Monday, April 1, 2013

Adi Bing Slamet: Shalat Eyang Subur Tanpa Wudlu

Adi Bing Slamet: Shalat Eyang Subur Tanpa Wudlu
Selasa, 02 April 2013 / 21 Jumadil Awwal 1434 H

 
  Kapanlagi.com - Adi Bing Slamet membeberkan perihal ibadah yang diajarkan Eyang Subur. Semua ibadah yang wajib, tidak lagi diwajibkan oleh mantan gurunya itu. Cara shalatnya pun berbeda dari ajaran syariat agama.

     "Emang nggak dilarang di sana. Tapi semua ibadah wajib, di sana nggak diwajibkan. Jadi gitulah Si Subur. Asal tahu saja, si Subur kalau shalat tuh, dia nggak wudhu, duduk di atas sajadah dengan posisi bertapa, terus kepalanya gedek-gedek kayak orang nyari sinyal," tutur Adi di kediamannya di Perumahan Bumi Anggrek, Karang Satria, Bekasi, Jumat (23/3).

    Saat masih rutin mengikuti ajaran Eyang Subur, Adi merasakan sesuatu yang aneh. Dia merasa kesal dan jengkel saat melihat orang berbondong-bondong menuju masjid. "Waktu itu saya sempat ngerasa sebal kalau lihat orang ramai-ramai ke masjid pake baju putih," jelasnya.

    Dia juga mengaku diajarkan untuk membenci simbol-simbol agama. Bahkan bagi orang yang tidak bisa berbahasa Arab, dianjurkan melafadzkan kalimat-kalimat pujian Tuhan dengan bahasa Indonesia.

    "Dia bilang, orang nggak bisa bahasa Arab, jangan ngomong bahasa Arab. Kayak astaghfirullah hal azim diganti maaf lahir bathin-maaf lahir bathin," tukas Adi. (kpl/aha/abs/dar)

Kapanlagi.com

=====

Rumah Ruqyah Indonesia. Jika benar yang dikatakan Adi, sungguh apa yang diperbuat si Eyang Subur memang tidak seperti yang dituntukan dalam Islam dimana diwajibkan berwudhu sebelum shalat. Dan tata cara shalatpun ada rukun dan ketentuannya.

Ada yang menarik di statement Adi, dimana dia tidak suka saat orang berbondong-bondong ke Masjid. Padahal diketahui bersama, ada keutamaan dalam shalat berjamaah.

Rasulullah SAW Bersabda: “Shalat berjama’ah (di masjid) lebih utama 27 derajat dibanding shalat sendirian (di rumah)”(HR. Bukhari no. 609)

Semoga si Adi benar-benar istiqomah dalam pertaubatannya dan semoga kita terhindar dari hal-hal sedemikian.

0 comments:

Post a Comment