Saturday, March 5, 2016

Ketika Imam Malik Menjawab; Saya Tidak Tahu


Ketika Imam Malik Menjawab; Saya Tidak Tahu [1]
Senin, 01 Februari 2016 - 22 Rabiul Akhir 1437 H


  Nafi menceritakan; “Suatu ketika seorang laki-laki bertanya kepada Sahabat Ibnu Umar. Mendengar pertanyaan itu Ibnu Umar mengangguk-angguk, namun tak sepatah kata pun yang keluar dari lisannya.

  Orang yang hadir menyangka Ibnu Umar tidak mendengar pertanyaannya, sehingga si penanya tadi berkata kepada putra Umar bin Khaththab itu; “Yarhamukallah (semoga Allah Merahmatimu), tidakkah engkau mendengar pertanyaanku?”

  Ibnu Umar menjawab; “Tentu aku mendengarnya, akan tetapi sepertinya kalian menyangka bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak akan menanyaiku terkait dengan jawabanku atas pertanyaanmu.

  Tinggalkan kami, semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala merahmatimu hingga kami memahami pertanyaanmu. Jika kami ada jawabannya kami akan sampaikan, namun jika tidak kami pun akan memberi tahumu bahwa kami tidak punya ilmunya.”

  Dalam riwayat itu tidak disebutkan isi pertanyaannya. Namun, siapapun yang membaca cerita ini boleh jadi akan heran. Pasalnya, putra Umar bin Khaththab yang dikenal dengan keluasan ilmunya ini tak sanggup memberikan jawaban.

  Sebenarnya, ketidaksiapan Ibnu Umar memberikan jawaban juga menunjukkan keluasan ilmunya. Ia tahu persis jika mengatakan sesuatu dalam urusan agama tanpa dasar ilmunya akan berakibat fatal.

   Karenanya, yang melakukan seperti ini sebenarnya bukan hanya Ibnu Umar. Sahabat yang lain pun demikian. Ketika mereka ditanya, dan tidak tahu jawabannya maka tanpa canggung akan mengatakan; “Saya Tidak Tahu”.

  Abu Bakar as–Siddiq bahkan pernah berkata; “Langit mana yang akan menaungiku, bumi mana yang bisa kutempati berpijak jika aku berani mengatakan sesuatu tentang makna Al Qur’an jika aku tidak mengetahuinya.”

  Imam Malik juga pernah ditanya dengan puluhan pertanyaan. Namun, yang beliau jawab hanya empat pertanyaan. Sisanya dijawab: “Saya Tidak Tahu”. Selengkapnya

0 comments:

Post a Comment