MERUQYAH KORBAN SIHIR PERCERAIAN
==================================
"Ustadz tolong di liat d rumah sy , ada apa .. gitu ..?
ibarat kata jika ada semut yah di sentil gitu.."
Itulah seklumit perkataan Pa Budi kepada Saya ,
Wajar ia menyangka sy bs Menerawang , karena ia sama sekali tidak mengenal Apa itu Ruqyah syar'iyyah , sedari kecil hingga beranjak usia 56 tahun ia dibesarkan dlm lingkungan yang kental dengan Ritual bid'ah serta kesyirikan , Rajin Tawasulan , Sholawatan dan segudang ritual modifikasi ibadah lain nya .
5 tahun prahara rumah tangganya kian menggurita. Rumah tangga terasa gersang dan sering di warnai pertengkaran..
Sudah puluhan dukun yang berkedok ustadz dan Kiayi di datangi namun tak ada hasil yg berarti.
Rumahnya penuh dengan gambar , foto - foto Habaib , foto keluarga , bahkan foto 4 "Sahabat " Rosul Shllahu'alaihi wassalam entah dapat dari mana gambar tersebut ...
Gambar dan Patung memang harus di turunkan ketika prosesi ruqyah dilakukan tapi tidak untuk pa BUDI , perangainya begitu keras , sy mengerti jikalau sy mengajak ia untuk menurunkan foto - foto , dan menjelaskan beliau Tentang Kondisi Mereka Yg bs MENERAWANG adalah dalam pengaruh JIN Pastilah keyakinannya akan berkurang bahkan hilang dan menghindar terhadap Ruqyah Syariyyah ini.
Saya hny bs berdoa semoga Allah menurunkan hidayah Nya kepada Pa Budi sekeluarga..
Tazkiyatunnafs pun dilakukan derai air mata membahasahi pipi Pa Budi dan istrinya, Mereka menyadari betapa Kecilnya Mereka di hadapan Allah betapa banyak dosa dan kesalahan Yang mereka lakukan..., mereka pun berjanji untuk menjadi hambaNya Yang Gemar melakukan ketaatan, menerima yg haq itu haq dan siap untuk melaksanakannya menerima yg batil itu batil dan siap untuk meninggalkannya sebagai bukti tobat atas kesalahan mereka , dan mereka pun memohon kepada Allah kiranya Allah angkat seluruh prahara Rumah tangganya selama ini. ..
Ruqyah pun dilakukan selama kurang lebih 20 menit ,... saya mulai bacakan QS. Al fatihah sebanyak 3x , qs. 2 : 102 Qs. 2 : 255-256 ... , Pa Budi bersendawa menunjukkan reaksi ruqyah mulai terjadi padanya. Istrinya terlihat terus meneteskan air mata , sy langsung mengarahkan bacaan sy ke arah kepala istrinya JIN Mulai mengeram Kesakitan kemudian sy pun berkata kepadanya :
saya : Kenapa kamu belum juga mau keluar , kenapa ?
JIN : Sy disuruh sm orang.. ?
saya : Apakah kamu tidak takut kpd Allah , atas tindakan zolim kamu ?
JIN : yaaa , tapi sy disuruh..
saya : Untuk Apa kamu disuruh ?
JIN : Agar rumah tangga mereka kacau dan bercerai
saya : ada berapa kamu di dalam ?
JIN : ada 3
saya :mau keluar gak kamu ( Sembari membentaknya )
JIN : ia ia ia ...
saya : ajak teman kamu keluar bersamamu semuanya..
JIN : ia kami akan keluar.. ( istri pa budi pun terbatuk batuk ) kemudian tersadar.
Pa Budi dengar tadi apa yg dikatakan JIn yg ada pada Istri Bapak ? ( tanya saya )
Pa Budi : dengar pa ustadz.. t
sy : Keluarga bapak khususnya istri bp postif terkena sihir perceraian, sy harap bapa mengerti keadaan ini , dan jangan merasa aman dgnnya , terus banyak mendekatkan diri kepada Allah , tinggalkan ibadah bid'ah....,
Saya gak bs mengeluarkan jin dr tubuh istri bapa tapi Allah lah yg mengeluarkannya , sy pun tdk bs menerawang pa , mereka yg memiliki kemampuan tst adalah mereka yg memiliki khodam dari kalangan jin dan mereka itu adalah orang orang yg sesat .. Siapa yg menginformasikan itu ? Allah .. sy kemudian mbc kan qs. 72 ayat 6.
Pa Budi pun : menganggukan kepala sambil tertunduk malu..
Dan turunkan seluruh foto gambar dan patung yg ada dirumah ini karena hal tst menjadi tempat bersemayamnya JIn di rumah bapa...
Adapun pa Budi rekasinya belum optimal mungkin , bp masih menyimpan zimat 2 ataupun ada amaliyah pemanggil khodam yg belum bapak taubati..... , in sya Allah kalau ada waktu 2 hari lg silahkan bapa datang ke markaz..
Pa Budi : Terima kasih pa ustadz sy akan laksanakan semua saran pa ustadz. ( terlihat rona bahagia terpancar dari wajah pa Budi )
Alhamdulillah , Ruqyahpun selesai dengan tunduknya pa budi dan istri kepada aturan Allah azza wajalla..
Disini kadang saya merasa bahagia.
Barokallahufikum..
0 comments:
Post a Comment