Friday, September 12, 2014

Meninggal setelah di Ruqyah.

Indra Zulfi

Allah itu maha baik , Memberikan rencana yang baik
pula pada setiap hambanya yang beriman . dan setiap
cobaan selalu ada hikmah yang bisa dipetik .
Ada beberapa pasien yang sakit terkena efek negatif
dari kesyirikan , sakit yang bisa dibilang kronis .
kemudian setelah berobat kesana kemari tidak kunjung
sembuh, akhirnya memilih Ruqyah sebagai jalan
terakhir. kemudian diberikan pemahaman tentang
Tauhid dan mau meninggalkan kesyirikan . dan
Alhamdulillah, setelah kesyirikan ditinggalkan ,
kemudian diajak beristighfar , lalu mendengarkan ayat-
ayat suci Al Qur'an, terkadang beberapa pasien
menangis mendengarkan firman Allah yang agung.
menyesali perbuatan dzalimnya kepada dirinya sendiri
maupun orang lain. Menyesali segala perbuatan
syiriknya ..
Setelah beberapa hari diruqyah, Qadarullah pasien
telah dipanggil menghadap kepada Allah ..
Tahukah hikmah dari kejadian ini ?
Allah memberikan musibah itu ada 2 macam , yaitu
ujian atau adzab sebagai kafarah dosa .
Seandainya saja itu adalah ujian , maka kita harus
bersyukur , karena ujian itu datang kepada hamba-
hamba Allah azza wa jalla yang disayangi..
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami
akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan
sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). dan hanya
kepada kamilah kamu dikembalikan."
(QS.Al-Anbiya 21:35)
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu,
dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,
jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar."
(QS.Al-Baqarah 2:155)
“Siapa yang dikehendaki oleh Allah kebaikan, maka
Allah akan menimpakan musibah kepadanya”. (HR.
Bukhari)
Seandainya saja itu adalah adzab sebagai kafarah
dosa , tentu harus lebih besyukur , Allah azza wa jalla
memanggilnya setelah dosa kesyirikannya diampuni..
Pasien mengucapkan istighfar di akhir hidupnya , apa
faedahnya ?
Rasulullah bersabda,"Setiap anak Adam pernah
bersalah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah
yang segera bertaubat."(HR.Tirmidzi, Ibnu Majah, al-
Hakim)
Rasulullah bersabda, "Allah telah berkata, Wahai
hamba-hamba-Ku, setiap kalian pasti berdosa kecuali
yang Aku jaga. Maka beristighfarlah kalian kepada-Ku,
niscaya kalian Aku ampuni. Dan barangsiapa yang
menyakini bahwa Aku punya kemampuan untuk
mengampuni dosa-dosanya, maka Aku akan
mengampuninya dan Aku tidak peduli (beberapa
banyak dosanya)." (HR. Ibnu Majah, Tirmidzi)
Sungguh luar biasa ketika orang yang diakhir hidupnya
mengucapkan istighfar memohon ampun untuk dosa-
dosanya yang telah lalu..
Dan yang jauh lebih harus kita syukuri adalah pasien
TELAH meninggalkan kesyirikannya.
Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu dia berkata: Aku
mendengar Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Wahai anak Adam, sepanjang engkau memohon
kepada-Ku dan berharap kepada-Ku akan Aku ampuni
apa yang telah kamu lakukan. Aku tidak peduli. Wahai
anak Adam, jika dosa-dosamu setinggi awan di langit
kemudian engkau meminta ampunan kepada-Ku akan
Aku ampuni. Wahai anak Adam, sesungguhnya jika
engkau datang membawa kesalahan sebesar dunia,
kemudian engkau datang kepada-Ku tanpa
menyekutukan Aku dengan sesuatu apapun, pasti Aku
akan datang kepadamu dengan ampunan sebesar itu
pula.”
(HR. Tirmidzi, ia berkata, ”hadits ini hasan shahih.”)
Allah akan mengampuni dosa-dosa pasien yang telah
meninggalkan kesyirikan, insyallah ..
Maka beritakanlah kabar gembira kepada keluarga
pasien , bahwa Insyallah pasien yang meninggal
setelah diruqyah dan telah meninggalkan kesyirikannya
akan ditempatkan Allah di tempat terbaik untuknya..
Semoga shalat serta salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam...

0 comments:

Post a Comment