Sujud Tilawah dan Sujud Syukur
(Graha Ruqyah Tempat Terapi Islami dan Konsultasi)
Ust. Hasan Bishri, Lc. (Pimpinan Graha Ruqyah Salemba Jkt 08787 4151 924)
Pendahuluan
Bismillah wal hamdulillah. Sujud tilawah hukumnya sunnah bagi pembaca atau pendengar bacaan al-Qur’an jika sampai kepada salah satu dari 14 surat sajadah, baik di saat shalat atau di luar shalat. Cara dan syaratnya sama dengan sujud di waktu shalat yaitu niat, bertakbir sewaktu ingin sujud kemudian bersujud satu kali sujud, berdo’a sewaktu sujud dengan do’a yang telah diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu bangun dari sujud kemudian membaca salam.
Caranya sujud tilawah di dalam shalat, begitu selesai membaca ayat sajadah, kita disunnahkan untuk langsung sujud seraya membaca Takbir, tanpa ruku’ atau i’tidal terlebih dahulu. Sujudnya hanya sekali dan langsung berdiri kembali seraya membaca Takbir untuk meneruskan bacaannya dalam shalat, jika bacaannya belum selesai. Jika sudah selesai, maka diam sejenak lalu ruku’ sebagaimana gerakan shalat pada umumnya. Jika di luar shalat cukup dilakukan dengan takbir sewaktu mau sujud dan takbir lagi sewaktu bangun dari sujud kemudian membaca salam.
Ayat-Ayat Sajdah (Momentum Sujud Tilawah)
Dari Ibnu Umar raddhiyallahu’anhuma, ia berkata: “Pernah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membacakan ayat al-Qur’an di hadapan kami, apabila ia melewati ayat sajadah ia takbir lalu sujud, dan kami pun sujud bersamanya.” (HR Bukhari dan Muslim).
سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ تَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
“Wajahku bersujud kepada Dzat yang telah menciptakan dan membentuknya, dan membelah pendengaran dan penglihatannya. Maha Suci Allah Sebaik-baik Pencipta.” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa-i, dan Hakim dari Aisyah radhiyallahu’anha).
Ada 14 Surat dalam al-Qur’an yang disunnahkan bersujud tilawah:
1. Surat al-A’raf ayat 206 { يُسَبِّحُوْنَهُ وَ لَهُ يَسْجُدُوْنَ }
2. Surat ar-Ra’du ayat 15 { بِالْغُدُوِّ وَ الآصَالِ }
3. Surat an-Nahl ayat 50 { وَ يَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُون }
4. Surat al-Isra’ ayat 109 { وَ يَزِيْدُهُمْ خُشُوْعًا }
5. Surat Maryam ayat 58 { خَرُّوا سُجَّدًا وَ بُكِيًّا }
6. Surat al-Haj ayat 77 { وَ اْفعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ }
7. Surat al-Furqan ayat 60 { وَ زَادَهُمْ نُفُوْرًا }
8. Surat an-Naml ayat 26 { رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ }
9. Surat al-Sajadah ayat 15 { وَ هُمْ لاَ يَسْتَكْبِرُون }
10. Surat Fushshilat ayat 38 { وَ هُمْ لاَ يَسْئَمُون }
11. Surat an-Najm ayat 62 { فَاسْجُدُوْا للهَ وَ اعْبُدُوْا }
12. Surat al-Insyiqaq ayat 21 { وَإِذَا قُرِئَ عَلَيْهُمُ اْلقُرآنَ لاَ يَسْجُدُون }
13. Surat al-‘Alaq ayat 19 { وَاسْجُدْ وَ اقْتَرِبْ }
14. Surat al-Hajj ayat 18 { إنَّ اللهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ}
Dalil Legalitas Sujud Tilawah
Dari Amr bin Ash radhiyallahu’anh, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkan kepadanya akan lima belas (15) ayat sajdah dalam al-Qur’an di antaranya, tiga ayat pada surat yang pendek dan dalam suratAl-Hajj ada dua sajdah. (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, Baihaqi dan Daruquthni).
Adapun yang satu ayat lagi dalam surat Shad ayat 24 yaitu و خَرُّ رَاكِعًا وَ أَنـَابَadalah ayat sujud syukur bukan sujud tilawah.
Sesuai dengan hadits yang diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudzri radhiyallahu’anh, ia berkata: “Suatu hari Rasulallah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah, dan membaca surat Shad (dalam khutbahnya), ketika melewati ayat Sajadah, kami semuanya turun sujud. Beliau melihat kami (sujud) lalu berkata: Sesungguhnya ia (ayat tersebut) adalah taubatnya seorang Nabi, akan tetapi kamu telah siap untuk sujud, maka kamu turun dan sujud.” (HR. Abu Dawud dengan isnad shahih)
Sujud Syukur
Sujud syukur ialah sujud yang dilakukan sewaktu mendapatkan suatu nikmat atau terhidar dari mala petaka. Syaratnya sama dengan sujud tilawah dan hukumnya sunnah sebagaimana hadits yang diriwatkan oleh Abu Bakar radhiyallahu’anh mengatakan: “Rasulallah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika datang kepadanya sesuatu yang menggembirakan ia bersujud tanda syukur kepada Allah.” (HR. Abu Dawud, dan statusnya sebagai hadits hasan). Wallohu a’lam.
0 comments:
Post a Comment