Saturday, March 26, 2016

Seni Berobat Dalam Islam [3]

Seni Berobat Dalam Islam [3]
Sabtu, 17 Jumadil Akhir 1437 H - 26 Maret 2016 

Tazyin dalam pengobatan

  Meskipun rambu-rambu pengobatan dalam syari’at Islam telah jelas, namun pada kenyataannya banyak kaum Muslim yang tidak mentaatinya. Sampai saat ini banyak orang yang menghalalkan cara dalam mencari kesembuhan atau berobat.

  Saat terserang penyakit kulit yang tak kunjung sembuh setelah diterapi secara medis, atau mengkonsumsi obat-obat kulit yang ada, mereka menempuh jalur pintas.

  Makan daging cicak atau jenis binatang lainnya yang telah diharamkan oleh syari’at Islam.

  Saat terserang penyakit tumor ganas yang menurut perhitungan dokter spesialisnya, kondisinya sudah tak mungkin tertolong lagi secara hitungan medis, hanya tinggal nunggu kematian tiba.

  Lalu atas nama usaha dan demi kesembuhan, mereka datang ke praktik pengobatan alternative berbau klenik, yang menjanjikan penyembuhan sakitnya tanpa operasi.

  Kalaupun dengan operasi, operasinya misterius dan mistis, tidak mengeluarkan darah dan juga tidak menimbulkan luka dan tidak meninggalkan bekas sayatan. Aneh kan?

   Yang lebih aneh lagi. Mereka tidak merasa berdosa saat mengkonsumsi obat-obatan yang haram tersebut. Dengan alasan berobat, menurut mereka sah-sah aja, meskipun haram. Padahal, riwayat di atas secara jelas dan tegas Rasulullah melarang hal itu.

  Bahkan ada orang yang bangga dengan obat haram tersebut. Karena merasa sakitnya sembuh setelah minum obat itu, akhirnya dengan bangga ia bercerita kepada teman-temannya.

  Menasehati orang lain untuk melakukan hal yang sama. Mengajak keluarganya ke dukun yang dianggap telah menyembuhkannya.

  Itulah tazyin syetan dalam pengobatan. Obyeknya merasa tidak bersalah meskipun melanggar syari’at. [Bersambung]

0 comments:

Post a Comment