Saturday, October 7, 2017

KEHEBATAN TITIK BEKAM (THE MIRACLE OF CUPPING POTENT POINT)

Oleh. dr. Wadda'

Semua bagian tubuh bisa dibekam. Tetapi tidak semua bagian tubuh memberikan kesembuhan yang sama. Ada titik-titik yang tidak memberikan kesembuhan sama sekali, ada titik yang hanya menyembuhkan sementara (simptomatis), ada yang menghilangkan penyakit (kausatif), bahkan ada yang bisa mempengaruhi semua tubuh.
Titik bekam yang bisa memberikan kesembuhan ini, ternyata berbeda dengan titik bekam yang tidak bisa memberikan kesembuhan. Nah, titik bekam yang bisa menyembuhkan ini disebut titik bekam (potent point). Titik ini juga disebut motor point yang terletak pada perlekatan otot-syaraf (neuromuscular attachements). Otot-otot dengan titik tadi mempunyai keistimewaan karena mengandung banyak mitokondria, banyak pembuluh darah, warnanya lebih merah, mengandung banyak mioglobin, dan sebagian besar menggunakan metabolisme oksidatif sehingga tahan dari kelelahan. Jaringan di sekitar titik juga sangat istimewa karena banyak mengadung mast sel dan kelenjar limfe, kapiler dan venula halus yang merupakan sel untuk pertahanan tubuh. Juga banyak ditemukan bundle dan pleksus saraf.
Dengan demikian titik-titik tadi sangat sensitiv dengan rangsangan bekam. Asalkan bekam dilakukan tepat pada titik-titik tadi, maka akan terjadi proses pada kapiler dan arteriola, peningkatan jumlah lekosit, limfosit dan sistem retikulo-endothelial, pelepasan ACTH, kortison, endorphin, enkefalin, dan faktor humoral lain. Juga terjadi efek anti peradangan, penurunan serum lemak trigliserida, fosfolipida dan kolesterol LDL, merangsang proses lipolisis jaringan lemak dan mengatur kadar glukosa darah agar normal.
Jadi proses penyembuhan terjadi apabila bekam dilakukan pada titik-titik bekam tadi, dimana titik ini akan bekerja langsung pada sistem endokrin, metabolisme dan peningkatan sistem imunitas. Selain itu apabila seseorang membekam titik ini, maka akan terjadi pelepasan zat neuorokimia seperti endorphin yang bisa mengurangi nyeri. Nyeri ini akan hilang disertai dengan peningkatan oksigen dan aliran darah dari titik yang dibekam tadi. Ini menyebabkan otot jadi rileks dan tercipta kesehatan.
Menurut traditional medicine, antara titik bekam yang ada di permukaan kulit dengan organ di dalam tubuh yang sakit atau tempat lain yang sakit dihubungkan dengan suatu “kabel atau tali” dimana mereka menyebut meridian. Secara mudah, titik bekam ini bisa diibaratkan tombol listrik yang bila dipijat akan mengalirkan listrik ke seluruh tubuh melalui meridian tadi. Jadi, dari titik itulah “energi” akan mengalir ke seluruh tubuh. Demikian juga patogen atau penyakit dari organ tubuh akan dialirkan melalui meridian, sehingga patogen tadi dapat muncul pada meridian dari organ yang bersangkutan. Dan energhi inilah yang menjaga sistem keseimbangan dan homeostasis tubuh. Energi ini terbentuk dari sari makanan dan dari udara paru-paru. Makanan diolah dalam lambung, sisa makanannya dibuang dalam bentuk air kencing (urin) atau berak (feses).

Sari makanan bersama hawa udara bersih dan oksigen, bertemu di paru-paru, berubah menjadi energi. Lalu energi menyebar di seluruh tubuh bersama cairan tubuh, sehingga manusia dapat melakukan kegiatan. Sebagian energi tersebut disimpan dalam ginjal. Sehingga, menurut traditional medicine, ginjal merupakan sumber cadangan energi paling besar, yang akan diguinakan jika tubuh memerlukan, baik untuk kelangsungan hidup, maupun diturunkan (genetik) pada generasi berikutnya.
Selain itu, pada setiap proses penghisapan kulit, akan diikuti dengan pengumpulan jaringan bawah kulit, darah dengan segala komponen yang ada di bawah kulit. Ini mempunyai potensi untuk menyembuhkan penyakit. Penghisapan akan merangsang syaraf-syaraf pada permukaan kulit. Rangsangan ini akan dilanjutkan pada cornu posterior medulla spinalis melalui syaraf A-delta dan C, serta traktus spino thalamikus kearah thalamus yang akan menghasilkan endorphin. Sedangkan sebagian rangsangan akan diteruskan melalui serabut aferen simpatik menuju ke motor neuron dan menimbulkan refleks intubasi simpatis, sehingga menimbulkan intubasi nyeri secara general melalui siklus endorphin dan segmental simpatis.
Efek lain yang ditimbulkan dari proses penghisapan adalah pengumpulan darah di bawah kulit yang disertai dengan dilatasi pembuluh darah kulit, peningkatan kerja jantung sekaligus membuka pori-pori kulit. Sedangkan akibat tekanan negative yang ditimbulkan dari penghisapan menyebabkan congesti pasiv dari jaringan lokal di permukaaan superfisial dan meningkatkan dilatasi pembuluh darah. Ini akan meningkatkan volume aliran darah dan mempercepat sirkulasi darah, sehingga suplai darah ke kulit menjadi lebih baik. Dengan demikian, sel-sel di permukaan kulit dan jaringan bawah kulit dapat dipertahankan daya vitalitasnya. Pengaruh lainnya adalah terjadinya peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah dan fagositosis sel-sel darah, peningkatan suhu lokal, menguatnya kekuatan, daya tahan tubuh serta imunitas. Ini akan menjaga tubuh dari serangan penyakit.
Pada bekam basah, hijamah damamiyah atau hijamah rorbah, dimana setelah penghisapan kulit akan dilanjutkan dengan mengeluarkan darah, maka suhu kulit di area lokal akan meningkat. Hal ini disertai dengan dilatasi kapiler, peningkatan permeabilitas pembuluh darah, dan terjadilah proses perbaikan metabolisme. Secara tradisional, proses ini mengakibatkan perbaikan sirkulasi darah, membuang stasis darah, membuang patogen angin dan petogen basah, melancarkan energi dalam aliran darah, membuang pathogen dingin dan meredakan nyeri. Dibawah efek penghisapan dan penarikan kulit karena tekanan negativ ini, akan terjadi proses penekanan titik-titik tadi tepat di bawah kulit disepanjang meridian. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa efek terapi tidak hanya mengenai bagian permukaan kulit yang dibekam saja, tetapi bisa menembus ke dalam jaringan di bawahnya. Dengan demikian terapi bekam ini akan bekerja di sepanjang meridian, dari permukaan tubuh ke organ, organ ke organ, organ ke jaringan penunjang, ke bagian tubuh kanan dan kiri, atas dan bawah, ke empat anggota gerak, ke jaringan penunjang yang satu dengan lainnya, dan seterusnya.

0 comments:

Post a Comment