Wednesday, November 26, 2014

Ketika Lokasi Ruqyah Tidak Kondusif dan Terhalang

Ahyar Al Banjary

Barh saja tuntas meruqyah manusia kembar dengan buaya, tiba2 hp saya berdering. "ada istri tman saya kesurupan di Jl #### belakang gereja,".
padahal masih ada 1 pasien yg harus ditangani. namun karena darurat, maka saya minta izin agar si pasien dan keluarganya berbesar hati menunda terapi.
setelah mndapat alamat lengkap org yg ksurupan saya langsung ke TKP. ternyata di sana sudah ada beberapa ustadz. sayang mereka belum mengenal ilmu ruqyah. saya pun dipersilahkan meruqyah. namun yg membuat saya miris, lagi-lagi sya harus dihadapkan dengan kondisi lokasi yang tdk kondusif, hampir setiap donding rumah dikelilingi foto-foto, meski foto ulama atau habib sekalipun dan boneka-boneka.
Hal ini dapat menjadi penghalang kesuksesan ruqyah. Dalam hadits disebutkan:
“Saya membuat makanan lalu mengundang Nabi shallallahu‘alaihi wa sallam untuk datang. Ketika beliau datang dan masuk ke dalam rumah, beliau melihat ada tirai yang bergambar, maka beliau segera keluar seraya bersabda, “Sesungguhnya para malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang di dalamnya ada gambar-gambar.” (HR. An-Nasai no. 5351. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Ketahuilah, apa-apa yg tdk disukai Malaikat maka disukai oleh Syaitan. Dan banyak lagi dalil yang melarang memajang foto atau gambar bernyawa di rumah.
tdk cukup sampai di situ, juga ada sapu lidi yg di simpan di pentilasi pintu utama dan ayat Alqu'ran yg ditempel di dinding,. tdk masalah pada ayat Alqur'annya. hanya saja ketika itu dijadikan jimat atau dipercaya dapat menolak bala dan mendatangkan manfaat. itulah kesyirikannya. Sementara kesyirikan ini memghalangi ruqyah.
Lebih parahnya lagi rupanya di sekitar rumah pasien kesurupan ini banyak anjing yang mengonggong saat itu. Benar saja apa yg saya khawatirkan, karena tdk kondusifnya tempat, membuat ruqyah berlangsung cukup lama karena jin melawan dan rahmat Allah terhalang.
jika di tempat ruqyah pertama saya mendengar kokokkan ayam, maka di lokasi kedua tepat di belakang gereja ini suara anjing bersahutan.
Nabi Shalallaahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
**apabila kalian mendengar ayam jantan berkokok (di waktu malam),,maka mintalah karunia kepada Allaah,,karena sesungguhnya ia melihat malaikat..namun apabila engkau mendengar keledai meringkik (di waktu-malam),,maka mintalah perlindungan kepada Allaah dari gangguan syaithan,,karena sesungguhnya ia telah melihat syaithan** [Shahih, Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim]
Hal ini juga sudah diteliti secara ilmiah, karena ayam dapat melihat apa yang berada di bawah sinar inframerah atau di atas sinar ultraviolet.
Dan pada riwayat Abu Dawud, Nabi SAW telah bersabda: "Apabila kamu mendengar suara anjing2 dan suara keledai-keledai di waktu malam, maka hendaklah kamu berlindung kepada Allah dari mereka, karena mereka melihat apa yang kamu tidak lihat”.
Tak ayal, saat diruqyah jin di dalam jasadnya terus ngoceh. Menurut pengakuan jin yg ada di jasadnya, malam itu dirumah dan halamam rumah dipenuhi oleh jin yang mengikuti wanita ini. Konon itu berawal saat ia dan suami pergi mengecek tanah yg akan ia beli. Karena lokasi masih spert hutan, ia merasa takut lalu berucap "Assalmu'alaikum, permisi ya.. jangan ganggu saya" ujarnya, kepada penunggu tempat dengan harapan tdk diganggu.
Inna lillah, sebagai manusia kita lbih mulia dari syaitan. ketika hal itu yg dilakukan, bukannya mereka memberikan jalan lalu mempersilahkan anda lewat tanpa gangguan. Justru saat itulah engkau menjadi sasaran empuk syaitan, karena tdk berlindung kepada Tuhan. Takut adalah salah satu pintu masuk syaitan..
Karena itu Nabi Muhammad SAW mngajarkan kita jika berada di suatu tempat baru, baca doa perlindungan " a'uzubikalimatillahi tammat mingsyarima kholaq" (aku berlindung kepada Allah dengan kalimatNya yg sempurna dari kejahatan makhluk yg diciptakannya) maka tdk ada yg memganggunya.
Syaitan memiliki tabiat jahat dan tidak ada yg bisa mengentikannya selain yg menciptakannya.
Tak heran jika saat diruqyah jin melawan . Melihat hal ini pihak keluarga juga melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan menabur garam ke halaman rumah. Lantas saya langsung melarangnya. Sebelum kita vonis sebagai perbuatan syirik, memghamburkan garam di halaman masuk perbuayan mubazir. Dan Allah mengatakan bahwa mubazir adalah teman syaitan. Bagaimna kita mau mengusir syaitan kalau beteman sama syaitan? Qhi qhi..
Kmudian sy lihat pihak keluarga nampak sibuk menghubungi sesiapa saja yg bisa mengobati, tentu saja ORANG TIDAK PINTAR (kalau orang pintar kan sekolah dan sudah sarjana. qhi qhi..) dan para tidak normal juga dihubungi. Tapi yak saya pedulikan dan memilih fokus meruqyah.
Alhamdulillah, setelah saya siram berkali-kali dengan air ruqyah akhirnya jin menyerah dan keluar sebelum dukun yg dijemput suaminya datang.
Sesampainya di rumah, si dukun duduk dan menanyakan kondisi pasien. Saya tegaskan "sudah". Lalu saya pun mengajari ia ruqyah mandiri dan mendakwahi pihak keluarga. Sengaja saya singgung pula pengobatan alternatif yg dilakukan oleh para dukun berkedok ustadz dan sejenisnya.
Tiba-tiba si dukun yang merasa tersungging (eh, maksud saya tersinggung) menyelutuk. "Jangan begitu, setiap orang itu punya cara yg berbeda dalam mengobati, sy bukan dukun," ujar si kakek menyahut.
Tak mau kalah dengan kesyirikan saya pun menghujaninya dengan dalil yg membuat ia bungkam. Sempat terjadi perdebatan hangat, antara saya dan dukun. Namun sepertinya pihak keluarga yg akrab dengan dukun juga membela si dukun. Ntah karena takut ai dukun tersinggung atau apa, yg jelas saya sudah menjelaskan tentang dukun dan bahaya mendatanginya. Sementara si dukun saat saya tanya cara pengobatannya, ia enggan memberi tahu. mungkin karena takut terbongkar kesyirikannya.
Akhirnya keluarga ini pun saya tinggal bersama si dukun yg masih PW di rumahnya. I'm sorry. Good bye..

0 comments:

Post a Comment