Oleh : Abu Hasna dan Faiz
(praktisi Quranic healing jakarta)
Saat saya sedang asyik mengajar, tiba² saya didatangi salah seorang siswi, katanya saya dipanggil oleh seorang kawan saya, yang juga seorang ibu guru di sekolah kami. Akhirnya pada saat itu murid² saya pun, saya beri tugas untuk sebentar ditinggalkan.
Ternyata saya diminta untuk datang ke UKS sekolah. Di dalam ruangan saya lihat sudah ada beberapa siswi dan dua orang ibu guru di sana menemani pasien siswi yang sedang menahan sakit yang teramat sakit, karena nampak berkali² ia menangis karena menahan nyeri hebatnya itu. Tak pikir panjang, saya mencari² selimut untuk kemudian saya jadikan penghalang tangan saya dengan tubuhnya, setelah sebelumnya saya pastikan jika ia tak sedang datang bulan.
Spontan saya langsung membaca istighfar dan shalawat kemudian membaca surat al Fatihah ke telapak tangan saya yang kemudian diiringi kalimat "hasbunallàh wa ni'màl wakìl ni'màl mawlà wa ni'man nashìr, là hawla wa là quwwata illà billàhil 'aliyyil 'azhìm, bismillàhi Allàhu Akbar"...
Saya tempelkan telapak tangan kanan saya ke bagian pingganngnya dengan niat meruqyah bagian depan perutnya karena pasien adalah seorang siswi perempuan. Saya bacakan surat al Baqarah ayat 148, surat an Naml ayat 30-31 berkali². Kontan siswi ini kejang hebat sambil memegang tangan guru wanita di sana. Kemudian saya lanjutkan dengan membaca al Fatihah, dan al Hasyr ayat 21-24 berkali² juga sambil saya mengisyaratkan kedua jari saya (jari telunjuk dan jari tengah) dengan meniatkan menjadikannya besi/pisau panjang yang akan menusuk dan menghancurkan sumber penyakitnya dan menghancurkan jin² zhalim dan tempat persembunyiannya seraya perlahan mendekatkan kedua jari saya tersebut menempelkan ke pinggangya (posisi pasien duduk dipegang guru wanita sambil kaki diselonjorkan).
Alhamdulillàh setelah saya tanya, tentang sakitnya, sudah berkurang dan menghilang, namun katanya pindah ke kaki. Saya pun segera membaca surat Yasin ayat 9 dengan niat meminta kepada Allàh Ta'alà untuk membentengi bagian tubuh siswi ini, agar jika ternyata memang ada jin zhalim di sana tak bisa lari ke bagian perut kembali.
Setelah saya membentengi kakinya, langsung menekan jempol kakinya seraya saya bacakan surat al Mu'minun ayat 115-118 kemudian saya lanjutkan dengan menghempaskan (menyapu/menarik keluar dari arah lutut ke arah telapak kaki) jin tersebut keluar dari kaki sang siswi tersebut, saya lakukan kurang lebih sampai lima kali hempasan.
Setelah itu saya bacakan al Fatihah 3x pada air yang akan diminumnya dan berdoa kepada Allàh Ta'àlà dengan doa yang berbeda pada tiap kali bacaan al Fatihah, pertama agar kiranya Allàh jadikan setiap partikel terkecil air itu sebagai sengatan api listrik yang akan membakar dan meluluhlantahkan setiap jin² zhalim dan tempat persembunyiannya kedua agar kiranya Allàh jadikan setiap partikel terkecil air itu sebagai obat yang akan mengembalikan setiap bagian anggota tubuh yang telah dirusak oleh jin² zhalim dan bala tentaranya, dan ketiga agar kiranya Allàh jadikan setiap partikel terkecil air itu sebagai obat dan penyembuh bagi penyakit yang dideritanya tersebut.
Ia pun meminumnya dengan membaca bismillah. Dan terlihat langsung perubahan besar di wajahnya jika nyeri hebat di perut dan kakinya tersebut telah sirna dengan izin Allàh Yang Maha Kuasa, dan ia tak lagi mengeram menahan rasa sakit dan tak pula meneteskan air mata.
Lalu saya tinggal siswi ini sambil saya minta dia untuk perbanyak istighfar. Selang beberapa menit ia pun sudah kembali berjalan dan berucap terima kasih ke saya seraya tersenyum, tapi saya katakan kepadanya, terima kasihlah kepada Allàh Yang Maha Menyembuhkan dengan melakukan shalat dan berdoa di sana, karena saat itu memang bertepatan dengan datangnya waktu shalat Zhuhur.
Hikmahnya, hendaklah seorang muslim menolong saudaranya yang sedang dalam musibah dan juga terzhalimi. Hendaknya tak ragu untuk belajar Sunnah Ruqyah ini yang nyata di zaman ini dirasa asing oleh sebagian besar orang, karena dengan cara inilah, salah satunya kita membuktikan cinta kepada Nabi kita tercinta, Nabi Muhammad shallallàhu 'alayhi wa sallam.
Alhamdulillàh alladzy bini'matihi tatimmusshàlihàt..
0 comments:
Post a Comment