Yanti tumbuh menjadi anak yang nakal
Minggu berganti bulan. Bulan berganti tahun, tanpa terasa Yanti telah tumbuh menjadi gadis remaja. Pergaulannya semakin luas. Ia tidak lagi terkungkung dalam rumah neneknya.
Laksana burung yang menikmati kebebasan, ia terbang ke mana saja, sesuka hatinya. Gadis remaja yang telah berseragam putih abu-abu itu pun merasakan sensasi yang sama.
Pergaulan dengan teman sebaya memberikan apa yang selama ini hilang dari kehidupannya. Kasih sayang dan perhatian. Ya, kini ia mendapatkan semua itu di tengah teman-temannya.
Tapi sayang, lingkungan baru itu kurang mendukung masa depannya. Ia lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman-temannya di mall daripada 'memelototi' mata pelajaran.
Ia lebih memilih berkumpul dengan teman gengnya daripada dengan keluarganya.
Semalam suntuk tidak pulang pun, katanya, sudah biasa. Mbak Kusminah berulang kali mengingatkan Yanti. Tapi peringatan itu itu dianggap seperti angin lalu saja.
Yanti seakan sudah kebal dengan segala macam nasehat. Yang terjadi, Yanti berani melawan wanita yang telah melahirkannya.
Mbak Kusminah hanya bisa mengelus dada, melihat perkembangan anaknya yang di luar harapannya itu. Setiap orang tua, tentu menginginkan anaknya tumbuh menjadi remaja yang baik, sopan, patuh, dan taat kepada orang tua.
Alhasil, nilai rapor Yanti 'terbakar'. Banyak angka bertuliskan tinta merah yang menghiasi rapornya. Hingga Yanti dinyatakan tidak naik kelas.
Nilai rapor yang merah dan tidak naik kelas tidak banyak membantu untuk menyadarkan Yanti dari kesalahannya. Tidak juga mampu membangunkanyya dari 'tidur' panjangnya. Lalu melakukan introspeksi diri dan mengejar ketinggalan.
Yang terjadi justru sebaliknya. Yanti lebih memilih 'kelayapan' bersama teman-teman gengnya semasa SMP.
Ia merasa lebih bebas. Tidak mengapa tinggal kelas, yang penting masih bersama teman-teman.
- Bersambung -
Postingan selanjutnya :
"Yang lebih menghebohkan bila sudah mengajak belanja ke Mall. Begitu aku pulang dari kantor, ia langsung nangkring di belakang motor.
"Ke mall, belanja," katanya... "
0 comments:
Post a Comment