Ketika Praktisi QH digoda wanita gila saat mengobati pasien gangguan jiwa
=================
Kejadiannya diawali ketika siang tadi saya dimintai bantuan untuk meruqyah seorang mahasiswa yang kuliah di UII (Universitas Islam Indonesia) Yogya yang terkena gangguan jiwa dikarenakan mendapatkan beasiswa masuk fakultas tertentu yang tidak dia sukai dan karena kebangkrutan usaha keluarganya membuat mahasiswa ini DO karena sudah tidak konsentrasi kuliah lalu mulai ngamuk2, suka kencing dicelana akhirnya dimasukkan keyayasan yang menampung orang gila.
Saya mengajak salah satu jebolan training QHT ustadz Ariza Abdulrohim yang sudah membuka klinik ruqyah di Rajabasa.
Saya mengajak beliau untuk mendampingi saya agar dapat menduplikasi tehnik saya yang sangat efektif mengobati ORGIL (sejauh ini alhamdulillah selalu berhasil mengobati pasien gila sampai sembuh).
Dengan mengendarai mobil saya menjemput orang tuanya dan menuju yayasan tersebut yg alhamdulillah bersedia memberikan ruangan untuk terapi ruqyah.
Sesampainya di lokasi saya dan ustadz Ariza menunggu di sebuah ruangan khusus pasien wanita.
Ada banyak laki2 berseliweran di ruangan itu namun entah mengapa kami berdua dipelototin pasien wanita dibalik jeruji besi.
Lalu kami berdua mulai digodain.
"Hai cowok, kenalan duong"
"Kami kesepian nih, temenin dong" sembari menyeringai dengan gigi kuningnya seperti ga pernah disikat lalu menyeringai dengan senyuman menyeramkannya
Langsung merinding bulu kuduk saya, menghadapi setan jenis jin seganas apapun saya berani namun ketika menghadapi rayuan para wanita gila saya kok jadi takut hahaha.
Saya dan ustadz Ariza ga berani memandangi para wanita kesepian itu sebab kelihatannya mereka buas buas hehehe.
Alhamdulillah pasien remaja itu datang dan langsung dibawa kesalah satu kamar khusus di bangsal wanita.
Persiapan sebelum meruqyah saya meminta keluarganya membeli 7 botol air mineral 1iteran, madu, minyak kayu putih.
Saya lalu meminta agar keluarganya mengikuti doa yang saya ucapkan, saya membaca ta'awudz, hauqalah lalu saya tuntun merea berdoa : Ya Allah hamba mohon agar si fulan diberi kesembuhan dari sakitnya,berilah kesehatan sempurna pada jiwa dan raganya, Aamiin"
Lalu saya tuntun agar keluarganya meruqyah air dengan mendekatkan mulut kebotol air mineral, minyak kayu putih dan madu lalu membaca alfatihah, ayat kursi dan 3 qul sebanyak 7 kali ulangan.
Selama keluarganya meruqyah air,madu dan minyak kayu putih saya mulai meruqyah fulan. Diawali dengan menyentuh ubun2 fulan dan ustadz Ariza menyentuh dada fulan. Saya dan ust. Ariza Abdulrohim lalu mulai mengawali membacakan ayat ayat ruqyah selama 5 menit
Meruqyah dada dan ubun2 sangat penting dalam penyembuhan gangguan jiwa sebab ubun2 adalah pusat kesadaran fisik manusia dan didalam dada ada jantung dan didalam jantung ada qalbu,didalam qalbu ada pusat kesadaran jiwa/psikis
Lalu setelah itu saya mengambil minyak kayu putih yg sudah diruqyah dan mengoleskannya ke seluruh kepala,kening dan leher fulan. Sembari membaca ayat ruqyah saya melakukan tehnik pijat syaraf dan totok syaraf dan yang juga utama saya menepuk nepuk kening pasien sembari membac ayat ruqyah. Menepuk kening dengan telapak tangan merupakan faktor besar dalam menormalkan kembali otak pasien yang konslet.
Ustadz Ariza Abdulrohim yang mengkhususkan meruqyah qalbunya melakukan tepukan tepukan,lalu melakukan tehnik memutarkan telapak tangan dan melakukan tehnik usapan buang dengan niat membuang emosi negatif pasien dan banyak melakukan tehnik tiupan kedadanya.
Saya juga melakukan banyak sekali tiupan ke ubun2 pasien dengan niat menormalkan semua sel syarafnya.
Saya akhiri dengan merefleksi jari jemari kakinya sembari terus membaca doa ruqyah.
Alhamdulillah pasien begitu tenangnya menikmati sesi terapi ruqyah.
Setelah selesai terapi saya tidak melihat adanya campur tangan jin yang membuatnya gila (tidak asa reaksi keras) dan ini besar karena faktor tekana bathin.
Setelag selesau ruqyah pasien sudah sangat enak diajak ngobrol seolah sama sekali tidak pernah sakit jiwa. Saya lalu mengajarkan meruqyah diri sendiri dengan setiap habis sholat menempelkan tangan kanannya kedada lalu membaca surat al fatihah sebanyak 7x dengan disuarakan. Saya juga mewajibkan pasien meminum air ruqyah yang setiap hari harus habis 1 botol sampai 7 hari yang airnya dicampur dengan madu (madu mengandung zat anti depresan yg dapat menenangkan jiwa) dan juga setiap habis sholat mengoleskan minyak kayu putih keseluruh kening,leher dan dadanya.
Lalu keluarga pasien mengantarkan kembali pasien kebangsal laki laki dan akan menjemput pulang pasien setelah 7 hari kemudian.
Saya dan ustadz Ariza kemudian keluar dari ruangan itu dan kembali berdiri diluar.
Ketika kami asyik ngobrol tiba tiba pandangan saya tertuju pada seorang wanita umurnya masih belasan tahun (mungkin 18 tahunan) cukup cantik dan bersih dibandingkan dengan para wanita yang sebelumnya menggodain kami.
Wanita itu terus memandangi saya lalu berkata " mass tolong saya", saya mau pulang" dengan wajah memelas dan sedih.
Saya lalu mengatakan "mba tinggal dimana" wanita itu menjawab "saya tinggal di tegineneng"
Dengan tersenyum kecut gadis itu mengatakan "saya ga gila mas, saya sehat,saya dikurung ayah saya disini"
Saya tertegun,saya melihat sorot matanya sangat normal untuk ukuran orang gila. Gadis ini juga wajahnya bersih dan rambutnya rapi disisir tidak seperti wanita gila lain di ruangan itu.
"Saya mau keluar dari sini, tolong keluarkan saya..... saya mohon" saya tertegun dan terdiam,kembali gadis itu berkata " mas tinggal dimana ?" Saya menjawab "saya tinggal di jagabaya 2.
"Dimana itu?" Kata gadis itu " lalu saya menjawab "dibelakang makam pahlawan"
Saya lalu mengatakan pada gadis itu "bersabarlah" dalam hati saya bergumam "bagaimana saya bisa membantunya....? Ataukah saya harus secara khusus meminta rekam medis gadis itu lalu meminta izin pada yayasan untuk menerapinya secara khusus ? Entahlah tapi saya dapat melihat dari raut wajahnya yang sendu betapa banyak masalah yang dihadapinya hingga harus terpenjara di bangsal ini..."
Gadis itu sembari kedua tangan putihnya memegang jeruji besi kembali mengatakan "tolong saya, bawa saya pergi dari penjara ini sebab saya tidak gila"
Saya hanya memadanginya tidak menjawab apapun. Lalu keluarga fulan mulai menuju mobil. Dan saya menundukkan wajah lalu meninggalkan gadis itu.
Saya dan ustadz Ariza masuk kedalam mobil lalu saya menghidupkan starter mobil.
Kembali wanita itu memelas meminta bantuan saya untuk mengeluarkannya dari bangsal itu.
Saya hanya mengatakan dari jauh "bersabarlah......."
Sabar! Itulah kata yang berulang kali saya ucapkan dan saya tidak dapat berbicara lebih jauh padanya. Walau saya akui gadis itu sudah membuat saya tertarik karena dia berkata sopan namun memelas, gadis itu bersih tidak seperti wanita kebanyakan dibangsal itu yang awut awutan dan gadis itu cukup cantik. Emmm sudahlah..... Sayapun mulai memutar mobil dan kepala gadis itu mengiringi kepergian kami.......
=================
TAMAT
=================
ENDINGNYA WALLAHUALAM.
1.Saya dapat saja menemuinya lagi meminta izin pada pengurus yayasan untuk meminta rekam medis sakit yabg dideritanya dan meminta izin untuk menerapinya secara psikologis dan ruqyah.
2. Tidak mempedulikannya lebih jauh walau saya harus akui dia gadis yang misterus dan cantik.
Bagaimana menurut teman temn apa yang harus saya lakukan selanjutnya?
=================
Kejadiannya diawali ketika siang tadi saya dimintai bantuan untuk meruqyah seorang mahasiswa yang kuliah di UII (Universitas Islam Indonesia) Yogya yang terkena gangguan jiwa dikarenakan mendapatkan beasiswa masuk fakultas tertentu yang tidak dia sukai dan karena kebangkrutan usaha keluarganya membuat mahasiswa ini DO karena sudah tidak konsentrasi kuliah lalu mulai ngamuk2, suka kencing dicelana akhirnya dimasukkan keyayasan yang menampung orang gila.
Saya mengajak salah satu jebolan training QHT ustadz Ariza Abdulrohim yang sudah membuka klinik ruqyah di Rajabasa.
Saya mengajak beliau untuk mendampingi saya agar dapat menduplikasi tehnik saya yang sangat efektif mengobati ORGIL (sejauh ini alhamdulillah selalu berhasil mengobati pasien gila sampai sembuh).
Dengan mengendarai mobil saya menjemput orang tuanya dan menuju yayasan tersebut yg alhamdulillah bersedia memberikan ruangan untuk terapi ruqyah.
Sesampainya di lokasi saya dan ustadz Ariza menunggu di sebuah ruangan khusus pasien wanita.
Ada banyak laki2 berseliweran di ruangan itu namun entah mengapa kami berdua dipelototin pasien wanita dibalik jeruji besi.
Lalu kami berdua mulai digodain.
"Hai cowok, kenalan duong"
"Kami kesepian nih, temenin dong" sembari menyeringai dengan gigi kuningnya seperti ga pernah disikat lalu menyeringai dengan senyuman menyeramkannya
Langsung merinding bulu kuduk saya, menghadapi setan jenis jin seganas apapun saya berani namun ketika menghadapi rayuan para wanita gila saya kok jadi takut hahaha.
Saya dan ustadz Ariza ga berani memandangi para wanita kesepian itu sebab kelihatannya mereka buas buas hehehe.
Alhamdulillah pasien remaja itu datang dan langsung dibawa kesalah satu kamar khusus di bangsal wanita.
Persiapan sebelum meruqyah saya meminta keluarganya membeli 7 botol air mineral 1iteran, madu, minyak kayu putih.
Saya lalu meminta agar keluarganya mengikuti doa yang saya ucapkan, saya membaca ta'awudz, hauqalah lalu saya tuntun merea berdoa : Ya Allah hamba mohon agar si fulan diberi kesembuhan dari sakitnya,berilah kesehatan sempurna pada jiwa dan raganya, Aamiin"
Lalu saya tuntun agar keluarganya meruqyah air dengan mendekatkan mulut kebotol air mineral, minyak kayu putih dan madu lalu membaca alfatihah, ayat kursi dan 3 qul sebanyak 7 kali ulangan.
Selama keluarganya meruqyah air,madu dan minyak kayu putih saya mulai meruqyah fulan. Diawali dengan menyentuh ubun2 fulan dan ustadz Ariza menyentuh dada fulan. Saya dan ust. Ariza Abdulrohim lalu mulai mengawali membacakan ayat ayat ruqyah selama 5 menit
Meruqyah dada dan ubun2 sangat penting dalam penyembuhan gangguan jiwa sebab ubun2 adalah pusat kesadaran fisik manusia dan didalam dada ada jantung dan didalam jantung ada qalbu,didalam qalbu ada pusat kesadaran jiwa/psikis
Lalu setelah itu saya mengambil minyak kayu putih yg sudah diruqyah dan mengoleskannya ke seluruh kepala,kening dan leher fulan. Sembari membaca ayat ruqyah saya melakukan tehnik pijat syaraf dan totok syaraf dan yang juga utama saya menepuk nepuk kening pasien sembari membac ayat ruqyah. Menepuk kening dengan telapak tangan merupakan faktor besar dalam menormalkan kembali otak pasien yang konslet.
Ustadz Ariza Abdulrohim yang mengkhususkan meruqyah qalbunya melakukan tepukan tepukan,lalu melakukan tehnik memutarkan telapak tangan dan melakukan tehnik usapan buang dengan niat membuang emosi negatif pasien dan banyak melakukan tehnik tiupan kedadanya.
Saya juga melakukan banyak sekali tiupan ke ubun2 pasien dengan niat menormalkan semua sel syarafnya.
Saya akhiri dengan merefleksi jari jemari kakinya sembari terus membaca doa ruqyah.
Alhamdulillah pasien begitu tenangnya menikmati sesi terapi ruqyah.
Setelah selesai terapi saya tidak melihat adanya campur tangan jin yang membuatnya gila (tidak asa reaksi keras) dan ini besar karena faktor tekana bathin.
Setelag selesau ruqyah pasien sudah sangat enak diajak ngobrol seolah sama sekali tidak pernah sakit jiwa. Saya lalu mengajarkan meruqyah diri sendiri dengan setiap habis sholat menempelkan tangan kanannya kedada lalu membaca surat al fatihah sebanyak 7x dengan disuarakan. Saya juga mewajibkan pasien meminum air ruqyah yang setiap hari harus habis 1 botol sampai 7 hari yang airnya dicampur dengan madu (madu mengandung zat anti depresan yg dapat menenangkan jiwa) dan juga setiap habis sholat mengoleskan minyak kayu putih keseluruh kening,leher dan dadanya.
Lalu keluarga pasien mengantarkan kembali pasien kebangsal laki laki dan akan menjemput pulang pasien setelah 7 hari kemudian.
Saya dan ustadz Ariza kemudian keluar dari ruangan itu dan kembali berdiri diluar.
Ketika kami asyik ngobrol tiba tiba pandangan saya tertuju pada seorang wanita umurnya masih belasan tahun (mungkin 18 tahunan) cukup cantik dan bersih dibandingkan dengan para wanita yang sebelumnya menggodain kami.
Wanita itu terus memandangi saya lalu berkata " mass tolong saya", saya mau pulang" dengan wajah memelas dan sedih.
Saya lalu mengatakan "mba tinggal dimana" wanita itu menjawab "saya tinggal di tegineneng"
Dengan tersenyum kecut gadis itu mengatakan "saya ga gila mas, saya sehat,saya dikurung ayah saya disini"
Saya tertegun,saya melihat sorot matanya sangat normal untuk ukuran orang gila. Gadis ini juga wajahnya bersih dan rambutnya rapi disisir tidak seperti wanita gila lain di ruangan itu.
"Saya mau keluar dari sini, tolong keluarkan saya..... saya mohon" saya tertegun dan terdiam,kembali gadis itu berkata " mas tinggal dimana ?" Saya menjawab "saya tinggal di jagabaya 2.
"Dimana itu?" Kata gadis itu " lalu saya menjawab "dibelakang makam pahlawan"
Saya lalu mengatakan pada gadis itu "bersabarlah" dalam hati saya bergumam "bagaimana saya bisa membantunya....? Ataukah saya harus secara khusus meminta rekam medis gadis itu lalu meminta izin pada yayasan untuk menerapinya secara khusus ? Entahlah tapi saya dapat melihat dari raut wajahnya yang sendu betapa banyak masalah yang dihadapinya hingga harus terpenjara di bangsal ini..."
Gadis itu sembari kedua tangan putihnya memegang jeruji besi kembali mengatakan "tolong saya, bawa saya pergi dari penjara ini sebab saya tidak gila"
Saya hanya memadanginya tidak menjawab apapun. Lalu keluarga fulan mulai menuju mobil. Dan saya menundukkan wajah lalu meninggalkan gadis itu.
Saya dan ustadz Ariza masuk kedalam mobil lalu saya menghidupkan starter mobil.
Kembali wanita itu memelas meminta bantuan saya untuk mengeluarkannya dari bangsal itu.
Saya hanya mengatakan dari jauh "bersabarlah......."
Sabar! Itulah kata yang berulang kali saya ucapkan dan saya tidak dapat berbicara lebih jauh padanya. Walau saya akui gadis itu sudah membuat saya tertarik karena dia berkata sopan namun memelas, gadis itu bersih tidak seperti wanita kebanyakan dibangsal itu yang awut awutan dan gadis itu cukup cantik. Emmm sudahlah..... Sayapun mulai memutar mobil dan kepala gadis itu mengiringi kepergian kami.......
=================
TAMAT
=================
ENDINGNYA WALLAHUALAM.
1.Saya dapat saja menemuinya lagi meminta izin pada pengurus yayasan untuk meminta rekam medis sakit yabg dideritanya dan meminta izin untuk menerapinya secara psikologis dan ruqyah.
2. Tidak mempedulikannya lebih jauh walau saya harus akui dia gadis yang misterus dan cantik.
Bagaimana menurut teman temn apa yang harus saya lakukan selanjutnya?
0 comments:
Post a Comment