Aby Qisthy
Bismillahirrahmanirrahim.
Seorang tamu unjuk salam. Setelah kujawab, ia
kupersilahkan masuk. Lalu ia menyapa;
" Masih ingat sama saya?", pancingnya.
"Jujur kuakui, aku lupa!", jawabku.
Lalu ia menjelaskan, bhw aku dan rekanku prnh
meruqyah istrinya yg mengidap penyakit lupus. Dan
katanya, kini istrinya gak mesti bolak balik bandung
lagi. Sekalipun sdh dijelaskan spt itu, aku benar2 sdh
lupa. Utk itu, aku alihkan pembicaraan dg pertanyaan
inti.
" Maksud bapak sekarang kesini?"
" Ini ustad, dlm acara pramuka sekolahku (SMAN 6
tasikmalaya) banyak murid yg kerasukan!"
" brp orang?", tanyaku.
" Semuanya 13 orang Tad. Tapi yg tersisa hanya satu
siswi. Sdh bbrp org didatangkan utk mengobati anak
itu, tp jin perasuknya keluar masuk. Ia sdh tiga hari
terus2an digangggu. Dan kata sijin peganggu, bhw
anak itu tkn bisa disembuhkan, krn anak itu tlh diincar
oleh banyak jin yg menguasai lapangan sumber jaya!"
" Dimana lapangan sumber jaya itu?"
" Di cihaur beuti ciamis ustad!"
Setelah pembicaraan kami anggap cukup, ahirnya
kamipun berangkat ke rumah siswi yg kerasukan. Nmn
Pak Asep yg kebetulan sbg wakil kepala sekolah, ia
ingin membawa kepala sekolah dan guru Agama. Dan
ternyata, kepala sekolah nya itu temen sekelas
sewaktu kuliah di Unsil. Ahirnya, suasanapun jadi
hangat.
Singkat cerita sampai lah kami kerumah pasien.
Kulihat sdh ada sebagian guru dan siswa siswi yg
sdng menengok. Stlh Pak Asep mempernalkan Kami,
dan menjelaskan tujuan membawa kami, pihak
keluargapun terlihat penuh harap.
Mnrt penjelasan keluarganya, bhw setiap malam anak
itu sll diganggu makhluq2 yg menakutkan. Selain itu,
anak tsb tak berani msk WC, dan juga tak berani
bercermin. Krn katanya, ktk ia bercermin, anak tsb sll
melihat wajah yg asing.
Aku berpikir, kenapa anak itu yg susah sembuh. Lalu
aku tanyakan pd keluarganya, brngkali prnh ngelmu yg
aneh2, atau punya barang pusaka utk penjagaan.
Orang tua si pasien saling pandang sambil geleng
kepala. Setelah itu, ahirnya Kami meruqyah si pasien.
Tak lama, hanya bbrp menit, muncul suara nenek. Dan
ia menegaskan lewat mulut si pasien, bhw ia tkn bisa
dikeluarkan. Tapi Kami tak peduli, krn itu kami terus
bacakan ayat2 ruqyah sambil mepijit2 pinggang dan
pundaknya. Dan ahirnya, bbrp makhluq pengganggu
mau keluar juga.
Nmn esok harinya ada kabar, bhw anak siswi tsb
kembali dirasuki. Dan tak ada pilihan lain, Kami pun
hrs menghadapinya kembali.
Sblm proses ruqyah kedua, kami minta kejujuran dr
orang tuanya. Apakah mrk betul2 tak mempelajari
ilmu utk bersekutu dg jin? Lalu aku tegaskan, jk orang
tuanya tak mau jujur, anaknya tsb akan sulit utk
sembuh. Stelah dijelaskan spt itu, ahirnya bapaknya
ngaku, bhw ia prnh ngelmu "saciduh metu, saucap
nyata", utk keduniaan (ilmu yg tokcer).
Ia menjelaskan, tlh diajak oleh seseorang utk
mendalami ilmu tsb ke daerah Blitar, dan mengambil
tanah karomah kuburan di daerah tsb. Selain itu, iapun
diajak utk mandi di curug/pancuran didaerah
pelabuhan ratu. Ktk pancuran tsb menimpa kepalanya,
sungguh sakit spt ditikam sama paku katanya. Lalu
sblm pulang, ada seorang kakek memberi nasihat, klw
ia lg terpuruk, panggil saja namanya diiringi oleh
sesajen dan wirid tertentu. Dan masya Allah katanya,
ilmu tsb benar2 tokcer. Dlm artian, ia sangat mudah
utk mendptkn harta. Tapi anehnya, harta yg gampang
ia dapatkan, gampang pula lenyapnya. Dan ktk harta
tlh lenyap, mau tak mau akupun memanggil kembali
nama kakek itu, katanya.
Stlh mendengar cerita itu, Kami jlskan bhw perbuatan
itu perbuatan musyrik yg hrs ditobati . Dan Kami pun
menjelaskan, bhw ia tlh ditipu dan dipermaikan oleh si
jin. Pertama, sijin berusaha membantu kelancaran
mndptkan harta, dan stelah harta berkumpul, si jin
berupaya utk melenyapkan harta itu , dg target, si
bapak kembali utk memujanya.
Sibapak pasien terlihat lama merenung, lalu istighfar
dan siap melakukan pertobatan. Walhamdulillah.
Selesai memberi nasihat sang bapak, ruqyah pun
ahirnya dimulai. Endingnya, si pasien membetot2
sesuatu dr mulutnya. Setelah itu, scr tak sadar, ia
jingkrak2 stlh melihat cermin, krn tak melihat lg
sesuatu yg asing. Aku sembuhhhh, katanya
kegirangan. Dan Alhamdulillah, kini ia bisa kembali
sekolah sbgmn biasanya. Wallahu'alam. Smg qisah
tsb bisa menjadi bahan pelajaran yg manfaat, aamiin,
wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
0 comments:
Post a Comment