Tuesday, July 30, 2013

Ruqyah Ayat Penyembuh + narasi

Ruqyah Ayat Penyembuh + narasi
sebuah Rekaman audio MP3 + seruan kepada jin yang sangat layak untuk dicoba bagi para penderita gangguan jin dan sihir, silahkan di download

Monday, July 29, 2013

Kisahku Bersama Ulama Jin


Kisahku Bersama Ulama Jin

Laut Syu’aibah dikenal oleh banyak orang sebagai bahrul Jin (laut Jin) yaitu laut yang dihuni oleh bangsa Jin. Yang demikian itu karena banyaknya kejadian aneh yang mereka alami di sana. Aku termasuk salah satu di antara mereka yang merasakan kejadian yang sangat aneh.

Sebagai bentuk amanah, aku tidak bisa menyatakan dengan pasti bahwa itu sebuah kejadian bersama jin, akan tetapi tafsir-tafsir kisah ini akan menunjukkan yang demikian, terutama bahwasannya laut itu telah ditinggalkan (tidak dijamah oleh manusia) lebih dari 13 abad.

Di antara yang pernah kualami adalah bahwa salah satu temanku tengah beristirahat di dalam mobilnya di malam hari, sementara aku dan sebagian teman lain tengah ngobrol malam bersama-sama di tepi pantai. Setelah istirahatnya di dalam mobil berlalu satu jam, dia mendatangi kami dan bertanya kepadaku di hadapan teman-teman yang lain, ‘Mengapa engkau mendatangiku untuk meminta hadir di sini, dan tidak membiarkanku menyelesaikan tidurku?’ Maka aku dan teman-teman tercengang karena aku sama sekali tidak pergi kepadanya.


Demikian pula, pernah terjadi sekali padaku, saat itu aku dalam keadaan sakit, sementara hawa dingin menusuk kala itu. Maka aku pun masuk ke dalam mobil untuk beristirahat. Sementara temanku masih memancing di pantai. Saat itu kira-kira pertengahan malam. Maka dia datang kepadaku, mengetuk kaca mobil dan memberikan isyarat kepadaku untuk membukakan kaca untuknya.

Aku berikan isyarat kepadanya bahwa aku ingin tidur. Maka dia pun pergi dan kuteruskan tidur. Dua jam setelah itu, aku terbangun dan pergi duduk bersamanya. Kemudian aku menanyainya tentang kehadirannya mengetuk kaca mobil padahal dia sudah tahu bahwa aku telah minta izin untuk istirahat barang sebentar. Dia pun mengagetkanku dengan mengatakan bahwa dia tidak pernah mendatangiku, dan dia pun bersumpah atas hal tersebut.

Suatu ketika, aku pergi ke laut tersebut seorang diri, dan duduk di tepi pantai seorang diri di waktu malam. Tiba-tiba aku mendengar suara truk datang ke arahku dengan kecepatan tinggi seakan-akan ingin melindasku, padahal kenyataannya tidaklah demikian, maka akupun berlari menuju kemah dalam keadaan ketakutan dan keheranan. Dan ternyata tidak ada satu mobil pun yang datang, apalagi mobil truk.

Kurang lebih satu bulan setelah kejadian tersebut, 20 tahun yang lalu, aku dan salah seorang sahabatku keluar menuju Laut Syu’aibah persis di tempat tersebut. Kala itu suasananya sepi dari manusia sebagaimana biasa. Di saat kami duduk, dan saat itu adalah setelah maghrib, datanglah kepada kami seorang laki-laki, lalu menyampaikan salam dan meminta agar kami menyertainya shalat berjama’ah bersama teman-temannya.

Maka kami -aku dan sahabatku- melihat ke arah yang ditunjukkan oleh laki-laki tersebut, ternyata di sana sudah ada tiga mobil, yang di sebelahnya sudah ada kemah. Maka kami pun menjanjikannya untuk ikut hadir beberapa saat lagi.

Setelah dia pergi, aku dan sahabatku merasa heran, karena kami telah sampai di tempat ini sebelum maghrib, dan tidak ada seorangpun di sana, maka bagaimana mereka datang, lalu memasang kemah tanpa kami rasakan kehadiran mereka sama sekali?!! Termasuk perkara mustahil, mereka sampai di sini tanpa kami sadari!

Sahabatku berkata, ‘Aku khawatir mereka adalah jin.’ Maka akupun tertawa dengan kesimpulannya, sekalipun aku juga keheranan, perkara tersebut belum pernah terbetik di dalam benakku. Di saat kami selesai berwudhu’, sahabatku menolak untuk pergi bersamaku guna shalat bersama mereka.

Aku berusaha untuk membujuknya akan tetapi dia menolak mentah-mentah. Aku terpaksa pergi seorang diri menuju mereka. Di saat aku telah sampai, mereka menanyaikan sahabatku, maka kukatakan kepada mereka, bahwa dia akan shalat jama’ ta`khir dan aku nantinya akan shalat bersamanya biidznillah.

Namun sepertinya jawabanku tidak memuaskan mereka, terutama tampaknya pada diri mereka tanda-tanda keistiqamahan dalam bergama dengan pakaian mereka, jenggot dan ketenangan mereka.
Akupun shalat maghrib dan isya’ bersama mereka dengan jamak qoshor.

Kemudian, sebentar setelah shalat mereka membuat halaqah. Kemudian orang pertama dari sebelah kanan memulai membaca satu ayat dari al-Qur`an dan menafsirkannya, lalu menyebutkan sebuah hadits dan mensyarahnya. Setelah dia selesai, orang setelahnya melakukan seperti itu pula, dan demikian pula seterusnya.

Maka akupun merasa bahwa giliran tersebut akan sampai juga kepadaku, maka ketakutan pun merasukiku. Apa yang akan kukatakan di hadapan mereka yang tampak sekali bahwa mereka adalah para ulama, terutama umur mereka sudah tua sementara aku masih muda dan perbekalan ilmuku masih sangat sedikit.

Jumlah mereka kala itu 8 atau sembilan. Hanya dengan sampainya giliran tersebut pada orang yang keempat, aku sudah kehilangan konsentrasi memahami apa yang mereka katakan, karena konsentrasiku kala itu terpusat pada apa yang akan kukatakan saat datang giliranku. Dan alhamdulillah aku adalah orang yang terakhir di antara mereka.

Pada saat giliran telah sampai pada orang sebelumku, maka naiklah suhu badanku, keringatpun mulai menetes, ujung-ujung jarikupun gemetaran. Siapakah aku, saat berbicara dengan kehadiran para masyayikh tersebut?! Maka akupun mencela diriku sendiri mengapa aku menghadiri majelis mereka? Akan tetapi tidak ada faidahnya celaan tersebut, giliranpun datang….

Akan tetapi giliran orang yang sebelum aku selesai, dia mengagetkanku dengan beberapa pertanyaan tentang laut, seakan-akan dia ingin memahamkanku, bahwa aku berada di luar acara dakwah tersebut. Maka akupun sangat bergembira dengannya, dan akupun berdo’a untuknya di dalam hati karena telah menyelamatku dalam situasi sulit tersebut.

Maka akupun menjawab sebagian pertanyaan-pertanyaan mereka, hanya saja, aku merasa aneh saat mereka menanyaiku tentang tempat yang digunakan oleh para sahabat Nabi untuk menyebrang dalam hijrah mereka ke Habasyah.

Di saat aku menjawab mereka tentang tempat tersebut, yang jawaban itu adalah murni dari ijtihadku, mereka menyetujuiku dan berkata, ‘Engkau benar, ya benar.’ Aku pun heran dengan ucapan mereka, ‘Engkau benar.’ Seakan-akan mereka telah mengetahui hakikatnya. Lalu mengapa mereka bertanya kepadaku?!

Sebentar kemudian, aku meminta izin kepada mereka untuk kembali ke sahabatku. Mereka pun memberikan izin. Sesampai di sana, ia menegurku karena aku terlambat. Lalu aku menjelaskan kepadanya apa yang kualami.
Satu setengah jam kemudian, orang pertama yang sama datang kepada kami dan mengundang kami untuk menyertai makan malam bersama mereka.

Kami menolak dengan alasan bahwa makan malam kami sudah ada dan siap. Dia pun menolak mentah-mentah. Kami berusaha untuk meyakinkannya, namun gagal, dia terus menerus mendesak agar kami memenuhi undangan mereka. Maka kami tidak menemukan jalan kecuali setuju menghadiri undangannya. Dia pergi setelah kami katakan bahwa kami akan datang sebentar lagi.

Setelah dia pergi, sahabatku menolak untuk pergi bersamaku guna makan malam bersama mereka seperti yang kami janjikan kepada laki-laki itu. Aku berusaha untuk meyakinkan bahwa perkara ini akan sangat menyulitkanku. Akan tetapi dia tetap dalam sikapnya. Aku terpaksa memenuhi undangan tersebut padahal saat-saat yang paling indah pada rekreasi semacam ini adalah sate yang kami buat di atas laut. Akan tetapi aku berharap pahala kepada Allah, dan aku pun pergi kepada mereka sendirian.

Saat aku sampai, mereka menanyakan sahabatku, maka kukatakan bahwa dia ingin sendirian, dan sangat menyukai yang seperti itu. Mereka pun menerima alasan tersebut dengan lapang dada, dan mereka menyebutkan bahwa mereka berharap agar dia menyertai makan malam bersama mereka.

Makan malam kala itu berupa daging kambing yang telah mereka sediakan dan sembelih di laut. Aku telah melihat kambing tersebut saat shalat. Aku makan malam bersama mereka. Setelah makan malam, mereka menghidangkan teh. Setengah jam kemudian, aku meminta izin kepada mereka untuk kembali. Aku kembali ke sahabatku dan melanjutkan obrolan kami.

Namun, kurang lebih lima belas menit kemudian terjadi perkara yang aneh. Kami hadapkan wajah kami ke arah tempat duduk dan perkemahan mereka, tapi kami tidak menemukan seorangpun. Mereka telah benar-benar hilang. Aku dan sahabatku sangat tercengang, tidak mungkin mereka pergi tanpa kami mengetahui mereka, tanpa mengetahui suara dan cahaya mobil mereka.

Tanpa sadar akupun berdiri dan pergi berjalan ke arah tempat duduk mereka, dan sahabatku pun langsung menyusulku. Aku pusatkan pandanganku ke tampat mereka tadi duduk bermajlis. Aku tidak menemukan bekas apapun yang menunjukkan bahwa sebelumnya di sana ada satu orang duduk. Hingga bekas roda mobilpun tidak ditemukan di atas pasir, tidak ada bekas penyembelihan dan makan malam, tidak pula jejak kemah mereka.

Kemudian mengapa mereka mendirikan kemah kalau mereka tidak akan menginap di sini?! Kemudian, mengapa mereka meninggalkan seluruh sisi laut ini dan memilih duduk di sebelah kami?! Perasaan takutpun datang saat itu. Aku memutar kejadian yang kulalui bersama mereka. Kemudian aku sadar bahwa mereka belum mengenalkan diri mereka saat kami duduk bersama, dan ini menyelisihi adat kebiasaan kami bangsa Arab. Dan yang aneh, aku tidak mengingkari tidak adanya perkenalan kami, dan itu telah terjadi tanpa aku menyadarinya.

Demikian pula aku ingat persejutuan mereka akan penentuan tempat hijrah para sahabat, dan bahwa penemuanku itu benar 100 persen. Kemudian mereka pergi tanpa mengucapkan salam, dan ini juga menyelisihi adat kebiasaan kami.

Setelah jelas, bahwa tidak ditemukan jejak mereka, sahabatku pun kembali sambil berlari ketakutan di tengah kegelapan menuju ke dalam mobil, dan aku pun langsung menyusulnya juga. Dia menegurku dan berkata, ‘Bukankah telah kukatakan kepadamu sejak awal bahwa mereka adalah jin?!!

Kejadian ini terus ada dalam memoriku dan tidak pernah aku melupakannya sama sekali, jika mereka adalah dari bangsa jin. Maka segala puji bagi Allah yang telah menjadikanku bisa duduk bersama dengan orang-orang shalih di antara mereka, dan shalat bersama mereka.

Mamduh Farhan al-Buhairi

DIALOG DENGAN JIN MUNAFIQ

DIALOG DENGAN JIN MUNAFIQ


"Duduk yang rileks ya bu, tenangkan hatinya. Biarkan ia diam, hingga isinya hanya berukir Asma Allah saja"

Selepas shalat mutlak 4 rakaat, saya menyuruh klien saya duduk tenang menghadap saya disamping suaminya.

"Ini dapat dari mana?" Ucap saya kemudian sambil memegang tasbih warna hitam yang ada disampingnya. Semenjak pelatihan Rehab Hati kemarin, ia terlihat sibuk dzikir dengan tasbih itu.


"Dari ini.. yang berusaha mengobati saya, Al Hikmah. Cuman, sebenarnya saya tidak tahu ada isinya atau tidak dan saya tidak meyakininya. Dan dia bilang tasbih ini harus dibawa kemana-mana dan jangan dibawa ke kamar mandi"

"Astaghfirullah.. " Ucap saya sambil menggelengkan kepala.

"Tapi, saya tidak menyakininya. Saya hanya memakainya untuk dzikir, seperti tasbih biasa aja. Saya hanya..."

"Betul, bu. Pengobatan-pengobatan seperti Al Hikmah, Hikmatul Iman, Tasawuf, dan paranormal-paranormalpun kadang pakai wirid dengan Dzikir dari lafal-lafal kalimah Allah" tukas saya.

"Marah pa ustad, ada yang marah dalam diri saya. Dia bilang, dia baik dan menyuruh kepada kebaikan" Kata ibu itu.

"Mau saya bakar tasbih ini?"

"Jangan" jawabnya.

"Dan kamu ikut terbakar". Jin itu diam.

"Kamu bersembunyi dalam tabir kebaikan, saya tidak bisa ditipu dengan.. "

"Dia bilang 'saya kurang baik jadi dia membimbing saya'", Kata ibu itu meneruskan bisikan jin di hatinya.

Saya berdiri dan mengambil gas untuk membakar tasbih itu, mata ibu itu mengikuti saya. Kemudian saya duduk kembali dihadapan klien saya.

"Selama ini kamu menipu dia, iya?". Tanya saya, dan klien saya menggelengkan kepala.

"Tidak!" Katanya mulai meninggi.

"Menipu dia dengan ini?"

"Tidak". Katanya dengan wajah pura-pura serius. Dan saya tetap pada keyakinan saya.

"Saya memabantu ke arah kebaikan dan menasihati dia"

"Menasihati dia?"

"Iya..." katanya memelas, meyakinkan. Dan saya menatapnya menantang penjelasan lain dari jin ini.

"Karena isi hatinya terlalu kotor. Dia perempuan yang tersakiti"

"Siapa yang mengetahui isi hati dalam dada manusia? Jawab!?"

"Saya mendengarnya.."

"Jawab dulu, siapakah mahluk yg mengetahui isi dada manusia. Jawab!" Nada saya mulai meninggi sambil menunjuk wajah jin yang mulai menguasai klien saya.

Jin itu mulai tersedak, dan nafasnya terengah. Saya mulai menghakiminya dengan sesuatu yang tidak bisa dia bantah.

"Jawablah! Rasulullah Sholallallahu Alaiyhi wa Sallam bersabda, bahwasannya "Saya diutus bukan untuk memeriksa isi dada manusia".

"Demi Allah kamu tidak tahu isi hati manusia, kamu tidak tahu isi hati saya!" Saya melanjutkan.

"Tidak." Jin itu masih diam, dan mulai mengepalkan tangannya.

"Laknatullah alaiyh". Gumam saya lagi.

"Aku jin muslim". Kata jin itu sambil memejamkan mata.

"JIN MUSLIM TIDAK DIAM DALAM TUBUH MANUSIA! Catat oleh kamu.. "

"Karena dia banyak diserang!" Jawab jin itu.

"Jin muslim tidak diam dalam tubuh manusia!" Ungkap saya menegaskan kembali.

"Perempuan ini disiksa. Banyak diserang oleh ghoib. Aku hanya membantunya".

"Tapi kamu tidak boleh diam di dalam tubuh ini, siapa yang memberikan Haq kepada kamu untuk tinggal didalam?"

"Aku mengurangi rasa sakit yang diberikan jin kafir kepadanya."

"Allah yang akan melindungi hamba ini setiap kali dia mengucap 'Hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula wa nikmann nasiir".

"Allahu'alam". Kata jin itu sambil terus mengacungkan jarinya.

"Segeralah kamu bertaubat. Apa kamu belum pernah membaca surah Al Jin. Belum membacanya?".

"Mau saya bacakan? Jika kamu jujur kamu akan mersakan kesejukan dan mengimaninya. Jika kamu kafir kamu akan hancur dan terbakar. Mau?"

"Aku jin baik pa ustad.."

"Dan saya tidak punya alasan apapun untuk mempercayai kata-katamu sebelum membuktikannya. Justru karena kamu tinggal ditubuh ini sejak anak ini lahir, maka jin jin lain berdatangan dan memasukinya. Kamu tidak bisa berbohong, kamu tidak bisa berdusta dihadapan saya"

"Aku hanya membantunya, mengarahkan kepada kebaikan. Menasehatinya ketika ia dalam keadaan kalut". Kata jin itu lagi, tetap dengan jari teracung dihadapan wajahnya. Dan suaranya merendah..


"Baiklah. Siapa yang mengirim kamu"

"Ada seorang laki-laki yang mengirim saya"

"Sebutkan saja namanya. Dia dukun atau apa?"

"Dia orang baik karena dia berniat membantu"

"Itulah. Itulah ya, itulah sebabnya banyak kyai-dukun menggunakan jin Islam. Dan Allah telah berfirman dalam al Qur'an... 'wa innahu kaana rijalum...." Jawab saya sambil mulai membacakan surah Al Jin Ayat 6.

"Mohon jangan sakiti saya ustad, karena saya jin baik. Tolong pas ustad. Pakai cara terbaik untuk mengusir saya". Kata jin itu lagi sambil memelas, mengacungkan satu jari.

"Makanya dengarkanlah, dengarkan ya... Allah telah berfirman dalam Al Qur'an:

وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الإنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا

"Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan."

"Tidak ada sedikitpun tujuan saya untuk itu"

"ITU FIRMAN ALLAH SUBHANAHU WA TAALA, dengarkan. Apakah kamu menolak firman Allah?"

"Tidak"

"Apa saya perlu bacakan tafsirnya dan buka mushafnya dihadapan kamu"

"Saya jihad melawan jin kafir. Jin kafir itu terlalu kuat. Perempuan ini menderita."

"Hey! Allah yang akan menolong dia. Jika kamu benar, silahkan buktikan. Hancurkan jin kafir itu. Sekarang!"

"Hiapp.. heps! Allaaaahuakbar" Teriak jin itu sambil mendorong tangan kanannya disamping pinggang, tangan kirinya terangkat keatas membentuk formasi tepukan bola volley.

"Hancurkan jin kafir itu jika kamu benar, dan jika tidak habis. Kamu yang akan saya habisi, bi'idznillah!"

"Haa...." teriak jin itu lagi.

"Bacakan Kalamullah jika kamu benar, bacakan Ayat Kursi".

Jin itu terdengar membaca ayat Kursi sangat cepat dan tangannya menunjuk kearah sebelah kanan tubuh saya. Suaminya masih ada disamping saya, antara ibu dan saya. Setelah selesai jin itu bertakbir lagi. Kemudian berhenti dan menatap saya lagi.

"Susah pas ustad, jin itu tidak mau keluar".

"Kalau begitu, kenapa kamu tetap tinggal didalam"

"Mengulangi rasa sakitnya" Kata jin itu berusaha konsistent dengan kata-katanya. Namun tentu saja, saya tidak begitu saja percaya kepada mereka.

"Jangan berdusta kamu. Jangan berdusta, tidak akan ada gunanya kedustaan kamu dihadapan Allah"

"Demi Allah, pa ustad. Saya jin muslim".

"Betul, dan jika itu benar kamu tetap tidak berhak diam di tubuh manusia ini". Ucap saya, sambil mencari cara untuk membuktikan ke islaman atau ke kafiran dia.

"Dengarkan pertanyaan saya, dan jawab jujur agar kamu selamat. Sebelum kamu patuh atau tunduk kepada laki-laki manusia itu, apa yang yang kamu lakukan atau apa yang dia lakukan kepadamu?".

"Dia menyuruh saya untuk kebaikan"

"Bukan, sebelumnya. Sebelum ia kenal dengan kamu. Dia menangkap kamu dimana?" Kata saya, mencoba menari dengan fikiran jin itu yang tidak menjangkau pertanyaan saya sebelumnya.

Jin itu diam...

"Jawab, dan kamu tidak bisa berdusta. Haa"

"Dia menangkap kamu dimana. Hmm.. Jawab! Jawablah.. "

"Di area sebuah persawahan" Kata jin itu akhirnya berupaya menjawab.

"Kenapa kamu ditangkap?"

"Karena saya berlaku tidak baik" Kata jin itu, jawaban dia mulai terasa hambar dan ngawur.

"Tidak baik bagaimana, apa yang kamu lakukan hingga ia menilaimu tidak baik?"

"Hhh... Sudah cukup pa Ustad".

"Bukan cukup jawabannya, kamu harus jujur dan benar. Jika tidak, saya akan siksa kamu. Tasbih ini terbakar, kamu pun terbakar!!"

"Erggghh...sssshh"

"Makanya, ya. Jujur! Jujur.." Ucap saya sambil menyalakan gas ditangan saya.

"Hhh.. Saya hanya ingin bertaubat dan membantu manusia muslim pa Ustad.. "

"Dengarkan, bukan begitu caranya bertaubat.. Kamu itu, wahai jin. Kamu terikat talfiq syariat Islam. Dan syariat Islam itu satu. Tidak pernah berubah!"

Jin itu terlihat mulai gelisah..

"Mau saya test keimanan kamu?"

"Hanya Allah yang tau keimanan saya."

"Baiklah, saya test keimanan kamu sekarang"

"Allah.." Kata jin itu.

"Saya bacakan surah Al Kafiruun, jika ada sesuatu menusuk menghajar kamu dan memusnahkan kamu. Maka terimalah dengan ridho."

"Hah... Ampun pa ustad" Kata jin itu sambil menggelengkan kepala.

"Baiklah ya, sebentar lagi saya bacakan!"

"Ampun pa ustad, ampun.."

"Baiklah, akuilah agama kamu apa?

"Hhhh.. Sebenarnya saya jin Kafir!" Kata jin itu sambil menurunkan tangannya disamping tubuhnya kearah wajah saya. Matanya menantang

"Alhamdulillah.. Saya akan tetap bacakan ya. Ingat, jika kamu berdusta. Kamu akan musnah".

"Benar kamu minta ampun?"

"Benar, ampun!"

"Akuilah kekafiran kamu?"

"Aku adalah jin kafir!"

"Yah begitulah. Begitu ya?! BEGITULAH KEMUNAFIKAN MUSUH MUSUH ALLAH!"

"Sebenarnya aku hanya ingin membodohi wanita ini, hahaha... " Kata jin itu sambil tertawa dan menunjuk saya.

Saya memalingkan wajah dan menghadap ke suaminya, sambil berkata sambil menyingkapkan karpet di ruangan itu.

"Peganglah pa, pegang ujung tasbih ini"

"Hua.. jangaaannn" Jin itu histeris.

"Kamu dengarkan! Kamu ingin membodohi wanita ini dengan wiridan di tasbih ini?".

"IYAH" Kata jin itu, kepalanya mendongak keatas. Dan jarinya teracung lagi.

"Karena dia orang beriman" Kata jin itu lagi.

"Hheehe.. " Saya mulai tertawa. Lalu membacakan Ayat Kursi untuk menghancurkan khodam didala tasbih itu.

Jin itu menggigil atau seperti terbakar. Saya terus bacakan, dan baru sampai ayat "lahuuma fissamawati wa maa fil ard"... Jin itu berteriak lagi.

"Itu rumah saya..."

Saya terus membacakan.

"Jangan dibakar"

Saya terus bacakan, hingga ayat "wasyi'a kursiyyuhus sama wati wal ard" jin itu berteriak lagi.

"Cukup pa ustad!"

Saya terus melanjutkan hingga akhir, setelah selesai saya meniup tasbih itu dan membaca "Hasbunallah wanikmal wakiil nikmal maula wa nikman nasir, hasbiyallahu laa ilaaha illa huwa alaiyhi tawakaltu alallah huwal arsyil adziim". Lalu membakar tali tasbih itu sampai berjatuhan. Dan jin itu teriak histeris..


Dia terus berteriak-teriak sambil menangis.

"Rumah ku.. haa rumahku" Katanya melolong-lolong sampai lebih dari tujuh teriakan. Dan saya membakar tasbih itu. Satu persatu bijinya dimasukan ke tempat muntahan.

Setelah itu saya ambil ujungnya yang berupa kayu hitam berlafadz syahadatain mirif bendera Saudi Arabia. Dan saya mulai membakarya..

"Perguruan apa yang memberikan tasbih ini. Jawab kamu".

"Al Hikmah..."

"Hah! Jawab yg benar!"

"Al Hikmah... "

"Dimana Al Hikmah, yang dimana?"

"Al Hikmah, tegal!?" Kata jin itu tegas.

"Cukup! Sudah terbukti ke kafiran kamu.. Sebelum saya bacakan Ayat dalam Al Qur'an kamu sudah mengakuinya. Itu baik, sekarang dengarkan saya. Kamu boleh masuk Islam dengan aman, keluar atau memilih kematian kamu"

"Aku akan lari" Kata jin itu.

"Kamu boleh lari, tapi kamu tidak akan bisa berdiri jika kamu berniat untuk kembali lagi ke raga ini"

"Arghh.. "

"Paham kamu?"

"Arggh.. jangan mengancam saya!"

"Bukan mengancam, saya akan membuktikan bahwa Allah subhannahuwa ta'aa bakal mengalahkan kamu hari ini. Biidznillah" Ucap saya sambil berdiri dan menunjuk hidung jin itu.

"Paham kamu. Paham?"

"Ini rumah rehab, bukan klinik ruqyah! Saya punya banyak waktu untuk menterapi jin seperti kamu. Paham kamu. Paham. Ruangan ini kedap suara, ya? Dan saya memohon kepada Allah untuk memagar jin jin dan syaitan-syaitan dari ruangan ini" Ucap saya sambil membacakan surah Ya Siin ayat 9. Dan jin itu berteriak-teriak lagi...

"Kenapa kamu menyiksa saya" Kata jin itu.

"Dan saya akan terus menyiksa kamu dan ingatlah, seluruh dunia akan menonton kejahatan dan kemunafikan kamu yah.."

"Jangan lakukan itu... "

"Jika ada ifrit yang menonton di Youtube atau ada bos kamu yang menonton, kamu akan disiksa atas kebodohan kamu"

"Mereka akan membalas.."

"Tidak, mereka tidak akan sanggup melawan kekuatan Allah..."

"Aku tau betapa kuatnya kekuatan mereka" Kata jin itu dengan formasi tangan seperti harimau berdiri mau mencakar.

"Jangan mencoba mempengaruhi saya. Letakan tangan kamu dibawah. LETAKAN KEDUA TELAPAK TANGAN KAMU DILANTAI!"

Jin itu terus menggeram, dan kedua tangannya seperti tertarik ke lantai. Seperti ada kekuatan mahadahsyat yang memaksanya turun ke bawah. Saya kembali membacakan surah Ya Siin ayat 9, membuat kedua tagan jin itu menempel kuat dilantai.

"Dengan satu ayat saja kamu tidak bisa melepaskan tangan itu. Mana kekuatan kamu"

Jin itu teriak...

"Sekarang saya akan jahit mulut kamu". Kemudian saya bacakan ayat itu lagi, sebelum selesai jin itu terbungkam...

"Setelah ini saya akan bacakan lagi, dan memohon kepada Allah untuk menutup hidung kamu sebelah kanan dan mata kamu sebelah kiri".

"Dan saya akan tarik keluar, dan kamu akan menderita selamanya diluar..."

Jin itu terus menggeleng-gelengkan kepala.

"Jawablah! Jika kamu mau keluar maka menangislah. Dan kamu tidak akan bisa menangis jika hati kamu masih SOMBONG!!!!!! Aduwallah... mengertilah ini adalah bulan Rhamadhan mahluk Fasiqqq!"

Jin itu terus menggeleng-geleng kepala sambil terbungkam.

"Besok pagi berita ini akan tersebar diseluruh nusantara dan kamu akan dipermalukan!"

"Jawab siapa nama kamu?"

Saya mengamati wajah ibu itu, menyakinkan bahwa mulutnya tetap terbungkam.

"Baiklah, saya akan buka mulut kamu dan kamu punya kesempatan untuk bicara yang baik atau saya sumpal mulut kamu dengan api..."

Setelah itu saya bacakan basmalah dan mengusapkan tangan kearah bibir ibu itu tanpa menyentuhnya.

"Siapa nama kamu. Bicaralah"

"Sulaiman" Kata jin itu.

"Sulaiman apa?"

"Sulaiman bin Affan"

"Dari mana?"

"Jawa Tengah"

"Jawa tengah mana?"

"Tegal"

"Dimana, di hutan, di rumah di lautan, d gunung?"

"Tidak perlu tau?"

"Beri tahu?"

"Kamu sudah menyakiti aku"

"Beritahu saya, dan dunia akan segera mengetahuinya. Bahwa kamu ini jin terhina, yah. Teman saya banyak dan ini akan menjadi pengetahuan bagi mereka, meyakinkan mereka bahwasannya keris-keris penjaga, bahkan Tasbih-Tasbih dari perguruan Al Hikmah dan yg berkedok islam lain seperti ini telah diisi jin jin kafir seperti KAMU" Gertak saya sambil menunjuk wajahnya.

"Kamu akan diserang sama Al Hikmah, kamu bakal banyak musuh?" Kata jin itu terus membela diri.

"Tidak apa-apa. Musuh Allah itu dari dahulu memang banyak. Yah, sangat banyak dan kamu Sulaiman! Kamu sendiri yang telah membuka rahasia kebobbrokan akidah Al Hikmah dengan menggunakan jin kafir seperti kamu. Dengan kata lain jin-jin Al Hikmah akan marah dan akan menyerang kamu. Paham kamu, berfikirlah bodoh. Pakai otak kamu, jika kamu tidak mau bertaubat. Paham tidak, masuk tidak di logika kamu"

Jin itu benar-benar kehabisan kata dan diam berfikir.

"Al Hikmah menyerang saya dan saya mati itu tidak mengapa yah. Saya sudah ke MUI Jakarta Pusat mengadukan Reiki bersama ust Perdana dan akh Adam. Dan saya masih hidup. Allah melindungi saya"


"Mata jin itu masih beringas"

"Yah, kamu masih sombong. Dan lanjutkan kesombongan kamu. Kamu akan digorok dan dunia akan tahu"

"Hrmm. Jangan sakiti saya"

"Saya akan tutup lagi mulut kamu jika kamu tidak mengatakan kata-kata yang baik dan berguna. Sombong sekali hati kamu ini. Astaghfirullahal adziim"

"Kamu telah menyakiti saya"

"Karena kamu telah menyakiti wanita ini, saya hanya beberapa menit saja menyakiti kamu. Kamu ini sudah lama, sudah berapa tahun kamu menyakiti wanita ini?"

"Aku baru datang" Kata jin itu

"Iya, baru tiga bulan. Setelah bertemu ini, yang mengobati ini" Kata suami disampingnya.

"Dimana?" Kata saya menatap suaminya.

"Dirumah" Balas suaminya


----
Continue...
Bersambung, jika ingin menonton hingga akhir. Video dengan kualitas HD terekam di Rumah Rehab.

Video ini tidak di publish karena permintaan klien untuk mem-Blurkan bagian wajahnya. Dan saya belum memiliki software dan waktu untuk mengeditnya.

Dialog dengan jin itu dihentikan, untuk interogasi suaminya. Ternyata benar, suaminya mengatakan bahwa dia utusan Al Hikmah yang datang kerumahnya itu memasukan jin dan beberapa kali terpental. Dan akhirnya berhasil dimasukan dari kakinya.

Jelaslah bahwa wirid-wirid dengan menghitungnya ribuan melauli tasbih-tasbih aneh yang disertai peraturan bid'ah seperti harus dibawa kemana-mana kecuali toilet adalah ketaa'atan yang menimbulkan kesyirikan dan mendatangkan khodam.

Setelah satu jam kemudian ruqyah terus berlangsung, dan lebh kepada diplomasi dan Rehab keluarga tersebut. Suaminya mengaku dirumah masih ada Isim dan Telor yg dikubur sebagai penjagaan.

Inilah penghalang yng tidak bisa dilupakan dalam proses ruqyah, pasien harus terbebas dahulu dari kesyirikan utnuk di ruqyah.

*Teks ini ditulis dari video Asli saat ruqyah di rumah rehab.

Salam Tauhid
NAI

CERITA PASIEN RUQYAH VIA HP


Assalamualaykum warahmatullahi wabarakatuh..

Bismillahirahmanirahim....

Saya ingin sedikit bercerita tentang pengalaman saya yg pertama di ruqyah via HP oleh seorang praktisi yang tidak ingin di sebutkan namanya, jadi mungkin baiknya kita sebut saja nama beliau dengan "Hamba Allah". Mungkin kasus saya ini agak sedkit rumit karna kasusnya sudah menahun dan belum diketahuhi ini kasus sihir ataukah karna hal-hal yang lainnya...Dan saya mungkin sudah puluhan kali di ruqyah namun belum juga diberikan kesembuhan oleh Allah....

Dalam ruqyah tersebut Hamba Allah membimbing saya untuk melakukan pengucapan ikrar pemutusan hubungan dengan Jin terlebih dahulu, jika saja dahulu pernah ada perjanjian dengan jin yg dilakukan oleh keluarga kami yg tidak kami ketahui, dan selanjutnya saya di bimbing untuk melakukan gerakan putaran tawaf dengan tangan kanan memutari perut dan tangan kiri memegang kepala saya juga sambil di putar berlawanan dengan arah putaran jarum jam, lalu kemudian Hamba Allah mulai membacakan ayat-ayat ruqyah...


Ketika ayat2 ruqyah di bacakan pangkal lengan saya yg sebelah kiri tiba-tiba terasa sangat pegal sekali,.. kemudian hamba Allah membimbing saya untuk melakukan penguncian pada daerah yang pegal itu dan kemudian menyuruh saya untuk meremas-remas dan mengetuk-ngetuk bagian lengan saya yang sakit itu dengan jari dengan memohon pertolongan dari Allah agar jari-jari saya menjadi bandul baja raksasa yang akan menghacurkan benteng pertahanan dari musuh-musuh Allah tersebut sembari mengucapkan "bismillah Allahu Akbar", "Masya Allah", "lakuata illabillah" dan "Hasbunallah Wanikmalwakil nikmal maula wanikmannasir" dan Hamba Allah membantu dengan membacakan ayat-ayat ruqyah....
Ketika proses itu di lakukaan pangkal lengan saya terasa sakit sekali padahal hanya pelan saja saya mengetuk-ngetuknya,,dan kemudian menunjukan reaksi keras dari jiinya karena keadaan saya sulit untuk dikontrol dan kedua tangan saya terasa kram. Saya mulai berteriak-berteriak keras seperti orang yang sedang marah, ..Dan Hamba Allah mencoba menenangkan saya ntuk tidak panik dan tetap tenang sambil membacakan ayat-ayat ruqyah dan tak lama kemudian saya mulai menangis sendiri,,, dan tak lama kemudian reaksinya hilang,,,,,

Berhuhung waktu itu sudah dekat dengan waktu maghrib dan saat berbuka puasa jadi ruqyah saat itu di break dulu..

Begitulah pengalaman ruqyah petama saya via HP bersama Hamba Allah,, insha Allah kisah yang berikutnya akan menyusul setelah ruqyah sesion ke 2 di lakukan...
Mohon do'anya dari saudara-saudaraku semuanya agar saya terbebas dari gangguan jin-jin kafir dan dzolim....

wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...

PTT PUTARAN ANGIN

Assalamu alaikum
Kepada sahabatku yang masih dibelenggu sihir dan syetan. Kepada sahabatku yg pernah belajar ilmu metafisika, tenaga dalam, reiki, kundalini dan wirid over dosis, tetapi masih merasa belum bersih. Antum jangan bersedih dan putus asa. Ana akan sedikit share apa yg pernah ana lakukan.
~Lakukan kembali taubat dan bacaan pemutus ikrar.
~sholat sunah 2 rakaat dan memohon kesembuhan dan pertolongan dari Alloh.
~bacakan di kedua telapak tangan : alfatikah, ayat kursy dan 3 kul, lalu tiupkan.
~Letakkan telapak tangan kiri di dahi dan telapak tangan di atas kepala.Tangan kanan di putar mengikuti putaran thawaf, sambil berdoa ," Ya Alloh Ya Rahman ya Rahim, Ya Alloh Ya Hayyu ya Qoyyumu, Ya Alloh Ya Aliyu ya Adhiimu, Ya Alloh ya mukmin ya Muhaimin , Ya Alloh Ya Aziizun Hakiim. 

Ya Alloh, hamba sedang di zalimi syetan. Ya Alloh Hamba sedang dizalimi musuh-MU. Tolonglah hamba Ya Alloh, Berikan hamba kekuasaan atas mereka. Keluarkan syetan syetan ini dari tubuh hamba. mohon keluarkan seluruhnya Ya Alloh, dan jangan sisakan satu pun di tubuh hamba.
Ya Alloh , jadikanlah putaran di kepala hamba ini menjadi putaran cahaya, putaran angin cahaya, yang semakin lama semakin cepat, semakin kuat dan semakin besar. Lebih cepat, lebih kuat dan lebih besar dari angin tornado. Ya Alloh, Jadikan putaran angin cahaya ini menarik seluruh jin dan bala tentaranya keluar seluruhnya dari tubuh hamba. jadikanlah putaran angin cahaya ini menarik secara terus menerus seluruh syetan dari tubuh saya sampai tuntas...Aamiin,"
~Sambil memutar tangan kanan baca terus menerus al-mukminun:115 atau ayat kursy atau laa haula wa la quwwata illa Billah, atau hasbunalloh wa nikmal wakil nikmal maula wa nikman nashiir.

Catatan:
Cara ini telah saya lakukan. Dan hasilnya sangat baik. Cara ini terlintas begitu saja, karena saat saya melakukan ruqyah mandiri dengan PTT standar, saya merasa sakit di kepala saya. Kepala saya seperti di cengkeram dan sangat pusing. dan ada sesuatu yang nyangkut di ulu hati, tenggorokan dan dahi saya, tetapi susah untuk keluar.
Wallohu A'lam.

Mudah mudahan tulisan ini bisa bermanfaat, khususnya bagi sahabat sahabat yg pernah belajar ilmu metafisika, tenaga dalam, reiki, kundalini, cakra cakra, dan wirid over dosis .

Salam Tauhid.
Zenny Dary An To

Thursday, July 25, 2013

Sihir Jalb wat-Tahyiij (Sihir Pengundang dan Pengendalian)


Disusun oleh : Muhammad Faizar

Sihir ini sangat berbahaya, terutama bagi saudari-saudari kita yg belum menikah, karena bisa jadi dgn sihir ini mereka dapat kehilangan masa depannya krn MENYERAHKAN KEPERAWANANNYA TANPA SADAR...!!! wal'iyaadzubillaah..

Diantara tanda-tanda orang yg terkena sihir jenis ini:
1.Rasa panas di daerah vagina dan sekitarnya

2.Selalu terbayang wajah seseorang di hadapannya sambil memanggil-manggil namanya dgn penuh kerinduan


3.Hilang kesadaran dan keinginan yg kuat memaksanya utk berjalan ke tempat penyihir itu berada

4.Tidak Tenang hidupnya dan tidak bisa beristirahat kecuali dgn air yg keluar dari penyihir tsb (maksudnya adalah air mani/ otomatis dgn menyetubuhinya !!) Na'udzubillah..

5.Ketika pulang ke rumahnya, ia merasa seakan hanya mimpi belaka tanpa sadar dgn apa yg telah dilakukannya

# Lalu bagaimana sihir ini dilakukan ???
Dalam melaksanakan ritual sihir ini, dukun biasa memakai kain berwarna biru yg belum dipakai sama sekali, lalu menuliskan mantra2 di atasnya serta menuliskan tholasim, lalu diundanglah para dedengkot jin utk memberinya pesuruh2 dari kalangan mereka, lalu ia menyebutkan nama gadis yg dimaksud (bisa pula memakai foto; maka berhati-hatilah bagi para gadis yg hobi memejeng foto..!!!) Agar gadis tsb hadir di tempat yg telah ditentukan...
Kemudian dukun itu membakar kain warna biru tsb di atas api yg tidak trlalu besar...

Ketika pembakaran telah sempurna, gadis malang yg ia sihir telah hadir di hadapannya dalam keadaan tidak sadar, lalu dukun/orang yg menyihir bisa bebas melakukan apa yg ia mau terhadap gadis itu...na'dzubillaah...

Pengakuan tukang sihir yg telah bertaubat:
"Kami membacakan 'azimah yg berbunyi:
وألقوا في فرجها نارا لا يطفئها إلا الماء النازل من ذكر فلان

Datangkanlah api di kemaluannya yg tidak padam kecuali dgn air yg turun dari kemaluannya si fulan (lalu menyebutkan nama laki2 yg dimaksud)...

Sungguh BIADAB ulah para dukun !!!

# Lalu bagaimana CARA PENGOBATANNYA ???

Sihir ini adalah jenis sihir yg terbatas oleh waktu, sehingga si korban akan tersadar di waktu yg telah ditentukan dan penyihir tsb butuh utk mengulangi ajian/ mantranya guna menghadirkan kembali sihir-sihir mereka !!

Langkah-langkah pengobatan:
1.Slalu baca ayat kursi dgn penuh kerendahan diri dan keyakinan di hadapan Allah, terkhusus di saat ia merasakan gejala sihir jenis ini

2.Baca selalu dzikir dan do'a2 ma'tsurat pagi dan petang, TERUTAMA DZIKIR PETANG, karena sihir ini tidak dilakukan kecuali di waktu malam !

3.Harus selalu suci/dalam keadaan wudhu' terutama di malam hari

4.Apabila sudah keterlaluan gejalanya, maka baca slalu ayat-ayat penghancur sihir:
Bacalah:
قال ما جئتم به السحر إن الله شيبطله إن الله لا يصلح عمل المفسدين

"Qoola maa ji'tum bihis-Sihr innallaaha sayubthiluh innallaaha laa yushlihu 'amalal musfsidiin"

Baca ayat dari surat Yunus ini di atas bejana sudah berisi air yg suci, minum tiga kali sehari dan sisanya utk mandi di tempat yg suci...

Semoga Allah melindungi kita dan keluarga kita dari segala kejahatan makhluk-Nya...

JIN BANGSAWAN

=====JIN BANGSAWAN=====

Oleh Nuruddin Al Indunissy


Tadi pagi sepertinya shubuh baru saja berlalu, dan matahari masih tertidur. Satu sms singgah di bb saya, dan saya lihat dari sahabat RehabHati di pekalongan. Oh iya, hari ini ada janjian dengan suami istri yang bermasalah itu. Saya pause PinacleStudio Video Editor di laptop saya dan turun ke lantai satu untuk menjemput klien yang sudah di gerbang Rumah Rehab. Dan saya persilahkan masuk, langsung naik ke lantai 2. Di kantor yang juga berfungsi sebagai kamar pribadi dan juga ruang eksekusi khusus. Saya dengar perusak keluarga beliau ini jin mahabbah..'

Biasa kamar cowok, berantakan. Saya rapikan infokus dan tas-tas, cariel, camera, handycamp, sampah kertas, tisue box dan beberapa diktat serta buku-buku dan cable-cable. Sambil basa basi menyambut tamu yang mengenal saya di internet dan baru bertemu hari itu.
"Kamar bapa di sebelah, kamar mandinya barng saya aja ya pa". Sapa saya memulai perbincangan dan mempersilahkan masuk. "Ini kamar pribadi to ustad?" Katanya sambil manggut. Saya jawab; "Tak apa koq pa, ini tempat untuk siapa aja. Anggap aja basecamp". Jawab saya lagi seperti biasa.
Saya memasukan tas vaio ke lemari kosong disebelah kanan, melangkah satu kasur yang memang diletakan dibawah sebagai kasur double untuk pasien seandainya mau "breakdance" seperti klien mantan ilmu kejawen di Pelatihan Rehab Hati Qur'ani Bintaro kemarin.
"Buk.... Hrrghh....!"Tiba-tiba satu tas lain menghantam paha saya, dan saya hampir meloncat dan breakdance kaget sejadinya tapi tidak jadi.
"Lho,,,lho...lho! Belum Bu. Haha" Ucap saya sambil grogih, bagaiman tidak kaget. Si ibu berjilbab itu menghantam paha saya dengan tasnya. Bagaimana jika ada martabak telor di dalamnya?
Suami klien saya tersebut melotot beringas dengan posisi jurus-jurus tidak dikenal. Seperti karateka yang terluka di lututnya. Tiba-tiba dia berdiri dan menunjuk ke hidung saya..
"Hei anak kecil! Wanita ini milik saya, dan saya tidak suka kamu melatih suami-istri ini jadi seperti kamu!" Kata ibu itu sambil berdiri dan melenggok seperti ular. Matanya beringas bikin dada saya degdegan dan menelan ludah. Bagaimana tidak begitu, saya berencana gosok gigi dan mandi untuk menyambut tamu yang sudah menempuh jarak 11 jam dari Rumah Rehab di depok ini. Dan saya tentu saja, akan menyambutnya. Eh, sambutan ibu malah lebih dahsyat...
"Begitu adab kamu bertamu? Duduklah! Kamu telah mengawali pertemuan ini dengan kesalahan. Kamu memukul saya dengan pukulan" Saya menjawabnya dengan mengarahkan telunjuk ke bahunya dan membaca surah yasiin ayat 9.
"Duduklah! Bersopan santunlah aduwallah!! Kamu adalah tamu pribadi saya" Hardik lidah saya sambil menatapnya tajam. Ibu itu duduk, seakan ada kekuatanyang menindihnya kebawah.
"Sebagai pribadi, saya persilahkan untuk duduk". Kata ibu itu sambil mempersilahkan saya duduk dikarpet kamar saya itu. Saya duduk, bersila didepannya. Dia menunduk, dan saya menarik nafas. Ibu itu terus menunduk, dan tidak berani angkat kepala lagi hingga 2 jam berikutnya.
Saya tidak ingat pasti jam berapa suami-istri itu datang,namun itu adalah record paling pagi. Sekitar jam 8.30 Jin dalam tubuh ibu itu masuk Islam secara indah dan mengesankan. Tumben saya sampai nangis banyak saat membacakan surah al Jin untuknya, dan jin itu sujud menangis terseguk-seguk.
Sebelum masuk Islam, jin beragama hindu ini menceritakan bahwa dia adalah Jin bangsawan yang dendam karena keluarganya banyak mati terbunuh oleh Raja Fatahilah saat penebaran Islam.
Setelah melihat kesedihan diraut wajahnya, saya berniat untuk berdakwah untuk jin ini. Tentu saja, Rasulullah Sholallahu Alaiyhi wa Sallam pun diutus untuk Manusia dan Jin. Dan Al Qur'an ini diturunkan untuk semesta Alam. Saya ingin berbagi keindahan al Qur'an kepada jin ini.
Ketika ibu tadi mulai terduduk, saya bertanya kepada jin itu tentang agama, tuhan dan kepercayaannya serta waktu lamanya jin itu diam dalam tubuh ibu. Dia diam, dan saya langsung menghakiminya tanpa ampundengan perkataan:
"Apa gunanya usia kamu wahai jin, jika hingga saat ini kamu tidak mengenal siapa tuhan kamu dan kamu butaakan kemana langkah kamu berakhir?"
"Siapa yang menyuruh kamu?" saya melanjutkan. Dan jin itu menggelengkan kepala, lalu mengangkat dagunya dan berteriak:
"Saya dendam sama nenek moyang anak ini! Saya tidakmau dia punya keturunan, sudah lama saya berencana membunuh dia. Juga semua orang yang menlongnya, termasuk kamu!" Kata jin itu melalui tubuh ibu.
"Saya ini bukan dukun ya mahsyarol jin, saya adalah hamba Allah biasa yang ingin menunjuki keluarga ini jalan kesembuhan dalam al Qur'an. Namun jika ada musuh Allah dalam tubuh ini, maka Allah berhaq melakukan apapun untuk mengazab mahluknya yang sombong seperti kamu! Ayat yang saya bacakan bisa saja membakar dan menghancurkan kamu. Dan ingat, saya tidak takut mati. Karena Allahlah Rabb yang menggenggam ruh saya". Jawab saya sampai tenggorokan saya hampir tersedak.
"Membunuh kamu adalah hal kecil!" Kata jin itu tanpa saya duga.
"Apah!? Itu kesalahan ke dua kamu Jin... dan saya tidak akan membiarkan kesalahan ketiga terjadi. Saya khawatir atas azab Allah terhadap kamu" Jawab saya spontan menghardik balik gertakannya.
Jin itu diam, dan saya mengambil alih situasi. "Saya ini bukan dukun, saya bukan peruqyah seperti yang lainnya. Kamu berkata ingin membunuhnya, kenapa kamu tidak bisa membunuh anak ini hingga hari ini? Kenapa kamu membiarkan anak ini sampai ke kantor saya?"
"Saya sudah menghalanginya, tapi anak ini kuat. Dia pasrah kepada Allah dan saya tidak berdaya sepanjang jalan". Kata jin itu.
"Apa yang membuat kamu gagal membunuh anak ini?"
"Dia kuat shalatnya, dia sering ngomel-ngeomel pagi dan sore yang membuat saya menderita. Dia sering berkata sesuatu yang membuat badan saya seperti terbelah".
"Apa kata itu?"
"Alhamdulillah". Jawab jin itu.
"Lalu, apa yang kamu rasakan saat anak ini baca Al Fatihah?"
"Badan saya seperti ditusuk-tusuk kayu bakar"
"Kayu bakar kecil atau bagaimana?
"Kayu bakar yang besar, sangat besar!"
"Lalu apa yang kamu lihat dalam tubuh saya?"
"Tidak ada". Jawab jin itu seperti berdusta.
"Apa yang kamu lihat?! Apa kamu melihat cahaya dan semisalnya" Desak saya.
"Cahaya di ubun-ubun" Katanya sambil terus menunduk. Saya yakin jin itu berdusta.
"Kamu sedang berdusta. Al Qur'an itu adalah kalamullah, yang ketika dibacakan kepada jin yang jujurdan mukmin, dia akan merasa sejuk. Dia akan membakar jin dzalim, dan siksa buat jin pembangkang seperti kamu".
"Ada cahaya mengelilingi tubuhmu, ustadz". Kata jin itu lagi.
"Nah begitulah, jujurlah. Terus apa yang terjadi dengan tagan kanan kamu saat memukul saya tadi?" Tanya saya lagi.
"Terkelupas" Jawabnya.
"Kamu tahu ga, bahwa Al Qur'an ini menyembuhkan. Saya akan buktikan, insya Allah".
"Jangan, biarkan saya merasakan sakit ini, seperti kesakitan yang dirasakan wanita ini selama saya mendzaliminya", kata jin itu menunjukan signal baik.
"Tidak apa-apa, Rasul pun diutus kepada kaum kamu. Jin. Apa ada tempat yang sakit di tubuh kamu?"
"Jika sembuh, saya akan ikut kemanapun ustad pergi dan patuh" Kata jin itu.
"Tidak perlu, saya hanya butuh Allah sebagai pelindung.Saya hanya ingin membuktikan keagungan Al Qur'an. Dan, "La ikraaha fiddin" tidak ada paksaan dalam islam, wahai Jin. Saya akan bacakan satu ayat dalam al Qur'an, dan saya meniatkan tidak untuk membakar kamu. Namun jika kamu berniat jahat, Allah akan menimpakan siksa adzab-Nya bi'idznillah". Jin itu diam. Saya membenarkan posisi duduk dan membaca ta'awudz.
"Koq saya merinding ustad?" Kata jin itu.
"Iya, saya bacakan ta'awudz itu untuk memohon perlindungan kepada Allah dari Syaitan. Kamu lihat syaitannya pergi kan?"
"Iyah, iyah.. " Kata jin itu.
Saya melanjutkan membaca basmallah dan surah Al Isra 82. Jin itu seperti mengeliat dan meregangkan tubuhnya, lalu nunduk lagi. Dan saya bertanya. "Apa yang terjadi dengan tubuh kamu? Apa yang kamu rasakan? Sejuk atau panas?"
"Duri-duri ditubuhku lepas berjatuhan ustad". Katanya sekali lagi mengagetkan saya. Rupanya itu adalah duri-duri bekas hantaman kayu bakar akibat dzikir pagi dan petang yang didawamkan ibu tadi.
"Ada yang lain ga, yang masih sakit?"
"Dada saya" Kata jin itu sambil memegang ulu hatinya.
"Itu sakit hati kamu, dendam kamu. Dengarkanlah, sultan Fatahilah tidak membunuh kalian wahai jin. Tapi balatentara Allah yang membunuh mereka saat kaum jin itu menghalangi penyebaran islam saat itu. Ingat, manusia itu tidak bisa melihat jin tidak seperti kalian". Jawab saya. Jin itu mendengarkan.
"Yah, jadi Allah berfirman tadi bahwasannya Al Qur'an ini adalah penawar atau syifa, seperti firman-Nya yg saya bacakan tadi dan kamu merasakan manfaatnya. Allah juga berfirman dalam ayat lain, yang bunyinya hampir sama bahwasannya Al Qur'an ini petunjuk dan juga Obat, semisal dalam surah Fushilat 44". Paparan saya menjelaskan, lalu saya bacakan ayat tersebut, seakan sedang duduk diantara majlis yang dikelilingi jinkafir yang bertaubat.
"Nah, obat apa?" Tanya saya.
"Adalah penyembuh bagi semua obat didalam dada, apa yang ada didalam dada? Yaitu hati. Entah saya tidaktahu apakah jin punya hati atau tidak". Lanjut saya. Lalu saya bacakan surah yunus ayat 57 selengkapnya, juga dengan artinya.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
Artinya, "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman".
"Dada saya ustad! Dada saya?" Kata jin itu sambil memegangi dadanya.
"Kenapa dada kamu?" Tanya saya.
"Seperti diremas", Kata jin itu.
"Subhanallah! Para balatentara Allah sedang membersihkan hati kamu, dan mengeluarkan kotorannya wahai Jin". Jawab saya terperangah.
Selang beberapa menit kemudian jin itu mulai tenang, dan saya bertanya.
"Masih ingat sama janji kamu, dengan perkataanmu sendiri? Bahwa kamu akan patuh jika saya membuktikan keagungan Al Qur'an ini?"
"Iya ustad, saya kan bangsawan. Saya terhormat, pantang bagi saya mengingkari janji saya. Saya ingin segera masuk Islam". Katanya membuat saya berkaca-kaca.
"Lihatlah, betapa Allah menyayangi kamu. Entah berapamanusia kamu ganggu dan sesatkan, mungkin banyak yang kamu bunuh. Sekarang Allah membawamu kepada cahaya Islam". Jin itu menangis.
Dia saya suruh menghadap kiblat, dan bersyahadat dengan bimbingan saya. Dia memohon ampun kepada Allah dan meminta maaf kepada suaminya.
Adeugan selanjutnya tidak bisa saya tulis, karena terlalu panjang. Jin itu mengeluarkan semua racun ghaib dalam tubuh, termasuk di rahim yang membuat sel telur ibu ini mati saat sebelum pembuahan terjadi. Dia saya suruh untuk memerintahkan semua anak buahnya untuk keluar, kemudian saya obati luka bakar ditangannya dengan al Fatihah, diganti namanya dari Raden Kolah jadi Muhammad Ilham Al-Nuri (Al Nuri ini atas permintaan dia, karena dia senang melihat jin islam bercahaya dan senang terhadap semua cahaya-cahaya).
Selain itu saya bacakan surah al Jin sebagai kisah hadiah untuk dia, bahwa dalam al Qur'an itu ada kisah tentang mereka. Di ayat 14, ketika berbunyi:
وَأَنَّا مِنَّا الْمُسْلِمُونَ وَمِنَّا الْقَاسِطُونَ فَمَنْ أَسْلَمَ فَأُولَئِكَ تَحَرَّوْا رَشَدًا
dia menangis dan tersungkur, kearah kiblat. Hampir 90 menit kemudian dia bertanya banyak hal, termasuk keharaman-keharaman tntang ketidak bolehan hubungan jin dan manusia, percintaan jin dan manusia,cara bertaubat, tentang kesyirikan, tentang keris, tentang salaf, tentang kyai berkhodam, tentang khodam, tentang, Rasulullah saw, tentang kedudukan shalat, dan semua hal yang menyakitkan dia saat dia masih kafir..
Alhamdulillah saya jawab hingga dia merasa sangat puas dan sadar diri untuk pamit, setelah itu saya ambil sumpahnya dan Nurry pergi dengan mengucap salam.
MegaProject berikutnya adalah suaminya, saya melihat indikasi diwajahnya. Yang sangat menonjol adalah ketika saya menyalakan handycam untuk merekam berlangsungnya acara, dan dia menolaknya. Hampir saja mengganggu fokus saya,
Sang suami sama sekali tidak merasa bahwa dalam dirinya ada gangguan, setelah saya berikan diktat RHQH dia mengamati dalam dirinya lebih dari 7 ciri dari40 ciri gangguan jin dalam tubuhnya. Dan dia bersedia diruqyah. Seperti dugaan saya, juga perkataan jin dalam tubuh istrinya tadi, bahwa dibelakang laki-laki iniada jin berjubah putih menemaninya.
Ketika ditanya, suka wirid apa, si bapa jawab itu dahulu dan dia sudah buang serta bertaubat. Saya berkata, untuk khodam yang di undang tidak bisa ditaubati saja. Jin dan ilmunya pun harus dilucuti dengan ruqyah syariyyah.
Si ibu kemudian menerangkan bahwa bapa ini mantan penganut tenaga dalam, kebatinan (pukulan jarak jauh), pernah puasa mutih dan eskul lain. Saat ini si bapa memiliki penyakit ambein, suka lupa rakaat shalatdan matanya berkedip hebat ketika tangan saya mulai menyentuhnya.
Ketika mulai dibacakan ayat Ruqyah si ibu terlihat marah, dan saya melanjutkan. Setelah saya pegang, ternyata itu adalah khodam lain yang diwarisi sama bapaknya sibapak. Selepas itu saya ruqyah ibu untuk kedua kalinya, dan alhamdulillah jin itu keluar. Jin itu adalah, khodam dari ayahnya yang dikirim untuk menyembuhkan. Sayang jin itu kalah dan menjadi pesuruh jin yang lebih kuat untuk menyakitinya.



Kemudian saya pegang lagi bapa, dan ibu itu masih seperti terlihat marah. Bahkan, ketika saya mulai pegang pundak bapa, tiba-tiba saja si ibu berdiri dan melakukan formasi jurus mau menyerang, dia berdiri dan berputar mengelilingi saya. Dia meloncat mau mencekik atau memukul saya, dan 30 centi meter sebelum sampai dia terjatuh lemas.
Saat yang tepat untuk memberi jin yg mengaku dari Gunung simeru ini pelajaran, jin itu disiksa hingga jam 11an siang.
Selepas itu kami istirahat, dan shalat lalu nulis kisah ini. Alhamdulillah mereka sudah bangun dari kamarnya, dan masuk lagi ke kantor Rehab. Saatnya melanjutkan rehab klien yang di klaim dokter memiliki penyakit VirusTokso (tidak boleh hamil, dan jika hamil cacat) dan mereka memang, tidak hamil setelah 11 tahun menikah ini. Lebih menarik lagi, ternyata itu adalah dendam jin keturunan karena sang ibu ini keturunan Sultan Fatahilah yg dimusuhi jin.
Insya Allah, saya tulis lagi lanjutannya jika ada kisah seru yg layak saya tulis. Kisah meruqyah Sihir Gila 8Tahun (Video) belum bisa saya publish. Maen aja ke Rumah Rehab ya...
Salam Tauhid.
Nuruddin Al Indunisyy.
Rumah Rehab, Depok - Jakarta Selatan.

SILSILAH SANAD ILMU RUQYAH


SILSILAH SANAD ILMU RUQYAH
=========================
Silsilah ruqyah sudah ada semenjak sebelum zaman Rasulullah, namun waktu itu sudah banyak bercampur dengan kesyirikan. Dalilnya Dari sahabat 'Auf bin Malik ra dia berkata: Kami dahulu meruqyah pada masa jahiliyyah, maka kami bertanya; " Ya Rasulullah, bagaimana menurut pendapatmu? Beliau menjawab: "Tunjukkan padaku Ruqyah(mantra) kalian itu, tidak mengapa mantra itu selama tidak mengandung kemusyrikan" (HR. Muslim)


Rasul diajari malaikat JIbril ilmu ruqyah. Dalilnya Abu Sa’id al-Khudri radhiyallohu ’anh berkata: “Sesungguhnya Malaikat Jibril telah berkata: Wahai Muhammad, kamu merasa sakit? Beliau menjawab: Ya. Malaikat Jibril membaca: Dengan nama Allah aku meruqyahmu, dari segala sesuatu yang menyakitimu, dari kejahatan setiap jiwa atau mata yang dengki. Allah yang menyembuhkanmu, dengan nama Allah aku meruqyahmu. (HR. Muslim).

Lalu Rasulullah mengajarkan Cara Ruqyah yang syar'i dengan sunnah qauliyah (sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam), sunnah fi'liyah (perbuatan beliau), dan sunnah taqririyah (pengakuan atau pembenaran beliau terhadap jampi-jampi yang dilakukan orang lain).

Akhirnya ditiru dan diajarkan oleh para sahabat lalu ulama dan tersebarlah ilmu ruqyah keseluruh penjuru dunia...

Allah=> Jibril=> Rasulullah (Juga para nabi) => Sahabat => ulama=> Umat iSLAM

===============================
"SANAD ILMU" RUQYAH METODE QURANIC HEALING,

Ustadz fadlan Abu Yasir=> Perdana Akhmad=> Training Quranic Healing=> lalu munculah Praktisi dan trainer ruqyah tingkat nasional seperti Adam Amrullah, Nuruddin Al Indunissy, Syamsul Arifin, E Lang, Abu Dzakwan , Abu Hasna Dan Faiz, dll sampai 3000 lebih praktisi ruqyah di Indonesia dan dunia....Alhamdulillah

PENGGABUNGAN ANTARA BEKAM DAN RUQYAH


Dikisahkan oleh : Dzikrul hakim

setiap pengobatan yg berdasarkan wahyu ilahi mempunyai kedahsyatan yg luar biasa,karna masing-masing memiliki kelebihan,apalagi bila sampai digabungkan,akan mempunyai kekuatan yg sangat dahsyat.begitu pula untuk mengobati orang yg terkena gangguan jin.rasulullah bersabda :

إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِي مِنِ ابْنِ آدَمَ مَجْرَى الدَّمِ

” Sesungguhnya syaitan berjalan dalam tubuh manusia di tempat peredaran darah.”(HR. Al Bukhari: 7171 dan Muslim: 2175 dari hadits Shafiyyah Radhiyallahu ‘anha)

cara ini saya gunakan untuk mempercepat proses pengobatan :
1. menarik paksa jin yg masih membandel tinggal di tubuh manusia
2. membuat jalan bagi jin yg susah keluar dari tubuh manusia
3. membunuh jin yg ada pada tubuh manusia


waktu itu ana ditugaskan untuk jadi imam tarawih di suatu daerah di jogjakarta bersama seorang teman,krn harus sebulan penuh,maka inisiatif sendiri sambil membawa peralatan bekam,setelah bbrp hari tinggal di daerah tsb,ada seorang jamaah yg minta ruqyah,awalnya ragu2 karena ilmu masih minim,tapi kami sanggupi juga,disepakati dg org tsb bahwa ruqyah dilakukan setelah tarawih,ketika pelaksanaan ruqyah,tangan org tsb bergetar hebat,dan kami terus membacakan ayat ruqyah,lalu saya melihat alat bekam,timbullah ide agar melakukan pembekaman bersamaan dg ruqyah,ana bilang k teman agar terus membacakan ayat ruqyah beserta saya mebekam pada daerah yg terus bergetar,begitu di bekam dan darah keluar,secara reflek tiba2 tangan org terseut langsung lemas,kemudian kami bacakan ayat ruqyah kembali dan mencari bagian yg ada reaksi,maka dimana ada getaran tempat bersembunyi jin,langsung saya bekam,seketika itu juga bagian tsb langsung lemas,alhamdulillah kami hanya perlu sekitar 25 menit.padahal sebelumnya ketika diruqyah hanya dg bacaan saja perlu waktu ber jam-jam.subhanallah semuanya tuntas.

ada juga ketika ana meruqyah pasangan suami-istri.
suatu hari ada pasutri datang k klinik,minta diruqyah,karena indikasi gangguan sihir,krn mereka punya usaha.ketika proses ruqyah,si istri bereaksi keras sambil menjerit dan ngamuk2,saya hantam terus dg ayat ruqyah sambil menyuruh jin untuk bertaubat dan keluar dr tubuh ibu tsb,jin tsb malah menantang shg saya bacakan ayat kursi untuk membakarnya,ketika jin itu suadah lemas dan tidak ada kekuatan saya ajak dia masuk islam dan bertaubat untuk keluar dari tubuh ibu ini,akhirnya jin tsb mau ucap sahadat dan bersedia keluar,tapi begitu mau keluar jin tsb berkata
jin : saya tdk bisa keluar
saya : cobalah lewat mulut
jin : tetap tdk bisa,tlg saya,saya ingin keluar
saya : (sambil buat minyak zaitun ruqyah,lalu meminumkan pada ibu tsb)skrg coba lagi
jin : tetap tdk bisa keluar,tlg saya,saya sudah tidak mau tingga di sini
saya : (krn ada alat bekam,dan pasien nya ibu2,saya bekam di punggung tangan) di bagian mana kamu skrg wahai jin ??
jin : saya di leher
saya : baik,ini kesempatan kamu,saya bukakan jalan keluar bagi kamu di daerah tangan,pergi ke sana dan keluar skrg juga !!!
jin : baik,saya pergi k sana,lalu jin berkata : saya keluar sekarang,assalamualaikum,tiba2 ibu tersebut pun bangun dan sadar kembali

subhanallah,yg memberi petunjuk pada setiap hambanya.

wallahu a'lam bisshowab

Sunday, July 21, 2013

MERUQYAH ORANG GILA 20 TAHUN (VOLUME 1)

Kisah ini Insya Allah bisa menjadi Ibroh bagi para peruqyah pada khususnya dan umat islam pada umumnya. Saya mendatangi sebuah rumah di daerah Pasir Gintung Bandar lampung hari sabtu 20 Juli 2013 pukul 09.30 setelah sebelumnya saya ditelpon oleh seseorang yang membutuhkan bantuan saya untuk meruqyah kakaknya ga terkena gangguan jiwa selama 20 tahun lamanya.

Setelah sampai dirumahnya, saya menemui ada 4 orang dirumah tersebut dan saya melihat ada seorang wanita dengan badan sangat kurus duduk dipojok pintu dengan mematung. Ternyata wanita itulah yang sudah menderita gangguan jiwa selama 20 tahun lamanya.
Saya lalu mulai mencari variabel penyebab gangguan jiwa wanita tersebut dengan menanyakan beberapa poin pertanyaan.

Ibu wanita tersebut menceritakan bahwa gangguan jiwa anak ini dimulai ketika sekolah SMP pada suatu malam wanita ini berteriak-teriak histeris tidak dapat dicegah dan dibujuk, pada hari-hari berikutnya sakit gangguan jiwanya bertambah parah hingga akhirnya dibawa kepengobatan tenaga dalam Al-Hikmah ternyata tidak membuahkan hasil, lalu dibawa ketempat seorang kyai (dukun) , Kyai tersebut melakukan ritual memotong ayam cemani, lalu memberikan azimat kain hitam yang berisi jarum dan rajah-rajah. Namun ternyata sakitnya bertambah parah si gadis mengamuk-ngamuk tanpa henti, dan baru berakhir setelah azimat tersebut dibuang kesungai.

Sudah puluhan Kyai, dukun dan paranormal didatangi namun tidak membuahkan hasil. Walau sebenarnya ada adiknya (laki-laki yang menelpon saya) menyatakan ketidak setujuannya dengan pengobatan cara dukun tersebut (waktu itu ruqyah belum dikenal luas).

Saya bingung sebab tidak ada faktor "pencetus" gangguan jiwanya sebab gangguannya tiba-tiba, permasalahan keluarga juga tidak ada, penyebab stress pada wanita tersebut juga tidak ada (menurut keluarganya).

Lalu saya menanyakan kembali apakah ada diantara keluarnya yang menjadi orang sakti ?

Ternyata ayah wanita tersebut kolektor benda-benda keramat berupa batu cincin dan banyak mengamalkan ritual ilmu kesaktian, lalu Ibu wanita tersebut juga menceritakan bahwa kakek dan neneknya juga leluhurnya orang terpandang sebab ikut suatu tarekat dan banyak memiliki keanehan.

TERNYATA, disetiap generasi keluarga tersebut PASTI ada salah satu anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa.

Saya mengambil kesimpulan faktor keturunan ini adalah variabel terbesar penyebab gangguan jiwa wanita tersebut.

Saya lalu menyuruh seluruh keluarganya untuk berwudhu dan menyiapkan air satu baskom, garam 7 bungkus dan daun sirih yang banyak. lalu saya menuntunkan agar mencampurkan 7 bungkus garam dan daun sirih didalam air sebaskom dan meremas-remas daun sirih.

lalu saya menuntun keluarga tersebut mengucapkan ikrar pemutus perjanjian yang sudah dimodifikasi. bacaannya adalah : Bismillahirrohmanirrohim, Atas nama Allah yang Maha Kuasa kami berikrar, bahwa kami memutus semua perjanjian dengan seluruh ikatan ilmu-ilmu kesaktian yang pernah dipelajari oleh keluarga dan  leluhur kami, kami juga memutus perjanjian dan ikatan tumbal pada kerajaan jin. kami hanya berserah diri dan hanya meminta pertolongan kepada Allah dan menyatakan tidak ada hubungan dan ikatan apapun dengan jenis jin. Kami memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa dan kesalahan yang seluruh keluarga kami pernah lakukan. Aamiin ya Allah" (boleh menggunakan kalimat lainnya jika teman-teman ada yang mau meniru ternik ini).

pengucapan ikrar pemutus perjanjian ini penting sebab saya punya firasat penyebab gangguan jiwa disetiap generasi keluarga tersebut ada hubungannya dengan tumbal untuk suatu kerajaan jin dimana disetiap generasi keluarga tersebut ada jiwa-jiwa yang diambil oleh jin tersebut karena ada ilmu ghoib turunan yang dikuasai oleh salah satu anggota keluarganya.


Lalu seluruh keluarganya saya tuntun untuk mengelilingi air dibaskom lalu memasukkan tanggannya kedalam air, setelah itu membaca Al-fatihah, ayat Kursi, dan 3 qul sebanyak 7 kali ulangan dan setiap selesai satu surat dihembuskan kedalam air dengan niat untuk menyembuhkan wanita tersebut (yang selanjutnya saya sebut sebagai fulanah).
Seluruh keluarga fulanah secara berjama'ah meruqyah air yang sudah dicampur dengan garam dan remasan daun sirih
Seluruh keluarga fulanah secara berjama'ah meruqyah air yang sudah dicampur dengan garam dan remasan daun sirih
Setelah selesai keluarganya saya ajari meruqyah air, lalu saya menyuruh ibunya memakaikan mukena kepada wanita tersebut. Alhamdulillah telah datang juga praktisi Quranic Healing @Primastya Dekambriawan ( http://www.facebook.com/primastya.dekambriawan ) yang juga turut membantu dalam prosesi ruqyah.


Lalu fulanah saya mandikan dengan air yang sudah diruqyah seluruh keluarganya. Alhamdulillah fulanah sangat nurut ketika saya mandikan sembari membaca ayat-ayat ruqyah. Lalu saya melihat ternyata fulanah memiliki kuku yang masya Allah panjang-panjang (sudah belasan tahun ga dipotong) lalu saya menyuruh adiknya untuk memotong kukunya. ketika akan memotong kuku ternyata ada perlawanan dari fulanah, fulanah berontak dengan kerasnya tidak mau kukunya dipotong hingga harus dipegangi oleh beberapa orang.


Saya memandikannya dengan mengucurkan air ruqyah keubun-ubun fulanah dan seluruh tubuhnya sembari meruqyahnya mungkin hampir 1 jaman, seluruh tubuh fulanah bergetar ketika saya mandikan dan saya ruqyah secara langsung.

Setelah mandi air ruqyah, fulanah dikeringkan tubuhnya dan dipakaikan baju yang sudah kering.
setelah itu saya kembali meruqyahnya dengan memfokuskan konsentrasi dan niat keotak dan jantungnya.

Selesai saya meruqyah, saya lalu meminta Ibunya menyentuh dada anaknya dan diawali dengan berdoa meminta kesembuhan pada Allah lalu Ibunya membacakan surat Al-fatihah, ayat kursi dan 3 qul begitu juga dengan adik dan kakak fulanah saya ajari untuk meruqyah fulanah.

Friday, July 19, 2013

Hubungan Jenis-Jenis Jin dan Kepribadian Manusia

Oleh:
Ustadz Abu Irbah Ariffuddin, S.Ag.
(Artikel Pernah Dimuat Pada Majalah al-Umm Edisi V Tahun I, Maret 2013)

Para pembaca budiman yang dirahmati oleh Allah subhanahu wa ta’ala, pada kesempatan kali ini akan kami uraikan hubungan berbagai jenis jin dengan psikologi dan kepribadian manusia Satu tema yang mungkin tidak sedikit di antara kita kaget dan tersentak, apa betul pengaruh jin bisa sampai sejauh itu? Hal ini seharusnya tidak perlu menjadikan kita heran, karena Allah subhanahu wa ta’ala telah menyatakan di dalam Al-Qur’an surat Zukhruf 36:
وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمٰنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَنًا فَهُوَ لَهُ قَرِيْنٌ
Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan Ar-Rohman, Kami akan ikatkan padanya syaitan, maka syaitanlah yang akan menjadi pendampingnya.”
Dari ayat ini kita dapatkan pengertian yang paling sederhana bahwa jika seseorang berpaling dan tidak mau taat kepada Allah subhanahu wa ta’ala, maka Allah akan menjadikan syetan sebagai inspirator keburukan, selanjutnya akan menjadikan hal itu sebagai kebiasaan dalam semua sisi kehidupannya. Secara otomatis ketika inspirasirnya dari setan maka dari semua sisi kehidupannya adalah buah dari inpirasi-inspirasi syetan. Walhasil, kita bisa menyimpulkan akan adanya pengaruh pada karakter dan kepribadian buruk yang berhasil ditanamkan syetan pada diri manusia tersebut.


Di sisi yang lain Syekh Wahid Abdus Salam Bali dalam kitabnya Wiqayatul Insan minal Jinn wasy-Syaithan menyebutkan mengenai pembagian jenis-jenis jin, merujuk pada hadist Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam yang berbunyi:
الجِنُّ على ثَلَاثَةِ أَصْنَافٍ صِنْفٌ لَهُمْ أَجْنِحَةٌ يَطِيرُونَ في الهَوَاءِ وَصِنْفٌ حَيَّاتٌ وَكِلَابٌ وَصِنْفٌ يَحِلُّوْنَ وَيَظْعَنُوْنَ 
“Jin itu ada tiga jenis: jenis yang memiliki sayap dan terbang di udara, jenis ular dan anjing, dan jenis menetap dan berpindah-pindah.” (H.R. Thabrani, al-Hakim dan Baihaqi di dalam Al- Asma’wash Shifat, dengan sanad shahih. Shahibul Jami’, 3 85)
Berdasarkan hadist di atas maka jenis-jenis jin dibagi dalam tiga jenis, yaitu (1) jenis jin yang mempunyai sayap dan terbang di udara, (2) jenis jin ular dan anjing (anjing hitam), dalam jelmaan maupun bentuk nyata dan (3) jenis jin menetap dan pindah-pindah. Sehingga jika kita hubungkan antara ayat dan hadist di atas serta data di lapangan dalam proses ruqyah maka kita akan dapatkan sejumlah besar pemahaman sebagai berikut: 

1. Jenis jin yang mempunyai sayap dan bisa terbang
Jenis jin ini mayoritas mendatangi dan mengganggu mereka yang suka belajar ilmu kanuragan, kesaktian, ilmu kekebalan, tenaga dalam, dan mereka yang belajar ilmu thoriqot, tasawuf, para dukun, paranormal, tukang sihir dan sebagainya. Ciri-ciri mereka yang dimasuki oleh jenis jin terbang ini adalah mereka yang memiliki karakter dan kepribadian serta kebiasan bisa menebak, meramal, membaca pikiran orang, membaca masa depan, mereka suka memutar balikkan fakta alias pembohong, suka mengadu domba, mempunyai sifat pendengki, licik, sombong, suka merasa tidak puas, suka tantangan, mengidap megalomenia, meremehkan syariat dan lain-lain.
Dan terhadap dunia thoriqot dan tasawuf yang salah, jenis jin inilah yang memperdaya mereka dengan cerita fantastiknya bak supermen yang bisa terbang; yang katanya bisa terbang kemana-mana, bisa terbang dan shalat Jumat di Makkah atau ngrogo sukmo seperti film Naruto yang menggandakan diri. Cerita-cerita senada seperti ini banyak beredar di kalangan mereka yang diklaim dengan wali dengan karomahnya. Meskipun ahli sunnah juga meyakini karomah itu haq adanya, tetapi bukan dengan konsep yang salah seperti mereka.
Jenis jin ini apabila berada dalam tubuh manusia akan memberikan respon terhadap kepribadiannya. Jiwanya yang cenderung tidak stabil (proses jaddab, fana, maghlub), suka suuzh-zhan terhadap orang, tidak suka melihat orang lain bahagia, dan berbagai penyakit hati lainnya. Mereka cenderung gelap jiwanya, sehingga kurang bisa menerima kebenaran/ sulit menerima kebenaran. Dan jika harus berada pada proses ruqyah biasanya pasien akan mengalami dirinya terangkat seolah-olah akan terbang.Terkadang jenis jin ini juga berada pada mereka yang terkena jenis gangguan jin turunan. (Jenis gangguan jin yang menimpa seseorang akibat dari bapak atau mbahnya yang dulunya punya ilmu kesaktian atau juga dulunya seorang dukun). Bisa dibayangkan betapa banyak orang yang tertipu dengan jenis jin ini.

2. Jenis jin yang berpindah-pindah dan menetap
Jenis jin yang berpindah–pindah ini kecenderungan memasuki dan menyukai manusia yang memiliki kepribadian bosanan, eksplosif, temperamen, emosional, cenderung berpikir pendek. Jika memiliki keinginan, inginnya cepat terpenuhi, idak tenang, mudah jenuh, bosanan, mudah mengumpat, gampang mencela, sulit menyembunyikan ekspresi hatinya, cenderung rasional, ilmu agama sedikit, dan lemah iman. Manusia yang kemasukan jenis ini dengan berbagai karakter pribadi tersebut di atas akan semakin ekstrim yang pada ujungnya akan menjadikan dirinya gampang marah, emosional, temperamen, gampang stres, depresi dan akhirnya gila. Dan jika gila maka akan keluar dari rumahnya, terus berjalan tanpa arah, sesekali diam menetap dan untuk kemudian pergi jalan lagi tanpa tujuan (bahasa Jawanya: nglutus atau ngluyur).
Sedangkan jenis jin yang menetap, kecenderungan suka memasuki orang yang memiliki kepribadian menutup diri, sulit bergaul, minderan, bersifat introphet, perasa, lemah jiwa, pesimistis, sering mengurung diri jika ada masalah, peragu, sering bimbang, mudah sedih, mudah was-was, mudah putus asa. Jenis jin ini jika masuk pada diri seseorang dengan ciri-ciri karakter pribadi tersebut akan menjadikan berbagai sifat dan karakter serta pribadi yang tidak baik tersebut di atas akan semakin ekstrim. Sehingga akan semakin menutup diri, mengganggap orang lain tidak ada yang tahu tentang dirinya, menganggap mereka musuhnya, asyik dengan bisikan jinnya. Jika semakin parah akan senyum sendiri, ketawa sendiri, dan dikuasai jin dengan hanya mengurung diri, tidak keluar kamar yang gelap kecuali hajatnya, bahkan jika parah akan BAB dan BAK di kamarnya sehingga jadilah ia pada saat itu dikatakan kesurupan dan gila.
Kedua jenis jin di atas dengan spesifikasi karakter pribadi manusia yang disukainya, terkadang masuk bersamaan ke dalam diri satu individu sekaligus sehingga memberikan dampak yang terkadang dia ngluyur, berjalan tanpa arah dan tujuan, akan tetapi sekali tempo dia juga pulang dan mengurung diri, mengunci kamarnya yang gelap, kotor, dan pengap.
Dan terkadang pula dalam waktu bersamaan berbagai jenis jin terbang, menetap dan berpindah-pindah ada pada diri seseorang dengan karakter dan kepribadian serta sifat–sifat yang mencakup seluruh atau sebagian besar dari karakter, kepribadian dan sifat tersebut di atas. Contoh individu yang mewakili kasus ini adalah mereka yang profesinya sebagai dukun.

3. Adapun jenis yang ketiga yaitu jenis ular dan anjing serta berbagai jenis binatang jelmaan jin yang lainnya.
Bagaimana dampaknya jika masuk pada tubuh manusia dan kaitanya dengan kepribadiannya, insyaAllah akan penulis terangkan pada edisi mendatang, karena pembahasannya yang luas.
Wallahu A’lam bish-showab.
( bersambung DISINI )

Hubungan Jenis-Jenis Jin dan Kepribadian Manusia (Bag. II)

Oleh: Ustadz Abu Irbah Ariffuddin, S.Ag.
(Artikel Pernah Dimuat Pada Majalah al-Umm Edisi VI Tahun I, April 2013)
Para pembaca yang budiman, pada edisi kali ini materi ruqyah merupakan kelanjutan dari edisi sebelumnya, yaitu tentang keterkaitan jenis-jenis jin dengan kepribadian manusia (ketika jin tersebut ada di dalam tubuh manusia). Seperti yang telah disebutkan pada pembahasan edisi sebelumnya bahwa berdasarkan hadits Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam mengenai pembagian jenis-jenis jin, maka jenis yang ketiga yaitu jenis ular dan anjing, kalau kita merujuk pada kitab wiqoyatul insan karya Syekh Wahid Abdus Salam Bali itu adalah bentuk aslinya. Yakni bentuk nyata dari penjelmaan (bisa dilihat dan disentuh) bukan bentuk pecitraan, yaitu jenis jin ular yang berwarna hitam dan anjing yang berwarna hitam. Hal ini dapat dijelaskan di dalam manaqibusy Sayafi’i dengan sanadnya dari ar Rabi’ yang diriwayatkan oleh Baihaqi, Al Hafizh menyatakan, Aku mendengar Syafi’i berkata: “Barangsiapa yang mengaku melihat jin maka kami batalkan syahadatnya kecuali Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam”. Ibnu Hajar Asqolani1 menyatakan hal ini berlaku bagi mereka yang mengaku melihat jin dalam bentuk aslinya. Sedangkan orang yang mengaku melihat jin setelah menyerupai beberapa bentuk binatang maka tidak dapat dibantah karena berita-berita tentang penyerupaan mereka sudah mutawatir (banyak).

Sebagaimana sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam:
«الْحَيَّاتُ مَسْخُ الْجِنِّ كَمَا مُسِخَتِ الْقِرَدَةُ، وَالْخَنَازِيرُ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ»
Ular adalah jadian jin sebagaimana kera dan babi adalah jadian dari bani Israil”2
Ada juga hadist yang diriwayatkan dari Abu Qilabah dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam ia berkata:
«لَوْلَا أَنَّ الْكِلَابَ أُمَّةٌ مِنَ الْأُمَمِ لَأَمَرْتُ بِقَتْلِهَا، فَاقْتُلُوا مِنْهَا الْأَسْوَدَ الْبَهِيمَ»
لَوْلاَ أَنَّ الْكِلاَبَ أُمِّةٌ لَأَمَرْتُ بِقَتْلِهَا وَلَكِنْ خِفْتُ اَنْ اَبِيْدَ اُمَّةً فَاقْتُلُوا مِنْهَا كُلَّ اَسْوَدَ بَهِيْمٍ فَاِنّهُ جِنُّهَا اَوْ مِنْ جِنِّهَا
Sekiranya anjing itu bukan satu ummat niscaya aku memerintahkan pembunuhannya tetapi aku takut memusnahkan satu ummat, karena itu bunuhlah setiap binatang hitam diantaranya sebab dia adalah jinnya atau dari jinnya.”3
Terdapat juga di dalam shohih Muslim hadits dari Abu Dzar, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apabila salah seorang diantara kalian berdiri shalat maka (hendaklah) dia membatasinya dengan sutrah (pembatas) jika dihadapannya ada seperti ekor binatang, jika tidak ada dihadapannya seperti ekor binatang maka sesungguhnya shalatnya bisa batal karena keledai, wanita dan anjing hitam”, saya bertanya “Wahai Abu Dzar, mengapalah anjing hitam dibedakan dari anjing merah atau anjing kuning segala? Ia menjawab:”Wahai anak saudaraku, saya bertanya kepada Rasulullah sebagaimana kamu bertanya kepadaku lalu beliau bersabda: “Anjing hitam adalah Syetan”.

Ibnu Taimiyyah menyatakan bahwa anjing hitam dalam hadits di atas syetan anjing dan jin, dia menyerupai warna beberapa bentuk, demikian juga dengan bentuk kucing hitam karena warna hitam lebih bisa menghimpun kekuatan-kekuatan syetan daripada warna lainnya, disamping karena warna hitam menyimpan daya panas”.4 Selanjutnya Ibnu Taimiyyah juga menyatakan jika jin bisa menyerupai bentuk manusia dan binatang, seperti ular, kalajengking, onta, sapi, kambing, kuda, bighal, keledai, burung dan anak keturunan Adam ‘alaihissalam.
Dari ketiga jenis jin tersebut, dua jenis yang pertama memiliki kemampuan untuk berubah-ubah bentuk/menjelma menyerupai manusia dan binatang dalam pencitraan (kita tidak dapat melihat wujud nyatanya), yaitu ketika jin itu berada dalam tubuh manusia akan mencitrakan dirinya dengan berbagai bentuk, baik itu bentuk manusia maupun berbagai bentuk binatang. Hal ini akan memberikan konskwensi terhadap berbagai macam bentuk kepribadian manusia apabila jin tersebut masuk dalam tubuh manusia sesuai dengan jenis pencitraan manusia atau binatang yang ada didalamnya. Lebih jelasnya adalah sebagai berikut:

Pertama, pencitraan jin dalam bentuk binatang. Misalkan saja jin dalam bentuk harimau atau singa, keduanya memiliki karakter yang hampir sama, jika seseorang kemasukan jin dan jinnya mengaku berbentuk jin harimau atau singa maka orang yang kemasukan tersebut akan memiliki sifat lebih percaya diri, ada perasaan merasa hebat, kuat, berani, cenderung buas, kejam, mudah marah, sadis, reaktif yang kuat dan mudah emosi. Jika jin yang masuk ke tubuh manusia mencitrakan dirinya dalam bentuk ular, maka akan menunjukkan ciri khasnya yaitu diam, menutup diri, cenderung mempersulit diri, berbelit-belit, tarik ulur pada kebenaran, memberikan efek gatal di tubuh, jika diruqyah kekuatannya bertahan di tulang ekor, memberikan kontribusi syahwat besar, mempertajam libido. Jika jin mencitrakan dirinya dalam bentu kera, biasanya karakternya suka menyerobot, mencuri, seenaknya sendiri, cenderung tega, egois, reaktif tetapi tidak kuat, suka clometan. Jika Pencitraan bentuk anjing, biasanya dari kalangan jin ifrit, cenderung mewakili dunia sihir. Ciri khasnya suka menggigit kalau diruqyah, suka yang kotor-kotor, najis, biasanya suka jalan (ngluyur) dan kecenderungan hanya cari duit aja. Jika yang masuk pencitraan jinnya dalam bentuk burung garuda atau rajawali biasanya cenderung berwibawa, penuh selidik, sekali marah daasyat. Jika dalam pencitraan kura-kura cenderung malas, kerjanya lamban, dan lain sebagainya.

Kedua, pencitraan jin dalam bentuk manusia, misalkan manusia bersorban, biasanya suka berdebat, cenderung sok religi, merasa benar dengan pendapatnya, senang dengan kebid’ahan, jika diruqyah akan melawan dengan menbaca ayat al Qur’an pula, terkadang membantu ketaatan; misal memebangunkan sholat malam dll, dalam beribadah cenderung mengandalkan semangat tanpa ilmu, mudah mengelabui peruqyah karena antara jin dan manusianya hampir sama. Kalau manusia bentuk tinggi, besar, hitam, mata merah biasanya mengaku dari kalangan ifrit. Sifatnya ganas, jahat, reaktif, suka mengancam, memukul, tidak cerdas, nafsu besar, mudah tersinggung dan lain sebagainya. Cirinya dia gampang menyerah, tunduk, dan masuk Islam jika kalah. Jika manusia bentuk pocong, ciri menonjol adalah pendusta, spesialisasi mengingatkan masa lalu yang buruk. Jika jin yang masuk mencitrakan dirinya manusia setengah hewan, seperti bentuk uniqon, manusia setengah kuda menggambarkan karakter setengah manusia dan binatang kadang tampak bijak tapi kadang tiba-tiba langsung garang. Jika jin yang masuk mencitrakan dirinya yang tua, maka jenis jin ini biasanya mewakili jin turunan atau sihir yang sudah lama; mempunyai sifat temuwo, suka benda-benda antik, senang dengan mitos, jahat. Terkadang orang kemasukan jin karena sebab hobinya mancing yang ekstrem biasanya kalau diruqyah hampir semua binatang air ada dalam tubuhnya. Tujuannya adalah agar mengokohkan orang tersebut untuk suka mancing “mancing mania” menjadi penguasa air. Ada juga yang mengaku kuntilanak, nyi roro kidul dan begitulah seterusnya…

Semua yang sudah dijelaskan diatas berdasarkan sumber data dari lapangan yang dicermati selama bertahun-tahun dan juga literatur kitab-kitab (diantaranya lihat kitab ad da’ wad dawaa’ hal 138-139), bisa salah tapi insyaAlloh lebih banyak benarnya. Jadi bisa disimpulkan bahwa jin yang masuk ke dalam tubuh manusia akan membaca pikiran manusia dengan segenap keyakinan dan kebiasaan prilaku hidupnya yang kemudian menyesuaikan dirinya dengan apa yang diyakini oleh manusia tersebut. Di situlah jin akan mencitrakan dirinya sesuai dengan kebiasaan orang tersebut dan juga mitos-mitos yang ada –berkembang dimasyarakat. Sampai tulisan ini ditulis eksplorasi tentang pemaknaan jin masuk ke tubuh manusia masih dilakukan. Dan memungkinkan untuk mengalami penambahan selanjutnya. Wallahu ‘alam bi showab.
———————————————–
1 Fathul Baari, 4/489
2 Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, Thabrani dalam Al Kabir dan Ibnu Abi Hatim di dalam Al’llal. Dishahihkan oleh al Hakim di dalam ash shohihah, 4/439 nomor 1824
3 Diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitabul musaqat
4 Risalatul Jinni, hal 41

Gambaran Secara Umum Gangguan Jin Terhadap Manusia

Oleh:
Ustadz Abu Irbah Ariffuddin, S.Ag.
(Artikel Pernah Dimuat Pada Majalah al-Umm Edisi IV Tahun I, Februari 2013)

Fenomena gangguan jin terhadap manusia adalah hal ikhwal yang nyata, karena pada dasarnya perang antara kejahatan dan kebaikan tidak akan pernah berhenti sampai akhir jaman. Dan sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi manusia dan tidak akan pernah berhenti untuk menyesatkan manusia dengan berbagai cara. Dengan melihat kembali sumpah iblis untuk menyesatkan manusia dalam surat Al-Hijr ayat 39-40, maka sudah seharusnya kita sebagai seorang muslim senantiasa waspada terhadap musuh abadi kita, yaitu iblis dan balatentaranya dalam menyesatkan manusia.


Pada dasarnya manusia terlahir secara fitrah sebagai manusia yang hatinya bersih, maka hati manusialah yang menjadi sasaran utama setan untuk disesatkan.  Lalu, bagaimana cara jin/ setan itu menyesatkan manusia? Menurut Ibnu Qoyyim, jin/setan mengganggu manusia pertama melalui bisikan, selanjutnya muncul kehendak, akhirnya lahirlah perbuatan. Cara yang paling mudah melawan setan adalah menolak semua bentuk bisikan yang pertama kali muncul. Apabila bisikan ini tidak segera ditepis dengan berlindung kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, maka bisikan itu akan menjadi kehendak, kalau diikuti terus akan menjadi perbuatan. Kalau sudah teraplikasi menjadi perbuatan, maka untuk melawannya juga membutuhkan energi keimanan yang besar.
Ibaratnya kalau  gangguan jin itu masih sepuluh persen, maka lebih mudah diatasi dibandingkan dengan yang lima puluh persen apalagi yang sudah mencapai  seratus persen. Oleh karena itu Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengingatkan apabila kita merasakan adanya gangguan setan dari golongan jin pada diri kita agar segera berlindung dan meminta pertolongan kepada Allah dari gangguan dan kejahatan setan tersebut.

“Dan jika syetan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”(QS. Fushilat: 36)
Gambaran umum gangguan jin terhadap manusia bisa kita bagi dalam 2 hal, yaitu gangguan dalam bentuk fisik dan non-fisik. Gangguan dalam bentuk fisik, yaitu gangguan jin  yangbisa menyebabkan berbagai penyakit fisik.Namun ketika dibawa kedokter atau dicek pada laboratorium medis tidak ditemukan kelainan. Dokter sulit memberikan obat yang tepat karena tidak ditemukan adanya kelainan, sementara si pasien mengeluhkan rasa sakit yang amat sangat. Penyakit seperti ini bisa disebabkan oleh gangguan sihir dan setan dari golongan jin. Dan hal ini sudah sering kita temui, misalnya orang yang secara klinis, dokter menyatakan terkena penyakit TBC (batuk yang terus menerus) tetapi setelah dicek laboratorium tidak ada tanda-tanda terkena TBC. Setelah dilakukan ruqyah secara syar’i, baru diketahui penyakit batuk itu ternyata berasal dari gangguan jin (karena sihir).


Gangguan jin terhadap manusia dalam bentuk non-fisik banyak sekali, misalnya dalam bentuk gangguan prilaku, gangguan psikis, gangguan cara berpikir dan yang lebih berbahaya adalah gangguan kenyakinan (keimanan). Ketika seseorang terindikasi terkena gangguan jin disadari ataupun tidak akan muncul berbagai dampak negatif dalam dirinya. Seperti:

Pertama, Gangguan prilaku: ketika seseorang  terkena gangguan jin, maka akan terjadi perubahan prilaku secara bertahap kearah yang negatif. Misalnya, seorang suami berlaku zhalim terhadap istrinya, ataupun kalau istri senantiasa berani terhadap suaminya, berbuat maksiat (selingkuh, miras, dll). Jika pelaku itu seorang anak maka ia akan menjadi anak yang durhaka terhadap orang tua. Jika ia seorang karyawan dibuat tidak jujur, korupsi dan begitulah seterusnya sesuai dengan kedudukan dan fungsi seseorang sesuai dengan status sosialnya.
Kedua, gangguan psikis; secara psikis orang terkena gangguan jin akan muncul rasa cemas, was-was, takut, gelisah, merasa tidak nyaman. Yang jelas hatinya senantiasa gelisah, kalut, bingung terhadap dirinya. Titik klimaksnya adalah depresi, dan kalau tidak ada penanganan yang tepat bisa menjadi  gila.
Ketiga, gangguan cara berpikir; segala bentuk pikiran yang itu merupakan pikiran yang salah, menyelesihi Al-Qur’an dan As-Sunnah adalah bagian dari produk pikiran yang di dalamnya ditunggangi setan. Sekarang ini, yang populer adalah  pikiran orang-orang liberal (JIL), pengusung paham pluralis (semua agama sama), sekuler dan berbagai bentuk pemikiran yang pada intinya berseberangan dengan al-Qur’an dan As-Sunnah.  Begitu juga dengan segala bentuk perilaku dosa dan maksiat adalah produk dari kesalahan berpikir yang itu ditunggangi jin atau setan.
Keempat, gangguan kenyakinan (keimanan); jenis gangguan ini adalah jenis gangguan jin/setan yang paling berbahaya. Yaitu menjauhkan kita dari ketaatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Pelan namun pasti, secara bertahap menyesatkan manusia. Bisa dalam betuk kesyirikan atau perbuatan bid’ah. Jenis yang keempat ini,  jika menimpa seseorang kerap kali pelakunya tidak sadar, bahwa apa yang dilakukan adalah salah, bahkan menganggapnya sebagai kebenaran dan cenderung marah terhadap orang yang berusaha mengingatkan terhadap kesalahan tersebut. Ini adalah salah satu hakekat kesurupan yang terbesar. Sebagaimana yang telah dinyatakan oleh Syekhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitabnya Al-Furqon Baina Auliya’Rrahman wa Auliya’ Syaithon.

Keempat gangguan tersebut, berada dalam diri seseorang secara bersinambungan. Awalnya jin/setan membisiki manusia, lalu bisikan itu direspon oleh otaknya menghasilkan pola pikir. Dari pikiran direspon hatinya, jadilah gangguan psikis. Jika direspon tubuhnya, jadilah gangguan prilaku, dan puncaknya mempengaruhi keimanannya. Karena kita sering melalaikan gangguan ini, maka kita pun menganggapnya sepele. Memang respon setiap orang terhadap model gangguan ini berbeda. Bagi mereka yang memang berada dalam keimanan yang tinggi, gangguan ini bisa langsung segera ditepis dengan ketaatannya. Jika keimanannya berada di tengah-tengah, maka akan terjadi pertarungan di dalamnya. Akan tetapi bagi mereka dalam kondisi keimanan yang minim atau bahkan kondisi yang jauh dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala, maka gangguan ini akan semakin mensupport dirinya untuk semakin jauh dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Perlu diingat, bahwa banyak dari kita yang tidak paham terhadap berbagai bentuk gangguan jin tersebut. Kita hanya menganggap gangguan jin hanya ada pada orang yang mengalami kesurupan saja. Apabila gangguan jin tersebut bersifat permanen dan terus menerus maka akan membentuk karakter/ kepribadian.Itulah pentingnya kita belajar dan mengetahui ilmu ruqyah syar’iyah, yang memang benar-benar syar’i. Yang pertama dan utama adalah untuk membentengi diri, berikutnya bisa membentengi keluarga ataupun saudara-saudara kita. Hal inilah yang menjadikan kita (sebagai peruqyah) senantiasa berjuang untuk memahamkan umat ini terhadap ilmu ruqyah syar’iyyah. Harapannya agar kita bisa melindungi diri dari segala betuk tipu daya jin/setan.

Demikianlah gambaran singkat berbagai dampak negatif gangguan jin dan setan, yang terkadang sering dilupakan oleh kita semuanya. Semoga tulisan ini bisa memberikan motivasi bagi masing-masing pribadi muslim untuk senantiasa lebih meningkatkan pemahaman terhadap ilmu ruqyah syar’iyyah.
Wallahu’alam bish-showab.