Sunday, April 20, 2014

Sihir Mandul

Sihir Mandul
==========================
Memang Allah telah menjelaskan bahwa ada pasangan yang tidak diberi
keturunan. Tapi kita semua tidak tahu dan tidak bisa memastikan apakah kita
dan pasangan kita termasuk pasangan yang ditakdirkan sebagai pasangan
yang mandul.
Maka dari itu, bila kita dapati keluarga kita atau pasangan suami istri yang
sudah lama menikah, tapi belum juga diberi keturunan oleh Allah maka kita
harus berusaha dan berupaya untuk mendapatkan keturunan yang kita idam-
idamkan.
Dengan mengatur pola hubungan intim yang sesuai serta menjadwal
waktunyanya agar badan kita tidak terlalu lelah. Lalu kita periksa ke dokter
yang ahli untuk berkonsultasi tentang problema yang dihadapi.
Kalau permasalahan (sulitnya mendapatkan keturunan) ada pada organ-
organ reproduksi yang tidak normal, maka kita harus merujuk pada ahlinya
untuk mendapatkan solusi yang tepat. Kalau problemanya dari segi psikis atau
kejiwaan maka kita harus mereferensi pada psikolog yang bisa membantu untuk
mencairkan beban psikologis tersebut.
Tapi, bagaimana kalau dari sisi fisik (organ) dan psikis tidak ada masalah?
Sementara solusi medis dan psikis tidak memberikan perubahan dan perbaikan?
Maka kita membutuhkan solusi yang ketiga yaitu ruqyah syar’iyyah.
Mengapa harus ruqyah syar’iyyah? Apakah ada hubungan anatara
kemandulan dengan gangguan jin? Apakah delik ini bukan hanya guyonan,
yang sifatnya hanya mengada-ada saja? Bisakah jin membuat pasangan suami
istri mandul? Mungkin masih sederet pertanyaan yang terus bermunculan dalam
benak kita.
Untuk meyakinkan kita bahwa ada jenis sihir (kejahatan jin) yang
menghambat dan mengganggu organ reproduksi manusia, marilah kita simak
hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim yang artinya, “Asma
binti Abu Bakar bercerita, “Ketika aku sedang mengandung bayi ( Abdullah bin
Zubair ) di Mekkah, saya pun ikut hijrah ke Madinah.
Saat usia kandungan saya mendekati kelahiran, saya singgah di Quba, saya
melahirkan di sana (Quba). Lalu saya membawanya menemui Rasulullah SAW.
Beliau mengambil bayi saya dan meletakkannya di pangkuan, beliau mengambil
kurma lalu mengunyahnya.
Kemudian beliau meludahi mulut di bayi dan berdo’a untuk keberkahannya.
(Abdullah bin Zubair) adalah bayi yang pertama kali lahir dalam Islam
(semenjak hijrah ke Madinah) semua kaum muslimin khususnya muhajirin
sangat berbahagia. Karena telah beredar kabar bahwa orang-orang Yahudi
telah menyihir orang-orang yang hijrah (Muhajirin) agar mereka tidak dapat
melahirkan alias mandul.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Itulah sihir mandul yang dilakukan oleh tukang-tukang sihir Yahudi, tapi
Allah berkehendak lain. Dalam waktu yang relatif cepat Allah membuktikan
bahwa sihir-sihir yang mereka lakukan tidak berpengaruh sama sekali.
Setelah kelahiran Abdullah bin Zubair menyusullah kelahiran bayi-bayi
Muhajirin lainnya sampai mereka beranak-pinak dan berkembang-biak
membentuk generasi-generasi rabbani penyebar syiar Islam dan penegak
kalimat-kalimat Allah, pemberantas tukang-tukang sihir dan pengikis
kemusyrikan di bumi Madinah dan sekitarnya.
Maha Benar apa yang dikatakan Allah dalam penggalan ayat 102 Al-Baqoroh :
“Dan mereka (tukang-tukang sihir) tidak bisa mencelakakan dengan sihirnya
kepada seorangpun kecuali dengan seidzin Allah.” Mereka lemah dan tidak
punya kekuatan seperti yang diyakini orang-orang awam dan orang-orang
yang tidak mempunyai aqidah islamiyyah yang bersih dan kokoh. Laa haula
walaa quwwata illa billah.
Mandul karena gangguan jin biasanya diikuti gejala-gejala khas lainnya,
misalnya si penderita mengalami sesak dada terutama setelah ashar yang
biasanya sampai pertengahan malam, pikiran tidak focus dan sulit konsentrasi,
merasakan sakit pegal di bawah tulang punggung, resah dan gelisah waktu tidur
serta mimpi buruk dan menakutkan.
Gejala-gejala tersebut sangat khas sekali bagi orang-orang yang positif
terkena gangguan jin. Bagi pasangan suami sstri yang sudah lama belum
mendapatkan keturunan dan mengalami gejala-gejala di atas maka terindikasi
kuat bahwa itu ada unsur gangguan jin.
Maka harus menjalani terapi ruqyah, entah terapi tersebut dilaksanakan
secara mandiri atau meminta bantuan orang yang shalih (ahli ruqyah). Karena
ruqyah merupakan do’a, maka yang bersangkutan tidak boleh terburu-buru dan
tergesa-gesa untuk segera dikabulkan.
Dalam kondisi seperti ini sifat kesabaran kita sangat dibutuhkan, karena
kesabaran dalam kondisi seperti ini merupakan cerminan pribadi seorang
mukmin sejati. Dengan sikap sabar dalam menghadapi setiap ujian dan cobaan,
maka Allah akan mengampuni dosa-dosa kita dan memberikan kepada kita
pahala yang tidak terhitung banyaknya.
Disadur ulang dari Ghoib Ruqyah.com

0 comments:

Post a Comment