Sunday, June 2, 2013

Demam Berdarah Kronis


MERUQYAH PENYAKIT  MEDIS DAN NON MEDIS


Ingat!, manusia hanya bisa mengobati  dan berusaha (tidak bisa menyembuhkan) sedangkan yang menyembuhkan hanyalah Allah semata.

Diantara penyakit yang saya obati melalui ruqyah syar’iyyah:


Demam Berdarah Kronis


Pasien ini adalah seorang mahasiswi di Malang Jawa Timur yang sedang menyusun skripsi, sedangkan keluarganya ada di Jakarta.   Karena sudah beberapa hari di rawat di rumah sakit di Malang tidak ada perubahan, maka oleh keluarganya di bawa ke Jakarta (tempat kami) untuk di ruqyah.  Sesampainya di Jakarta kondidsinya sudah sangat kronis, yaitu: Keluar bintik-bintik merah di sekujur badannya serta lemah tak bertenaga karena beberapa hari tidak mau makan.    Bahkan dokter yang merawatnya di Malang telah menvonis bahwa umurnya tidak akan lebih dari 3 hari lagi.    Vonis dokter ini berdasarkan gejala yang ada dan melihat kebanyakan pasien yang serupa.   Ingat!, umur (ajal) hanyalah milik Allah dan atas idzin-Nya alhamdulillah Allah memberi kesembuhan setelah 3 x saya ruqyah.

Penanganan ruqyahnya antara lain:

Hari pertama: Sambil saya pegang kepalanya dan sesekali saya ketok-ketok bagian tubuh lainnya, seperti kaki (lutut dan telapak kaki) saya ruqyah dengan bacakan ayat-ayat ruqyah standar seperti yang banyak di jumpai di buku-buku ruqyah. Pada ruqyah ini pasien mulai bereaksi, seperti kepala pusing, mual dan menangis.
Hari kedua: Ketika saya datang kondisi pasien sudah mulai membaik dan sudah mau makan dan duduk serta bintik-bintik merahnya sudah mulai berkurang.  Lalu saya bacakan ruqyah standar tetapi tidak semuanya saya baca.   Lalu saya bacakan ayat-ayat untuk penghancur dan dilanjutkan ayat untuk membuangnya racun dan virus serta beberapa doa rasulullah dan ayat untuk penyembuahan.

Diantara ayat-ayat penghancur ialah:
1.    QS. Al-Mu’minun:115-118:

أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ (115) فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ (116) وَمَنْ يَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ لَا بُرْهَانَ لَهُ بِهِ فَإِنَّمَا حِسَابُهُ عِنْدَ رَبِّهِ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ (117) وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ (118)
115. Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?
116. Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) 'Arsy yang mulia.
117. Dan barangsiapa menyembah tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalilpun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung.
118. Dan katakanlah: "Ya Tuhanku berilah ampun dan berilah rahmat, dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling baik."

Disebutkan dalam hadis:

عن عبد الله بن مسعود أنه قرأ في أذن مبتلى، فأفاق، فقال له رسول الله صلى الله عليه وسلم:  ما قرأت في أذنه? قال: قرأت:  أفحسبتم أنما خلقناكم عبثاً  المؤمنون 115،. حتى ختم السورة، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم:  لو أن رجلاً موقناً قرأها على جبل لزال  .

Dari Abdullah bin Mas’ud, ia pernah membacakan (ayat Al-qur’an) pada telinga orang yang sedang pingsan, lalu orang itu sadar (siuman). Maka kemudian pengalaman itu disampaikan kepada rasulullah saw, lalu beliau bertanya: “Apa yang kamu baca pada telinganya?. Jawab Ibnu Mas’ud: Aku membacakan: “Afahasibtum annamaa kholaqnaakum ‘abatsan ….. surat Al-Mu’minun :115  sampai akhir surat. Maka rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya jika seseorang yakin membacakannya kepada gunung niscaya gunung itu akan hancur”.

2.    Ayat-ayat lain, seperti: QS. Al-Hasyr: 21-24.  Al-Isra': 81-82.   Al-Qashash: 88.


Hari ketiga: Al-hamdulillah kondisinya semakin baik dan bisa berbicara layaknya orang sehat.   Pada ruqyah ini saya bacakan seperti bacaan ruqyah di hari kedua.

Hari keempat: Al-hamdulillah pasien sudah sehat seperti semula, sehingga ayat ruqyah yang saya baca hanyalah sebaian dari ruqyah standard an ayat untuk membentenginya. Pengalaman ini semoga bermanfaat buat kita semua.




0 comments:

Post a Comment