Ini Kata Paranormal Soal Kebakaran Gedung Setneg
Senin, 25 Maret 2013 / 13 Jumadil Awwal 1434 H Kebakaran yang terjadi di Gedung Sekretariat Negara (Setneg) pada Kamis, 21 Maret mendapat perhatian dari Paranormal. Salah satunya adalah Paranormal asal Surabaya Ki Sabdo Jagad Royo. Menurutnya, kebakaran yang melanda Setneg itu adalah pertanda akan ada bencana lebih besar.
"Hasil penerawangan saya, Presiden SBY harus hati hati pasca-kebakaran. Selama ini Presiden SBY tidak mengindahkan pesan dari penguasa gaib istana," kata Ki Sabdo di Surabaya, Jumat (22/3/2013).
Dia mengungkapkan, pesan dari penguasa Istana itu disampaikan melalui hasil lelaku spritual. Sedianya, pesan tersebut akan disampaikan ke Presiden SBY, sayangnya Presiden terlalu cuek dengan pesan tersebut.
Hal itu ditandai dengan penolakkan Presiden, jauh sebelum kebakaran tersebut dia pernah mengajukan surat untuk audensi dengan Presiden. Permintaan itu disampaikan melalui surat dari Deputi bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan Kementrian Sekretariat Negara, Asisten Deputi Pengaduan Masyarakat Sontan Napitupulu.
Surat tersebut berisi bahwa Presiden tidak bisa melakukan audensi terlebih dahulu karena padatnya jadwal kerja. "Sekali lagi SBY saya ingatkan. Kebakaran kemarin adalah bentuk awal saja, akan masih ada yang lebih dasyat lagi kalau SBY tidak mau mendengarkan pesan saya." Tukasnya.
Terlepas dari penyebab teknis, kebakaran tersebut adalah bentuk kemarahan dari penguasa istana. (okezone/23/3/13)
"Hasil penerawangan saya, Presiden SBY harus hati hati pasca-kebakaran. Selama ini Presiden SBY tidak mengindahkan pesan dari penguasa gaib istana," kata Ki Sabdo di Surabaya, Jumat (22/3/2013).
Dia mengungkapkan, pesan dari penguasa Istana itu disampaikan melalui hasil lelaku spritual. Sedianya, pesan tersebut akan disampaikan ke Presiden SBY, sayangnya Presiden terlalu cuek dengan pesan tersebut.
Hal itu ditandai dengan penolakkan Presiden, jauh sebelum kebakaran tersebut dia pernah mengajukan surat untuk audensi dengan Presiden. Permintaan itu disampaikan melalui surat dari Deputi bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan Kementrian Sekretariat Negara, Asisten Deputi Pengaduan Masyarakat Sontan Napitupulu.
Surat tersebut berisi bahwa Presiden tidak bisa melakukan audensi terlebih dahulu karena padatnya jadwal kerja. "Sekali lagi SBY saya ingatkan. Kebakaran kemarin adalah bentuk awal saja, akan masih ada yang lebih dasyat lagi kalau SBY tidak mau mendengarkan pesan saya." Tukasnya.
Terlepas dari penyebab teknis, kebakaran tersebut adalah bentuk kemarahan dari penguasa istana. (okezone/23/3/13)
0 comments:
Post a Comment