Anak Perempuan dan Setan yang Terkutuk
Pintu rumah Saya diketuk dan anak-anak bertanya, ”Siapakah yang ada di balik pintu?”
Anak lelakiku melaporkan bahwa ada seorang wanita hitam bersama anak perempuannya, dia ingin menemui syekh karena urusan yang penting. .
Saya berkata, ”Katakanlah kepadanya supaya masuk mene-muiku."
Wanita hitam itu masuk bersama anak perempuannya yang masih duduk di kelas empat sekolah dasar.
Saya bertanya, ”Selamat datang, wahai saudari yang mulia. Apakah keperluanmu yang dapat saya bantu, insya Allah?”
Dia menjawab, ”Anak perempuanku ini selalu dicekam rasa takut dan kedua matanya tidak dapat dipejamkan untuk tidur, dan semakin lama semakin buruk keadaannya.”
Saya memanggil anak perempuan itu, lalu mempersilakannya duduk di sebelah saya. Kemudian saya bertanya kepadanya, ”Dari kota manakah engkau?"
Ibunya menjawab, ”Kami dari kawasan Naubah, wahai Tuan. Tetapi suamiku bekerja di sini dan kami pun menetap bersama nya di sini.”
Kemudian saya bertanya kepada putrinya, "Apakah yang membuatmu merasa takut?"
Dia menjawab, ”Manakala aku hendak tidur, datanglah seorang lelaki yang sangat tinggi berdiri di sebelah ranjangku. Kakinya di tanah, sedangkan kepalanya berada di atap, penam pilannya amat menakutkan. Aku pun dicekam rasa takut. Tidak lama kemudian si lelaki tinggi itu mengecil bentuknya secara berangsur-angsur sehingga besarnya sama denga n seekor kucing, lalu dia lari kencang menuju WC, setelah itu lenyap.”
Kemudian saya pegang kepalanya dengan tangan kanan, dan saya katakan kepadanya, “pejamkanlah kedua matamu. Apabila
kamu melihat sesuatu di saat aku membacakan Al Qur'an , ceritakanlah kepadaku."
Setelah saya membaca beberapa ayat Al-Qur'an yang pendek, lalu saya berkata kepadanya, ”Bukalah kedua matamu, apakah engkau melihat sesuatu?"
Dia menjawab, “Ya."
Saya bertanya, ”Mengapa tidak engkau ceritakan kepadaku?”
Dia menjawab, “Dia mengancamku. Jika aku menceritakannya kepadamu, maka dia akan membunuhku."
Saya berkata kepadanya, "Aku akan membaca Al-Qur'an dan janganlah kamu memejamkan matamu."
Ketika aku sedang membaca Al-Qur' an, anak perempuan itu mundur, sedangkan
kedua matanya menangis seraya berkata, "Ini dia lelaki itu, Sekarang berada di hadapanku.
Saya berkata kepada si anak perempuan, ”Ucapkanlah dari belakangku, ”Pergilah kamu, hai terkutuk. Menjauhlah dariku!" Anak itu mengatakan kalimat berikut secara berulang-ulang, ”Aku adalah seorang yang mukmin, aku adalah seorang muslim. Jika kamu datang lagi, aku akan membacakan ayat Kursi terhadapmu, dan aku akan datang kepada syekh ini. Jangan sekali-kali kamu menggangguku, jangan sekali-kali kamu menakut-nakutiku lagi, karena aku tidak takut kecuali hanya kepada Allah Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengalahkan."
Tiba-tiba anak perempuan itu mengatakan bahwa sesungguhnya jin yang menakut-nakutinya kini mulai mengecil tubuhnya. Dia meronta-ronta seraya menangis, lalu dia lari menuju WC.
Setelah itu si anak perempuan menjadi tenang, dan saya memerintahkan kepadanya untuk tetap menjalankan salat dan banyak berzikir. Hal yang sama saya perintahkan kepada semua keluarganya, dan saya memberikan pengertian kepada mereka
bahwa rumah yang di dalamnya selalu dilestarikan dengan kebersihan dan kesucian serta zikir tidak akan kemasukan setan.
Lalu wanita yang berkulit hitam itu tersenyum dengan gembira karena telah mengetahui bagaimana caranya memerangi Setan yang terkutuk ini dan lain-lainnya yang semisal, yaitu
dengan menetapi zikir, bersuci, bertawakal kepada Allah dengan baik, dan memohon pertolongan kepada-Nya dalam menghadapi semua kesulitan.
Pintu rumah Saya diketuk dan anak-anak bertanya, ”Siapakah yang ada di balik pintu?”
Anak lelakiku melaporkan bahwa ada seorang wanita hitam bersama anak perempuannya, dia ingin menemui syekh karena urusan yang penting. .
Saya berkata, ”Katakanlah kepadanya supaya masuk mene-muiku."
Wanita hitam itu masuk bersama anak perempuannya yang masih duduk di kelas empat sekolah dasar.
Saya bertanya, ”Selamat datang, wahai saudari yang mulia. Apakah keperluanmu yang dapat saya bantu, insya Allah?”
Dia menjawab, ”Anak perempuanku ini selalu dicekam rasa takut dan kedua matanya tidak dapat dipejamkan untuk tidur, dan semakin lama semakin buruk keadaannya.”
Saya memanggil anak perempuan itu, lalu mempersilakannya duduk di sebelah saya. Kemudian saya bertanya kepadanya, ”Dari kota manakah engkau?"
Ibunya menjawab, ”Kami dari kawasan Naubah, wahai Tuan. Tetapi suamiku bekerja di sini dan kami pun menetap bersama nya di sini.”
Kemudian saya bertanya kepada putrinya, "Apakah yang membuatmu merasa takut?"
Dia menjawab, ”Manakala aku hendak tidur, datanglah seorang lelaki yang sangat tinggi berdiri di sebelah ranjangku. Kakinya di tanah, sedangkan kepalanya berada di atap, penam pilannya amat menakutkan. Aku pun dicekam rasa takut. Tidak lama kemudian si lelaki tinggi itu mengecil bentuknya secara berangsur-angsur sehingga besarnya sama denga n seekor kucing, lalu dia lari kencang menuju WC, setelah itu lenyap.”
Kemudian saya pegang kepalanya dengan tangan kanan, dan saya katakan kepadanya, “pejamkanlah kedua matamu. Apabila
kamu melihat sesuatu di saat aku membacakan Al Qur'an , ceritakanlah kepadaku."
Setelah saya membaca beberapa ayat Al-Qur'an yang pendek, lalu saya berkata kepadanya, ”Bukalah kedua matamu, apakah engkau melihat sesuatu?"
Dia menjawab, “Ya."
Saya bertanya, ”Mengapa tidak engkau ceritakan kepadaku?”
Dia menjawab, “Dia mengancamku. Jika aku menceritakannya kepadamu, maka dia akan membunuhku."
Saya berkata kepadanya, "Aku akan membaca Al-Qur'an dan janganlah kamu memejamkan matamu."
Ketika aku sedang membaca Al-Qur' an, anak perempuan itu mundur, sedangkan
kedua matanya menangis seraya berkata, "Ini dia lelaki itu, Sekarang berada di hadapanku.
Saya berkata kepada si anak perempuan, ”Ucapkanlah dari belakangku, ”Pergilah kamu, hai terkutuk. Menjauhlah dariku!" Anak itu mengatakan kalimat berikut secara berulang-ulang, ”Aku adalah seorang yang mukmin, aku adalah seorang muslim. Jika kamu datang lagi, aku akan membacakan ayat Kursi terhadapmu, dan aku akan datang kepada syekh ini. Jangan sekali-kali kamu menggangguku, jangan sekali-kali kamu menakut-nakutiku lagi, karena aku tidak takut kecuali hanya kepada Allah Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengalahkan."
Tiba-tiba anak perempuan itu mengatakan bahwa sesungguhnya jin yang menakut-nakutinya kini mulai mengecil tubuhnya. Dia meronta-ronta seraya menangis, lalu dia lari menuju WC.
Setelah itu si anak perempuan menjadi tenang, dan saya memerintahkan kepadanya untuk tetap menjalankan salat dan banyak berzikir. Hal yang sama saya perintahkan kepada semua keluarganya, dan saya memberikan pengertian kepada mereka
bahwa rumah yang di dalamnya selalu dilestarikan dengan kebersihan dan kesucian serta zikir tidak akan kemasukan setan.
Lalu wanita yang berkulit hitam itu tersenyum dengan gembira karena telah mengetahui bagaimana caranya memerangi Setan yang terkutuk ini dan lain-lainnya yang semisal, yaitu
dengan menetapi zikir, bersuci, bertawakal kepada Allah dengan baik, dan memohon pertolongan kepada-Nya dalam menghadapi semua kesulitan.
🍀🌱🌾☘🌿
📚 Pengalamanku dalam Mengusir Jin - Syaikh Muhammad Ash Shayim
📮ditulis ulang dan Share oleh Abu Azka
0 comments:
Post a Comment