Saturday, March 1, 2014

CERITA DARI JAMPANG dan SURADE

Assalaamu'alaikum wr. wb.
Bisimillahirrahmaanirrahim..
Alloohummaa shollii 'alaa.muhammad, wa'alaa aalii muhammad..

CERITA DARI JAMPANG dan SURADE

Saya pertama kali mengikuti program pelatihan rehab hati dan ruqyah di Rumah Rehab Depok. Alasannya adalah karena memang mendapat banyak cerita dari kakak perempuan saya, yang setelah konsultasi dengan ustadz NAI, itu semacam sihir TAFRIQ, wallahu a’lam. Dua hari pelatihan kami ikuti, pun sebelum kami pulang dari pelatihan, kakak saya sempat di ruqyah hingga dia melihat 10 ekor ulat keluar dari tubuhnya, mengganggu ustadz yang sedang meruqyah supaya ngantuk dan lupa bacaaannya. Hingga akhirnya ustadz NAI menyuruh kakak ane membunuh sendiri ulat (yang mungkin sihir kiriman) dengan tangannya sendiri. Alhamdulillah selepas itu, gatal-gatal di badan, sakit dikepala yang sudah lama belum hilang sekarang sudah tidak pernah terasa lagi. Ditambah lagi, tidak pernah ada lagi merasa berat dalam melakukan ibadah kepada Allah, padahal sebelumnya luar biasa berat.
Kakak saya kemudian pulang, ke rumah dia dan diwajibkan melakukan ruqyah mandiri yang Alhamdulillah lebih dari satu minggu pasca pelatihan masih istiqomah. Rumahnya memang kerap diganggu jin/syaitan laknatullah dari mulai tiba2 banyak ulat, melihat pocong, genteng dilemparin, rak piring di goyang-goyang hingga kontak fisik ketika kakak saya solat. Sebelumnya katanya memang ada orang yang menanam sesuatu (seperti arang yang diikat) di rumahnya, di empat titik yang Alhamdulillah sekarang sudah dibongkar, dibacakan ayat qursi, diludahi dan dibakar hingga tak tersisa. Setelah itu ruqyah melalui media air, dilakukan juga, dicipratkan di tempat-tempat yang disinyalir sering didatangi jin untuk mengganggu. Alhamdulillah setelah diciprat air ruqyah, gangguan itu mulai melemah.
Biasanya katanya kalau keluarga terkena sihir, anaknya juga biasanya suka mendapat gangguan wallahhu a’lam. Darisanalah kemudian kakak saya meruqyah anak keduanya yang laki-laki karena suka galak. Ternyata dugaan tidak meleset, diruqyah langsung bereaksi, dadanya panas, dan berkeringat langsung menuju ke neneknya, cerita dadanya panas (saya malah berpikir, itu adalah ulah syaitannya yang sudah tidak kuat mendengar kalamullah, hingga dia “kabur”). Ruqyah dihentikan sejenak, menjelang mau tidur, saya tetap mengontrol keadaan kakak saya di rumahnya via telepon atau sms. Ternyata anaknya tidur-bangun-tidur-bangun, menangis dan kadang tertawa,,positif pikir saya. Terakhir anaknya itu mengigau/kesurupan “dinaonkeun aing, getihan aing ieu” (diapakan saya, saya berdarah-darah sekarang ini). Bagus pikir saya, enyahlah dari tubuh anak tak berdosa ini. Keadaan terus seperti itu (saya pantau via sms) sampai pada pukul 11 malam, saya telepon kakak saya, dan kebetulan anaknya sedang terbangun (mengigau itu),,saya minta teleponnya di loud speaker, saya ruqyah, al- baqarah (1-4), al-hasyr 4 ayat terakhir, dan al muawizzat. Sesekali saya bentak, sambil meminta kakak saya pukul pukul punggunnya. Saya tanyakan, “siapa yang mengirim kamu kesini” dia jawab “genep” (enam: Bahasa Indonesia). 15 menit kurang lebih saya ruqyah via telepon, sampai dia sadar, betul-betul sadar. Alhamdulillah. Kemudian saya minta kakak saya pagari anaknya dan rumahnya dengan kalamullah. Pulas sampai subuh, tidak ada gangguan lagi.
Pagi harinya, saya cek lagi, via sms, kakak saya balas, anaknya melihat kepala melayang-layang hendak masuk rumah tapi tidak bisa. Kepalanya bisa berubah-ubah bentuk dan mengeluarkan asap (mungkin karena syaitan lebih ke berbentuk angin). Anaknya ketakutan, hingga saya mintakan kakak saya bacakan ayat ruqyah ke media air lalu dicipratkan. Alhamdulillah kata anaknya, jin nya gegerepekan (kelojotan karena kesakitan) mirip ayam disembelih. Alhamdulillah. Sampai tulisan ini saya tulis, syaitannya tidak bertingkah macam-macam lagi. Semoga Azab Allah selalu menyertai syaitan dan jin laknatullah. Aamiin. Mohon doa untuk kesembuhan keluarga saya dan keluarga-keluarga kita semua yang didzalimi oleh jin.

Seperti yang dikisahkan oleh akh Maulana Al-Ghafiqi kpd sy.
Assalaamu'alaikum wr. wb. Bisimillahirrahmaanirrahim.. Alloohummaa shollii 'alaa.muhammad, wa'alaa aalii muhammad..  CERITA DARI JAMPANG dan SURADE  Saya pertama kali mengikuti program pelatihan rehab hati dan ruqyah di Rumah Rehab Depok. Alasannya adalah karena memang mendapat banyak cerita dari kakak perempuan saya, yang setelah konsultasi dengan ustadz NAI, itu semacam sihir TAFRIQ, wallahu a’lam. Dua hari pelatihan kami ikuti, pun sebelum kami pulang dari pelatihan, kakak saya sempat di ruqyah hingga dia melihat 10 ekor ulat keluar dari tubuhnya, mengganggu ustadz yang sedang meruqyah supaya ngantuk dan lupa bacaaannya. Hingga akhirnya ustadz NAI menyuruh kakak ane membunuh sendiri ulat (yang mungkin sihir kiriman) dengan tangannya sendiri. Alhamdulillah selepas itu, gatal-gatal di badan, sakit dikepala yang sudah lama belum hilang sekarang sudah tidak pernah terasa lagi. Ditambah lagi, tidak pernah ada lagi merasa berat dalam melakukan ibadah kepada Allah, padahal sebelumnya luar biasa berat.  Kakak saya kemudian pulang, ke rumah dia dan diwajibkan melakukan ruqyah mandiri yang Alhamdulillah lebih dari satu minggu pasca pelatihan masih istiqomah. Rumahnya memang kerap diganggu jin/syaitan laknatullah dari mulai tiba2 banyak ulat, melihat pocong, genteng dilemparin, rak piring di goyang-goyang hingga kontak fisik ketika kakak saya solat. Sebelumnya katanya memang ada orang yang menanam sesuatu (seperti arang yang diikat) di rumahnya, di empat titik yang Alhamdulillah sekarang sudah dibongkar, dibacakan ayat qursi, diludahi dan dibakar hingga tak tersisa. Setelah itu ruqyah melalui media air, dilakukan juga, dicipratkan di tempat-tempat yang disinyalir sering didatangi jin untuk mengganggu. Alhamdulillah setelah diciprat air ruqyah, gangguan itu mulai melemah. Biasanya katanya kalau keluarga terkena sihir, anaknya juga biasanya suka mendapat gangguan wallahhu a’lam. Darisanalah kemudian kakak saya meruqyah anak keduanya yang laki-laki karena suka galak. Ternyata dugaan tidak meleset, diruqyah langsung bereaksi, dadanya panas, dan berkeringat langsung menuju ke neneknya, cerita dadanya panas (saya malah berpikir, itu adalah ulah syaitannya yang sudah tidak kuat mendengar kalamullah, hingga dia “kabur”). Ruqyah dihentikan sejenak, menjelang mau tidur, saya tetap mengontrol keadaan kakak saya di rumahnya via telepon atau sms. Ternyata anaknya tidur-bangun-tidur-bangun, menangis dan kadang tertawa,,positif pikir saya. Terakhir anaknya itu mengigau/kesurupan “dinaonkeun aing, getihan aing ieu” (diapakan saya, saya berdarah-darah sekarang ini). Bagus pikir saya, enyahlah dari tubuh anak tak berdosa ini. Keadaan terus seperti itu (saya pantau via sms) sampai pada pukul 11 malam, saya telepon kakak saya, dan kebetulan anaknya sedang terbangun (mengigau itu),,saya minta teleponnya di loud speaker, saya ruqyah, al- baqarah (1-4), al-hasyr 4 ayat terakhir, dan al muawizzat. Sesekali saya bentak, sambil meminta kakak saya pukul pukul punggunnya. Saya tanyakan, “siapa yang mengirim kamu kesini” dia jawab “genep” (enam: Bahasa Indonesia). 15 menit kurang lebih saya ruqyah via telepon, sampai dia sadar, betul-betul sadar. Alhamdulillah. Kemudian saya minta kakak saya pagari anaknya dan rumahnya dengan kalamullah. Pulas sampai subuh, tidak ada gangguan lagi.  Pagi harinya, saya cek lagi, via sms, kakak saya balas, anaknya melihat kepala melayang-layang hendak masuk rumah tapi tidak bisa. Kepalanya bisa berubah-ubah bentuk dan mengeluarkan asap (mungkin karena syaitan lebih ke berbentuk angin). Anaknya ketakutan, hingga saya mintakan kakak saya bacakan ayat ruqyah ke media air lalu dicipratkan. Alhamdulillah kata anaknya, jin nya gegerepekan (kelojotan karena kesakitan) mirip ayam disembelih. Alhamdulillah. Sampai tulisan ini saya tulis, syaitannya tidak bertingkah macam-macam lagi. Semoga Azab Allah selalu menyertai  syaitan dan jin laknatullah. Aamiin. Mohon doa untuk kesembuhan keluarga saya dan keluarga-keluarga kita semua yang didzalimi oleh jin.  Seperti yang dikisahkan oleh akh @[1062862335:2048:Maulana Al-Ghafiqi] kpd sy.

0 comments:

Post a Comment