Otak merupakan pengutama terhadap tubuh. Setiap indera manusia mempunyai pusat di otak, yang dari indera tersebut berbagai isyarat dikumpulkan dan diolah. Sehingga apabila seseorang terkena sihir penyakit, maka jin dari sihir itu telah berrsemayam di dalam otaknya, di tempat dimana dia diperintahkan oleh tukang sihir untuk tinggal. Lalu jin tersebut menetap di pusat pendengaran, penglihatan atau indera tangan atau kaki. Pada saat itu, anggota tubuhnya akan mengalami tiga keadaan, yaitu:
1· Jin itu -dengan kekuasaan Alloh Subhaanahu wa Ta’ala- akan menghalangi sepenuhnya pengiriman isyarat, sehingga anggota tubuh itu tidak berfungsi, dan akhirnya si penderita itu akan mengalami kebutaan, ketulian, kebisuan atau lumpuh.
2· Jin itu -dengan kekuasaan Alloh Subhaanahu wa Ta’ala- terkadang akan menghalangi berbagai isyarat, dan pada kesempatan yang lain dia akan membiarkan isyarat-isyarat itu sampai kepada anggota tubuh yang dituju, sehingga sesekali anggota tubuh itu tidak berfungsi tetapi pada kesempatan lain bisa berfungsi.
3· Jin itu akan membuat otak memberi berbagai isyarat secara berturut-turut dengan cepat tanpa sebab, sehingga anggota tubuh menjadi kaku dan tidak dapat bergerak meski tidak terjadi kelumpuhan.
Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman tentang sihir, yang artinya: “…. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorang pun, kecuali dengan izin Alloh…..” (QS: Al-Baqarah: 102). Dengan demikianlah, Allah Subhaanahu wa Ta’ala telah menetapkan bahwa mudharat yang mengenai orang yang tersihir itu berasal dari para tukang sihir, tetapi terjadi atau tidak, itu semua tergantung pada kehendak-Nya. Cukup banyak para dokter yang tidak mengetahui hal tersebut dan tidak membenarkannya. Tetapi setelah mereka saksikan sendiri terhadap berbagai keadaan, maka tidak ada alasan bagi mereka untuk tidak membenarkan dan menolak perintah Allah Subhaanahu wa Ta’ala Yang Maha Tinggi lagi Maha Kuasa.
Gelaja-Gejala Sihir Pembawa Penyakit
Sebagian gejala-gejala tersebut hampir sama dengan gejala-gejala sakit anggota tubuh. Perbedaan antara keduanya itu akan terlihat pada saat dibacakan ruqyah pada penderita. Jika pada bacaan ruqyah itu si penderita merasakan pusing, melayang-layang, sakit kepala dan gemetar pada bagian ujung tubuhnya atau adanya perubahan dalam tubuhnya, maka penyakit yang dideritanya adalah seperti yang telah disebutkan, dan jika tidak, berarti hanya penyakit tubuh biasa yang bisa diobati melalui para dokter.Berikut beberapa gejala-gejala sihir pembawa penyakit:
1. Sakit terus-menerus pada satu anggota tubuh.
2. Urat-urat menjadi kejang.
3. Lumpuh pada salah satu anggota tubuh.
4. Lumpuh total.
5. Tidak berfungsinya salah satu indera.
1. Sakit terus-menerus pada satu anggota tubuh.
2. Urat-urat menjadi kejang.
3. Lumpuh pada salah satu anggota tubuh.
4. Lumpuh total.
5. Tidak berfungsinya salah satu indera.
Pengobatan Sihir Pembawa Penyakit
Secara umum pengobatan sihir adalah:
· Bacakanlah pada si penderita ruqyah syar’i tiga kali (lihat bacaan ruqyah pada Al Qur’an dan Al Hadits sahih). Jika kesurupan sewaktu di ruqyah, maka jin yang ditugasi untuk menyihir akan berbicara melalui lidahnya. (Sebaiknya membaca buku yang berjudul asli Wiqaayatul Insan minal Jinni wasy Syaithan baik yang berbahasa arab ataupun terjemahan terpercaya yang telah beredar)
· Bacakanlah pada si penderita ruqyah syar’i tiga kali (lihat bacaan ruqyah pada Al Qur’an dan Al Hadits sahih). Jika kesurupan sewaktu di ruqyah, maka jin yang ditugasi untuk menyihir akan berbicara melalui lidahnya. (Sebaiknya membaca buku yang berjudul asli Wiqaayatul Insan minal Jinni wasy Syaithan baik yang berbahasa arab ataupun terjemahan terpercaya yang telah beredar)
· Jika tidak kesurupan tetapi dia merasakan adanya beberapa perubahan ringan, maka terapkanlah beberapa hal berikut ini:
1. Rekamkan di satu kaset beberapa surat Al-Qur’an, yaitu Al-Faatihah, ayat Kursi, ad-Dukhaan, al-Jinn, surat-surat pendek, dan al-Mu’awwidzaat (al-Ikhlash, Al Falaq dan An Nas). Hendaklah dia mendengarkan kaset ini tiga kali sehari.
2. Bacakanlah ruqyah pada minyak jintan hitam dan perintahkan kepadanya agar dia memijatkannya pada dahinya dan bagian yang sakit pada pagi dan sore hari. Bacaan ruqyah yang dimaksud disini diantaranya adalah Al-Faatihah, Al-Mu’awwidzaat (al-Ikhlash, Al-Falaq, An-Naas), Ayat 82 surat Al-Israa’ dan beberapa bacaan doa.
1. Rekamkan di satu kaset beberapa surat Al-Qur’an, yaitu Al-Faatihah, ayat Kursi, ad-Dukhaan, al-Jinn, surat-surat pendek, dan al-Mu’awwidzaat (al-Ikhlash, Al Falaq dan An Nas). Hendaklah dia mendengarkan kaset ini tiga kali sehari.
2. Bacakanlah ruqyah pada minyak jintan hitam dan perintahkan kepadanya agar dia memijatkannya pada dahinya dan bagian yang sakit pada pagi dan sore hari. Bacaan ruqyah yang dimaksud disini diantaranya adalah Al-Faatihah, Al-Mu’awwidzaat (al-Ikhlash, Al-Falaq, An-Naas), Ayat 82 surat Al-Israa’ dan beberapa bacaan doa.
(Sumber Rujukan: Ash-Shaarimul Battar fit Tashaddi lis Saharatil Asyraar; Wahid bin Abdissalam Baali)
0 comments:
Post a Comment