TESTIMONI TENTANG MANFAAT RUQYAH SYAR’IYYAH
(Kesaksian dari Mantan Kikun ketika berhadapan dengan I’jaz Al-Qur’an)
Dahulu saya pernah mengamalkan dan mengajarkan berbagai macam ilmu yang luar biasa. Dari ilmu kanuragan tingkat dasar sampai tingkat tinggi seperti ; ilmu kasepuhan, ilmu Rajah Kolocokro, bermacam-macam ilmu pukulan, ilmu-ilmu kebal, ilmu trawangan membuka mata bathin, ilmu gerak ghoib untuk mencari barang yang hilang, menarik orang yang minggat, ilmu penglarisan, ilmu hiper metafisika, ilmu saktipat leluhur, ilmu bio energy, dll
Namun selama masa ini saya mulai merasakan ada kejanggalan dari dalam tubuh saya seperti mudah tersinggung, mudah marah, takabbur, gelisah, dibawa sholat susah untuk bisa khusyu’ bahkan ketika sujud dada saya terasa sesak seolah-olah ada peperangan bathin di dalam sana.
Pada tahun 2004, kebetulan tak jauh dari tempat saya ada acara Ruqyah Massal yang di pandu oleh seorang Ustadz beserta rombongan dari Pekanbaru, tanpa berpikir panjang sayapun ikut acara tsb. Dari rumah saya berniat untuk ikut diruqyah.
Seperti biasa sebelum acara Ruqyah dilaksanakan para ustadz memberikan Taushiyah, bimbingan keimanan, ketauhidan, ibadah, dan akhlaq kepada peserta. Pada sesi ini sudah mulai nampak ada sebagian peserta yang mulai bereaksi, gelisah dan mau keluar dari Masjid. Berhubung saat itu saya berada di dekat pintu Masjid, jadi saya berinisiatif ingin membantu panitia untuk menghalangi salah seorang peserta yang akan keluar dari dalam masjid. Saya coba dengan mempergunakan ilmu kanuragan yang pernah saya pelajari dulu, dengan cara mengarahkan kedua telapak tangan ke arah orang tsb. Namun aneh… orang yang saya halangi tetap lari ke arah saya, setelah dekat dia mengamuk serta meninju saya dan apa yang terjadi? …plaak… bibir sayapun berdarah, Maasyaa Allooh… saya berkata dalam hati “lo ilmu saya koq tidak berfungsi ya?”. Padahal dulu ketika saya menghadapi orang gila/mengamuk cukup mengarahkan telapak tangan maka orang tsb terpental atau terduduk (Biidznillaah), la koq sekarang orang yang saya halangi tsb tidak bisa saya tahan dan bahkan bibir saya sampai berdarah kena tinju? Bukankah dulu saya sudah lulus test, pernah diserang tetapi orang yang menyerang malah terpental, saya juga pernah dibacok, ditusuk, dan disayat tidak mempan? Bingung, bingung pikirku.
Setelah orang ini berhasil diamankan oleh rekan pak ustadz, kemudian dibawa masuk kembali ke dalam masjid, sayapun ikut masuk dan kebetulan sesi Ruqyahpun sudah dimulai. Lalu apa yang terjadi lagi? Demi mendengar ayat-ayat Alqur’an dibaca, tubuh saya lemas lunglai seperti hilang tenaga, sendi-sendi terasa ngilu. Pada saat inilah logika saya berkata “jika ilmu-ilmu yang selama ini saya peroleh memakai khodam Malaikat atau energy positif, lalu mengapa ketika dibacakan Ayat-ayat Al-Qur’an tubuh saya jadi begini?” Singkat cerita akhirnya saya meneliti ulang ilmu-ilmu yang saya peroleh selama ini dan segera bertaubat kepada Alloh dari mengamalkan ilmu yang bertentangan dengan syari’atNya dan syari’at RosulNya. Sayapun menjadi semakin yaqin bahwa kekuatan selain Alloh tidak akan sanggup berhadapan dengan I’jaz Al-Qur’an.
Tidak mudah memang untuk langsung menanggalkan ilmu-ilmu yang tidak syar’i tsb, banyak godaan yang menghadang. Seperti seolah-olah ada yang berkata : “sayang lo mas arif masa’ sudah banyak ilmu yang didapat, butuh waktu lama bertahun-tahun, dan biayapun sudah banyak keluar koq malah dibuang?” Namun pada saat itu yang terpikir oleh saya bagaimana pertanggungjawaban kelak di akhirat. Bagaimana kalau kelak saya dimasukkan ke dalam neraka…? apalah artinya kalau di dunia sakti mandraguna tetapi di akhirat masuk ke dalam neraka…? Na’uudzubillaahi mindzaalik. Seketika itu tangispun tak dapat saya bendung lagi… yaa Alloh ampunilah segala dosa dan kesalahanku selama ini dan terimalah taubatku.
Pernah juga suatu malam ketika saya akan tidur tiba-tiba ada semacam angin yang masuk melalui dubur lalu badan lemas tak bisa bergerak. Kemudian saya mencoba untuk membuka mata sambil dalam hati saya bertakbir dan terlihat di atas lutut saya ada seseorang memakai baju putih rambut panjang. Melihat hal itu saya berusaha untuk bangkit sambil terus membaca Alloohu Akbar. Setelah bangkit langsung saya pukul lutut saya sambil membaca kalimat takbir lagi, alhamdulillaah penampakan tadi hilang menjelang saya memukul lutut. Kemudian sambil duduk saya membaca ayat kursi berulang-ulang lalu melanjutkan tidur lagi.
Dan Alhamdulillah berkat pertolongan Alloh setelah saya melanjutkan terapi Ruqyah Mandiri selama lebih kurang 2 tahun akhirnya saya merasa plong. Di bawa sholat dada sudah tidak terasa sesak, pikiran dan perasaanpun sudah tidak gelisah lagi. Segala keutamaan hanya milik Alloh S.W.T.
Kesimpulannya adalah :
1. Ruqyah Syar’iyyah, bacaan yang bersumber dari ayat Al-Qur’an dan do’a-do’a ma’tsur dari Nabi melebihi do’a-ilmu-dan kekuatan apapun di dunia ini.
2. Hal tersebut sudah mencukupi sebagai bekal keselamatan dunia sampai akhirat, di dalamnya terletak banyak keutamaan yang tidak dimilki oleh do’a-do’a lainnya.
Semoga kisah ini bisa diambil manfaat sebagai motivasi bagi para mujahid ruqyah, untuk tetap semangat didalam menegakkan panji-panji Tauhid di muka bumi ini. Aamiin…
Terucap ribuan terima kasih kepada Ustadz Jon Pahmil, M.Ag, Ustadz Abu Aqila, Ustadz Fadhlan Abu Yassir Lc, Ustadz Ahmad Junaidi Lc, Ustadz Perdana Ahmad S.Psi, dan para ustadz yang tidak bisa saya sebut satu persatu di sini, di mana melalui terapi, kitab-kitab dan vcd-vcd/pelatihan dari beliau yang telah memperkenalkan saya dengan Ruqyah Syar’iyyah. Semoga Rahmat, Barokah, Karunia, serta perlindungan yang sempurna dari Alloh S.W.T. senantiasa tercurah kepada beliau semua, aamiin yaa Robbal’aalamiin. Wassalamu'alaikum...
(Kesaksian dari Mantan Kikun ketika berhadapan dengan I’jaz Al-Qur’an)
Dahulu saya pernah mengamalkan dan mengajarkan berbagai macam ilmu yang luar biasa. Dari ilmu kanuragan tingkat dasar sampai tingkat tinggi seperti ; ilmu kasepuhan, ilmu Rajah Kolocokro, bermacam-macam ilmu pukulan, ilmu-ilmu kebal, ilmu trawangan membuka mata bathin, ilmu gerak ghoib untuk mencari barang yang hilang, menarik orang yang minggat, ilmu penglarisan, ilmu hiper metafisika, ilmu saktipat leluhur, ilmu bio energy, dll
Namun selama masa ini saya mulai merasakan ada kejanggalan dari dalam tubuh saya seperti mudah tersinggung, mudah marah, takabbur, gelisah, dibawa sholat susah untuk bisa khusyu’ bahkan ketika sujud dada saya terasa sesak seolah-olah ada peperangan bathin di dalam sana.
Pada tahun 2004, kebetulan tak jauh dari tempat saya ada acara Ruqyah Massal yang di pandu oleh seorang Ustadz beserta rombongan dari Pekanbaru, tanpa berpikir panjang sayapun ikut acara tsb. Dari rumah saya berniat untuk ikut diruqyah.
Seperti biasa sebelum acara Ruqyah dilaksanakan para ustadz memberikan Taushiyah, bimbingan keimanan, ketauhidan, ibadah, dan akhlaq kepada peserta. Pada sesi ini sudah mulai nampak ada sebagian peserta yang mulai bereaksi, gelisah dan mau keluar dari Masjid. Berhubung saat itu saya berada di dekat pintu Masjid, jadi saya berinisiatif ingin membantu panitia untuk menghalangi salah seorang peserta yang akan keluar dari dalam masjid. Saya coba dengan mempergunakan ilmu kanuragan yang pernah saya pelajari dulu, dengan cara mengarahkan kedua telapak tangan ke arah orang tsb. Namun aneh… orang yang saya halangi tetap lari ke arah saya, setelah dekat dia mengamuk serta meninju saya dan apa yang terjadi? …plaak… bibir sayapun berdarah, Maasyaa Allooh… saya berkata dalam hati “lo ilmu saya koq tidak berfungsi ya?”. Padahal dulu ketika saya menghadapi orang gila/mengamuk cukup mengarahkan telapak tangan maka orang tsb terpental atau terduduk (Biidznillaah), la koq sekarang orang yang saya halangi tsb tidak bisa saya tahan dan bahkan bibir saya sampai berdarah kena tinju? Bukankah dulu saya sudah lulus test, pernah diserang tetapi orang yang menyerang malah terpental, saya juga pernah dibacok, ditusuk, dan disayat tidak mempan? Bingung, bingung pikirku.
Setelah orang ini berhasil diamankan oleh rekan pak ustadz, kemudian dibawa masuk kembali ke dalam masjid, sayapun ikut masuk dan kebetulan sesi Ruqyahpun sudah dimulai. Lalu apa yang terjadi lagi? Demi mendengar ayat-ayat Alqur’an dibaca, tubuh saya lemas lunglai seperti hilang tenaga, sendi-sendi terasa ngilu. Pada saat inilah logika saya berkata “jika ilmu-ilmu yang selama ini saya peroleh memakai khodam Malaikat atau energy positif, lalu mengapa ketika dibacakan Ayat-ayat Al-Qur’an tubuh saya jadi begini?” Singkat cerita akhirnya saya meneliti ulang ilmu-ilmu yang saya peroleh selama ini dan segera bertaubat kepada Alloh dari mengamalkan ilmu yang bertentangan dengan syari’atNya dan syari’at RosulNya. Sayapun menjadi semakin yaqin bahwa kekuatan selain Alloh tidak akan sanggup berhadapan dengan I’jaz Al-Qur’an.
Tidak mudah memang untuk langsung menanggalkan ilmu-ilmu yang tidak syar’i tsb, banyak godaan yang menghadang. Seperti seolah-olah ada yang berkata : “sayang lo mas arif masa’ sudah banyak ilmu yang didapat, butuh waktu lama bertahun-tahun, dan biayapun sudah banyak keluar koq malah dibuang?” Namun pada saat itu yang terpikir oleh saya bagaimana pertanggungjawaban kelak di akhirat. Bagaimana kalau kelak saya dimasukkan ke dalam neraka…? apalah artinya kalau di dunia sakti mandraguna tetapi di akhirat masuk ke dalam neraka…? Na’uudzubillaahi mindzaalik. Seketika itu tangispun tak dapat saya bendung lagi… yaa Alloh ampunilah segala dosa dan kesalahanku selama ini dan terimalah taubatku.
Pernah juga suatu malam ketika saya akan tidur tiba-tiba ada semacam angin yang masuk melalui dubur lalu badan lemas tak bisa bergerak. Kemudian saya mencoba untuk membuka mata sambil dalam hati saya bertakbir dan terlihat di atas lutut saya ada seseorang memakai baju putih rambut panjang. Melihat hal itu saya berusaha untuk bangkit sambil terus membaca Alloohu Akbar. Setelah bangkit langsung saya pukul lutut saya sambil membaca kalimat takbir lagi, alhamdulillaah penampakan tadi hilang menjelang saya memukul lutut. Kemudian sambil duduk saya membaca ayat kursi berulang-ulang lalu melanjutkan tidur lagi.
Dan Alhamdulillah berkat pertolongan Alloh setelah saya melanjutkan terapi Ruqyah Mandiri selama lebih kurang 2 tahun akhirnya saya merasa plong. Di bawa sholat dada sudah tidak terasa sesak, pikiran dan perasaanpun sudah tidak gelisah lagi. Segala keutamaan hanya milik Alloh S.W.T.
Kesimpulannya adalah :
1. Ruqyah Syar’iyyah, bacaan yang bersumber dari ayat Al-Qur’an dan do’a-do’a ma’tsur dari Nabi melebihi do’a-ilmu-dan kekuatan apapun di dunia ini.
2. Hal tersebut sudah mencukupi sebagai bekal keselamatan dunia sampai akhirat, di dalamnya terletak banyak keutamaan yang tidak dimilki oleh do’a-do’a lainnya.
Semoga kisah ini bisa diambil manfaat sebagai motivasi bagi para mujahid ruqyah, untuk tetap semangat didalam menegakkan panji-panji Tauhid di muka bumi ini. Aamiin…
Terucap ribuan terima kasih kepada Ustadz Jon Pahmil, M.Ag, Ustadz Abu Aqila, Ustadz Fadhlan Abu Yassir Lc, Ustadz Ahmad Junaidi Lc, Ustadz Perdana Ahmad S.Psi, dan para ustadz yang tidak bisa saya sebut satu persatu di sini, di mana melalui terapi, kitab-kitab dan vcd-vcd/pelatihan dari beliau yang telah memperkenalkan saya dengan Ruqyah Syar’iyyah. Semoga Rahmat, Barokah, Karunia, serta perlindungan yang sempurna dari Alloh S.W.T. senantiasa tercurah kepada beliau semua, aamiin yaa Robbal’aalamiin. Wassalamu'alaikum...
0 comments:
Post a Comment