Monday, February 11, 2013

PETUAH TAUHID SYAIKH ABDUR RAOUF BEN HALIMA -HAFIZHAHULLÀH-

PETUAH TAUHID SYAIKH ABDUR RAOUF BEN HALIMA -HAFIZHAHULLÀH-  "Ada berbagai macam syirik yang tersebar luas di masyarakat muslim. Dan ini sangat memprihatinkan. Jadi, persembahan apapun kepada jin, menyembelih hewan, menyiramkan susu, atau menayalakan lilin di makam (kuburan) dan sebagainya, itu adalah syirik.  Jadi kalau anda disuruh menyembelih kambing hitam, atau ayam hitam, itu adalah untuk jin.  Karena, Allàh -Subhànahu wa Ta'àlà- bisa saja menyembuhkan anda melalui sedekah, namun sedekah ini tidak perlu menggunakan kambing atau ayam hitam. Itu hanyalah permintaan para jin.  Maka jika anda melakukan itu untuk jin, meskipun anda mengucapkan basmalah dan melakukannya secara islami, itu tetap saja syirik. Sebab jin yang meminta anda melakukan itu. Itu yang pertama.  Yang kedua adalah, menggunakan nama para jin dalam dzikir, atau dalam doa, atau dalam tulisan. Sebagai contoh, sejumlah tulisan dan doa yang didapati di dalamnya seperti, "ilahi bihormati yamlikha, makhsalima, kasyfututh, taqyanuus, kathmiir" dan sebagainya, (yang artinya) "Ya Allàh aku memohon dengan keutamaan yamlikha, makhsalima, kasyfututh, taqyanuus, dan anjingnya kathmiir" (kita berlindung dari kalimat kesyirikan ini).  Dan mereka bilang ini adalah nama-nama Ashabul Kahfi. Yaitu penghuni gua dan anjingnya. Subhanallàh, bagaimana anda tahu itu adalah nama-nama Ashabul Kahfi? Dan meski benar itu nama mereka, apa urusannya kita berdoa pada Allàh dengan nama-nama itu?  Kita bahkan tidak berdoa pada Allàh dengan keutamaan nama (nabi) Muhammad, Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa. Lalu kenapa kita harus menggunakan nama-nama itu? Juga anjing mereka? Mengapa kita harus berdoa, "Ya Allàh lindungilah aku dengan keberkahan anjing ini, yang telah mati 2000 tahun lalu.” Ini sangat tidak masuk akal. Bagaimana anda berdoa pada Allàh dengan keutamaan seekor anjing? Dan sebenarnya itu nama-anam para syaithan. Sama sekali bukan nama Ashabul Kahfi. Itu semua hanya nama-nama syaithan.  Dan ada banyak nama yang bisa anda temukan, semoga Allàh melindungi kita, yang tak pernah diajarkan dalam dzikir."  Berikut, adalah foto syaikh -hafizhahullàh- (bagi yang belum mengenalnya) dan salah satu rajah/wafaq/jimat yang saya temukan tertempel di sebuah motor, tertuliskan lafazh meminta kepada Allàh Tabàraka wa Ta'àlà yang juga disandingkan dengan nama "yang tidak diketahui asal-usulnya" tersebut sebagaimana penjelasan syaikh, dan sangat mungkin sekali ini adalah salah satu dari nama jin (tarim dan keluarganya).  Semoga Allàh 'Azza wa Jalla memberikan pemahaman tauhid yang benar kepada kita semua dan menjauhkan kita dari perbuatan syirik kepada-Nya.
Syaikh Abdur Rouf ben Halima

Disusun oleh  : 
ustadz Abu Hazna
(Praktisi Quranic Healing)

"Ada berbagai macam syirik yang tersebar luas di masyarakat muslim. Dan ini sangat memprihatinkan. Jadi, persembahan apapun kepada jin, menyembelih hewan, menyiramkan susu, atau menayalakan lilin di makam (kuburan) dan sebagainya, itu adalah syirik.

Jadi kalau anda disuruh menyembelih kambing hitam, atau ayam hitam, itu adalah untuk jin.

Karena, Allàh -Subhànahu wa Ta’àlà- bisa saja menyembuhkan anda melalui sedekah, namun sedekah ini tidak perlu menggunakan kambing atau ayam hitam. Itu hanyalah permintaan para jin.

Maka jika anda melakukan itu untuk jin, meskipun anda mengucapkan basmalah dan melakukannya secara islami, itu tetap saja syirik. Sebab jin yang meminta anda melakukan itu. Itu yang pertama.

Yang kedua adalah, menggunakan nama para jin dalam dzikir, atau dalam doa, atau dalam tulisan. Sebagai contoh, sejumlah tulisan dan doa yang didapati di dalamnya seperti, "ilahi bihormati yamlikha, makhsalima, kasyfututh, taqyanuus, kathmiir" dan sebagainya, (yang artinya) "Ya Allàh aku memohon dengan keutamaan yamlikha, makhsalima, kasyfututh, taqyanuus, dan anjingnya kathmiir".

Dan mereka bilang ini adalah nama-nama Ashabul Kahfi. Yaitu penghuni gua dan anjingnya. Subhanallàh, bagaimana anda tahu itu adalah nama-nama Ashabul Kahfi? Dan meski benar itu nama mereka, apa urusannya kita berdoa pada Allàh dengan nama-nama itu?

Kita bahkan tidak berdoa pada Allàh dengan keutamaan nama (nabi) Muhammad, Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa. Lalu kenapa kita harus menggunakan nama-nama itu? Juga anjing mereka? Mengapa kita harus berdoa, "Ya Allàh lindungilah aku dengan keberkahan anjing ini, yang telah mati 2000 tahun lalu.” Ini sangat tidak masuk akal. Bagaimana anda berdoa pada Allàh dengan keutamaan seekor anjing? Dan sebenarnya itu nama-anam para syaithan. Sama sekali bukan nama Ashabul Kahfi. Itu semua hanya nama-nama syaithan.

Dan ada banyak nama yang bisa anda temukan, semoga Allàh melindungi kita, yang tak pernah diajarkan dalam dzikir."

Berikut, adalah foto syaikh -hafizhahullàh- (bagi yang belum mengenalnya) dan salah satu rajah/wafaq/jimat yang saya temukan tertempel di sebuah motor, tertuliskan lafazh meminta kepada Allàh Tabàraka wa Ta'àlà yang juga disandingkan dengan nama "yang tidak diketahui asal-usulnya" tersebut sebagaimana penjelasan syaikh, dan sangat mungkin sekali ini adalah salah satu dari nama jin.

Semoga Allàh 'Azza wa Jalla memberikan pemahaman tauhid yang benar kepada kita semua dan menjauhkan kita dari perbuatan syirik kepada-Nya.

0 comments:

Post a Comment