Tehnik Jin Menampakkan diri
Tidak semua jin bisa merubah dirinya dari bentuknya semula ke bentuk yang lain lalu menampakkan diri ke manusia. Ada proses yang harus mereka lalui dan ada aktifitas yang harus mereka lakukan. Para ulama’ berbeda pendapat dalam mengemukakan proses perubahan diri jin agar bisa menampakkan diri kepada manusia.
1 . Melalui bacaan atau ritual
Al-Qadhi Abu Ya'la berkata, “Pada hakikatnya syetan tidak punya kemampuan untuk bisa merubah diri dari bentuk aslinya dan merubah rupa, hanya saja Allah mengajari mereka suatu kalimat (bacaan) atau gerakan tertentu apabila mereka melakukan hal itu, maka jin tersebut bisa merubah dirinya dari bentuknya semula. Sehingga penampakan diri ini bisa terjadi ketika mereka mengucapkan kalimat atau melakukan aktifitas tersebut, lalu Allah merubah bentuk mereka. Karena suatu yang mustahil bila syetan merubah dirinya sendiri ke bentuk yang lain, karena ia harus melebur bentuknya semula lalu merubah diri ke bentuk yang lain. Bila itu yang terjadi, maka ia akan mati dengan sendirinya . (Akamul Marjan: l9).
2. Melalui ilmu sihir (tehnologi alam jin)
Sementara itu ada ulama lain yangmenyatakan bahwa jin bisa berubah dari bentuknya semula ke bentuk yang lain karena menggunakan ilmu sihir. Pendapat ini berdasarkan riwayat yang berasal dari lbnu Abi Syaibah, “Ada orang yang bertanya kepada umar tentang jin yang menampakkan diri, Umar berkata: Sesungguhnya seseorang tidak akan bisa merubah bentuk asli sebagaimana Allah menciptakannya ke bentuk yang lain. Kalaupun terjadi (perubahan bentuk) itu berarti sihir. Jin mempunyai tukang-tukang sihir sebagaimana kalian (manusia). Apabila kalian melihat penampakan (jin), maka kumandangkanlah adzan.” (lbnu Hajar berkata: sanad riwayat ini shahih).
Dan Syekh Wahid Abdus Salam Bali (Penulis buku Wiqoyatul lnsan minal Jinni was Syaithon) condong ke pendapat yang kedua ini, karena pendapat pertama masih membutuhkan dalil. la juga berkata bahwa ada riwayat serupa dengan yang disampaikan oleh lbnu Abi Syaibah, yaitu riwayat yang berasal dari lbnu Abid Dunya dan sanadnya hasan. (Wiqayatul lnsan minal Jinni was Syaithon: 28).
Dengan cara apapun jin menampakkan diri, melaui bacaan dan gerakan atau dengan bantuan ilmu sihir, pada hakikatnya mereka tidak bisa melakukan perubahan bentuk dan penampakan tanpa izin Allah. Bacaan dan gerakan mereka adalah merupakan upaya, dan hasilnya bergantung kepada kehendak Allah. Begitu juga ilmu sihir, ilmu itu tidak akan berpengaruh atau berhasil jika tanpa izin dari Allah. Allah telah berfirman, “... Dan mereka itu (tukang sihir) tidak memberi madharat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah ...” (QS. Al-Baqarah: 102).
Yang jelas, penampakan jin itu bukanlah takhayyul atau mengada-ada, karena kebenaran kejadiannya telah tercatat dalam al-Qur'an (surat Al-Anfal: 48) dan juga tercatat dalam hadits shahih dariAisyah, ia berkata, “Ketika Rasulullah shalat, datanglah syetan kepadanya. Lalu Rasulullah menangkapnya, membantingnya dan mencekiknya. Rasulullah bersabda, “Sampai aku rasakan lidahnya yang dingin di tanganku,” (HR. Nasa’i).
0 comments:
Post a Comment