Tuesday, October 31, 2017

MERUQYAH DI AROFAH :
Tepat pd tgl 9 dzulhijjah th 1438 H yg lalu ada pengalaman yg luar biasa. Bahwa semakin kuat hubungan hamba dg kholiqnya akan membuat setan semakin kesakitan.
Ibadah haji adalah rukun islam yg ke lima, dan puncak ibadah haji adalah wukuf di arofah. Waktu yg paling mustajab pada hari itu adalah setelah ashar sampai terbenam matahari, dulu Nabi beserta sahabatnya perbanyak zikir dan doa bahkan sampai keluar dari tendanya.
Begitu juga kami berusaha mengikuti sunnah tsb.
Saat kita semua jama'ah haji yg arofah khusyu' munajat di luar tenda ada salah satu pimpinan rombongan travel kami yaitu TRAVEL ADZIKRA mencari saya, ustadz Achmad Junaedi tolong segera ke tenda ada yg sakit. Subhanallah sesampai di tenda ada salah satu jama'ah Pr yg dipegangi beberapa orang. Dia kesurupan jin. Langsung saja saya katakan ke yg memeganginya :  Tolong lepaskan, insyaallah jika reaksi gerak2nya karena jin mudah dikendalikan dg bacaan hasbunallah, bismillahilladzi....jin diajak taubat, didakwahi, tdk membahayakan org lain. Walau ada berontaknya masih bisa dilemahkan dg pijitan atau kuncian sehingga jin tsb mulai mau diajak dialog. (Dialog tdk selalu dilakukan, hanya unt memudahkan identifikasi gangguan dan jalan untuk mendakwahinya. Tidak membuka aib, tdk mencari2 barang ghaib atau hal lain yg dilarang ). Akhirnya dapat disimpulkan bahwa jin pengganggu sdh lama, berasal dr luar pulau, dulu pesakit ini pernah dpt tugas dari kampus unt penelitian di pedalaman, di hutan belantara. Namun menurut ceritanya setelah selesai ruqyah, banyak keanehan yg dialami baik dalam perjalalanan dan di lokasi peneliatiannya. Antara lain : Ada sesosok yg membuntutinya, mencuri padang kpdnya. Keanehan lain : Baru beberapa hari dilokasi saat pergi ke sungai secara tiba2 dia diserang sekumpulan lebah besar (tawon ndas, jw). Pingsanlah dia, 6 jam lbh unt sampai ke puskesmas terdekat, sehari semalam baru ketemu rumah sakit di kota. Dalam pingsannya dia hanya zikir kpd Allah. Namun aneh dia mendengar dari kerumunan org ada yg begumam :  kok tidak mati ya? . Akhirnya sampai di bawa ke RS di Jakarta. Kurang lebih 3 bln di rawat. Subhanallah saat dirawat diketahui bahwa ada 80 bekas sengatan tawon ndas diatas. Laa hawla wala quwwata illa billah.
Walau sudah keluar dr RS, dia masih mengalami sakit yg tak kunjung sembuh, pusing, lemas, lambung, gangguan haid. Setelah menikahpun ada gangguan, sulit unt melayani hubungan badan dg suami, sulit dpt keturunan.
Jadi jin2 yg ngeganggunya adalah jenis jin sihir atau suruhan maka tdk mudah menyerah walau beliau rajin ibadah dan zikir.
Akhirnya sebagian jin itu ada yg mau diajak masuk islam. Mulailah dia sadar. Tertidur sebentar lalu solat maghrib dan isya' di jamak taqdim. Sedianya jama'ah akan berangkat ke muzdalifah solat maghrib dan isya di jama' ta'khir dan mabit disana, namun kondisi yg tdk memungkinkan maka solat nya masih di arofah.
Jin pengganggu belum tuntas keluar semua. Selama di bus, kita pantau, mabit di muzdalifah, istirahat di dlm bus. Pagi tgl 10 dzulhijjah sedianya akan ke mina unt jumroh aqobah lagi2 karena kondisi jalan yg sangat padat maka kita langsung ke al haram (ka'bah) melaksanakan thowaf ifadhoh dan sa'i. Selama thowaf pesakit banyak muntah2. Alhamdulillah dapat selesai.
Selama mabit di Mina diperbanyak zikir dan doa. Maka pada hari ke tiga (ikut nafar tsani) saat melontar tiga jumroh. Semua gangguan sakit pd badannya dirasakan telah hilang. Alhamdulillah. Semoga beliau segera dikarunia keturunan yg baik. Aamiin.

0 comments:

Post a Comment