Pada artikel kali ini saya akan membuka rahasia amalan sahabat Rasulullah yang menggunakan amalan ismul a’zhom hingga sahabat Rasul tersebut mendapatkan banyak sekali karomah, bahkan kalimat ismul a’zom ini sudah berkali-kali dibuktikan kemujarabannya dengan dikabulkannya seketika permohonan hamba-Nya.
Ismul A’zhom adalah merupakan sebuah doa yang terdapat di dalamnya rangkaian dari beberapa Nama-Nama ALLAH yang indah (Asmaul Husna). Berdoa dengan ismul a’zhom lebih cepat di-Ijabah, karena ketika seorang menyebut ismul a’zhom maka cahayanya akan terbang tiada penghalang hingga terbukalah pintu-pintu langit dan cahayanya langsung naik (Mi’raj) menembus tujuh lapis langit sampai ketempat Ijabahnya Alloh. (Sidratul Muntoha ).
Ada beberapa hadits yang menjelaskan keutamaan ismul a’zhom, berikut ini dalilnya :
Nabi Shalallahu alaihi wa sallam mendengar seorang laki-laki berdoa: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu, sesungguhnya aku bersaksi bahwa Engkau adalah Allah, yang tidak ada Tuhan selain Engkau, Yang Esa, Yang menjadi tempat bergantung segala sesuatu, yang tidak beranak dan tidak diperanakan, dan yang tidak ada sesuatu pun yang setara denganNYA.”
Lantas Nabi shalallahu alaihi wa sallam berkata: “engkau telah memohon kepada Allah dengan isim A’zhom, yang jika dipakai untuk memohon niscaya akan diberi, dan bila dipakai untuk berdoa niscaya akan dikabulkan.” (HR. Abu Daud, Attirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Alhakim dari Abdullah bin Buraidah ra)
Dalam hadist lain:Dari shahabat Abu Tholhah ra, katanya: Rasulullah SAW mendatangi seorang laki-laki, yang ketika itu sedang berdoa: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada Mu bahwa hanya bagiMu segala pujian, tidak ada tuhan selain Engkau, Yang Maha Pengasih lagi Maha Pemberi karunia, Pencipta langit dan bumi, Yang memiliki Keagungan dan kemuliaan”
Lantas Rasulullah SAW berkata: “Sungguh dia telah memohon kepada Allah dengan isim a’dhom yang jika dipakai berdoa dengannya niscaya akan dikabulkan dan jika dipakai untuk memohon dengannya niscaya akan diberi.”
Dalam hadist lain:“Isim Allah yang maha Agung itu, yang jika dipakai buat berdoa dengannya niscaya akan dikabulkan, didalam ayat ini: yaitu ayat 20 dari surah Ali Imraan.” (HR, Atthobarony dari Ibnu Abbas ra).
Dalam hadist lain:“Isim Allah yang maha agung terdapat dalam enam ayat dari akhir surah Al Hasyr.” (HR. Addailamy dari Ibnu Abbas ra).
Tetapi walaupun tidak ada pernyataan yang pasti dari Rasulullah SAW tentang isim a’zhom ini, namun ada sahabat rasulullah bernama Al A’a’ bin Hadhrami yang memiliki pengetahuan tentang bacaan isim a’zhom ini.
Berikut ini kisahnya…………………………..
Muthif bin Mush’aib berkata,” Suatu ketika aku menghadap kepada Khalifah Al Manshur. Aku lihat ia tengah dirundung masalah. Ia tidak banyak bicara karena kehilangan orang-orang yang ia cintai.
Khalifah berkata kepadaku,” wahai Muthrif! Aku tertimpa masalah yang tiada dapat terselesaikan melainkan jika Allah berkenan menolongku. Karena cobaan inipun datangnya dari Dia. Adakah engkau tahu bacaan doa yang dapat aku panjatkan? Semoga dengan ini Allah berkenan membebaskan aku dari kesedihan.”. Aku katakan kepada Khalifah Al-Manshur,” wahai amirul mukminin! Muhammad bin Tsabit pernah memberitahu aku ucapan dari Amr bin tsabit Al Mashri. Amr bin tsabit Al Mashri pernah berkata,”Suatu ketika ada seekor nyamuk itu masuk hingga kedalam pangkal telinganya. Sebab itu lelaki tersebut tidak pernah bisa melewati hari-harinya dengan tenang. Hingga ada salah satu sahabat Hasan yang berkata kepadanya,”Berdoalah dengan ucapan doa Al Ala’ bin Al Hadhrami, sahabat Rasulullah. Doa itu pernah ia ucapkan saat berada digurun sahara dan saat berada di tengah laut. Hingga Allah menyelesaikan semua masalahnya.”.
”Doa apa itu”?. Tanya Khalifah tergesa-gesa kepadaku.
Kemudian aku melanjutkan ceritaku kepada Khalifah Al Manshur,” Saat itu, Ala’ bin Al Hadhrami diutus ke Bahrain. Dia dan rombongannya melewati padang sahara yang sangat tandus. Ditengah-tengah sahara itu, mereka kehausan dan khawatir akan binasa karena tidak mendapatkan air untuk minum. Lalu A’a’ bin Al Hadhrami turun dari tunggangannya. Setelah melakukan shalat dua rakaat, ia mengcapkan bacaan ruqyah:” Ya hakiimu Ya ‘aliimu Ya ‘Aliyyu Ya ‘Azhiimu ! berikanlah kami air!”
Beberapa saat kemudian, menurut mereka yang ikut dalam rombongan Ala’ bin Al Hadhrami, kami melihat awan bergerumul seperti sayap-sayap burung yang terbang diatas kami. Disusul kemudian oleh angin kencang yang menerpa. Dan turunlah hujan lebat mengguyur rombongan dan memenuhi bejana-bejana minuman yang kami bawa.
Setelah kami berjalan mengarah ke laut. Belum ada siapapun yang pernah mengarunginya sebelum kami. Kami tidak mendapatkan arungan untuk menyeberangi lautan. Kemudian Ala’ bin Al Hadhrami turun, ia melakukan shalat dua rakaat. Setelah shalat, ia mengucapkan kalimat ruqyah:” Ya hakiimu Ya ‘aliimu Ya ‘Aliyyu Ya ‘Azhiimu ! Arungkanlah kami!”
Setelah mengucapkan doa itu, Ala’ membentangkan tangannya seraya mengucap kepada rombongan agar mengarungi laut dengan membaca bismillah. Menurut Abu Hurairah, seluruh rombongan berjalan diatas permukaan air laut. Ia mengisahkan,”Demi Allah Kami berjalan dia atas permukaan air. Kaki , sepatu dan kuku-kuku di jari kami tidak basah oleh air laut. Dan rombingan itu berjumlah empat ribu orang.
Mendengar cerita yang dikisahkan padanya, orang yang telinganya kemasukan nyamuk itupun membaca doa sebagaimana pernah diucapkan oleh Ala’ bin Al hadhrami. Dan Demi Allah! Belum lagi ia beranjak dari tempatnya, nyamuk yang masuk dalam telinganya keluar kembali membawa dua biji kotoran. Dan orang itupun terbebas dari rasa sakit.
Lalu Khalifah Al Manshur menghadap kiblat. Ia melafalkan doa yang aku (Muthrif) ceritakan kepadanya. Setelah itu, Khalifah berkata kepadaku,”Wahai Muthrif! Allah telah membebaskanku dari kesedihan yang kurasakan selama ini. Kemudian beliau memerintahkan para pembantunya untuk menyediakan jamuan makan. Beliau mengajakku makan bersama.
Kesimpulan:
- kalimat ruqyah:” Ya hakiimu Ya ‘aliimu Ya ‘Aliyyu Ya ‘Azhiimu ! Adalah ismul A’zhom
- Ala’ bin Al Hadhrami dan pasukannya berjalan diair, mendapatkan hujan setelah Ala’ bin Al Hadhrami shalat dua rakaat lalu mengucapkan doa ruqyah :” Ya hakiimu Ya ‘aliimu Ya ‘Aliyyu Ya ‘Azhiimu !
- Doa dikabulkan seketika ketika membaca Ismul A’zhom
Syarat Utama dikabulkan doa kita dengan menggunakan ismul’ A’zhom adalah TAUHID dan menjauhi bid’ah. Tidak akan dikabulkan Allah jika kita membuat aturan aneh ( membaca ada bilangan khusus, ritual puasa dll) dalam membacanya, Tidak akan dikabulkan Allah jika masih suka memakai jimat, menggantungkan diri dengan khodam jin, masih percaya ilmu-ilmu ghoib (tenaga dalam/ilmu metafisik), atau memiliki pemahaman syirik (wihdatul wujud, wihdatul adyan dll)……..
Dalam terapi ruqyah gunakanlah ismu’ A’zhom ini dalam penggunakan tekhnik ruqyah yang telah kalian pelajari dari blog ini. Jika ingin agar setan pengganggu terbakar hebat bertawasulah dengan doa ruqyah Ya hakiimu Ya ‘aliimu Ya ‘Aliyyu Ya ‘Azhiimu !
(dikutip dengan tambahan dari Jannatur-Ridha ( 2/273,274) karya Al Gharnathi dari buku “100 kisah pengobatan dengan Ruqyah, Air Zam-Zam, madu dan habbatussauda’ “penerbit Rihlah Press)
0 comments:
Post a Comment