Thursday, January 31, 2013

Mari Mengenal TORCH (Toxoplasma) dan Bahayanya

Mari Mengenal TORCH (Toxoplasma) dan Bahayanya

 

TORCH singkatan dari Toxoplasma gondii (toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), dan Herpes Simplex Virus (HSV) yang terdiri dari HSV1 dan HSV2 serta kemungkinan oleh virus lain yang dampak klinisnya lebih terbatas (Misalnya Measles, Varicella, Echovirus, Mumps, virus Vaccinia, virus Polio, dan virus Coxsackie-B). 

Penyebab utama:

Virus dan parasit TORCH (Toxoplasma, Rubella, CMV, dan Herpes) yang berasal dari hewan di sekitar kita. Seperti ayam, kucing, burung, tikus, merpati, kambing, sapi, anjing, babi, dll. Meskipun tidak secara langsung sebagai penyebab namun juga bisa disebabkan oleh karena perantara (tidak langsung) seperti memakan sayuran, daging setengah matang dan lainnya.
Dalam dunia medis Toxoplasma sering disebut sebagai virus kucing, padahal bukan, yang benar adalah parasit darah. Penelitian di dalam maupun di luar negeri, 70% penyebab penyakit ini adalah kotoran kucing. Kemudian melalui hewan lain yang menempel dalam makanan, lalu masuklah ke dalam tubuh manusia dan menyatu dalam darah.

Gejala Toxoplasma :

Pada awalnya penderita akan nampak sehat, seperti tidak mengidap penyakit. Jika penderita hamil, barulah akan muncul gejala-gejala :
  • seperti flek yang terus menerus ketika hamil,
  • janin tidak berkembang dengan normal,
  • hamil anggur,
  • janin meninggal dalam usia kandungan 7-8 bulan,
  • bahkan sampai terjadi keguguran.

Toxoplasma Gondii Dibedakan menjadi 3

  1. Oosit, merupakan hasil perkawinan mikrogamat dan mikrogamet yang terjadi dalam usus kucing. Oosit diekskresi bersama tinja dan berada dalam tanah, tumbuhan atau sayuran.
  2. Trofozoit (takhizoit), timbul kalau Oosit termakan binatang atau manusia kemudian pecah menjadi bentuk trofozoit yng sangat infektif. Trofozoit memperbanyak diri dengan cara aseksual (pembelahan) mengakibatkan parasitemia dan menyerang berbagai organ.
  3. Kista. Berada dalam organ yang dapat bertahan hidup sepanjang kehidupan induk semangnya.

Apa yang terganggu jika terjangkit Toxoplasma ?

  • Menganggu kesuburan tak hanya bagi wanita, namun juga bagi pria.
  • Pada wanita Toxoplasma menginfeksi sel telur sehingga sel telur dan inti sel menjadi rusak, mengecil dan tidak bisa dibuahi.
  • Infeksi tersebut pada wanita juga bisa menyebabkan timbulnya miom.
  • Penyumbatan atau pelengketan saluran telur sehingga sel telur tidak bisa dibuahi dan mengakibatkan sulitnya terjadi kehamilan.
  • Sementara pada pria, Toxoplasma menginfeksi sel sperma sehingga memperburuk kualitas sperma, mengurangi kekentalan sperma, dan menurunkan kemampuan gerak sel sperma sehingga sulit mencapai sel telur.

Toxoplasma bukanlah penyakit menular !

Toxoplasma tidak menular terhadap pasangan, akan tetapi Toxoplasma  menular pada keturunan. Bisa jadi anak pertama dan kedua sehat, tetapi anak ketiga cacat atau mengalami Epilepsi dan autisme. Tetapi yang sering terjadi sesungguhnya jika dilakukan tes di laboratorium, baik anak pertama maupun anak kedua sesungguhnya sudah  terinfeksi virus Toxoplasma.

Berbeda dengan Rubella !

Rubella sering disebut dengan Campak Jerman. Rubella dapat ditularkan melalui kontak perpafasan dan memiliki masa inkubasi antara 2-3 minggu. Penderita dapat menularkan penyakit ini selama seminggu sebelum dan sesudah timbulnya rash (bercak – bercak merah) pada kulit. Rash pada Rubella berwarna merah jambu, mengjilang dalam waktu 2-3 hari dan tidak selalu muncul untuk semua kasus infeksi.
Infeksi virus Rubella merupakan penyakit infeksi ringan pada anak dan dewasa muda, tetapi memberi nuansa istimewa seandainya infeksinya mengenai ibu hamil, di mana virus dapat menembus barier plasenta dan langsung patogenik terhadap janin yang dikandungnya.
Pada kasus ini ibu hamil tidak mengalami keguguran atau bayinya meninggal saat lahir, tetapi yang sering terjadi adalah :
  • Bayi yang dilahirkan mengalami glukoma,
  • Kebutaan,
  • Berat badan rendah,
  • Kornea yang keruh,
  • Kerusakan pada otak atau pengapuran pada otak,
  • Bibir sumbing,
  • Tuna rungu,
  • kelainan endokrin, misalnya terjadinya hipo, dan
  • Sulit bicara.
Rubella dapat ditularkan melalui kontak perpafasan dan memiliki masa inkubasi antara 2-3 minggu. Penderita dapat menularkan penyakit ini selama seminggu sebelum dan sesudah timbulnya rash (bercak – bercak merah) pada kulit. Rash pada Rubella berwarna merah jambu, mengjilang dalam waktu 2-3 hari dan tidak selalu muncul untuk semua kasus infeksi.

Bagaimana kalau CMV (Cyto Megalo Virus) ?

CMV lebih sering menyerang retinitas (fleksi pada kornea), yang dapat dengan cepat menyebabkan kebutaan. Bila tidak diobati CMV dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menginfeksi ke beberapa organ lain sekaligus. Risiko infeksi CMV paling tinggi terjadi bila cell CD4 dibawah 100.
Cyto Megalo Virus atau lebih sering disebut dengan CMV adalah infeksi oportunistik yang berhubungan dengan penyakit HIV. Virus ini dibawa oleh sekitar 50% populasi dan 90% penderita dengan HIV. Sistem kekebalan yang sehat akan menyebabkan virus ini selalu dalam kendali kita. Ketika HIV memperlemah kekebalan kita, CMV dapat menyerang beberapa bagian tubuh.
Virus Cyto Megalo Virus (CMV) termasuk keluarga virus Herpes. Sekitar 50% sampai 80% orang dewasa memiliki antibodi anti CMV. Infeksi primer virus ini terjadi pada usia bayi, anak – anak, dan remaja yang sedang dalam kegiatan seksual aktif. Penderita infeksi primer tidak menunjukkan gejala yang khusus, tetapi virus terus hidup dengan status “laten” dalam tubuh penderita selama bertahun – tahun.
Virus CMV akan aktif apabila inang mengalami penurunan kondisi fisik, seperti wanita yang sedang hamil atau orang yang mengalami pencangkokan organ tubuh. Jika infeksi pada wanita hamil terjadi pada awal kehamilannya maka kelainan yang ditimbulkan semakin besar.
Misalnya seorang ibu pada saat hamil, ia akan mengalami :
  • Keguguran terus menerus,
  • Bayi yang dikandungnya lahir dalam keadaan cacat fisik, seperti Hidrosefalus (pembesaran kepala), Microsefalus (pengecilan kepala), lahir dengan usus keluar tubuh, tubuh transparan atau kaki dan tangannya jadi bengkok.
  • Hepatomegali
  • Splenomegali,
  • Kulit kuning,
  • Radang paru – paru, dan
  • Kerusakan sel pada jaringan syaraf pusat
  • Berlanjut menjadi kemunduran mental, tuli, rabun, dan raikrosefali.

Penyakit Herpes, apa lagi ?

Kemunculannya ditandai dengan bintik – bintik pada tubuh dan pada alat genital. Seorang yang mengidap Herpes, di samping kesakitan, juga terasa panas. Bagi wanita hamil sering keguguran atau bayinya lahir dalam keadaan cacat.
Toxoplasma tidak menular pada pasangan, sedangkan Rubella, CMV, dan Herpes bisa menular. Penularan bisa terjadi melalui hubungan seksual, air liur, keringat, darah, dan Air Susu Ibu (ASI). Sehingga kalau wanita terjangkit Rubella, CMV, dan Herpes, maka suaminya pun dapat tertular. Sulitnya terjadi kehamilan pada wanita disebabkan oleh virus tersebut memperburuk kualitas spermatozoa/sperma, karena kekentalan sperma menjadi cair. Volume sperma yang seharusnya 5 CC menjadi 3 CC dan gerakannya pun sudah berubah.
Perlu ditegaskan lagi bahwa Toxoplasma maupun Rubella dan CMV serta Herpes bukan hanya milik ibu hamil saja. Siapapun bisa terkena TORCH. Baik dia orang dewasa, kaum muda, lansia, maupun balita. Kemudian
TORCH menyerang saraf otak, mata dan gerak. Jika menyerag otak misalnya gejalanya sering sakit kepala, radang tenggorokan, atau flu berkepanjangan. Otot – otot terasa sakit sampai ke persendian dan pinggang. Kaki pun mudah capek dan lemas, menggigil kemudian lambung pun sakit.
Hati-hati jika anak sakit mata yang tak kunjung sembuh, itu bukan disebabkan oleh seringnya nonton TV yang  terlalu dekat ke layar. Ada baiknya diperiksakan ke laboratorium karena infeksi Toxoplasma dapat menyebabkan gangguan pada penglihatan.

Hasil pemeriksaan Toxoplasma :

Sebelum memeriksakan adanya virus Toxoplasma atau tidak ada baiknya menanyakan dulu mengenai biaya pemeriksaan di laboratorium tersebut. Karena pemeriksaan ini biayanya lumayan mahal.
Jika sudah dilakukan pemeriksaan di laboratorium biasanya akan didapat hasil yang menunjukkan nilai Toxoplasma dengan indicator  antibody IgG (IgG merupakan bentuk antibody penghalang yang dihasilkan tubuh, yang bertugas menangkap semua bibit penyakit untuk menghambat penyebaran) dan IgM (IgM merupakan bentuk antibody tubuh yang timbul setelah perkembangan penyakit dihambat, yang bertugas untuk menangkap sisa bibit penyakit yang tertinggal.).
Dengan kata lain bila terinfeksi TORCH (Toxoplasma), tubuh menghasilkan IgM terlebih dahulu, baru kemudian membentuk IgG. Jika nilai IgG atau IgM melebihi nilai batas normal maka positif mengidap Toxoplasma. Sebaliknya jika IgG kurang dari IgM maka negative dari Toxoplasma.
Kesimpulannya jika IgG positif dan IgM negative infeksi sudah lama terjadi. Bila IgG negative dan IgM positif disimpulkan infeksi baru saja terjadi. Namun, apabila IgG dan IgM dua-duanya positif maka disimpulkan bahwa infeksi sedang berada pada tahap manifest.

Pencegahan Supaya Terhindar dari Toxoplasma :

  • Cuci tangan setiap sebelum makan
  • Mencuci bersih daging, sayuran dan buah-buahan yang akan kita konsumsi
  • Masaklah makanan sampai matang, terutama daging-dagingan
  • Jika memiliki hewan peliharaan jagalah kebersihannya
  • Selalu manjaga kebersihan badan dan lingkungan
“Hak milik Allah Subhanahu wa Ta’ala yang Maha Memiliki  dan menguasai ilmu dan serta segala sesuatu di langit dan bumi. Silahkan yang mau menyebarkan ilmu ini atau yang ingin mengcopy, menuebarluaskan dan menyampaikan kepada orang-orang yang memerlukan informasi ini. Insya Allah Ta’ala semoga bermanfaat

0 comments:

Post a Comment