Kupu-Kupu Masuk Rumah, Benarkah akan datang Tamu?
Kamis, 25 April 2013 / 14 Jumadil Akhir 1434 Katanya, bila ada kupu-kupu yang hinggap di pintu rumah berarti ada tamu yang segera datang. Entah malam ini, esok atau lusa. Kepercayaan yang berkembang di berbagai daerah. Tak tahulah. Entah kenapa kedatangan kupu-kupu menjadi sinyal kalau rumah itu akan didatangi tamu.
Tidak jarang seorang ibu yang meyakini mitos ini segera berbenah, bila melihat kupu-kupu hinggap di pintu rumahnya. Mulai dari membersihkan rumah, hingga menyiapkan menu makanan yang sedikit istimewa.
Maklum kedatangan kupu-kupu itu memberinya harapan untuk bertemu dengan seseorang yang barangkali sangat istimewa. Sang suami yang kebetulan bekerja juga sudah dipesan untuk segera pulang.
Namun, ... gawat nih. Makanan sudah selesai dimasak, rumah juga selesai dibersihkan. Kamar pun telah disiapkan. Tinggal menyisakan rasa capek dan pegal di badan. Tapi ternyata tamu misterius yang ditunggu tak kunjung datang. Malam pun telah menjelang. Ya, akhirnya hidangan untuk sang tamu, segera disantap ramai-ramai. Mendingan begitu daripada basi.
Itulah realita di sebagian warga. Hanya karena hinggapnya kupu-kupu di pintu, seluruh anggota keluarga sudah ribut. Kasihaan sekali. Emang ee..nak dikerjai oleh kupu-kupu. Belum lagi kalau kupu-kupu itu terlanjur masuk rumah dan ‘oh, mati’.
Awalnya kupu-kupu itu biasa saja, tapi karena menjadi rebutan anak-anak akhirnya kupu yang malang itu terkapar tak bernyawa. Malang benar nasib sang kupu.
Lalu apa artinya itu? konon kata mereka yang percaya dengan dunia katanya, kematian kupu-kupu itu memberikan kabar bahwa ada salah seorang anggota keluarga sedang sakit atau mengalami musibah. Gawat kan? Kematian kupu itu menjadi derita tersendiri.
Rasa cemas dan khawatir pasti akan menyeruak masuk rongga dada. Siapa gerangan yang akan mengalami musibah?. “Jangan-jangan, jangan-jangan ....” pusing dibuatnya.
Lain lagi bila sang kupu itu masuk rumah di malam hari. Katanya sang tuan rumah akan mendapat uang tak terduga dalam waktu dekat. Entah dari mana. Tidak ada yang tahu.
Namun, apapun penafsiran orang kepada sang kupu yang hinggap di pintu atau masuk ke dalam rumah, sebenarnya bukanlah sesuatu yang harus dipercaya. ltu hanya bersumber dari ‘katanya’ yang jelas menyimpan banyak kesalahan daripada benarnya.
Tidak ada sesuatu yang terlalu istimewa dari sang kupu. la hanyalah binatang bebas yang punya kemauan untuk terbang atau hinggap di mana saja. Tak terkecuali bila ia mau hinggap di pintu rumah atau bahkan masuk ke dalam, barangkali tiupan angin kencang yang menghempaskan dirinya ke dalam rumah. Jadi mengapa harus diartikan macam-macam.
Dalam kaca mata lslam, kepercayaan kepada hal-hal yang berbau ‘katanya’ itu bisa merusak aqidah. Sebab seseorang telah meyakini bahwa sesuatu yang dalam pembahasan kita sekarang berwujud kupu-kupu itu bisa mendatangkan madharat atau manfaat.
Padahal kupu-kupu tadi tidak memiliki hubungan sebab akibat. Tidak ada hubungan antara sang kupu dengan sang tamu atau sang musibah. Terlebih lagi tidak ada orang yang bisa mengetahui apa yang akan terjadi.
Dan, kalaupun ada seorang tamu yang kedatangannya setelah ada kupu-kupu yang hinggap di pintu rumah, itu hanya faktor kebetulan belaka. Tldak ada, yang perlu dan layak untuk dihubung-hubungkan.
Tetaplah berhati-hati dengan segala kepercayaan yang sumbernya adalah katanya. Karena bisa-bisa merusak aqidah kita.
Tidak jarang seorang ibu yang meyakini mitos ini segera berbenah, bila melihat kupu-kupu hinggap di pintu rumahnya. Mulai dari membersihkan rumah, hingga menyiapkan menu makanan yang sedikit istimewa.
Maklum kedatangan kupu-kupu itu memberinya harapan untuk bertemu dengan seseorang yang barangkali sangat istimewa. Sang suami yang kebetulan bekerja juga sudah dipesan untuk segera pulang.
Namun, ... gawat nih. Makanan sudah selesai dimasak, rumah juga selesai dibersihkan. Kamar pun telah disiapkan. Tinggal menyisakan rasa capek dan pegal di badan. Tapi ternyata tamu misterius yang ditunggu tak kunjung datang. Malam pun telah menjelang. Ya, akhirnya hidangan untuk sang tamu, segera disantap ramai-ramai. Mendingan begitu daripada basi.
Itulah realita di sebagian warga. Hanya karena hinggapnya kupu-kupu di pintu, seluruh anggota keluarga sudah ribut. Kasihaan sekali. Emang ee..nak dikerjai oleh kupu-kupu. Belum lagi kalau kupu-kupu itu terlanjur masuk rumah dan ‘oh, mati’.
Awalnya kupu-kupu itu biasa saja, tapi karena menjadi rebutan anak-anak akhirnya kupu yang malang itu terkapar tak bernyawa. Malang benar nasib sang kupu.
Lalu apa artinya itu? konon kata mereka yang percaya dengan dunia katanya, kematian kupu-kupu itu memberikan kabar bahwa ada salah seorang anggota keluarga sedang sakit atau mengalami musibah. Gawat kan? Kematian kupu itu menjadi derita tersendiri.
Rasa cemas dan khawatir pasti akan menyeruak masuk rongga dada. Siapa gerangan yang akan mengalami musibah?. “Jangan-jangan, jangan-jangan ....” pusing dibuatnya.
Lain lagi bila sang kupu itu masuk rumah di malam hari. Katanya sang tuan rumah akan mendapat uang tak terduga dalam waktu dekat. Entah dari mana. Tidak ada yang tahu.
Namun, apapun penafsiran orang kepada sang kupu yang hinggap di pintu atau masuk ke dalam rumah, sebenarnya bukanlah sesuatu yang harus dipercaya. ltu hanya bersumber dari ‘katanya’ yang jelas menyimpan banyak kesalahan daripada benarnya.
Tidak ada sesuatu yang terlalu istimewa dari sang kupu. la hanyalah binatang bebas yang punya kemauan untuk terbang atau hinggap di mana saja. Tak terkecuali bila ia mau hinggap di pintu rumah atau bahkan masuk ke dalam, barangkali tiupan angin kencang yang menghempaskan dirinya ke dalam rumah. Jadi mengapa harus diartikan macam-macam.
Dalam kaca mata lslam, kepercayaan kepada hal-hal yang berbau ‘katanya’ itu bisa merusak aqidah. Sebab seseorang telah meyakini bahwa sesuatu yang dalam pembahasan kita sekarang berwujud kupu-kupu itu bisa mendatangkan madharat atau manfaat.
Padahal kupu-kupu tadi tidak memiliki hubungan sebab akibat. Tidak ada hubungan antara sang kupu dengan sang tamu atau sang musibah. Terlebih lagi tidak ada orang yang bisa mengetahui apa yang akan terjadi.
Dan, kalaupun ada seorang tamu yang kedatangannya setelah ada kupu-kupu yang hinggap di pintu rumah, itu hanya faktor kebetulan belaka. Tldak ada, yang perlu dan layak untuk dihubung-hubungkan.
Tetaplah berhati-hati dengan segala kepercayaan yang sumbernya adalah katanya. Karena bisa-bisa merusak aqidah kita.
0 comments:
Post a Comment