Ibu Tuti dengan suaminya membuka sebuah toko kue di rumahnya yang terletak di pinggir jalan raya yang cukup strategis di Klaten. Sejak awal toko itu dibuka sudah mulai laku dan kemudian setelah beberapa tahun semakin laris, sehingga nilai transaksi penjualan setiap hari bisa mencapai Rp 500.000,-.
Kemudian ada toko yang sama dibuka dekat toko bu Tuti, sejak itu pula tokonya menjadi sepi, tidak laku semua barang dagangannya sama sekali tidak laku selama tiga bulan berturut-turut, kecuali ada seorang pembeli dari tetangganya yang rajin shalat berjamaah di masjid setempat.
Ibu Tuti menyampaikan keluhannya itu lewat telpon ketika saya di pesantren. Saya pulang dari Pondok Pesatren Al-Hikmah Karanggede Boyolali melewati rumahnya dan mampir ke rumahnya pada waktu Isya’. Saya ditemui oleh bu Tuti dan suaminya lesehan diatas tikar plastik.
Saya sampaikan, kita shalat Isya’ dulu, kemudian saya menjadi imam shalat isya dan saya jama’ ta’khir dengan shalat maghrib karena saya menempuh perjalanan 100km dari Karanggede ke Kotagede. Selesai shalat kami berbincang bincang dengan mereka dengan hidangan wedang jahe panas dan kue-kue khas Klaten ada kripik paru, kripik cakar ayam, dan kue basah lainnya.
Mereka menyampaikan kembali keluhannya mengenai toko kuenya yang sepi selama tiga bulan berturut-turut, paling hanya laku Rp 5000,- dan pernah sekali ada yang beli sampai Rp 50.000,-, padahal sebelumnya ramai.
Kemudian saya sampaikan: "Kalau begitu, saya ruqyah saja sekarang. Tolong siapkan air satu ember. Saya duduk menghadap ke arah Kiblat dan memasukkan tangan kanan saya ke air itu, kemudian saya mulai membaca ayat-ayat dan doa-doa untuk menghancurkan sihir, sementara Ibu Tuti dan suaminya dengan khusyuk mendengarkan bacaan saya dan mengamini saat saya membaca doa".
Selesai membaca ruqyah, saya tiupkan ke air kemudian saya percik-percikkan air ruqyah itu ke seluruh pojok-pojok toko, rumah, dan seluruh kamar. Kemudian saya sarankan untuk sering menyetel kaset ruqyah Terapi Serangan Sihir dan kaset Ruqyah Terapi Gangguan jin setiap pagi ketika buka dan sore ketika mau tutup.
Keesokan harinya, Ibu Tuti dan suami membuka toko sekitar jam enam pagi, kemudian menyetel kaset ruqyah dengan suara keras. Subhanallah, Ibu Tuti dan suaminya terkejut, bacaan ruqyah dengan kaset baru mulai surat Al-Fatihah, sudah ada pembeli datang dan menyampaikan salam.
Kemudian mereka terkejut lagi ketika pembeli menyampaikan pertanyaan: “Kok baru buka, selama 3 bulan tutup terus kenapa?” Bu Tuti menjawab: “Selama ini buka terus kok!” Hampir setiap pelanggan yang datang menyampaikan pertanyaan yang sama, dan selalu dijawab dengan jawaban yang sama juga.
Demikian pengalaman Ibu Tuti dan suaminya yang disampaikan kepada saya, setelah beberapa bulan tempat usahanya itu saya ruqyah. Itulah upaya orang yang iri untuk mendapatkan kenikmatan dengan cara sihir agar kenikmatan orang lain pindah kepada dirinya, tetapi tipu-daya syaithan adalah lemah.
Ustadz Fadhlan Abu Yasir
Ketum ARSYI
0 comments:
Post a Comment