernah baca isti’adzah (perlindu-ngan) untuk kedua cucunya Hasan dan Husein, seraya bersabda, “Sesungguhnya bapak kalian (Nabi Ibrahim) telah membacakannya (juga) untuk kedua anaknya Isma’il dan Ishaq, yaitu: ‘Aku mohon perlindungan untukmu berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari setiap (kejahatan) syetan dan binatang berbisa serta mata yang jahat.” (HR. Bukhari). Dan ternyata Nabi Ibrahim juga telah melakukan hal yang sama. Itulah mereka para orangtua teladan yang peduli dengan keselamatan dan keamanan anak keturunannya.

Pesan Rasulullah untuk Orangtua
Inilah pesan Rasulullah saw. buat kita semua agar peduli dengan anak-cucu, dan aktif membantu mereka untuk meraih perlindungan dari Allah agar selamat dari gangguan Syetan terkutuk. Jabir bin Abdullah ra. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tahanlah anak-anak kalian sampai berlalu waktu awal Isya’, karena itu adalah waktu berkeliaran Syetan.” (HR. Ahmad, dan dishahihkan Syekh Syu’eib al-Arnauth)
Dalam riwayat lain; dari Jabir ra. Rasulullah saw. bersabda, “Jangan kalian lepas hewan ternak dan anak-anak kalian ketika Matahari tenggelam, sampai berlalu awal waktu Isya’. Karena Syetan bertebaran saat Matahari tenggelam, sampai berlalu awal waktu Isya’.” (HR. Muslim).

Penutup
Syetan adalah musuh kita bersama, sebagai hamba Allah kita harus selalu waspada terhadap tipudaya Syetan dan gangguannya. Termasuk mewaspadai gangguan Syetan terhadap anak-anak kita agar kita mudah mengarahkannya ke jalan yang benar dan mendidiknya untuk menjadi generasi yang shalih dan shalihah. Ingat warning Allah swt. ini:  “Sesungguhnya syetan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya syetan-syetan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala". (QS. Fathir: 6). Sudahkan kita mohon Perlindungan kepada Allah untuk anak-cucu kita??? Wallohul musta’an.










0 comments:

Post a Comment