Monday, November 6, 2017

PERUQYAH ITU OTOMATIS GURU (USTADZ)

PERUQYAH ITU OTOMATIS GURU (USTADZ)

Saya bukan ustadz dalam artian sangat paham dan ahli ilmu agama,  bukan pula lulusan LIPIA,  bukan pula lulusan Universitas Islam Madinah,  bukan pula Hafidz tapi kenapa saya dipanggil ustadz.

Semua karena setiap ada pasien yang datang pada saya yang pasti saya tanyakan :

1. Bagaimana sholatnya,  rajin atau bolong bolong?

Jika rajin akan saya nasihati agar istiqamah,  jika bolong bolong akan saya nasihati agar bertaubat dan mulai menjaga sholatnya.

2. Adakah dosa-dosa besar yang pernah dilakukan?

Jika ada dosa besar yang pernah dilakukan (Syirik, zina, durhaka pada orang tua, Meninggalkan sholat dgn sengaja,  Riba,  minum khamr/narkoba dll)  maka akan saya nasihati agar bertaubat,  saya tuntun bertobat.

3. Adakah sifat jelek yang dominan menguasai qalbu?

Jika ada sifat jelek dominan (pemarah, iri, dengki, dendam, kecewa, trauma, phobia dll)  maka akan saya tuntun untuk melakukan Emotional Healing Treatment agar hilang sifat jeleknya berganti sifat yang baik.

4. Saat pasien curhat dengan masalahnya maka akan saya beri solusinya.

5. Jika pasien sakit (fisik,  psikis,  jin,  sihir)  maka akan saya obati.

Disetiap efent Training dan pengobatan Ruqyah ga jauh jauh 5 point diatas pasti saya jelaskan pada peserta bahkan saya ajarkan ilmu ruqyah mandiri, diajarkan cara meruqyah orang lain.

Maka ketahuilah! Tanpa saya meminta disebut ustadz atau dituduh gila hormat minta disebut Ustadz,  mereka yang merasa bersyukur dan menerima nasihat saya akan menganggap saya adalah guru mereka. Mendakwahkan yang ringan, mengajarkan kebenaran dan memberikan jalan keluar atas satu permasalahan.

Inilah kenapa peruqyah selalu dipanggil ustadz,  karena kami berdakwah, menasihati, memberi solusi,  mengajarkan ilmu dan mengobati sesuai dgn ilmu dan kemampuan kami.

--------QHI--------

Perdana Akhmad, S. Psi

0 comments:

Post a Comment