“Apakah sihir itu benar-benar ada dan bagaimana melindungi diri dari pengaruh sihir?”
Pertanyaan tersebut dijawab oleh Prof. Dr. M. Mutawalli Asy Sya’rawi sebagai berikut:
Al Qur’an menjelaskan bahwa sihir memang ada. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَانَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ ۚ وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. (QS: Al-Baqarah Ayat: 102)
Allah membiarkan orang-orang yang memiliki ilmu sihir (tidak langsung menghukumnya seketika itu juga) tetapi pengaruh dan bahayanya tetap berada di tangan Allah. Allah menegaskan dalam ayat di atas “Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah.”
Orang yang beriman kepada Allah dan berlindung kepada-Nya pasti akan dilindungi-Nya dan akan terhindar dari bahaya sihir.
Orang yang yakin bahwa dia terkena sihir lalu meminta bantuan dukun atau ahli sihir untuk melawan sihir dengan sihir, maka Allah akan membiarkan mereka mengatasi sendiri persoalannya. Allah, Tuhan segala sebab. Ia Maha berkuasa untuk membatalkan dan menggagalkan segala gangguan sihir.
Jika orang yakin dengan hal ini, ahli sihir manapun tidak akan dapat mengganggunya, kecuali dengan izin Allah.
Allah memberikan pegangan kepada umat Islam dengan doa dan bacaan ayat-ayat Al Qur’an sebagai penangkal sihir. Diantaranya adalah Surat Al Falaq dan Surat An Nas. Sebaiknya surat tersebut dibaca berulang-ulang. Dan membiasakan diri menjaga wudhu.
Jadi, untuk melindungi diri dari pengaruh sihir, pertama-tama kita harus beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kemudian bacalah doa-doa dan bacaan ayat-ayat Al Qur’an yang telah dijelaskan Rasulullah sebagai penangkal sihir, khususnya surat Al Falaq dan surat An Nas. Serta upayakan untuk menjaga wudhu. Wallahu a’lam bish shawab. [IK/bersamadakwah]
Pertanyaan tersebut dijawab oleh Prof. Dr. M. Mutawalli Asy Sya’rawi sebagai berikut:
Al Qur’an menjelaskan bahwa sihir memang ada. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَانَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ ۚ وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
Allah membiarkan orang-orang yang memiliki ilmu sihir (tidak langsung menghukumnya seketika itu juga) tetapi pengaruh dan bahayanya tetap berada di tangan Allah. Allah menegaskan dalam ayat di atas “Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah.”
Orang yang beriman kepada Allah dan berlindung kepada-Nya pasti akan dilindungi-Nya dan akan terhindar dari bahaya sihir.
Orang yang yakin bahwa dia terkena sihir lalu meminta bantuan dukun atau ahli sihir untuk melawan sihir dengan sihir, maka Allah akan membiarkan mereka mengatasi sendiri persoalannya. Allah, Tuhan segala sebab. Ia Maha berkuasa untuk membatalkan dan menggagalkan segala gangguan sihir.
Jika orang yakin dengan hal ini, ahli sihir manapun tidak akan dapat mengganggunya, kecuali dengan izin Allah.
Allah memberikan pegangan kepada umat Islam dengan doa dan bacaan ayat-ayat Al Qur’an sebagai penangkal sihir. Diantaranya adalah Surat Al Falaq dan Surat An Nas. Sebaiknya surat tersebut dibaca berulang-ulang. Dan membiasakan diri menjaga wudhu.
Jadi, untuk melindungi diri dari pengaruh sihir, pertama-tama kita harus beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kemudian bacalah doa-doa dan bacaan ayat-ayat Al Qur’an yang telah dijelaskan Rasulullah sebagai penangkal sihir, khususnya surat Al Falaq dan surat An Nas. Serta upayakan untuk menjaga wudhu. Wallahu a’lam bish shawab. [IK/bersamadakwah]
0 comments:
Post a Comment