Friday, April 26, 2013

Hukum Pawang Hujan

Hukum Pawang Hujan
Jum'at, 26 April 2013 / 15 Jumadil Akhir 1434 H


Tanya :

Apa hukumnya mengikuti kegiatan yang didalamnya ternyata menggunakan pawang hujan?

Jawab :

   Pawang Hujan, merupakan salah satu bentuk jasa Paranormal (baca: perdukunan) yang –mengklaim bahwa- bekerja untuk mengalihkan hujan dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Sementara Allah ta’ala dengan tegas berfirman di dalam al-Qur`an:

وَهُوَ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ حَتَّىٰ إِذَا أَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا سُقْنَاهُ لِبَلَدٍ مَّيِّتٍ فَأَنزَلْنَا بِهِ الْمَاءَ فَأَخْرَجْنَا بِهِ مِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ كَذَ‌ٰلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتَىٰ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

“Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.”(QS. al-A'raf 57)

    Mempercayai dan membenarkan amalan para pawang hujan ini, termasuk di antara kesyirikan. Demikian juga berinteraksi dengan kegiatan-kegiatan yang melibatkan pawang hujan, tergolong dalam konteks saling membantu dalam dosa dan kemaksiatan.

Allah Ta’ala berfirman:

وَلاَ تَعاَوَنُواْ عَلَى الإِثْمِ وَالعُدْواَنِ
“Dan janganlah kalian saling tolong menolong di atas dosa dan permusuhan.”

Ustadz Rishky AR

0 comments:

Post a Comment