Thursday, March 30, 2017

Diajak JIN jalan-jalan ke Mall [Bag.2]

Diajak JIN jalan-jalan ke Mall [Bag.2]
Kamis, 2 Rajab 1438 H - 30 Maret 2017

 
@RumahRuqyahID

Yanti, keponakanku. Sudah ditinggal bapaknya sejak masih kecil. Usianya masih tiga tahun ketika bapaknya pergi tanpa kabar berita.

Ia menghilang seperti di telan bumi, meninggalkan anak dan istri yang sedang membutuhkan perhatian dan kasih sayangnya.

Tinggallah Yanti dengan ibunya, Mbak Kusminah yang harus menanggung beban hidup yang tidak ringan di belantara kota Jakarta.

Laksana burung, Yanti telah kehilangan satu sayap. Untuk terbang sudah tidak lagi mampu, sementara jalan pun tertatih-tatih.

Begitulah kehidupan Yanti bersama ibunya. Mereka memang tidak dilahirkan dalam keluarga yang serba berkecukupan.

Sehingga Mbak Kusminah dapat mencurahkan perhatian untuk membesarkan anaknya.

Mereka berasal dari keluarga yang biasa secara ekonomi.

Ketika orang yang diharapkan menjadi penopang ekonomi keluarga pergi tanpa jejak, tak ada pilihan lain, Mbak Kusminah harus mengambil alih peran itu.

Pada satu sisi, ia dituntut menjadi seorang ibu yang penuh perhatian kepada anaknya, tapi pada sisi lain, ia harus mencari nafkah demi masa depan anaknya.

Pilihan yang sulit bagi Mbak Kusminah. Pekerjaan yang bisa dilakoninya hanyalah pekerjaan kasar.

Ya, sebatas pembantu rumah tangga dengan gaji yang juga pas-pasan.

Konsekuensinya, ia menitipkan Yanti kepada orang tuanya. Yanti pun tumbuh dalam asuhan neneknya.

Sedih, katanya, ketika menggendong anak majikannya sementara anaknya di rumah dirawat neneknya.

Sudah seharusnya Yanti tumbuh dalam dekapannya. Dalam kasih sayangnya.

Namun, keadaan memaksa mereka terpisah untuk sementara waktu.

Perkembangan Yanti, ia serahkan kepada neneknya yang juga ibu kandungnya sendiri.

-Bersambung-

0 comments:

Post a Comment