Friday, September 8, 2017

Pentingnya Tazkiyatun Nafs

@ Pentingnya Tazkiyatun Nafs@

Bismillahirrahmanirrahim
Tazkiyatun nufus sangat penting bagi kehidupan seorang Mukmin. Terlebih lg bagi seseorang yg sedang di uji oleh gangguan jin dan sihir. Karena itu, sungguh logis jika para peruqyah telah menjadikan tazkiyatun nufus sebagai sarat dalam proses pengobatan.

Tazkiyatun nafs adalah upaya membersihkan diri dari segala daki daki hati. Adapun daki daki yg kerap mengotori hati adalah dosa, terutama sekali adalah dosa syiriq .

Hati yg kotor karena dosa, tak hanya bisa membikin hidup seseorang menjadi bengkok, tp juga gelap dan sumpek. Jika hati telah gelap dan sumpek, akan ada semacam magnet yg menarik bagi syetan jin utk mengendalikan kehidupannya. Dan juga, lewat hati yg gelap, maka sihir dan jin kiriman akan menemukan pijakan kekuatannya utk tetap bertahan. Karena itu, tazkiyatun nafs dlm pengobatan ruqyah menjadi mutlak penting. Itu tak lain, karena syetan jin Takan betah, atau bahkan akan tersiksa jika tetap bertahan dalam hati yg telah di bersihkan.

Rosulullah pernah menjelaskan tentang pentingnya tazkiyatun nafs / pembersihan jiwa.
" “Tiga perkara yang apabila seseorang melakukannya, dia akan merasakan manisnya iman: (1) Seseorang beribadah kepada Allah saja, tidak ada sesembahan yang haq selain Dia, (2) Seseorang mengeluarkan zakat malnya setiap tahun, tidak mengeluarkan yang tua, yang jelek, atau yang sakit. Namun, dibayarkan dari harta kalian yang tidak terlalu mahal, karena Allah  tidak meminta yang terbaik kepada kalian, juga tidak memerintah yang terjelek. (3) Seseorang membersihkan jiwanya.” Ada yang bertanya, “Apakah yang dimaksud membersihkan jiwanya?” Rasululllah menjawab, “Dia meyakini bahwa Allah l bersamanya (mengawasi dan mengetahui) di mana pun ia berada.” (HR. ath-Thabarani dan al-Baihaqi, dinyatakan sahih oleh al-Albani)

Asy-Syaikh al-Albani mengatakan bahwa asy-Syaikh Muhammad bin Yahya adz-Dzuhli menerangkan, “Makna ‘Dia meyakini bahwa Allah  bersamanya (mengawasi dan mengetahui) di mana pun ia berada,’ yakni ilmu Allah meliputi segala sesuatu.."

Mengatakan Allah itu ada memang gampang. Tapi menyadari dan merasakan  bahwa Allah itu selalu mengawasi, tentu tidaklah mudah. Padahal, sungguh mustahil bagi kita bisa menyelaraskan kehidupan dg syari'ah-Nya tanpa adanya kesadaran tsb. Dan nampaknya  ini pula yg telah membuat kita masih susah merasakan manisnya iman.

Untuk membuat kita bisa menyadari pengawasan dari Allah kuncinya adalah makrifatullah. Dan utk kepentingan ini ilmu tauhid lah jawabannya. Bukankah upaya para Nabi mengubah kegelapan dan kotornya hati kpd cahaya itu dg dakwah tauhid?

Allah  memerintahkan Nabi Musa  untuk berkata kepada Fir’aun,
Katakanlah (kepada Fir’aun), “Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari kesesatan). Dan engkau akan kupimpin ke jalan Rabbmu agar engkau takut kepada-Nya?” (an-Nazi’at: 18—19)

Allah l berfirman tentang Nabi-Nya Muhammad ,
“Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka, serta mengajari mereka al-Kitab dan al-Hikmah (as-Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (al-Jumu’ah: 2)

Di antara doa Rasulullah adalah sbb,
اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا، وَزَكِّهَا، أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا
“Ya Allah, berikanlah kepada jiwaku ketakwaannya, sucikanlah jiwaku, karena Engkau adalah sebaik-baik Dzat yang membersihkannya. Engkau adalah wali dan maulanya.” (HR. Muslim)

Asy-Syaikh Muhammad bin Ibrahim  berkata, “Di antara kaidah umum yang disepakati dalam kitab para nabi adalah masalah tazkiyatun nufus dan penjelasan bahwa kebahagiaan yang hakiki tidak akan terwujud selain dengan menyucikan jiwa melalui ketaatan kepada Allah , beribadah hanya kepada-Nya, dan mengutamakan akhirat daripada dunia. Allah  berfirman,
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman). Dan dia ingat nama Rabbnya, lalu dia melaksanakan shalat. Tetapi, kalian (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi, padahal kehidupan akhirat lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu,
(yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan Musa.” (al-A’la: 14—19)

Demikian apa yg bisa kusampaikan. Semoga bisa menjadi pendorong utk utk lebih serius lg melakukan pembersihan jiwa/tazkiyatun Nafs. Hal ini urgent, karena dg bersihnya hati, jiwa akan menjadi lapang dan damai. Di lain fihak, hal tsb ( bersih nya hati) akan membuat lebih kondusif lg untuk kesehatan pisik dan penanganan gangguan jin. Wallahu'alam
@ Roqi @

0 comments:

Post a Comment