Tubuh dikendalikan oleh syaraf-syaraf yang terdapat pada otak, dan letak jiwa juga di otak. Sakit fisik selain disebabkan oleh bagian tubuh yang mengalami disfungsi atau kerusakan, juga disebabkan oleh psikis seseorang. Psikis yang menyebabkan sakit fisik ini salah satunya adalah stress. Contoh riilnya adalah orang yang mengalami sakit maag, stress dapat memicu keluarnya asam lambung yang menyebabkan timbulnya rasa sakit pada lambung. Anda
barangkali juga pernah mendengar kata “Psikosomatis”, yaitu gejala sakit fisik yang sebenarnya disebabkan karena psikis. Jadi pada penderita psikosomatis tidak ditemukan bagian tubuh yang mengalami disfungsi/kerusakan. Tetapi terasa sakit, biasanya pada bagian kepala dan perut.
Banyak orang mengira ketika mengalami sakit, maka solusinya adalah dengan diberi obat. Dan memang seringkali obat-obat itu efektif untuk menyelesaikan permasalahan sakit. Misalkan pada orang yang merasa sakit pada bagian kepala, maka orang tersebut meminum obat sakit kepala. Esok harinya, dia merasa sakit pada bagian kepalanya itu sudah hilang atau setidaknya berkurang. Kalau kita cermat, coba kita lihat lagi pada efek samping obat terdapat kata “dapat menyebabkan mengantuk”, mengantuk berakibat pada tidur. Tidur sebenarnya adalah upaya untuk merengganggankan dan mengistirahatkan kinerja tubuh serta pikiran kita. Sehingga pada orang yang mengalami sakit kepala disebabkan karena stress atau tekanan-tekanan yang menghimpit “kepalanya” (bukan arti yang sebenarnya), tidur atau istirahat adalah solusi yang membaikkan. Jadi sebenarnya obat itu hanya membantu untuk menenangkan diri, itu yang dilakukan para psikiater pada pasien-pasien yang mengalami gangguan kejiwaan.
Jika Anda mengalami sakit-sakit ringan – terutama karena stress – ada baiknya biarkan tubuh beristirahat dahulu. Minum air putih secukupnya. Jaga sirkulasi udara di tempat Anda beristirahat, tidak terlalu panas ataupun berangin. Pastikan sebelum beristirahat, Anda sudah memakan sesuatu – makanan yang sehat terutama.
Orang yang sakit-sakitan
Seringkali kita menemukan orang yang sakit-sakitan. Mungkin dalam kurun satu tahun saja, sudah sering mengalami sakit atau keluar masuk rumah sakit. Sakit yang dimaksud disini bukan seperti sakit kanker, TBC, penyakit karena usia tua, atau sakit-sakit yang memang membutuhkan penyembuhan lama.
Sebagai contoh, teman saya ketika masuk kuliah dia seringkali pingsan di kelas. Teman-temannya merasa repot. Ketika ditanya penyebabnya, dia mengatakan karena belum makan.
Contoh lain, seorang mahasiswa yang ketika kuliah di seringkali pingsan ketika kaget, dimarahi atau mendengar suara keras-keras seperti dibentak-bentak.
Contoh lain lagi, ketika mengendarai motor temen saya selalu jatuh sendiri, diserempet orang, kecelakaan menabrak sesuatu. Sebenarnya teman saya ini mempunyai SIM dan dapat mengendarai motor dengan baik.
Dari ketiga contoh diatas penyebabnya adalah psikisnya. Sehingga dalam mengatasinya, diperlukan konseling. Dengan mengetahui penyebab masalahnya dan treatment/perlakuan yang berkelanjutan.
Orang-orang yang sering sakit. Bisa jadi penyebabnya sebenarnya adalah masalah psikis yang dialaminya. Misalnya dalam contoh pertama, diketahui bahwa mahasiswa tersebut mengalami kesulitan menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan budaya, teman-temannya dan terutama makan-makannya. Mahasiswi itu berasal dari luar kota. Pada contoh kedua, mahasiswa itu mempunyai pengalaman masa lalu yaitu trauma mendapatkan bentakan atau suara keras, bagian otaknya menstimulus untuk pingsan. Dan pada contoh ketiga, teman saya, disebabkan karena dia memikirkan sesuatu pada saat mengendarai motor.
Jadi, tidak selalu sakit fisik disebabkan karena fisiknya yang lemah. Mungkin sekali disebabkan pada psikisnya, seperti stress. Solusinya sebaiknya dipecahkan permasalahannya, sehingga kondisi psikisnya dalam keadaaan yang stabil.
0 comments:
Post a Comment