Uang Sering Hilang Dicuri Tuyul
Selasa, 04 Juni 2013 / 25 Rajab 1434 HAssalamu’alaikum Wr. Wb.
Yang terhormat Bapak Ustadz Ahmad Junaedi, yang ingin saya tanyakan :
1. Saya sering kehilangan uang, uang itu saya simpan dalam tas padahal tidak ada yang tahu kecuali saya. Besoknya setelah saya lihat uang itu tidak ada padahal saya ikat dengan karet. Terus saya ke orang pintar katanya uang itu diambiI tuyul/jin, bagaimana cara mengatasinya?.
2. Saya pernah melihat seorang wanita tua yang menyerupai wajah saya, pada waktu itu saya mau tidur, apakah itu jelmaan jin/setan? Sebab sampai sekarang saya belum tahu.
3. Maaf Pak, di usia saya sekarang ini sudah waktunya untuk kawin, terus sampai sekarang kok belum kawin? Yang saya tanyakan apakah itu ada hubungannya dengan Pertanyaan nomor 2 (dua) apakah saya di sihir/dipagari orang? Bagaimana jalan keluarnya?
Sekian, terima kasih.
Jawaban :
Yang terhormat Bapak Ustadz Ahmad Junaedi, yang ingin saya tanyakan :
1. Saya sering kehilangan uang, uang itu saya simpan dalam tas padahal tidak ada yang tahu kecuali saya. Besoknya setelah saya lihat uang itu tidak ada padahal saya ikat dengan karet. Terus saya ke orang pintar katanya uang itu diambiI tuyul/jin, bagaimana cara mengatasinya?.
2. Saya pernah melihat seorang wanita tua yang menyerupai wajah saya, pada waktu itu saya mau tidur, apakah itu jelmaan jin/setan? Sebab sampai sekarang saya belum tahu.
3. Maaf Pak, di usia saya sekarang ini sudah waktunya untuk kawin, terus sampai sekarang kok belum kawin? Yang saya tanyakan apakah itu ada hubungannya dengan Pertanyaan nomor 2 (dua) apakah saya di sihir/dipagari orang? Bagaimana jalan keluarnya?
Sekian, terima kasih.
Hormat saya,
NN di Bangil
NN di Bangil
Jawaban :
Wa’alaikumussalamSample Warahmatullah Wabarakatuh
Saudariku seiman dan seislam yang mudah-mudahan ditolong oleh Allah, ada beberapa pertanyaan senada yang ditanyakan kepada kami, namun dikarenakan terbatasnya waktu dialog pada saat itu maka perkenankan kami menjawabnya dalam kolom ini dengan harapan jawabannya lebih lengkap serta bermanfaat buat para pembaca Majalah Ghoib yang kita cintai.
Sebelum kita membahas bagaimana mengatasi masalah yang dihadapi oleh saudari kita ini, wajib bagi kita untuk mengingatkan sesama muslim agar hati-hati dalam mencari solusi terhadap masalah yang sedang dihadapinya, misalnya mendatangi orang yang dianggap “pintar” padahal ia telah datang ke dukun disebabkan miskinnya pengetahuan terhadap aqidah yang benar sesuai dengan al Quran dan sunnah Rasulullah.
Rasulullah SAW. telah bersabda dalam haditsnya : “Barang siapa mendatangi dukun/peramal (dan yang sejenisnya) dan menanyakan kepadanya tentang sesuatu maka tidak diterima sholatnya selama empat puluh malam.”(HR. Muslim).
Dalam riwayat lain beliau menyebutkan dampak negatif bagi orang yang mendatangi dukun dan membenarkan perkataannya, “Berarti orang tersebut telah mengingkari apa yang diturunkan oleh Allah kepada Muhammad SAW.”(HR. Abu Dawud).
Apakah jin bisa mencuri?
Al-Quran menyatakan bahwa sebagian jin ada yang mencuri berita dari langit sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-Hijr: 18. “Kecuali syetan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat) lalu dia dikeiar oleh semburan api yang terang.”
Dalam ayat diatas, dijelaskan adanya golongan Jin yang berprofesi sebagai pencuri berita langit yaitu tentang keputusan-keputusan Allah terhadap mahluknya, dari hasil curiannya itu mereka bisikkan kepada wali-walinya yang ada di bumi.
Sedangkan didalam hadits Rosululloh SAW. yang diriwayatkan oleh lmam Bukhori dari Abu Hurairah ra. Dalam kitab shohihnya Bab wakalah (haditsnya cukup panjang) bahwa ada juga sebagian jin yang mencuri makanan dari manusia.
Dalam hadits itu diceritakan bahwa syetan mengambil zakat fitrah dengan kedua tapak tangannya (meraupnya) yang sedang dijaga oleh Abu Hurairah. Jika kasus semacam ini terjadi pada zaman Nabi, tentu terjadi pula pada zaman setelahnya. Di kuatkan Iagi dengan adanya ayat yang menjelaskan bahwa setan itu bisa disuruh untuk menyelam ke dasar laut.
“Dan Kami telah tundukkan (pula kepada Sulaiman) segolongan syaitan-syaitan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya dan mengerjakan pekerjaan selain daripada itu; dan adalah Kami memelihara mereka itu.”(Qs. Al-Anbiya : 82).
Dari sekian nash yang ada jelaslah bagi kita bahwa syetan dari kalangan jin itu mampu mencuri sesuatu yang bersifat maknawi seperti yang terdapat di surat al Hijr dan yang bersifat materi yang terdapat dalam hadits shohih diatas.
Sedangkan ayat yang di surat al Anbiya menjelaskan bahwa syetan-syetan itu bisa diperintah untuk mengambil barang-barang yang berharga dari dasar laut, hal ini merupakan mukjizat yang Allah berikan kepada rasul-Nya yakni Sulaiman ‘alaihissalam.
Apabila hal itu terjadi pada zaman setelah Sulaiman tiada, maka yang demikian itu merupakan sihir karena Allah telah mengabulkan doa Sulaiman, sebagaimana terdapat dalam surat Shad ayat : 35.“la berkata : ‘Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.”
Rasulullah SAW. imamnya Para Nabi sekalipun tidak diberikan kekuasaan seperti yang telah Allah berikan kepada Sulaiman dalam hal penundukan jin ini.
Syetan tidak mampu membuka pintu yang terkunci yang disebutkan nama Allah atasnya. Dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim Rasulullah SAW. bersabda: “Apabila malam telah menjelang (pada waktu petang) kumpulkanlah anak-anakmu karena pada saat itu setan-setan bertebaran, dan jika telah lewat satu jam dari petang lepaskanlah (bubarkanlah) mereka dan tutuplah pintu-pintu dengan menyebut nama Allah karena syetan tidak bisa membuka pintu yang tertutup (terkunci) dan ikatlah (tutuplah) qirbah-qirbah (tempat air yang terbuat dari kulit) kalian dengan menyebut nama Allah dan tutuplah bejana-bejana kalian dengan menyebut nama Allah walau dengan menempatkan sesuatu diatasnya dan matikanlah lampu-lampu kalian.”(HR. Bukhori dan Muslim).
lnilah solusi bagi kita semua ketika menyimpan uang atau yang sejenisnya agar tidak dicuri setan, tutuplah (kunci lah) tempat penyimpanannya dengan menyebut nama Allah ketika mengunci, menyimpan atau menutupnya.
Jangan lagi tertipu oleh ucapan para dukun yang memberikan anda sesuatu atau amalan tertentu untuk menjaga barang anda. Selain rawan ditipu, tentu masalah syirik. Cukuplah ajaran Nabi yang benar dan mudah.
Mengenai pertanyaan kedua, kejadian yang pernah saudari alami itu bisa jadi termasuk bagian dari mimpi karena pada saat itu anda dalam kondisi antara jaga dan tidur. Dalam lslam mimpi adalah hal yang lumrah setiap orang pernah mengalaminya baik mimpi itu menyenangkan atau menyedihkan, akan tetapi lslam memberikan sikap yang jelas dalam hal ini.
Rasulullah SAW. pernah bersabda:“Mimpi yang baik itu dari Allah sedang mimipi yang jelek dari syetan, maka barang siapa bermimpi dan dia tidak menyukainya maka hendaklah ia meniup kekiri dan mohon perlindungan kepada Allah dari setan, niscaya mimpi itu tidak membahayakannya dan jangan menceritakannya kepada orang lain. Dan apabila mimpi yang baik maka ceritakanlah dan jangan menceritakan kecuali kepada orang yang senang (mendengarnya).”(HR. Muslim).
Sebagaimana dalam hadit diatas, kita tarik kesimpulan bahwa yang anda lihat itu adalah syetan yang menjelma seperti wajah anda. Atau kalau ketika itu anda belum tidur, maka syetan telah menampakkan diri kepada anda untuk menakuti anda.
Tidak perlu takut. Berlindunglah kepada Allah dari gangguannya. Jangan hiraukan mimpi seperti itu apalagi ditakwilkan (diartikan) yang tidak-tidak. Misalnya ini adalah isyarat akan menjadi perawan tua, takwilan tersebut mengada-ada dan negatif karena orang lain pun bisa menakwilkan berbeda dan positif yaitu, anda akan diberi umur panjang sampai nenek-nenek.
Yang jadi masalah kalau kita masuk ke wilayah takwil mentakwil ini ditakutkan kita telah terjerumus pula ke dalam jurang ramal meramal. Karena masalah mentakwil mimpi ini, jika datang dari orang yang tidak shaleh akan menyesatkan dan membuat kita susah.
Saudari, janganlah kita mengaitkan kondisi atau keadaan kita sekarang dengan mimpi yang ditakwil-takwilkan. Karena hal itu akan mempengaruhi prasangka kita kepada Allah, karena Allah akan mengabulkan prasangka hamba terhadap-Nya. Dalam sebuah hadits qudsi Rasulullah SAW bersabda, Allah swt berfirman : “Aku (tergantung) pada prasangka hamba-Ku terhadap-Ku.”(HR. Bukhori Muslim).
Dengan demikian kalau kita mempercayai mimpi dan mengaitkannya dengan nasib seseorang sama saja kita telah berprasangka atau menyakini bahwasanya Allah telah mentakdirkannya seperti itu, dan Allah akan menuruti prasangka hamba-Nya.
Padahal tidak ada yang mengetahui nasib orang lain kecuali Allah SWT. Maka saran saya jangan hubung-hubungkan masalah jodoh dengan mimpi, karena masalah jodoh juga takdir Allah. Begitu juga jangan sampai kita berburuk sangka kepada sesama manusia dengan mengatakan bahwa telah ada orang yang memagari kita dengan sihir sehingga sulit jodohnya.
Sebab sihir itupun tidak berpengaruh kecuali atas izin Allah. Untuk mengantisipasi hal yang buruk itu mohonlah perlindungan kepada Allah dengan membersihkan aqidah dari kesyirikan serta memperbanyak amal baik.
Selain berdoa tentu juga harus ada usaha, bisa melalui wali saudari untuk menawarkan kepada orang yang mungkin cocok dengan saudari, dan bila sudah ketemu dan sudah ada kecocokan jangan banyak persyaratan atau pertimbangan yang biasanya mempersuIit, tawakallah ke pada Allah niscaya Dia akan memberi jalan keluar. Wallahu a’lam.
Saudariku seiman dan seislam yang mudah-mudahan ditolong oleh Allah, ada beberapa pertanyaan senada yang ditanyakan kepada kami, namun dikarenakan terbatasnya waktu dialog pada saat itu maka perkenankan kami menjawabnya dalam kolom ini dengan harapan jawabannya lebih lengkap serta bermanfaat buat para pembaca Majalah Ghoib yang kita cintai.
Sebelum kita membahas bagaimana mengatasi masalah yang dihadapi oleh saudari kita ini, wajib bagi kita untuk mengingatkan sesama muslim agar hati-hati dalam mencari solusi terhadap masalah yang sedang dihadapinya, misalnya mendatangi orang yang dianggap “pintar” padahal ia telah datang ke dukun disebabkan miskinnya pengetahuan terhadap aqidah yang benar sesuai dengan al Quran dan sunnah Rasulullah.
Rasulullah SAW. telah bersabda dalam haditsnya : “Barang siapa mendatangi dukun/peramal (dan yang sejenisnya) dan menanyakan kepadanya tentang sesuatu maka tidak diterima sholatnya selama empat puluh malam.”(HR. Muslim).
Dalam riwayat lain beliau menyebutkan dampak negatif bagi orang yang mendatangi dukun dan membenarkan perkataannya, “Berarti orang tersebut telah mengingkari apa yang diturunkan oleh Allah kepada Muhammad SAW.”(HR. Abu Dawud).
Apakah jin bisa mencuri?
Al-Quran menyatakan bahwa sebagian jin ada yang mencuri berita dari langit sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-Hijr: 18. “Kecuali syetan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat) lalu dia dikeiar oleh semburan api yang terang.”
Dalam ayat diatas, dijelaskan adanya golongan Jin yang berprofesi sebagai pencuri berita langit yaitu tentang keputusan-keputusan Allah terhadap mahluknya, dari hasil curiannya itu mereka bisikkan kepada wali-walinya yang ada di bumi.
Sedangkan didalam hadits Rosululloh SAW. yang diriwayatkan oleh lmam Bukhori dari Abu Hurairah ra. Dalam kitab shohihnya Bab wakalah (haditsnya cukup panjang) bahwa ada juga sebagian jin yang mencuri makanan dari manusia.
Dalam hadits itu diceritakan bahwa syetan mengambil zakat fitrah dengan kedua tapak tangannya (meraupnya) yang sedang dijaga oleh Abu Hurairah. Jika kasus semacam ini terjadi pada zaman Nabi, tentu terjadi pula pada zaman setelahnya. Di kuatkan Iagi dengan adanya ayat yang menjelaskan bahwa setan itu bisa disuruh untuk menyelam ke dasar laut.
“Dan Kami telah tundukkan (pula kepada Sulaiman) segolongan syaitan-syaitan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya dan mengerjakan pekerjaan selain daripada itu; dan adalah Kami memelihara mereka itu.”(Qs. Al-Anbiya : 82).
Dari sekian nash yang ada jelaslah bagi kita bahwa syetan dari kalangan jin itu mampu mencuri sesuatu yang bersifat maknawi seperti yang terdapat di surat al Hijr dan yang bersifat materi yang terdapat dalam hadits shohih diatas.
Sedangkan ayat yang di surat al Anbiya menjelaskan bahwa syetan-syetan itu bisa diperintah untuk mengambil barang-barang yang berharga dari dasar laut, hal ini merupakan mukjizat yang Allah berikan kepada rasul-Nya yakni Sulaiman ‘alaihissalam.
Apabila hal itu terjadi pada zaman setelah Sulaiman tiada, maka yang demikian itu merupakan sihir karena Allah telah mengabulkan doa Sulaiman, sebagaimana terdapat dalam surat Shad ayat : 35.“la berkata : ‘Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.”
Rasulullah SAW. imamnya Para Nabi sekalipun tidak diberikan kekuasaan seperti yang telah Allah berikan kepada Sulaiman dalam hal penundukan jin ini.
Syetan tidak mampu membuka pintu yang terkunci yang disebutkan nama Allah atasnya. Dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim Rasulullah SAW. bersabda: “Apabila malam telah menjelang (pada waktu petang) kumpulkanlah anak-anakmu karena pada saat itu setan-setan bertebaran, dan jika telah lewat satu jam dari petang lepaskanlah (bubarkanlah) mereka dan tutuplah pintu-pintu dengan menyebut nama Allah karena syetan tidak bisa membuka pintu yang tertutup (terkunci) dan ikatlah (tutuplah) qirbah-qirbah (tempat air yang terbuat dari kulit) kalian dengan menyebut nama Allah dan tutuplah bejana-bejana kalian dengan menyebut nama Allah walau dengan menempatkan sesuatu diatasnya dan matikanlah lampu-lampu kalian.”(HR. Bukhori dan Muslim).
lnilah solusi bagi kita semua ketika menyimpan uang atau yang sejenisnya agar tidak dicuri setan, tutuplah (kunci lah) tempat penyimpanannya dengan menyebut nama Allah ketika mengunci, menyimpan atau menutupnya.
Jangan lagi tertipu oleh ucapan para dukun yang memberikan anda sesuatu atau amalan tertentu untuk menjaga barang anda. Selain rawan ditipu, tentu masalah syirik. Cukuplah ajaran Nabi yang benar dan mudah.
Mengenai pertanyaan kedua, kejadian yang pernah saudari alami itu bisa jadi termasuk bagian dari mimpi karena pada saat itu anda dalam kondisi antara jaga dan tidur. Dalam lslam mimpi adalah hal yang lumrah setiap orang pernah mengalaminya baik mimpi itu menyenangkan atau menyedihkan, akan tetapi lslam memberikan sikap yang jelas dalam hal ini.
Rasulullah SAW. pernah bersabda:“Mimpi yang baik itu dari Allah sedang mimipi yang jelek dari syetan, maka barang siapa bermimpi dan dia tidak menyukainya maka hendaklah ia meniup kekiri dan mohon perlindungan kepada Allah dari setan, niscaya mimpi itu tidak membahayakannya dan jangan menceritakannya kepada orang lain. Dan apabila mimpi yang baik maka ceritakanlah dan jangan menceritakan kecuali kepada orang yang senang (mendengarnya).”(HR. Muslim).
Sebagaimana dalam hadit diatas, kita tarik kesimpulan bahwa yang anda lihat itu adalah syetan yang menjelma seperti wajah anda. Atau kalau ketika itu anda belum tidur, maka syetan telah menampakkan diri kepada anda untuk menakuti anda.
Tidak perlu takut. Berlindunglah kepada Allah dari gangguannya. Jangan hiraukan mimpi seperti itu apalagi ditakwilkan (diartikan) yang tidak-tidak. Misalnya ini adalah isyarat akan menjadi perawan tua, takwilan tersebut mengada-ada dan negatif karena orang lain pun bisa menakwilkan berbeda dan positif yaitu, anda akan diberi umur panjang sampai nenek-nenek.
Yang jadi masalah kalau kita masuk ke wilayah takwil mentakwil ini ditakutkan kita telah terjerumus pula ke dalam jurang ramal meramal. Karena masalah mentakwil mimpi ini, jika datang dari orang yang tidak shaleh akan menyesatkan dan membuat kita susah.
Saudari, janganlah kita mengaitkan kondisi atau keadaan kita sekarang dengan mimpi yang ditakwil-takwilkan. Karena hal itu akan mempengaruhi prasangka kita kepada Allah, karena Allah akan mengabulkan prasangka hamba terhadap-Nya. Dalam sebuah hadits qudsi Rasulullah SAW bersabda, Allah swt berfirman : “Aku (tergantung) pada prasangka hamba-Ku terhadap-Ku.”(HR. Bukhori Muslim).
Dengan demikian kalau kita mempercayai mimpi dan mengaitkannya dengan nasib seseorang sama saja kita telah berprasangka atau menyakini bahwasanya Allah telah mentakdirkannya seperti itu, dan Allah akan menuruti prasangka hamba-Nya.
Padahal tidak ada yang mengetahui nasib orang lain kecuali Allah SWT. Maka saran saya jangan hubung-hubungkan masalah jodoh dengan mimpi, karena masalah jodoh juga takdir Allah. Begitu juga jangan sampai kita berburuk sangka kepada sesama manusia dengan mengatakan bahwa telah ada orang yang memagari kita dengan sihir sehingga sulit jodohnya.
Sebab sihir itupun tidak berpengaruh kecuali atas izin Allah. Untuk mengantisipasi hal yang buruk itu mohonlah perlindungan kepada Allah dengan membersihkan aqidah dari kesyirikan serta memperbanyak amal baik.
Selain berdoa tentu juga harus ada usaha, bisa melalui wali saudari untuk menawarkan kepada orang yang mungkin cocok dengan saudari, dan bila sudah ketemu dan sudah ada kecocokan jangan banyak persyaratan atau pertimbangan yang biasanya mempersuIit, tawakallah ke pada Allah niscaya Dia akan memberi jalan keluar. Wallahu a’lam.
Achmad Junaedi, Lc
Pimpinan Ghoib Ruqyah Syar’iyyah
Pimpinan Ghoib Ruqyah Syar’iyyah
0 comments:
Post a Comment