Dijelaskan oleh Abu Hazna
Sifat darah istihadlah :
1. Darah istihadhah biasanya merah segar.
2. Darah istihadhah sifatnya lunak.
3. Darah istihadhah kental.
4. Darah istihadhah beraroma segar.
Ketika Rasùlullàh shallallàhu 'alayhi wa sallam diadukan oleh Hamnah radhiallàhu 'anhà tentang istihadhah yang menimpanya, beliau berkata :
"Yang demikian hanyalah satu gangguan/dorongan dari setan."
Istihadhah adalah satu penyakit yang menimpa kaum hawa dari perbuatannya setan yang berjalan di tubuh anak Adam seperti jalannya darah. Setan ingin memberikan keraguan terhadap anak Adam dalam pelaksanaan ibadahnya dengan segala cara. Kata Al Imam As Shan'ani rahimahullàh dalam Subulus Salam (1/159) : "Makna sabda Nabi : 'Yang demikian hanyalah satu dorongan/gangguan dari setan' adalah setan mendapatkan jalan untuk membuat kerancuan terhadapnya dalam perkara agamanya, masa sucinya dan shalatnya hingga syaithan menjadikannya lupa terhadap kebiasaan haidnya."
Al Imam As Shan'ani rahimahullàh melanjutkan : "Hal ini tidak menafikkan sabda Nabi yang mengatakan bahwa darah istihadhah dari urat yang dinamakan 'àdzil karena dimungkinkan setan mendorong urat tersebut hingga terpancar darah darinya." (Subulus Salam 1/159)
Wallàhu a'lam...
Sifat darah istihadlah :
1. Darah istihadhah biasanya merah segar.
2. Darah istihadhah sifatnya lunak.
3. Darah istihadhah kental.
4. Darah istihadhah beraroma segar.
Ketika Rasùlullàh shallallàhu 'alayhi wa sallam diadukan oleh Hamnah radhiallàhu 'anhà tentang istihadhah yang menimpanya, beliau berkata :
"Yang demikian hanyalah satu gangguan/dorongan dari setan."
Istihadhah adalah satu penyakit yang menimpa kaum hawa dari perbuatannya setan yang berjalan di tubuh anak Adam seperti jalannya darah. Setan ingin memberikan keraguan terhadap anak Adam dalam pelaksanaan ibadahnya dengan segala cara. Kata Al Imam As Shan'ani rahimahullàh dalam Subulus Salam (1/159) : "Makna sabda Nabi : 'Yang demikian hanyalah satu dorongan/gangguan dari setan' adalah setan mendapatkan jalan untuk membuat kerancuan terhadapnya dalam perkara agamanya, masa sucinya dan shalatnya hingga syaithan menjadikannya lupa terhadap kebiasaan haidnya."
Al Imam As Shan'ani rahimahullàh melanjutkan : "Hal ini tidak menafikkan sabda Nabi yang mengatakan bahwa darah istihadhah dari urat yang dinamakan 'àdzil karena dimungkinkan setan mendorong urat tersebut hingga terpancar darah darinya." (Subulus Salam 1/159)
Wallàhu a'lam...
0 comments:
Post a Comment