Friday, March 21, 2014

pengalaman meruqyah suami

 En Hikmah

Bismillah....
Saya ingin cerita pengalaman meruqyah suami. Pulang kerja, suami minta izin balik lagi ngantor ba'da maghrib. Karena tidak tega, saya putuskan ikut menemani. Sampai kantor, siapkan berkas dan komputer, sayapun asik browsing di grup ini. Tiba-tiba suami mengeluh perut bawahnya sakit tembus pinggang belakang. Keringat dingin mengucur, wajahnya pucat dan lemas sekali. Langsung kami putuskan pulang lagi. Sebenarnya dulu pernah sering dia alami sakit begini, tapi setiap periksa, dokter bilang hanya kelelahan. Sedang orang lain yg punya masalah ginjal, mengatakan gejalanya sama persis dengan yg mereka alami di awal gangguan. 

Sepanjang perjalanan dengan sepeda motor, saya tangkupkan kedua tangan ke bagian perut bawah suami, kami berdua bersamaan membaca al fatihah, ayat kursy, 3 qul, al zal zalah, Al qoriah, berulang-ulang hingga sampai dirumah. Saya lanjut membuat air ruqyah dgn al fatihah, dan terapy self healing seperti contoh pak Perdana Akhmad sampai beberapa menit, sambung membaca berbagai ayat ruqyah dan doa syifa yg bisa saya ingat sambil sentuh perut dan pinggangnya. Terakhir saya lakukan teknik cabut dengan al mukminun 115.

Suami langsung tertidur pulas. Paginya saya tanya, tidak ada rasa sakit yang tersisa sama sekali. Wajahnya kembali ceria dan bisa bekerja seperti biasa. Padahal dulu sebelum mengenal ruqyah mandiri, jika sakit seperti ini muncul, dia jadi sulit tidur dan bisa hingga 2 atau 3 hari tidak masuk kerja untuk istirahat. Itupun hari berikutnya masih pucat. Ruqyah masih terus kami lakukan setiap menjelang tidur. Sayapun mengalami reaksi karena saya belum bebas gangguan jin. Namun rasanya menyenangkan sekali karena bisa sama-sama membaca ayat Al Qur'an. Dan suami mulai bersemangat untuk ikut berbekam.
Mohon do'a dari sahabat.....

0 comments:

Post a Comment